بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa keutamaan yang akan diraih
dalam pernikahan jika dilakukan dengan niat yang baik dan sesuai tuntunan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
Menjalankan anjuran menikah
{فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ
فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً} [النساء: 3]
Maka
kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja.
[An-Nisaa':3]
Mengikuti sunnah para Rasul
{وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا
وَذُرِّيَّةً} [الرعد: 38]
Dan sesungguhnya
kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada
mereka isteri-isteri dan keturunan. [Ar-Ra'ad:38]
Anas bin Malik radhiyallahul 'anhu
berkata: Tiga orang sahabat datang ke rumah istri-istri Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam menanyakan tentang ibadah
Rasulullah. Setelah mereka diberi tahu mereka menganggap ibadah Rasulullah
sedikit, meraka mengatakan: Akan tetapi mana posisi kita dibandingkan dengan
Rasulullah? Beliau telah diampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.
Seorang dari mereka berkata: Kalau aku akan salat malam selamanya.
Yang lainnya berkata: Kalau aku akan puasa seumur hidup dan tidak akan
berbuka.
Dan yang lainnya lagi berkata: Kalau aku akan meninggalkan wanita dan
tidak kawin selamanya.
Kemudian Rasulullah mendatangi mereka dan bersabda:
«أَنْتُمُ الَّذِينَ
قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا، أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ
لَهُ، لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ،
فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي» [صحيح البخاري ومسلم]
"Kaliankah yang mengatakan ini dan itu? Adapun
aku demi Allah, sesungguhnya aku adalah yang paling takut kepada Allah dari
kalian dan yang paling bertaqwa kepada-Nya, akan tetapi aku berpuasa dan
berbuka, salat malam dan tidur, dan aku menikahi wanita, maka barangsiapa yang
tidak suka dengan sunnahku maka ia bukan dari golonganku". [Sahih Bukhari
dan Muslim]
Merasakan ketentraman, rasa kasih dan
sayang
{وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا
لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ
لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ} [الروم: 21]
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
[Ar-Ruum:21]
{هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا
لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا} [الأعراف: 189]
Dialah yang
menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya dia menciptakan
isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. [Al-A'raaf:189]
{أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ
لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ} [البقرة: 187]
Dihalalkan
bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu;
mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka (saling
menutupi dan memberi kehangatan). [Al-Baqarah:187]
Meraih cinta
sejati
Dari Ibnu
Abbas radhiyallahul 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلُ النِّكَاحِ» [سنن ابن ماجه:
صحيح]
"Kami tidak melihat (cinta sejati) bagi dua
orang yang saling mencintai seperti dalam pernikahan". [Sunan Ibnu Majah:
Sahih]
Ada kebaikan
di balik sesuatu yang tidak disukai dalam pernikahan
{وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ
تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا} [النساء: 19]
Dan
bergaullah dengan mereka (isteri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak
menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
[An-Nisaa':19]
Menambah
rezeki
{وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ
وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ
وَاسِعٌ عَلِيمٌ} [النور: 32]
Dan
kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak
(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.
dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. [An-Nuur:32]
Berhak
mendapat pertolonga Allah
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
" ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمْ: المُجَاهِدُ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ، وَالمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ
العَفَافَ " [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Ada tiga golongan yang berhak mendapat
pertolongan dari Allah; Mujahid di jalan Allah, Mukaatib yang ingin melunasi
utangnya, dan orang yang menikah supaya terjaga dari maksiat". [Sunan
Tirmidzi: Hasan]
"Mukaatib"
adalah budak yang membeli dirinya dari tuannya dengan berutang.
Menyempurnakan
separuh agama
Dari Anas
bin Malik radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الْإِيمَانِ، فَلْيَتَّقِ
اللَّهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي» [المعجم الأوسط للطبراني: حسنه الألباني]
"Barangsiapa yang menikah maka telah sempurna
separuh imannya, maka bertakwalah ia kepada Allah pada separuh yang
tersisa". [Al-Mu'jam Al-Ausath karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
Dalam riwayat
lain:
«مَنْ رَزَقَهُ اللَّهُ امْرَأَةً صَالِحَةً، فَقَدْ أَعَانَهُ عَلَى
شَطْرِ دِينِهِ، فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي الشَّطْرِ الثَّانِي» [المستدرك للحاكم:
حسنه الألباني]
"Barangsiapa yang dianugrahi oleh Allah
seorang istri yang shalehah maka Allah telah membantunya menyempurnakan separuh
agamanya, maka bertakwalah ia kepada Allah akan separuhnya lagi".
