Ada beberapa
jenis puasa yang terlarang untuk dilakukan, diantaranya:
1. Puasa di
hari Idul fitri dan idul adhah.
عن أبي سعيد الخدري
- رضي الله عنه - (( أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - نهى عن صيام يومين: يوم الفطر
و يوم النحر )) متفق عليه.
Dari Abu
Sa'id Al-Khudri radiyallahu
'anhu beliau berkata: Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam melarang
puasa di dua hari raya: idul fitri dan idul adhah. [Sahih Bukhari dan Muslim]
2. Puasa di 3
hari tasyrii' (11, 12 dan 13 dzul hijjah).
عن نبيشة الهذلي
- رضي الله عنه - قال: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : (( أيام التشريق أيام
أكل وشرب وذكر الله - عز وجل - )) رواه مسلم.
Dari Nubaisya
Al-Hudzaly radiyallahu 'anhu, Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Hari tasyri' adalah hari makan-makan dan minum,
dan dzikir kepada Allah 'azza wajalla. [Sahih Muslim]
وقال عمرو بن العاص
لابنه عبد الله في أيام التشريق أنها الأيام التي نهى رسول الله ( عن صومهن وأمر بفطرهن
) رواه أبو داود وصححه الحاكم وابن خزيمة . وفي رواية : ( هذه الأيام التي كان رسول
الله ( يأمرنا بإفطارها وينهى عن صيامها - قال مالك هي أيام التشريق ) قال النووي رواه
أبو داود وغيره بإسناد صحيح على شرط البخاري ومسلم .
'Amr bin Al-'Ash radiyallahu 'anhu berkata kepada anaknya Abdullah tentang hari
tasyri' bahwa sesungguhnya hari tersebut adalah hari yang dilarang oleh
Rasululllah sallallahu 'alaihi wasallam untuk berpuasa dan memerintahkan
untuk berbuka. [Sunan Abu Daud: Sahih]
3. Puasa di hari
syakk yaitu sehari atau dua hari sebelum masuk bulan ramadhan dengan
niat kehati-hatian.
عن عمار بن ياسر
قال : من صام اليوم الذي يشك فيه فقد عصى أبا القاسم .
Ammar bin
Yasir radiyallahu 'anhuma berkata: Barang
siapa yang puasa di hari diragukan (mulai tidaknya bulan ramadhan) maka ia
telah durhaka kepada Abu Al-Qasim (Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam).
[Sunan Tirmidzi: Sahih]
عن أبي هريرة رضي
الله عنه : عن النبي صلى الله
عليه و سلم قال ( لا يتقدمن أحدكم رمضان بصوم يوم أو يومين إلا أن يكون رجل كان يصوم
صومه فليصم ذلك اليوم (رواه البخاري .
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu, Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Jangan kamu mendahulukan Ramadhan dengan
berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya kecuali hari tersebut adalah hari
rutin puasamu, maka puasalah di hari itu. [Sahih Bukhari]
4. Puasa di hari
jum'at.
عن جويرية بنت
الحارث رضي الله عنها، أن النبي صلى الله عليه وسلم، دخل عليها يوم الجمعة وهي صائمة،
فقال: «أصمت أمس؟»، قالت: لا، قال: «تريدين أن تصومي غدا؟» قالت: لا، قال: «فأفطري»
[صحيح البخاري]
Juwairiyah radiyallahu 'anha ummul
mu'minin (istri Rasulullah) didatangi oleh Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam pada hari jum'at sementara ia berpuasa, lalu Rasulullah bertanya
padanya: Apakah engkau juga telah puasa kemarin? Juwairiyah menjawab: Tidak.
Rasulullah bertanya lagi: Apakah engkau akan puasa besok? Juwariyah menjawab:
Tidak. Rasulullah berkata: Berbukalah (jangan puasa hari ini). [Sahih Bukhari]
5.
Mengkhususkan puasa pada hari pertengahan bulan Sya'ban.
Bagi mereka
yang bukan kebiasaanya banyak menjalankan puasa di bulan Sya'ban, atau puasa
tiga hari pertengahan setiap bulan, kemudian ia menjalankan puasa khusus di
hari ke limabelas bulan Sya'ban dengan keyakinan adanya keutamaan di hari
tersebut, berarti ia telah terjerumus ke dalam suatu bid'ah. Karen tidak ada
nash shahih yang mencantumkan keutamaan puasa di pertengahan bulan Sya'ban.
Adapun
hadits-hadits yang mencantumkan keutamaan puasa di pertengahan bulan Sya'ban
semuanya adalah dhaif jiddan/sangat lemah atau palsu. Seperti contoh hadits
yang diriwayatkan dari Ali radiallahu 'anhu dan dinisbahkan kepada
Rasulullah, beliau bersabda: "Apabila tiba malam pertengahan bulan
Sya'ban, hendaklah kalian mendirikan shalat malam dan menjalakan puasa di siang
harinya". [Lihat: Silsilah hadits dhaif no.2132]
6. Puasa setelah pertengahan bulan Sya'ban.
Ulama
berselisih pendapat tentang boleh tidaknya manjalankan puasa setelah lewat
pertengahan bulan Sya'ban. Jumhur ulama membolehkannya, sedangkan Asy-Syafi'iah
menganggapnya makruh.
