Minggu, 27 Mei 2012

Keutamaan puasa

بسم الله الرحمن الرحيم


Diantara keutamaan berpuasa:

1.    Meraih ketakwaan

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [Al-Baqarah:183]

2.    Menjadi orang yang bersyukur

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ } [البقرة: 185]
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. [Al-Baqarah:185]

3.    Puasa adalah perisai

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ، فَلَا يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَسْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Puasa itu adalah pelindung, dan jika seseorang dari kalian sedang puasa maka janganlah berkata kotor dan berteriak. Jika seseorang menghinanya atau menyerangnya maka hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya sedang puasa”.” [Shahih Bukhari dan Muslim]

Dalam riwayat lain:
" وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ " [سنن الترمذي: صحيح]
“Dan puasa adalah perisai dari api neraka” [Sunan Tirmidziy: Sahih]

Dalam riwayat lain:
" الصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَحِصْنٌ حَصِينٌ مِنَ النَّارِ " [مسند أحمد: صحيح]
“Puasa adalah perisai, dan benteng pelindung dari api neraka”. [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«الصَّوْمُ جُنَّةٌ» [سنن النسائي: صحيح]
“Puasa adalah perisai”. [Sunan An-Nasa’i: Sahih]

Ka’b bin ‘Ujrah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku:
الصَّوْمُ جُنَّةٌ حَصِينَةٌ [سنن الترمذي: صحيح]
“Puasa adalah perisai yang melindungi”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]

Dari Utsman bin Abi Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«الصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ» [سنن النسائي: صحيح]
“Puasa adalah perisai dari api neraka sebagai mana perisai seorang dari kalian melindunginya dalam peperangan” [Sunan An-Nasa’i: Sahih]

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ: الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Puasa adalah tameng yang dijadikan tempat perlindungan seorang hamba dari neraka. Puasa itu untuk-Ku dan Saya sendiri yang memberinya pahala." [Musnad Ahmad: Shahih]

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ، فَمَنْ أَصْبَحَ صَائِمًا، فَلَا يَجْهَلْ يَوْمَئِذٍ، وَإِنِ امْرُؤٌ جَهِلَ عَلَيْهِ فَلَا يَشْتُمْهُ وَلَا يَسُبَّهُ، وَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ» [سنن النسائي: صحيح]
"Puasa itu adalah perisai dari api neraka, barangsiapa yang berpuasa, maka janganlah berbuat bodoh ketika itu, dan jika seseorang membodohinya, maka janganlah mencacinya dan jangan mencelanya, hendaklah ia mengatakan: 'Aku sedang berpuasa!', Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah -pada hari Kiamat- dari pada aroma minyak kesturi." [Sunan An-Nasa’i: Shahih]

4.    Pahalanya berlipat ganda, hanya Allah yang tahu

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ، قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِلَّا الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي " [صحيح البخاري ومسلم]
“Semua amalan kebaikan anak cucu Adam dilipat-gandakan, satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan memberikan pahalanya, ia meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku”.” [Sahih Bukhari dan Muslim]

5.    Bau mulut yang harum di sisi Allah

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ، يَوْمَ الْقِيَامَةِ، مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ»  [صحيح البخاري ومسلم]
“Dan demi yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari bau parfum “misk”.” [Sahih Bukhari dan Muslim]

6.    Merasakan dua kebahagiaan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ، وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan: Bahagia ketika berbuka, dan bahagia ketika bertemu Tuhannya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

7.    Dijauhkan dari neraka

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ، بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang berpuasa sehari karena Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun perjalanan”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بَاعَدَ اللَّهُ مِنْهُ جَهَنَّمَ مَسِيرَةَ مِائَةِ عَامٍ»  [سنن النسائي: حسنه الألباني]
“Barangsiapa yang berpuasa sehari karena Allah, maka Allah akan menjauhkan darinya neraka Jahannam sejauh 100 tahun perjalanan”. [Sunan An-Nasa’i: Hasan]

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ جَعَلَ اللَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّارِ خَنْدَقًا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Barangsiapa yang berpuasa sehari karena Allah, maka Allah akan menjadikan antara ia dan neraka parit yang jauhnya antara langit dan bumi”. [Sunan Tirmidzi: Shahih]

