بسم الله الرحمن الرحيم
Hanya Allah yang memberi kekuasaan
{قُلِ اللَّهُمَّ
مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ
وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ} [آل عمران: 26]
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
kerajaan (kekuasaan) kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut
kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah
segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Ali 'Imran:26]
{قَالَ مُوسَى
لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا
مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ . قَالُوا أُوذِينَا مِنْ
قَبْلِ أَنْ تَأْتِيَنَا وَمِنْ بَعْدِ مَا جِئْتَنَا قَالَ عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُهْلِكَ
عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ} [الأعراف: 128-129]
Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan
bersabarlah; Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada
siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. dan kesudahan yang baik adalah
bagi orang-orang yang bertakwa."
Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu
datang kepada kami dan sesudah kamu datang.
Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan
menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana
perbuatanmu. [Al-An'aam: 128-129]
Surga bagi yang tidak menginginkan kedudukan tinggi di dunia
{تِلْكَ الدَّارُ
الآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الأَرْضِ وَلا فَسَادًا
وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ} [القصص:83]
Negeri akhirat itu, kami jadikan untuk
orang-orang yang tidak ingin kedudukan (jabatan) tinggi (menyombongkan diri)
dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi
orang-orang yang bertakwa.
[Al-Qashash:83]
Jabatan akan menjadi penyesalan di hari kiamat
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ
عَلَى الإِمَارَةِ، وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ القِيَامَةِ، فَنِعْمَ المُرْضِعَةُ
وَبِئْسَتِ الفَاطِمَةُ» [صحيح البخاري]
"Kalian akan rakus terhadap jabatan, padahal jabatan itu
akan menjadi penyesalan dihari kiamat, ia adalah seenak-enak penyusuan (ketika
masih menjabat) dan seburuk-buruk meningalkan penyusuan (ketika tidak menjabat
lagi)." [Sahih Bukhari]
Kecuali yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar
Abu Dzar radhiallahu 'anhu
berkata: "Wahai Rasulullah, tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat)?"
Abu Dzar berkata: "Kemudian beliau menepuk bahuku dengan tangan beliau
seraya bersabda:
«يَا أَبَا ذَرٍّ،
إِنَّكَ ضَعِيفٌ، وَإِنَّهَا أَمَانَةُ، وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ،
إِلَّا مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا، وَأَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ فِيهَا» [صحيح مسلم]
"Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal
jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan,
kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan
benar." [Sahih Muslim]
Larangan meminta jabatan
Abdurrahman bin Samurah radhiallahu
'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku:
«يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ
بْنَ سَمُرَةَ، لاَ تَسْأَلِ الإِمَارَةَ، فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ
وُكِلْتَ إِلَيْهَا، وَإِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا،
وَإِذَا حَلَفْتَ عَلَى يَمِينٍ، فَرَأَيْتَ غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَكَفِّرْ عَنْ
يَمِينِكَ، وَأْتِ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ» [صحيح البخاري
ومسلم]
"Wahai Abdurrahman bin Samurah, Janganlah kamu meminta jabatan,
sebab jika engkau diberi (jabatan) karena meminta, kamu akan ditelantarkan, dan
jika kamu diberi dengan tidak meminta, kamu akan ditolong, dan jika kamu
melakukan sumpah, kemudian kamu melihat suatu yang lebih baik, bayarlah
kaffarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik." [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Tidak memberikan jabatan kepada orang yang memintanya atau yang
berambisi
Abu Musa radhiallahu 'anhu
mengatakan: Aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama dua
orang kaumku, lantas satu diantara kedua orang itu mengatakan: 'Jadikanlah kami
pejabat ya Rasulullah?' Orang kedua juga mengatakan yang sama. Secara spontan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّا لاَ نُوَلِّي
هَذَا مَنْ سَأَلَهُ، وَلاَ مَنْ حَرَصَ عَلَيْهِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
"Kami tidak akan memberikan jabatan ini kepada orang yang
memintanya, tidak juga kepada orang yang ambisi terhadapnya." [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Boleh meminta jabatan jika mampu melaksanakan kewajibannya
'Utsman bin Abi Al-'Ash radhiallahu
'anhu berkata: "Aku pernah memohon, 'Wahai Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam, jadikan aku sebagai imam kaumku?' Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam menjawab:
«أَنْتَ إِمَامُهُمْ،
وَاقْتَدِ بِأَضْعَفِهِمْ، وَاتَّخِذْ مُؤَذِّنًا لَا يَأْخُذُ عَلَى أَذَانِهِ أَجْرًا»
[سنن النسائي: صحيح]
'Kamu imam mereka dan perhatikan orang yang paling lemah serta jangan
menjadikan muadzin yang mengambil upah dari adzannya '." [Sunan An-Nasaiy:
Sahih]
Memilih pemimpin yang amanah, pandai (ahli di bidangnya), dan kuat
{قَالَ اجْعَلْنِي
عَلَى خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ} [يوسف: 55]
Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan
negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan".