Landasan yang
dipakai oleh Asy-Syafi'iah adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
bahwasanya Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إذا انتصف شعبان
فلا تصوموا
"Apabila bulan Sya'ban telah mencapai
pertengahan, maka janganlah kalian berpuasa".
Hadits ini
diperselisihkan oleh para ulama, ada yang men-dhaif-kannya seperti Abdurrahman
bin Mahdy, Imam Ahmad, Yahya bin Ma'in, Abu Zur'ah dan yang lainnya. Dan ada
pula yang men-shahih-kannya, seperti At-Tirmidzi dan syekh Al-Bany.
Ibnu Hajar
mengatakan: "Tidak ada pertentangan antara hadits yang mengisahkan
banyaknya buasa Rasulullah di bulan Sya'ban dengan hadits larangan mendahulukan
puasa Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari sebelumnya, begitu pula dengan
hadits yang melarang puasa setelah pertengahan Sya'ban. Karena semua hadits
tersebut bisa dikonfirmasikan bahwasanya larangan tersebut bagi mereka yang
tidak terbiasa banyak menjalankan puasa di bulan Sya'ban ". Karena
dikhawatirkan ia tidak akan sanggup menghadapi bulan Ramadhan yang akan datang.
Atau,
larangan menjalankan puasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan untuk
menghindari adanya penambahan puasa Ramadhan. Dan larangan menjalankan puasa
setelah pertengahan bulan Sya'ban bagi mereka yang tidak berpuasa sebelumnya di
awal bulan .
7. Puasa di hari
sabtu.
عن الصماء أن النبي
- صلى الله عليه وسلم - قال: (( لا تصوموا يوم السبت إلا فيما افترض عليكم وإن لم يجد
أحدكم إلا لحاء عنب أو عود شجرة فليمصه )) رواه أحمد وأبو داود وهذا لفظه وابن ماجة
والنسائي والترمذي وحسنه
Dari
Ash-Shamma' radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan
kalian puasa di hari sabtu kecuali yang diwajibkan bagimu, dan jika ia tidak
mendapatkan sesuatu untuk berbuka kecuali kulit anggur atau akar pohon maka
hendaklah ia mengisapnya.
Kecuali jika
puasa sebelum atau sesudahnya.
8. Puasa
setahun penuh.
لقول النبي لعبد الله بن عمرو : لا صام من صام الدهر .
رواه البخاري
Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam berkata kepada Abdullah bin Amr: "Tidak dianggap
puasa bagi org yg puasa setahun penuh." [Sahih Bukhari]
وروى أبو قتادة
قال : ( قيل يا رسول الله فكيف بمن صام الدهر ؟ قال : لا صام ولا أفطر أو لم يصم ولم
يفطر ) قال الترمذي حديث حسن .
Dari Abu
Qatadah radiyallahu 'anhu: Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam
ditanya: Ya Rasulullah, bagaimana hukumnya orang yang puasa setahun penuh?
Rasulullah mejawab: Ia tidak dianggap puasa dan tidak juga berbuka.
Tidak ada
hadits sahih yang menganjurkan puasa di bulan Rajab, tidak dari Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam maupun dari para Sahabat. Yang ada hanya hadits-hadits
lemah dan palsu.
Bahkan
diriwayatkan dari Umar, Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radiyallahu 'anhum mereka
melarang pengkhususan puasa di bulan Rajab.
10. Puasa
beberapa hari berturut-turut tanpa berbuka.
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah
kalian menyambungkan puasa" 2x. Sahabat bertanya: Tapi engkau menyambung
puasa, Ya Rasulullah? Rasulullah menjawab:
إنكم لستم في ذلك
مثلي، إني أبيت يطعمني ربي ويسقيني، فاكلفوا من الأعمال ما تطيقون
"Kalian tidak sama sepertiku, sesungguhnya aku
bermalam dan Tuhanku memberiku makan dan minum, lakukanlah ibadah yang engkau
mampu". [Sahih Bukhari dan Muslim]
11. Puasa
istri tanpa izin suaminya yang tidak sedang musafir.
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ
أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ [صحيح البخاري]
Tidak halal
bagi seorang wanita untuk berpuasa saat suaminya ada (tidak bepergian jauh)
tanpa seizinnya. [Sahih Bukhari]
Wallahu a'lam !
Lihta juga: Keutamaan puasa - Puasa Sya'ban - Puasa sunnah - Makan sampai kenyang - Allah benci orang GEMUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...