Dai Abu Umamah Al-Bahiliy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ أَتَانِي رَجُلَانِ، فَأَخَذَا بِضَبْعَيَّ، فَأَتَيَا بِي جَبَلًا وَعْرًا، فَقَالَا: اصْعَدْ، فَقُلْتُ: إِنِّي لَا أُطِيقُهُ، فَقَالَا: إِنَّا سَنُسَهِّلُهُ لَكَ، فَصَعِدْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِي سَوَاءِ الْجَبَلِ إِذَا بِأَصْوَاتٍ شَدِيدَةٍ، قُلْتُ: مَا هَذِهِ الْأَصْوَاتُ؟ قَالُوا: هَذَا عُوَاءُ أَهْلِ النَّارِ، ثُمَّ انْطُلِقَ بِي، فَإِذَا أَنَا بِقَوْمٍ مُعَلَّقِينَ بِعَرَاقِيبِهِمْ، مُشَقَّقَةٍ أَشْدَاقُهُمْ، تَسِيلُ أَشْدَاقُهُمْ دَمًا قَالَ: قُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يُفْطِرُونَ قَبْلَ تَحِلَّةِ صَوْمِهِمْ"
“Ketika aku tidur, aku didatangi oleh dua orang, lalu memegangi lenganku, dan membawaku ke suatu gunung yang sulit didaki. Keduanya berkata: Naiklah! Maka aku menjawab: Aku tidak sanggup! Keduanya berkata: Kami akan memudahkannya untukmu! Maka akupun menaikinya sampai aku tiba dipuncak gunung, tiba-tiba aku mendengar suara keras, maka aku bertanya: Suara apakah ini? Mereka menjawab: Ini adalah rintihan penduduk neraka! Kemudian ia membawaku, lalu aku melihat satu kaum yang digantung dari mata kakinya, mulut mereka terbelah dan mengeluarkan darah. Aku bertanya: Siapa mereka itu? Ia menjawab: Mereka adalah orang yang berbuka sebelum waktu puasanya selesai. [Shahih Ibnu Khuzaimah]

8.    Mengurangi rasa lapar di akhirat

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: Ada seorang lelaki bersendawa di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa salam, kemudian Nabi bersabda:
«كُفَّ عَنَّا جُشَاءَكَ فَإِنَّ أَكْثَرَهُمْ شِبَعًا فِي الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ القِيَامَةِ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Hentikan sendawamu dari kami karena sesungguhnya kebanyakan orang yang kekenyangan di dunia kelak pada hari kiamat adalah orang yang paling lama merasakan kelaparan." [Sunan Tirmidziy: Hasan]

'Athiyah bin 'Amir Al-Juhani –rahimahullah- berkata, "Aku mendengar Salman radhiyallahu ‘anhu dipaksa untuk memakan makanan, maka dia berkata, "Cukuplah bagiku, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ شِبَعًا فِي الدُّنْيَا، أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ» [سنن ابن ماجه: حسنه الألباني]
"Sesungguhnya manusia yang paling banyak kenyang di dunia adalah manusia yang paling lapar di hari kiamat." [Sunan Ibnu Majah: Hasan]

9.    Ampunan dan pahala

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا} [الأحزاب: 35]
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin*, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. [Al-Ahzaab:35]
*Yang dimaksud dengan muslim di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.

10. Penghapus dosa kecil

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ، يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ، وَالصَّلَاةُ، وَالصَّدَقَةُ، وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Cobaan (kelalaian) seseorang karena keluarga, harta, dirinya, anak, dan tetangganya dihapuskan dengan puasa, shalat, sedekah, amar ma’ruf, dan nahi mungkar”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

11. Pintu surga Ar-Rayyan

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ فِي الجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، يُقَالُ: أَيْنَ الصَّائِمُونَ؟ فَيَقُومُونَ لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya dalam surga ada pintu yang disebut “Ar-Rayyan”, dari pintu itu orang-orang yang berpuasa masuk di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain mereka, dikatakan: “Mana orang-orang yang berpuasa?” Lalu mereka bangikit, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain mereka, maka setelah mereka semua masuk, pintu itupun ditutup dan tidak ada lagi yang masuk dari pintu itu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dalam riwayat lain:
مَنْ دَخَلَ مِنْهُ شَرِبَ، وَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا [مسند أحمد]
“Barangsiapa yang masuk dari pintu itu maka ia akan minum, dan barangsiapa yang minum maka ia tidak akan haus selamanya”. [Musnad Ahmad]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ مِنْ شَيْءٍ مِنَ الأَشْيَاءِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، دُعِيَ مِنْ أَبْوَابِ، - يَعْنِي الجَنَّةَ، - يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ، فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الجِهَادِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصِّيَامِ، وَبَابِ الرَّيَّانِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang menginfaqkan dua pasang dari sesuatu di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga: Wahai hamba Allah ini lebih baik! Maka barangsiapa yang dari ahli shalat ia akan dipanggil dari pintu shalat, dan barangsiapa yang dari ahli jihad maka ia akan dipanggil dari pintu jihad, dan barangsiapa yang dari ahli sedekah maka ia akan dipanggil dari pintu sedekah, dan barangsiapa yang dari ahli puasa maka ia akan dipanggil dari pintu puasa dan pintu Ar-Rayyaan”.
Abu Bakr radhiyallahu 'anhu bertanya: Demi engkau aku korbankan ayah dan ibuku wahai Rasulullah, gembiralah orang orang yang dipanggil dari semua pintu-pintu itu, apakah seseorang bisa dipanggil dari semua pintu-pintu itu?
Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
«نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ»
“Iya, dan aku berharap engkaulah diantaranya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

