Ada yang beranggapan bahwa wall facebook sama dengan dinding ratapan Yahudi, tempat mereka menangisi dosa-dosa,
meluahkan harapan, ratapan dan segalanya.
Pertanyaannya:
Apakah jika kita berdo'a atau mengadukan masalah (curhat) di fb berarti kita
telah meniru mereka? Sedangkan Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
من تشبه بقوم فهو منهم
"Barangsiapa menyerupai suatu kaum,
maka ia termasuk dalam golongannya." [Sunan Abu Daud: Sahih]
Untuk
menjawabnya, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:
1.
Banyak sekali perbedaan antara wall facebook dengan dinding Yahudi. Diantaranya:
-
Dinding Yahudi tidak ada yang yang tau apa yang yang diungkapkan oleh orang
yang berdo'a atau curhat di situ, sedangkan di fb, semua teman bisa melihat dan
membacanya.
-
Fb tidak dipasang di dinding, tapi di komputer atau di Handphone dan selainnya.
-
Orang yahudi tidak berdo'a di sembarang dinding tapi hanya di dinding tertentu
yang ada di Yarusalem.
2.
Kalau memang fb diciptakan untuk meniru dinding tersebut, maka semuanya kembali
pada diri masing-masing bagaimana menyikapi penggunaan fb, apakah digunakannya
sebatas fasilitas atau untuk meniru orang Yahudi. Wallahu a'lam !
3.
Berdo'a di fb tidak jauh beda dengan orang yang berdo'a di depan umum didengar
oleh orang sekitarnya, atau curhat dengan teman-teman di dunia nyata atau media
komunikasi lainnya.
4.
Mengadukan masalah (curhat) kepada orang lain untuk mendapatkan solusi atau
sekedar meluapkan perasaan bukan hal yang dilarang selama tidak keluar dari
batas yang dibolehkan oleh syari'at Islam, seperti: tidak ada unsur gibah, mengungkit
aib orang lain, fitnah, membeberkan maksiat yang telah ia lakukan, atau
hal-hal lain yang dilarang untuk disampaikan.
Banyak
sekali hadits yang menyebutkan bagaimana para sahabat mengeluhkan masalahnya
kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam baik dalam hal agama,
pribadi, ataupun lingkungan.
Suatu
hari Handzalah Al-Usaidy bertemu dengan Abu Bakr dan bertanya: Bagaimana
denganmu wahai Handzalah? Handzalah menjawab: Handzalah telah menjadi munafiq.
Abu Bakr berkata: Subhanallah, apa yang kau katakan? Handzalah berkata: Ketika
kita bersama Rasulullah mengingatkan kita tentang neraka dan surga seolah kita
melihatnya, akan tetapi ketika kita beranjak dari Rasulullah, kita bermain
dengan istri dan anak-anak, dan disibukkan oleh kehidupan maka kita banyak
melupakan. Abu Bakr berkata: Demi Allah, aku juga merasakan seperti itu.
Kemudian
keduanya bergegas menemui Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam, Handzalah berkata: Ya Rasulullah, Handzalah telah
menjadi munafiq. Rasulullah terkejuk dan berkata: "Apa?".
Kemudian Handzalah menceritakan perasaannya kepada Rasulullah. Dan Abu Bakr
berkata: Aku juga merasakan hal demikian ya Rasulullah. Kemudian Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"والذى نفسى بيده
إن لو تدومون على ما تكونون عندى وفى الذكر لصافحتكم الملائكة على فرشكم وفى طرقكم
ولكن يا حنظلة ساعة وساعة " . ثلاث مرات
"Demi Allah yang jiwaku di
tangan-Nya, jika kondisi kalian selalu sama seperti ketika kalian bersamaku dan
senantiasa dalam keadaan dzikir maka malaikat akan selalu menyertaimu sampai ke
tempat tidur dan di jalan-jalan, akan tetapi wahai handzalah, sesaat dan sesaat
3x", artinya: Sesaat dalam ketaatan dan sesaat dalam kesenangan yang halal.
