Perselisihan
pendapat dan perpecahan pada umat manusia adalah kehendak kauniyah Allah subhanahu wata'ala yang
mesti terjadi.
{وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً
وَاحِدَةً وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ (118) إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ
خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ} [هود: 118- 119]
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu dia
menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih
pendapat, Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk Itulah
Allah menciptakan mereka. kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) Telah ditetapkan:
Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang
durhaka) semuanya. [Huud: 118-119]
{وَمَا كَانَ النَّاسُ إِلَّا أُمَّةً وَاحِدَةً
فَاخْتَلَفُوا وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيمَا
فِيهِ يَخْتَلِفُون} [يونس: 19]
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, Kemudian
mereka berselisih*. kalau tidaklah Karena suatu ketetapan yang Telah ada dari
Tuhanmu dahulu (bahwa, perselisihan manusia di dunia itu akan diputuskan di
akhirat), Pastilah telah diberi Keputusan di antara mereka (di dunia), tentang
apa yang mereka perselisihkan itu. [Yunus:19]
*Maksudnya: manusia pada mulanya hidup rukun,
bersatu dalam satu agama, sebagai satu keluarga. tetapi setelah mereka
berkembang biak dan setelah kepentingan mereka berlain-lain, timbullah berbagai
kepercayaan yang menimbulkan perpecahan. oleh Karena itu Allah mengutus Rasul
yang membawa wahyu dan untuk memberi petunjuk kepada mereka.
Akan tetapi Allah membenci dan melarang
perpecahan.
{وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ
تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ
عَذَابٌ عَظِيمٌ} [آل عمران: 105]
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang
bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada
mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. [Ali
'Imran:105]
Perpecahan
umat Islam mengikuti umat sebelumnya
Dari
Abu Sa'id; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ
مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ
ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya
kalian akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi
sejengkal, sesiku demi sesiku, sampai sekalipun mereka masuk ke lubang kadal
kalianpun akan mengikuti mereka".
Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah mereka
kaum Yahudi dan Nashrani? Rasulullah menjawab: "Siapa lagi kalau bukan
mereka?" [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abdullah bin 'Amr; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي
مَا أَتَى عَلَى بني إسرائيل حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى إِنْ كَانَ مِنْهُمْ
مَنْ أَتَى أُمَّهُ عَلَانِيَةً لَكَانَ فِي أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ، وَإِنَّ
بني إسرائيل تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي
عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً»
Akan datang pada
umatku apa yang menimpa Bani Israil sama persis selangkah demi selangkah,
sampai kalau ada dari mereka yang berzina dengan ibunya terang-terangan, maka
akan ada dari umatku yang melakukan hal itu. Dan sesungguhnya Bani Israil
terpecah menjadi tujuhpuluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi
tujuhpuluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan.
Sahabat bertanya:
Siapakah mereka ya Rasulullah? Rasulullah menjawab:
«مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي»
[سنن الترمذي: حسنه الألباني]
Mereka adalah orang yang berjalan sesuai
sunnahku dan sunnah sahabatku. [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Dalam riwayat Anas bin Malik; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
( كلها في النار إلا واحدة . وهي الجماعة ) [سنن
ابن ماجه: صحيح]
"
... Semuanya masuk neraka kecuali satu yaitu "jama'ah" (yang
berpegang teguh pada sunnah Rasulullah dan para sahabatnya). [Sunan Ibnu Majah
Sahih]
Perselisihan pendapat adalah suatu yang wajar,
tapi jangan jadikan perselisihan itu sebagai sarana untuk saling berpecah dan
bermusuhan.
Diantara faktor perpecahan umat:
1.
Tidak ikhlas dalam
berda'wah.
Berdakwa
adalah mengajak kepada Allah semata bukan kepada kelompok, golongan, atau
seorang yang dikultuskan.
{وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا
مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ}
[فصلت: 33]
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada
orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan
berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
[Fushilat:33]
{قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي
أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ
وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [يوسف: 108]
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, Aku
dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan
hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan Aku tiada termasuk orang-orang yang
musyrik". [Yusuf:108]
2.
Kurang ilmu.
Kembalikan semua
masalah kepada ahlinya:
{وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ
مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى
أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلَا
فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا}
[النساء: 83]
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita
tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka
menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri (pemerintah dan ulama) di antara mereka, tentulah
orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari
mereka (rasul dan ulil Amri). kalau tidaklah Karena karunia dan rahmat Allah
kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di
antaramu). [An-Nisaa':83]
Maksudnya ialah: Kalau suatu berita tentang
keamanan, ketakutan, atau masalah apa pun disampaikan kepada pemerintah dan ulama, tentulah
mereka dapat menetapkan kesimpulan (istimbat) dari berita atau masalah itu.
{فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ
إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [النحل: 43] [الأنبياء: 7]
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. [An-Nahl:43] [Al-Anbiyaa':7]
Jangan mengatakan sesuatu tampa dasar ilmu:
{وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ
الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (168) إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ
وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} [البقرة: 168،
169]
Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Sesungguhnya syaitan itu Hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. [Al-Baqarah: 168-169]
{قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ
رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ
الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا
عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} [الأعراف: 33]
Katakanlah: "Tuhanku Hanya mengharamkan
perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan
dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan)
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk
itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui." [Al-A'raaf:33]
{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ
لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ
عَنْهُ مَسْئُولًا} [الإسراء: 36]
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [Al-Israa':36]
Meninggalkan ilmu adalah biang perpecahan:
{وَمِنَ الَّذِينَ قَالُوا
إِنَّا نَصَارَى أَخَذْنَا مِيثَاقَهُمْ فَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ فَأَغْرَيْنَا
بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ
اللَّهُ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ} [المائدة: 14]
Dan diantara orang-orang yang mengatakan:
"Sesungguhnya kami Ini orang-orang Nasrani", ada yang Telah kami
ambil perjanjian mereka, tetapi mereka melupakan sebagian dari apa yang
mereka telah diberi peringatan dengannya; Maka kami timbulkan di antara
mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. dan kelak Allah akan
memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan. [Al-Maidah:14]
Berbicara tampa ilmu adalah sebab kesesatan:
Dari Abdullah bin 'Amr; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبِضُ
العِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ العِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ
العُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا،
فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا» [صحيح البخاري ومسلم]
Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu dengan
sekali cabut dari seorang hamba, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan
mewafatkan para ulama. Sampai waktunya tidak ada lagi ulama, orang-orang akan
mengambil pemimpin yang bodoh. Lalu mereka ditanyai dan mereka memberi fatwa
tampa dasar ilmu, maka mereka menjadi sesat dan menyesatkan. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
3.
Fanatisme buta.
Mengikuti
suatu pendapat tampa landasan ilmu:
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ
اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ
آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ}
[البقرة: 170]
Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Ikutilah apa yang Telah diturunkan Allah," mereka menjawab:
"(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga),
walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak
mendapat petunjuk?". [Al-Baqarah:170]
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ
اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا
أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ} [لقمان: 21]
Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Ikutilah apa yang diturunkan Allah". mereka menjawab: "(Tidak),
tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami
mengerjakannya". dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka)
walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala
(neraka)? [Luqman:21]
Wala' wal bara' harusnya hanya kepada Allah, Rasulullah, dan
orang beriman:
{إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ
اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا} [المائدة: 55]
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah,
Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman. [Al-Maidah:55]
{وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ
بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ} [التوبة: 71]
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang
lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. [At-Taubah:71]
4.
Tidak perpegang pada
metode Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan pemahaman sahabat dan ulama salafussalih.
{وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ
وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ
بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون} [الأنعام: 153]
Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah
jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan
(yang lain), Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang
demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. [Al-An'aam:153]
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ
وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ
فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا } [النساء: 59]
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
[An-Nisaa':59]
{وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ
مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبِّي عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
وَإِلَيْهِ أُنِيبُ} [الشورى: 10]
Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, Maka
putusannya (terserah) kepada Allah. (yang mempunyai sifat-sifat demikian)
Itulah Allah Tuhanku. kepada-Nya lah Aku bertawakkal dan kepada-Nyalah Aku
kembali. [Syuuraa:10]
{وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ
لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ
جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا} [النساء: 115]
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah
jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang
mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu
dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat
kembali. [An-Nisaa':115]
Yang dimaksud orang-orang mukmin dalam ayat ini
adalah sahabat Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang
yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ
مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ
فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ} [البقرة: 137]
Maka jika mereka beriman seperti apa yang kamu
(Rasulullah dan sahabatnya) telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah
mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka berada dalam
permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan
Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. [Al-Baqarah:137]
Al-'Irbaad bin Sariyah berkata: Suatu hari
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam salat bersama kami, kemudian ia
memalingkan wajahnya kepada kami dan menasehati kami dengan nasehat yang sangat
mengena, air mata menetes dan hati bergetar mendengarnya. Kemudian seseorang
bertanay: Ya Rasulullah, sepertinya ini adalah nasehat perpisahan, maka apa
yang engkau wasiatkan kepada kami? Rasululah bersabda:
«أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى
اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ
مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ
الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا
بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ» [سنن أبي داود: صحيح]
Aku wasiatkan kepada kalian untuk selalu
bertakwa kepada Allah serta patuh dan taat (kepada pemerintah) sekalipun ia
seorang hamba dari kaum Habasyiy, karena sesungguhnya siapa yang hidup dari
kalian setelah aku meninggal maka ia akan menyaksikan perselisihan yang besar,
maka hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah khalifah-khalifah yang
mendapat hidayah dan petunjuk, berpegang teguhlah dengannya, gigitlah dengan
gigi graham kalian (amalkan dengan kuat), dan jauhilah urusan yang baru, karena
sesungguhnya semua yang baru dalam agama itu adalah bid'ah, dan semua bid'ah
itu adalah kesesatan. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Dalam riwayat lain; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
لقد تركتكم على مثل البيضاء ليلها كنهارها لا
يزيغ عنها إلا هالك [صحيح الترغيب والترهيب]
Aku telah meninggalkan kalian di atas jalan
yang terang dan jelas, malamnya sama dengan siangnya, tidak ada yang melenceng
darinya kecuali ia akan celaka. [Sahih At-Targiib wa At-Tarhiib]
5.