12. Masuk surga

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ خُتِمَ لَهُ بِصِيَامِ يَوْمٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ» [مسند البزار: صححه الألباني]
“Barangsiapa yang diakhiri amalannya (wafat) dengan puasa sehari maka ia masuk surga”. [Musnad Al-Bazzar: Sahih]

Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bertanya: Wahai Rasulullah, sampaikanlah kepadaku satu amalan yang bisa memasukkanku ke dalam surga?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
" عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ؛ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ " أَوْ قَالَ: " لَا مِثْلَ لَهُ " [مسند أحمد: صحيح]
“Hendaklah engkau berpuasa, karena ia tidak ada samanya”. [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya:
«مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ صَائِمًا؟»
Siapa diantara kalain yang berpuasa pagi hari ini?
Abu Bakr menjawab: Saya.
Rasulullah bertanya lagi:
«فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ جَنَازَةً؟»
Siapa diantara kalian yang mengantar jenazah hari ini?
Abu Bakr menjawab: Saya.
Rasulullah bertanya lagi:
«فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مِسْكِينًا؟»
Siapa diantara kalian yang memberi makan orang miskin hari ini?
Abu Bakr menjawab: Saya.
Rasulullah bertanya lagi:
«فَمَنْ عَادَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مَرِيضًا؟»
Siapa diantara kalain yang menjenguk orang sakit hari ini?
Abu Bakr menjawab: Saya.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ، إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ» [صحيح مسلم]
“Amalan-amalan tersebut tidak terkumpul pada seseorang kecuali ia akan masuk surga”. [Sahih Muslim]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلاَةَ، وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، جَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا»
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa Ramadhan, maka wajib bagi Allah untuk memasukkannya ke dalam surga, sama halnya ia berjihad di jalan Allah atau hanya duduk di kampung tempat ia dilahirkan”
Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, tidak bolehkah kami menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ فِي الجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ، أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ، فَاسْأَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ وَأَعْلَى الجَنَّةِ - أُرَاهُ - فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ» [صحيح البخاري]
“Sesungguhnya dalam surga itu ada seratus derajat, Allah persiapkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah, jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian meminta kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus, karena sesungguhnya ia adalah surga yang terbaik dan surga yang paling tinggi, di atasnya terlihat ‘arsy Ar-Rahman, dan darinya terpancar sungai-sungai surga”. [Sahih Bukhari]

13. Kamar di surga

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ فِي الجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا»
“Sesungguhnya di dalam surga ada kamar yang terlihat bagian luarnya dari dalam dan bagian dalamnya dari luar”.
Seorang A'rabiy berdiri dan bertanya: Untuk siapa kamar itu ya Rasulullah?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
«لِمَنْ أَطَابَ الكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ» [سنن الترمذي: حسن]
“Bagi orang yang baik tutur katanya, memberi makan, selalu berpuasa, dan shalat di malam hari saat orang-orang sedang tidur”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Dari Abu Malik Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرْفَةً يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا أَعَدَّهَا اللَّهُ لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَلَانَ الْكَلَامَ، وَتَابَعَ الصِّيَامَ وَصَلَّى وَالنَّاسُ نِيَامٌ» [مسند أحمد: حسنه الشيخ الألباني]
“Sesungguhnya di dalam surge ada kamar yang terlihat bahagian luarnya dari dalam, dan bagian dalamnya dari luar. Allah mempersiapkannya bagi orang yang memberi makan, lemah lembut dalam berbicara, senantiasa berpuasa, dan shalat ketika orang-orang tidur”. [Musnad Ahmad: Hasan]

