بسم الله الرحمن الرحيم
Al-Qur'an
diturunkan di bulan Ramadhan
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{شَهْرُ رَمَضَانَ
الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ}
[البقرة: 185]
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). [Al-Baqarah:185]
Dari Watsilah bin Al-Asqa' radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" أُنْزِلَتْ
صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ
التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ
خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْفُرْقَانُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ
رَمَضَانَ " [مسند أحمد:
حسنه الألباني]
“Suhuf (kitab) Ibrahim 'alaihissalam
diturunkan pada awal malam bulan Ramadhan, dan Taurat diturunkan pada enam hari
lewat bulan Ramadhan, dan Injil pada hari ke-tigabelas Ramadhan, dan Al-Qur'an
turun pada hari ke-duapuluh empat Ramadhan”. [Musnad Ahmad: Hasan]
Ramadhan
mubarak (penuh berkah)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«أَتَاكُمْ رَمَضَانُ
شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ
أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ
الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا
فَقَدْ حُرِمَ» [سنن النسائي:
صحيح]
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan,
bulan penuh berkah (mubarak), Allah 'azza wajalla mewajibkan atas kalian
untuk berpuasa pada bulan itu, dibuka pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu
neraka, dan setan yang jahat dibelenggu. Pada bulan itu Allah memiliki satu
malam yang lebih baik d ari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang dari
kebaikannya berarti ia telah terhalang dari segala kebaikan”. [Sunan An-Nasa'i:
Sahih]
Pintu
surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«إِذَا جَاءَ
رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ
الشَّيَاطِينُ» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Jika datang bulan Ramadhan maka
pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan
dibelenggu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat lain:
«إِذَا كَانَ رَمَضَانُ
فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ»
[صحيح مسلم]
“Jika datang bulan Ramadhan maka
pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dirantai”.
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abu
Dzar radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ، وَيُذْهِبُ مَغَلَةَ الصَّدْرِ "
Puasa di bulan kesabaran (Ramadhan) dan tiga
hari pada setiap bulan adalah puasa setahun, menghilangkan "magalah"
di dada.
Abu Dzar bertanya: Apa itu "magalah" di dada?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
رِجْسُ الشَّيْطَانِ [مسند أحمد: صحيح]
“Godaan setan”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Pembebasan
dari neraka
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" إِذَا
كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ
الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ
أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ
الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ،
وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ " [سنن الترمذي:
صحيح]
“Pada awal malam bulan Ramadhan setan-setan
dibelenggu dan jin yag jahat, pintu-pintu neraka ditutup maka tidak satupun
pintu yang terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka maka tidak satu pintu pun yang
tertutup, dan ada yang berseru: "Wahai pencari kebaikan, marilah! Dan
Wahai pencari keburukan, tinggalkanlah!". Dan Allah memiliki
orang-orang yang dibebaskan dari neraka setiap malamnya”. [Sunan Tirmidzi:
Sahih]
Dari Jabir radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ لِلَّهِ
عِنْدَ كُلِّ فِطْرٍ عُتَقَاءَ، وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Sesungguhnya
Allah memiliki orang-orang yang
dibebaskan dari neraka di setiap waktu berbuka, dan itu terjadi pada setiap
malam” [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ لِلَّهِ
عِنْدَ كُلِّ فِطْرٍ عُتَقَاءَ» [مسند أحمد:
صحيح]
“Sesungguhnya Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari
neraka di setiap waktu berbuka” [Musnad Ahmad: Sahih]
Umrah
bernilai haji
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«فَإِنَّ عُمْرَةً
فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي» [صحيح البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya melaksanakan umrah di bulan
Ramadhan senilai dengan haji atau haji bersamaku”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Kewajiban puasa
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa. [Al-Baqarah: 183]
Dari Ibnu Umar
radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" بُنِيَ
الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ
رَمَضَانَ " [صحيح البخاري
ومسلم]
“Islam
dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan
zakat, melaksanakan haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«الصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ
مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ» [صحيح مسلم]
“Shalat lima
waktu, shalat jum'at sampai shalat jum'at berikutnya, dan puasa Ramadhan sampai
puasa Ramadhan berikutnya, adalah penghapus dosa yang dilakukan di antara semua
itu jika ia meninggalkan dosa besar”. [Sahih Muslim]
Artinya: Puasa Ramadhan
menghapuskan dosa kecil yang dilakukan antara satu Ramadhan dengan Ramadhan
berikutnya, selama tidak melakukan dosa besar.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ،
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa
yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan harapan, maka diampuni
untuknya semua dosanya yang telah lalu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Masuk surga
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ
وَبِرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلاَةَ، وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ
أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، جَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ
الَّتِي وُلِدَ فِيهَا» [صحيح البخاري]
Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa di bulan
Ramadhan maka wajib bagi Allah untuk memasukkannya surga, baik itu ia melakukan
jihad di jalan Allah atau tinggal di negrinya tampat ia lahir. [Sahih Bukhari]
Dari Jabir radhiyallahu
'anhu; Bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam:
أَرَأَيْتَ إِذَا
صَلَّيْتُ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلَالَ،
وَحَرَّمْتُ الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟
“Bagaimana
pendapatmu, jika saya melaksanakan semua shalat wajib, aku berpuasa Ramadhan,
aku menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah
sesuatupun selain itu, apakah aku bisa masuk surga?”