Mengikuti hawa
nafsu.
{وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى
فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَاب} [ص: 26]
Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena
ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat
dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari
perhitungan. [Shad:26]
{وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ
اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِين} [القصص: 50]
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang
yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah
sedikitpun. Sesung- guhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim. [Al-Qashash:50]
{فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ
خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
} [مريم: 59]
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang
jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka
kelak akan menemui kesesatan. [Maryam:59]
{أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ
إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ
وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ}
[الجاثية: 23]
Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmu-Nya dan Allah Telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya
petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran? [Al-Jatsiyah:23]
Mengikuti dalil
mutasyabih meninggalkan dalil muhkam:
{هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ
عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ
فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ
الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ
فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ
إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ} [آل عمران: 7]
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran)
kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat (terang dan tegas
maksudnya), Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat*. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan
(mengikuti hawa nafsu), maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang
mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari
ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah, dan
orang-orang yang mendalam ilmunya, berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat
yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat
mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. [Ali
'Imran:7]
*Termasuk dalam pengertian ayat-ayat
mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat
ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam;
atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat
yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari
kiamat, surga, neraka dan lain-lain.
6.
Kesombongan.
{سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ
الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ
لَا يُؤْمِنُوا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا
وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا
بِآيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ} [الأعراف: 146]
Aku akan memalingkan
orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar
dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap
ayat(Ku)[tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah], mereka tidak beriman
kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka
tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus
memenempuhnya. yang demikian itu adalah Karena mereka mendustakan ayat-ayat
kami dan mereka selalu lalai dari padanya. [Al-A'raaf:146]
{فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ
وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ} [الأنعام: 33]
Karena mereka sebenarnya bukan mendustakan
kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.
[Al-An'aam:33]
Dari
Abdullah bin Mas'ud; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ [صحيح مسلم]
Kesombongan
adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. [Sahih Muslim]
7.
Iri dan dengki.
{وَمَا تَفَرَّقُوا إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ
الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُم} [الشورى: 14]
Dan mereka (ahli
Kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu
pengetahuan, Karena kedengkian di antara mereka. [Asy-Syuuraa:14]
{كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ
النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ
لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا
الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ
فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ
وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ} [البقرة: 213]
Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah
timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi
Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah
berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada
mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang
yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. [Al-Baqarah:213]
{إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا
اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ
بَغْيًا بَيْنَهُمْ} [آل عمران: 19]
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah
hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di
antara mereka. barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka
Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. [Ali 'Imran:19]
{وَآتَيْنَاهُمْ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْأَمْرِ فَمَا
اخْتَلَفُوا إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ إِنَّ
رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ}
[الجاثية: 17]
Dan kami berikan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan (agama); Maka mereka tidak
berselisih melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan Karena
kedengkian yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan memutuskan
antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih
padanya. [Al-Jatsiyah:17]
Imam Al-Qurthubiy rahimahullah dalam tafsirnya berkata:
أي بغيا من بعضهم على بعض طلبا للرئاسة، فليس تفرقهم لقصور في البيان
والحجج، ولكن للبغي والظلم والاشتغال بالدنيا
"Karena kedengkian di antara mereka" demi kekuasaan,
maka bukanlah mereka berpecah belah karena kekurangan penjelasan dan hujjah,
akan tetapi karen kedengkian, kezaliman, dan perebutan kenikmatan dunia".