[Yusuf:55]
{وَقَالَ لَهُمْ
نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ
لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً
مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ
وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} [البقرة: 247]
Nabi mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka
menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak
mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan
yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah
memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang
perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. [Al-Baqarah:247]
Larangan berbai’at demi kepentingan duniawi
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu: Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" ثَلاَثَةٌ
لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ، وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ: رَجُلٌ عَلَى فَضْلِ مَاءٍ بِطَرِيقٍ، يَمْنَعُ مِنْهُ ابْنَ السَّبِيلِ،
وَرَجُلٌ بَايَعَ رَجُلًا لاَ يُبَايِعُهُ إِلَّا لِلدُّنْيَا، فَإِنْ أَعْطَاهُ مَا
يُرِيدُ وَفَى لَهُ وَإِلَّا لَمْ يَفِ لَهُ، وَرَجُلٌ سَاوَمَ رَجُلًا بِسِلْعَةٍ
بَعْدَ العَصْرِ، فَحَلَفَ بِاللَّهِ لَقَدْ أَعْطَى بِهَا كَذَا وَكَذَا فَأَخَذَهَا
" [صحيح البخاري ومسلم]
"Ada
tiga golongan yang Allah tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat,
tidak memandang mereka dan tidak pula mensucikan mereka, serta bagi mereka
disediakan siksa yang pedih, yaitu seseorang yang memiliki kelebihan air di
jalan lalu dia enggan memberikannya kepada ibnu sabil, seseorang yang berbai'at
kepada seorang (pemimpin) dan dia tidak berbai'at kepadanya kecuali demi
kepentingan duniawi, bila dia diberikan apa yang sesuai dengan keinginannya
maka dia memelihara janjinya, namun bila tidak maka dia tidak memelihara
janjinya, dan seseorang yang menawar barang dagangan kepada seseorang setelah
waktu 'Ashar, lalu dia bersumpah atas nama Allah; sungguh dengan harga sekian
sekian aku memperoleh barang seperti ini, padahal dia dusta belaka".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Tidak memilih
pemimpin wanita
{الرِّجَالُ قَوَّامُونَ
عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ} [النساء: 34]
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita). [An-Nisaa’:34]
«لَنْ يُفْلِحَ
قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمُ امْرَأَةً» [صحيح البخاري]
"Suatu
kaum tidak akan beruntung, jika dipimpin oleh seorang wanita." [Sahih
Bukhari]
Tidak memilih
pemimpin dari non Muslim
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا
مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ
أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ} [آل عمران:
118]
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat
(Kami), jika kamu memahaminya. [Ali 'Imran:118]
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ
أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا} [النساء: 144]
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi
wali (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu
mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?
[An-Nisaa':144]
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ} [المائدة: 57]
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang
yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara
orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir
(orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul
orang-orang yang beriman. [Al-Maidah:57]
{ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ
لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ } [المائدة: 51]
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
[Al-Maidah:51]
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ
بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ} [الممتحنة: 1]
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi
teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena
rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran
yang datang kepadamu. [Al-Mumtahanah:1]
Abu Musa
Al-'Asy'ariy radhiallahu 'anhu memiliki sekertaris seorang Nasrani dan Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu kagum dengan
tulisannya, setelah Umar tahu kalau ia seorang Nasrani, beliau marah kemudian
membaca (ayat 1 surah Al-Mumtahanah dan ayat 51 surah Al-Maidah).
Abu Musa
berkata: Demi Allah aku tidak menjadikannya pemimpin, ia cuma sekertaris!
Umar radhiyallahu
‘anhu berkata:
أَمَا وَجَدْتَ
فِي أَهْلِ الْإِسْلَامِ مَنْ يَكْتُبُ لَكَ؟ لَا تُدْنِهِمْ إِذْ أَقْصَاهُمُ اللهُ، وَلَا تَأْمَنْهُمْ إِذَا خَانَهُمُ اللهُ، وَلَا تُعِزَّهُمْ بَعْدَ إِذْ أَذَلَّهُمُ
اللهُ [شعب الإيمان: صححه الألباني]
Apakah kamu
tidak mendapatkan orang Islam sebagai sekertarismu? Jangan kau dekatkan mereka
di saat Allah menjauhkan mereka, jangan kau beri kepercayaan kepada mereka di
saat Allah menganggap mereka pengkhianat, dan jangan kau muliakan mereka
setelah Allah menghinakan mereka. [Syu'abul Iman: Sahih]
Dari Aisyah
radhiallahu 'anha; Pada perang
Badr, seorang musyrik meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam untuk ikut bersamanya dalam peperangan. Rasulullah bertanya
kepadanya: Apakah kau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya? Ia menjawab: Tidak.
Maka Rasulullah bersabda:
فَارْجِعْ، فَلَنْ
أَسْتَعِينَ بِمُشْرِكٍ [صحيح مسلم]
Kembalilah,
karena Aku tidak akan minta bantuan dari seorang Musrik. [Sahih Muslim]
Wallahu
a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...