بسم الله الرحمن الرحيم
"عليكم بالجماعة ، وإياكم والفرقة ، فإن الشيطان
مع الواحد وهو من الاثنين أبعد " [سنن الترمذي: صحيح]
"Hendaklah kalian berjama'ah, dan
janganlah kalian berpecah, karena sesungguhnya setan itu bersama orang yang
sendiri, sedangkan terhadap orang yang berdua lebih jauh." [Sunan
Tirmidzi: Sahih]
Karena
bahaya menyendiri, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam melarang
seseorang bepergian sendiri sebagaimana dalam sabdanya:
"
لو يعلم الناس ما في الوحدة ما أعلم ما سار راكب بليل وحده " [صحيح البخاري]
"Seandainya
orang tau bahaya yang akan dihadapi oleh orang yang menyendiri seperti apa yang aku ketahui, maka tidak ada lagi
orang yang mau bepergian dengan kendaraan di malam hari sendirian." [Sahih Bukhari dan Muslim]
Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam melarang bepergian sendiri
khususnya di malam hari karena beliau khawatir terhadap umatnya dari gangguan
syaitan. Pada malam hari syaitan berkeliaran menyebarkan kejahatannya kepada
manusia baik dengan secara langsung maupun dengan meniupkan bisikan jahat ke
dalam hati manusia. Olehnya itu, Rasulullah memerintahkan para orang tua untuk
melarang anaknya keluar rumah di sore hari menjelang malam.
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" إذا سمعتم نباح الكلاب
ونهاق الحمير فتعوذوا بالله فإنها ترى مالا ترون وأقلوا الخروج إذا هدأت الرجل فإن
الله عز وجل يبث في ليله من خلقه ما شاء وأجيفوا الأبواب واذكروا اسم الله عليها فإن
الشيطان لا يفتح باباً أجيف وذكر اسم الله عليها " [مسند أحمد : حسن] وفي
صحيح البخاري " واكفتوا صبيانكم عند العشاء، فإن للجن انتشارا وخطفة " .
"Jika kalian mendengar lolongan
anjing dan suara keledai, maka mintalah perlindungan kepada Allah, karena hewan
tersebut melihat apa yang kalian tidak lihat (syaitan). Dan kurangilah keluar
di saat orang berjalan sudah sunyi, karena sesungguhnya Allah menyebarkan pada
malam hari beberapa makhluk-Nya yang dikehendaki. Tutuplah pintu-pintu sambil
menyebut nama Allah, karena sesungguhnya syaitan tidak membuka pintu yang
tertutup dan disebut nama Allah padanya". [Musnad Ahmad: Haditnya
hasan]
Dalam
riwayat sahih Bukhari: "Tahanlah anak-anakmu (jangan sampai keluar
rumah) di waktu Isya (sore), karena sesungguhnya jin/ syaitan berkeliaran pada
waktu itu dan menculik dengan cepat".
Bahkan
dengan tegas Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam menyebut orang yang bepergian
sendiri atau berdua sebagai setan, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah
bin 'Amr; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" الراكب شيطان، والراكبان شيطانان،
والثلاثة ركب " [سنن أبي داود: حسن]
"Yang
berkendaraan sendiri adalah setan, dan yang berkendaraan berdua juga setan,
sedangkan yang berkendaraan bertiga adalah pengendara (bukan setan)".
[Sunan Abu Daud: Haditsnya hasan]
Orang yang bepergian sendiri bisa berdampak buruk bagi
agama dan duniawi seseorang. Adapun dari segi agama karena ia tidak bisa
menjalankan salat jama'ah. Sedangkan dampak buruk bagi dunianya jika ia
membutuhkan sesuatu, teman bicara, pertolongan, atau sakit tidak ada yang
merawat, dan kalau ada yang mengganggu tidak ada yang membela, jika mati tidak
ada yang mengurus, atau hal-hal lain yang tidak ia dapati kecuali dengan
berjamaah.
Larangan ini umum bukan hanya bagi yang berkendaraan
atau bepergian di malam hari. Sekalipun yang disebut dalam hadits adalah malam
hari itu karena bahaya yang mungkin terjadi lebih besar di malam hari dan
mencari keamanan lebih sulit. Begitu pula kalau ia berkendaraan, ketakutan
bertambah dengan bahaya yang mungkin terjadi pada kendaraannya. Atau bisa kita
katakan, penyebutan larangan bagi yang berkendaraan menunjukkan larangan bagi
yang berjalan kaki lebih utama, atau menyangkal dugaan kalau berkendaraan
sendirian tidak termasuk sendiri karena ditemani hewan kendaraannya.
Akan
tetapi bepergian sendiri hukumnya bukan haram tapi cuma makruh, maka barangsiapa
yang bepergian dengan orang lain maka itu lebih baik!
Dan
boleh bepergian sendiri jika ada hal yang mendesak atau maslahat yang dicapai
jika sendirian tebih terjamin seperti mengutus mata-mata dalam perang,
sedangkan yang makruh adalah bepergian sendiri tampa ada alasan. Sebagaimana
dalam buku-buku sejarah yang menceritakan peperangan Rasulullah sallallahu
'alaihi wasalam disebutkan bahwa Rasulullah sering mengutus seorang
sahabatnya menjadi mata-mata atau keperluan lain dalam peperangan.
Sebagian
ulama mengatakan: Bepergian sendiri dibolehkan ketika ada perlu dan kondisi
aman, sedangkan larangan ditujukan ketika situasi tidak aman dan tidak ada
kepentingan yang mendesak.
Perlu
diketahui juga, bahwa larangan bepergian sendiri tidak berlaku bagi orang yang
bepergian sendiri melalui keramaian. Sekalipun ia sendiri dalam mobil, tapi masih
banyak orang yang berlalu lalang, maka ini tidak dikategorikan "sendiri".
Wallahu
a'lam !
Lihat juga: Perintah berzikir di waktu pagi dan petang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...