Dari Anas bin Malik; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«لَا تَبَاغَضُوا، وَلَا
تَحَاسَدُوا، وَلَا تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا، وَلَا يَحِلُّ
لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
Janganlah kalian saling marahan, jangan saling
iri, jangan saling membelakangi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling
bersaudara, dan tidak halal bagi seorang muslim menjauhi saudaranya labih dari
tiga hari. [Sahih Bukhari dan Muslim]
8.
Cinta dunia.
{وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللَّهُ
وَعْدَهُ إِذْ تَحُسُّونَهُمْ بِإِذْنِهِ حَتَّى إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ
فِي الْأَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا أَرَاكُمْ مَا تُحِبُّونَ مِنْكُمْ مَنْ
يُرِيدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الْآخِرَةَ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ
لِيَبْتَلِيَكُمْ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ}
[آل عمران: 152]
Dan Sesungguhnya Allah Telah memenuhi janji-Nya
kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada sa'at kamu
lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (rasul) sesudah
Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai [kemenangan dan harta rampasan].
di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang
yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka [tidak
berhasil mengalahkan mereka] untuk menguji kamu, dan Sesunguhnya Allah Telah
mema'afkan kamu. dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang
orang yang beriman. [Ali 'Imran:152]
Dari
Tsauban; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ
تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا»
Sudah dekat masanya
umat-umat (kafir) saling mengajak untuk membinasakan kalian sebagaimana orang yang
mau makan saling mengajak ke hidangannya.
Seorang bertanya:
Apakah karena kami sedikit pada waktu itu?
«بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ
كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ
صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ
الْوَهْنَ»
Bahkan kalian pada
waktu itu banyak akan tetapi kalian lemah seperti buih di lautan, dan Allah
mencabut dari hati musuh-musuh kalian rasa gentar kepadamu dan Allah menamkan
pada hati kalian sifat "Al-Wahan".
Seseorang bertanya:
Ya Rasulullah, apa itu Al-Wahan? Rasulullah menjawab:
«حُبُّ الدُّنْيَا، وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ» [سنن
أبي داود: صحيح]
Cinta dunia dan takut mati. [Sunan Abu Daud:
Sahih]
9.
Buruk sangka.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ} [الحجرات:
12]
"Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa". [Al-Hujuraat:12]
Dari Mahmud bin Ar-Rabi' Al-Anshary radiyallahu
‘anhu, ada seorang yang bertanya: Di
mana Malik bin Dukhsyun? Kemudian ada yang menjawab: Dia itu munafiq, tidak
mencintai Allah dan Rasul-Nya!
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam menegur:
"Jangan kau berkata demikian, tidakkah kau melihat ia mengucapkan لا إله إلا الله
demi mengharapkan wajah Allah?"
Orang itu berkata: Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui, tapi kami melihat penampilan dan perkataannya seperti orang-orang
munafiq?
Rasulullah sallallau ‘alaihi wasallam
bersabda:
فإن الله قد حرم على النار من قال: لا إله إلا
الله، يبتغي بذلك وجه الله
"Sesungguhnya
Allah telah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan "Tiada tuhan
yang berhak disembah selain Allah, dengan mengharapkan wajah Allah".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
10.
Suka
berbantah-bantahan.
{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ
يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ} [لقمان:
20]
Dan di antara
manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk
dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. [Luqman:20]
Dari Abu Umamah; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ
هُدًى كَانُوا عَلَيْهِ إِلَّا أُوتُوا الجَدَلَ»، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ الآيَةَ: {مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا بَلْ
هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ} [الزخرف: 58] [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Seseorang
tidak sesat setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka suka
berbantah-bantahan". Kemudian Rasulullah membaca ayat ini: "Mereka
tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah
saja, Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar". [Az-Zukhruf:58]
[Sunan Tirmidzi: Hasan]
Wallahu a'lam!
Referensi:
مقدمة في أسباب اختلاف المسلمين وتفرقهم
المؤلف: محمد العبده و طارق عبد الحليم
الاختلاف في أصول
الدين أسبابه وأحكامه المؤلف: الدكتور إبراهيم بن محمد بن عبدالله البريكان
الاختلاف في
العمل الإسلامي الأسباب والآثار المؤلف: ناصر بن سليمان العمر
الهوى وأثره
في الخلاف المؤلف: عبد الله الغنيمان
Lihat juga: Bahaya perselisihan dan perpecahan - Cela kebodohan dalam Al-Qur'an – Keutamaan ilmu dan ulama – Kehidupan dunia – Penampilan dan Isi Hati
Terimakasih informasi nya gan, sangat bermanfaat :)
BalasHapusditunggu kunjungan baliknya yaah ,
Thank's!
Hapus