14. Memberi syafa'at

Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ، مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ، وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ "، قَالَ: " فَيُشَفَّعَانِ " [مسند أحمد: صححه الألباني]
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Tuhanku, aku telah menahannya dari makanan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at padanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku telah menanannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at padanya. Kemudian keduanya memeberi syafa’at”. [Musnad Ahmad: Shahih]

15. Amalan terbaik

Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, amalan apakah yang paling baik?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
«عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ» [سنن النسائي: صححه الألباني]
“Hendaklah engkau berpuasa karena tidak ada amalan yang menyamainya”. [Sunan An-Nasai: Sahih]

Dalam riwayat lain, Abu Umamah bertanya: Wahai Rasulullah, perintahkanlah aku dengan sesuatu yang Allah memberi manfaat untukku dengannya?
Rasulullah menjawab:
«عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ فَإِنَّهُ لَا مِثْلَ لَهُ» [سنن النسائي: صححه الألباني]
“Hendaklah engkau berpuasa karena tidak ada amalan yang menyamainya”. [Sunan An-Nasai: Sahih]

16. Puasa lebih baik

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ} [البقرة: 184]
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. [Al-Baqarah: 184]

17. Meredakan nafsu

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang sudah mampu menikah maka menikalah, karena sesungguhnya menikah itu akan menahan pandangan, dan menjaga kemaluan (dari yang haram). Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia berpuasa karena puasa dapat meredakan nafsu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

18. Membersihkan hati

Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ، وَيُذْهِبُ مَغَلَةَ الصَّدْرِ "
“Puasa di bulan kesabaran (Ramadhan) dan tiga hari pada setiap bulan adalah puasa setahun, menghilangkan "magalah" di dada.”
Abu Dzar bertanya: Apa itu "magalah" di dada?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
رِجْسُ الشَّيْطَانِ [مسند أحمد: صحيح]
Godaan setan. [Musnad Ahmad: Sahih]
Dalam riwayat lain:
" يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ " [مسند أحمد: صحيح]
“Menghilangkan dengki di dada. [Musnad Ahmad: Sahih]

19. Doa mustajab

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" ثلاث دعوت لا ترد : دعوة الوالد ودعوة الصائم و دعوة المسافر " . [السلسلة الصحيحة (4/ 406) رقم 1797]
“Ada tiga do’a yang tidak ditolak: Do’a orang tua, do’a orang yang berpuasa, dan do’a orang yang bepergian jauh (musafir)”. [Silsilah hadits sahih no.1797]

20. Ganimah

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الغَنِيمَةُ البَارِدَةُ الصَّوْمُ فِي الشِّتَاءِ [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Harta rampasan perang (ganimah) yang mudah didapatkan adalah berpuasa di musim dingin”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

21. Sahur berberkah

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً» [صحيح البخاري ومسلم]
“Sahurlah kalian karena sesungguhnya pada sahur itu ada berkah”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

22. Berbuka kebaikan

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Senantiasa orang-orang dalam kebaikan selama mereka mempercepat buka puasa”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

23. Puasa sebagai kaffarah

Kaffarah (pengganti) fidyah, dan sembelihan dalam ibadah haji, Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ} [البقرة: 196]
Dan jangan kamu mencukur kepalamu  (saat ihram), sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jjika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). [Al-Baqarah: 196]

Kaffarah berburu saat ihram, Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُتَعَمِّدًا فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ هَدْيًا بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ أَوْ عَدْلُ ذَلِكَ صِيَامًا لِيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ} [المائدة: 95]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai hadya yang dibawa sampai ke Ka'bah atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. [Al-Maidah: 95]

Kaffarah pembunuhan yang tidak disengaja, Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَإِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَى أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِنَ اللَّهِ} [النساء: 92]
Dan jika ia (si terbunuh dengan tidak sengaja) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. [An-Nisaa’:92]

Kaffarah sumpah, Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الْأَيْمَانَ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ ذَلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ} [المائدة: 89]
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). [Al-Maidah:89]

Kaffarah dzihar, Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ذَلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (3) فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا } [المجادلة: 3- 4]
Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. [Al-Mujadilah: 3-4]

24. Do'a berbuka

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berbuka puasa membaca:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
“Rasa dahaga telah hilang, tenggorokan telah basah, dan pahala telah dicatat jika Allah menghendaki”. [Sunan Abi Daud: Dihasankan oleh syekh Albaniy]

Wallahu a’lam!
Referensi:
فضائل الصيام وقيام صلاة التراويح ، تأليف: د. سعيد بن علي القحطاني

Lihat juga: Puasa sunnah 
                   Allah benci orang GEMUK 
                   Makan sampai kenyang 
                   Doa makan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...