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam menjawab: “Iya”.
Orang itu berkata: “Demi
Allah, aku tidak akan menambah sesuatupun selain itu”. [Sahih Muslim]
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
berkata: Ada dua laki-laki yang masuk Islam bersama Rasulullah, kemudian salah
satunya mati syahid sedangkan yang satunya lagi mati belakangan setahun
kemudian.
Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu
'anhu berkata: Kemudian aku bermimpi
melihat surga dan aku melihat yang mati belakangan lebih dahulu dimasukkan ke
surga sebelum yang mati syahid, maka aku heran akan hal itu, kemudian aku
bangun dan menceritakan mimpi itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Maka Rasulullah bersabda:
" أَلَيْسَ
قَدْ صَامَ بَعْدَهُ رَمَضَانَ، وَصَلَّى سِتَّةَ آلَافِ رَكْعَةٍ، أَوْ كَذَا وَكَذَا
رَكْعَةً صَلَاةَ السَّنَةِ ؟ " [مسند أحمد: حسن]
"Bukankah ia telah puasa setelahnya di
bulan Ramadhan, dan shalat 6.000 raka'at atau beberapa raka'at shalat dalam
setahun?" [Musnad Ahmad: Hasan]
Dalam riwayat lain:
«فَمَا بَيْنَهُمَا
أَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Jarak
antara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi”. [Sunan Ibnu
Majah: Sahih]
Ash-Shiddiq
dan Syuhada'
'Amru bin Murrah Al-Juhaniy radhiyallahu 'anhu berkata: Seseorang
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: Ya
Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku telah bersaksi bahwa tiada tuhan yang
berhak disembah selain Allah dan engkau adalah utusan Allah, aku melaksanakan shalat
lima waktu, aku membayar zakat, dan aku berpuasa di bulan Ramadhan dan shalat
malam, maka termasuk golongan manakah aku?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«مِنَ الصِّدِّيقِينَ
وَالشُّهَدَاءِ» [صحيح ابن حبان]
Engkau termasuk
golongan para shiddiiqiin*, dan orang-orang yang mati syahid. [Sahih Ibnu
Hibban]
Shiddiiqiin ialah:
orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah
orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al-Faatihah
ayat 7.
Qiyam Ramadhan
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa
yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan keimanan dan harapan,
maka diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Lailatul Qadr
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ
خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ
رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ} [القدر: 1 - 5]
Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan*. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu
turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. [Al-Qadr: 1-5]
*Malam kemuliaan
dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr yaitu suatu malam
yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan Turunnya Al
Quran.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«َمَنْ قَامَ
لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
[صحيح البخاري ومسلم]
Barangsiapa yang
mendirikan shalat di malam lailatul Qadr dengan keimanan dan harapan, maka
diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Di sela-sela ayat
tentang puasa dan Ramadhan Allah subhanahu wata'ala berjanji akan
mengabulkan doa hamba-Nya:
{وَإِذَا سَأَلَكَ
عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا
لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ} [البقرة: 186]
Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. [Al-Baqarah:186]
Do'a malam lailatul qadr
Aisyah radhiyallahu
'anha bertanya: Ya Rasulullah, menurutmu jika aku tahu saatnya malam lailatul
qadr, apa yang seharusnya aku ucapkan pada waktu itu?
Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: Ucapkan ...
اللَّهُمَّ إِنَّكَ
عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
"Ya
Allah .. sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah suka memaafkan, maka
maafkanlah kesalahanku." [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhuma berkata:
«كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا
يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ
مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih
pemurah lagi pada bulan Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril, dan Jibril
menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan kemudian mengajarkannya Al-Qur'an.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia menjadi
manusia yang paling pemurah dengan kebaikan seperti angin yang berhembus".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Bulan I’tikaf
Dari 'Aisyah -radhiallahu
'anha- isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
«أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ
حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beri'tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan
hingga wafatnya kemudian isteri-isteri Beliau beri'tikaf setelah kepergian
Beliau”. [Shahih Bukhari dan Muslim]
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
«كَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانٍ عَشَرَةَ أَيَّامٍ،
فَلَمَّا كَانَ العَامُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا» [صحيح البخاري]
“Nabi shallallahu
'alaihi wasallam selalu beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari.
Namun pada tahun wafatnya, Beliau beri'tikaf selama dua puluh hari".
[Shahih Bukhari]
Bulan ibadah
Aisyah -radhiallahu
'anha- berkata;
«كَانَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، مَا
لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ» [صحيح مسلم]
"Pada sepuluh
terakhir bulan Ramadhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih
giat beribadah melebihi hari-hari selainnya." [Shahih Muslim]
Aisyah -radhiallahu
'anha- berkata;
«كَانَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ،
وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memasuki sepuluh terakhir (Ramadhan), maka beliau
menghidupkan malam-malamnya (dengan qiyamullail) dan membangunkan
keluarganya serta menambah ibadahnya dan mengencangkan ikatan kainnya (menjauhi
isterinya untuk lebih konsentrasi beribadah)." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Tidak berkurang pahalanya
Dari Abu Bakrah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" شَهْرَانِ
لاَ يَنْقُصَانِ، شَهْرَا عِيدٍ: رَمَضَانُ، وَذُو الحَجَّةِ " [صحيح البخاري]
“Ada dua
bulan yang tidak berkurang pahala amalannya (sekalipun jumlah harinya
berkurang), dua bulan hari raya ('ied): Ramadhan dan Dzul Hijjah”. [Sahih
Bukhari]
Wallahu a'lam!
Lihat juga: Keutamaan puasa - Persiapan menyambut Ramadan - Shalat `Ied - Surga dan neraka kekal
Lihat juga: Keutamaan puasa - Persiapan menyambut Ramadan - Shalat `Ied - Surga dan neraka kekal
nice post :)
BalasHapusditunggu kunjungan baliknya yaah ,
Terima kasih! :)
HapusAlhamdulillah..
BalasHapusSemoga Ramadhan kali ini, adalah yang terbaik dari Ramadhan kita kali kemarin. Hingga manfaat-manfaat seperti yang telah digambarkan di atas mampu kita raih. Selamat menjalankan puasa Ramadhan kak. Sukses Ramadhannya.
Amiiin!!!
HapusMari kita perbanyak do'a di bulan ramadan, bulan penuh berkah, dan Allah telah berjanji untuk mengabulkan semua do'a di bulan ini.
saat baca ayat dan hadist, semakin sedih dan senang bercampur bahwa Allah itu selalu memberkahi kita walaupun kita menyakiti dan menjauhinya =')
BalasHapusOleh karena itu Allah subhanahu wata'ala berfirman:
Hapus{وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ} [يوسف: 87]
Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". [Yusuf:87]
Remarkable issues here. I am very happy to
BalasHapuslook your post. Thank you a lot and I am looking forward to touch you.
Will you please drop me a e-mail?
Also visit my weblog ... luxe vakantiehuizen
Thank's for you!
Hapusbanyak peristiwa penting yg terjadi di bulan ramadhan. pertama kali diturunkan alquran, terjadinya perang badar, ada satu hari yg lebih bgus dari seribu bulan. dll
BalasHapusmudahan kita menpadtkan berkah di bulan ramadhan.
Aamiin!
Hapus