[Sahih Muslim]
Dari
Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
كل أمتي معافى إلا المجاهرين ، وإن من المجاهرة
أن يعمل الرجل بالليل عملا ، ثم يصبح وقد ستره الله عليه، فيقول: يا فلان، عملت البارحة
كذا وكذا، وقد بات يستره ربه، ويصبح يكشف ستر الله عنه
"Semua
dosa umatku akan diampuni kecuali orang yang terang-terangan melakukan maksiat,
dan termasuk orang yang terang-terangan melakukan maksiat adalah seseorang yang
melakukan dosa di malam hari kemudian pagi harinya setelah Allah menutupi
perbuatannya (tidak ada yang mengetahuinya) ia berkata: Wahai Fulan .. semalam
aku melakukan ini dan itu. Padahal semalam Allah telah menutupi perbuatannya
tapi di pagi hari ia membuka tirai Allah untuknya." [Sahih Bukhari dan Muslim]
5.
Ketika seseorang berdo'a di fb atau di media umum, biasanya diniatkan supaya
ada yg membantu meng-amin-kan, teguran kalau do'anya keliru, atau mengajar yang
lain bagaimana cara berdo'a yang baik.
Abu Hurairah radiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam menaiki mimbar berkata: "Amin, Amin, Amin".
Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, engkau tidak pernah melakukan hal ini
sebelumnya? Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
قال لي جبريل : رغم أنف عبد أدرك أبويه أو أحدهما
لم يدخله الجنة . قلت : آمين ، ثم قال : رغم أنف عبد دخل عليه رمضان لم يغفر له .
فقلت : آمين ، ثم قال : رغم أنف امرئ ذكرت عنده فلم يصل عليك . فقلت : آمين [الأدب
المفرد - البخاري ، قال الشيخ الألباني : حسن صحيح]
"Jibril
berkata kepadaku: Hinalah seorang hamba yang mendapati kedua orang tuanya atau
salah satunya lalu ia tidak masuk sorga dengan berbakti pada keduanya; maka aku
mengatakan Amin. Jibril berdo'a lagi: Hinalah seorang hamba yang mendapati
bulan Ramadhan lalu dosanya tidak diampuni; maka aku mengatakan Amin. Jibril berdo'a
lagi: Hinalah orang yang namamu disebut dekatnya lalu ia tidak bersalawat kepadamu;
maka aku mengatakan Amin."
[Adabul Mufrad: Sahih]
Dalam sebuha hadits daif (lemah), Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
لا يجتمع ملأ فيدعو بعضهم ويؤمن بعضهم إلا
أجابهم الله تعالى
"Tidaklah suatu kelompok berkumpul
kemudian sebagian dari mereka berdo'a dan sebagian lainnya meng-amin-kan,
kecuali Allah akan mengabulkan do'a mereka." [Hadits ini lemah karena
sandanya terputus, lihat Silsilah hadits Dhaif no.5968]
Suatu
hari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam mendengar seorang a'raby
berdo'a dalam salatnya: Ya Allah .. rahmatilah aku dan Muhammad, dan janganlah
Engkau merahmati selain kami berdua. Setelah salat Rasulullah menegurnya dan
bersabda:
لقد حجرت واسعا
"Engkau telah menyempitkan sesuatu
yang luas", maksunya rahmat Allah. [Sahih Bukhari]
6.
Kita tidak boleh menuduh orang yang berdo'a di FB atau curhat bahwa mereka
tidak berdo'a atau mengadukan urusannya kepada Allah subhanahu wata'ala di
dunia nyata.
7.
Tidak bisa dipungkiri kalau menyebarkan da'wah, nasehat atau hal-hal positif di
fb adalah suatu yang lebih baik, tapi jangan sampai kita menjadikan fb sebagai
tempat utama dalam menimba dan menyampaikan ilmu karena hasilnya kurang
memuaskan bahkan bisa mengakibatkan kesalah pahaman.
8.
Jadikan fb sebagai media silaturahmi dan mempererat ukhuwah/persaudaraan.
Dari
Anas bin Malik; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
من سره أن يبسط له في رزقه، أو ينسأ له في أثره،
فليصل رحمه
"Barangsiapa
yang suka dilapangkan rezkinya, atau dipanjangkan umurnya maka sambunglah tali
silaturahim" [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Wallahu
a'lam !
Lihat juga: Adab Berdo'a I dan II
wahh penting nie di share ke smua org muslim
BalasHapusCatatan: Sy bukan pegawai Facebook ya ... heheh! Cuma ingin menempatkan sesuatu sesuai tempatnya ...
Hapuspernah ka' juga baca itu artikel. Hmmm
BalasHapusJangan lupa baca juga "Tuntunan ber-Facebook" :)
Hapus