[Mustadrak Al-Hakim: Hasan]
Menjaga pandangan, kehormatan dan
meredakan nafsu
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
«يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ،
فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ
بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Wahai kaum pemudah, barangsiapa yang mampu
materi dan jasmani maka menikalah, karena itu lebih menjaga pandangan dan
kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena
itu sebagai pelindung (dari maksiat)". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Jabir bin
Abdullah radhiyallahu 'anhuma berkata: Suatu hari Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam melihat seorang wanita, kemudian Rasulullah mendatangi
istrinya Zainab yang sedang masak, dan melampiaskan hajatnya. Setelah itu
Rasulullah menemui sahabatnya dan bertkata:
إِنَّ الْمَرْأَةَ
تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، فَإِذَا أَبْصَرَ
أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
"Sesungguhnya wanita itu menghadap dari depan
dalam bentuk setan dan membelakang dalam bentuk setan, maka jika seseorang dari
kalian melihat wanita maka hendaklah ia mendatangi istrinya, karena hal itu
akan manghilangkan apa yang ada dalam dirinya (dari hawa nafsu)." [Sahih
Muslim]
Mendapatkan
pahala sedekah dengan menafkahi keluarga
Dari Sa'ad
bin Abi Waqqash radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ نَفَقَتَكَ
عَلَى عِيَالِكَ صَدَقَةٌ، وَإِنَّ مَا تَأْكُلُ امْرَأَتُكَ مِنْ مَالِكَ صَدَقَةٌ
[صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya nafkahmu terhadap keluargamu
adalah sedekah, dan sesungguhnya apa yang dimakan isterimu dari hartamu adalah
sedekah". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abu
Mas'ud Al-Badriy radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا أَنْفَقَ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً، وَهُوَ
يَحْتَسِبُهَا، كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً» [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya seorang muslim jika menafkahi
keluarganya dengan suatu nafkah dan ia mengharapkan pahala darinya maka itu
menjadi sedekah untuknya". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Al-Miqdam
bin Ma'diikariib radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَمَا
أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَخَادِمِهِ، فَهُوَ صَدَقَةٌ»
[سنن ابن ماجه: صحيح]
"Tidak ada yang diperoleh seseorang lebih baik
dari hasil kerjanya, dan apa yang dinafkahkan oleh seseorang untuk dirinya,
keluarga, anak, dan pembantunya adalah sedekah". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Nafkah untuk
keluarga adalah sedekah yang paling mulia
Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ
فِي رَقَبَةٍ، وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ
عَلَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ» [صحيح مسلم]
"Dinar (uang) yang kau
infakkan di jalan Allah, dan dinar yang kau infakkan untuk memerdekakan budak,
dan dinar yang kau sedekahkan kepada orang miskin, dan dinar yang kau nafkahkan
kepada keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang kau nafkahkan kepada
keluargamu". [Sahih Muslim]
Dari Tsauban
radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«أَفْضَلُ دِينَارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ، دِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى
عِيَالِهِ، وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى دَابَّتِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَدِينَارٌ
يُنْفِقُهُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ» [صحيح مسلم]
"Uang terbaik yang dinafkahkan oleh seorang
laki-laki adalah uang yang dinafkahkan untuk keluarganya, uang yang dinafkahkan
seorang laki-laki untuk kendaraannya berperang di jalan Allah, dan uang yang
dinafkahkan untuk sahabatnya berperang di jalan Allah". [Sahih Muslim]
Beribadah di
jalan Allah dengan mencari nafkah untuk keluarga
Dari Abu
Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَعَى عَلَى
وَالِدَيْهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَنْ سَعَى عَلَى عِيَالِهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ،
وَمَنْ سَعَى مُكَاثِرًا فَفِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ [المعجم الأوسط: حسنه
الألباني]
"Barangsiapa yang mencari nafkah untuk kedua
orang tuanya maka ia berada di jalan Allah, barangsiapa yang mencari nafkah
untuk keluarganya (istri dan anak) maka ia berada di jalan Allah, dan
barangsiapa yang mencari nafkah untuk memperbanyak harta maka ia berada di
jalan setan dan sekutunya". [Al-Mu'jam Al-Ausath: Hasan]
Mendapat
pahala dengan melayani istri
Dari 'Irbadh
bin Sariyah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا سَقَى امْرَأَتَهُ مِنَ الْمَاءِ أُجِرَ
" [مسند أحمد: حسن]
"Sesungguhnya seorang suami jika memberi menum
istrinya seteguk air akan diberi pahala"
'Irbadh
berkata: Maka aku datangi istriku lalu aku beri minum kemudian aku sampaikan
padanya apa yang aku dengar dari Rasulullah. [Musnad Ahmad: Hasan]
Meraih
predikat lelaki terbaik dengan berbuat baik kepada istrinya
Dari Aisyah
radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ
لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي [سنن الترمذي: صحيح]
"Yang terbaik dari kalian adalah yang paling
baik kepada istrinya, dan aku adalah yang paling baik dari kalian kepada
istrinya". [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Dari Abdullah
bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«خِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Yang terbaik dari kalian adalah yang paling
baik kepada istrinya". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Mendapat
pahala sedekah dengan mendatangi istri
Beberapa orang dari sahabat Rasulullah - radhiyallahul 'anhum - berkata
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, telah
pergi jauh para pemilik harta dengan pahala, mereka salat seperti kami salat,
berpuasa seperti kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta
mereka.
Rasulullah bersabda:
وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ
صَدَقَةٌ
"Dan pada kemaluan
istri kalian adalah sedekah".
Sahabat bertanya: Ya Raslullah, apakah seorang dari kami melampiaskan
syahwatnya dan ia mendapatkan pahalah dengan itu?
Rasulullah menjawab:
«أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا
وِزْرٌ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ» [صحيح مسلم]
"Bagaimana seandainya jika ia melampiaskannya
pada yang haram, apakah ia mendapatkan dosa pada hal tersebut? Maka demikian
pula jika ia melampiaskannya pada yang halal ia mendapatkan pahala".
[Sahih Muslim]
Memperbanyak
umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
Ma'qil bin Yasar radhiyallahul
'anhu berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dan bertanya: Sesungguhnya aku mendapati seorang wanita
yang punya garis keturunan dan kecantikan akan tetapi ia tidak bisa melahirkan,
apakah boleh aku menikahinya?
Rasulullah menjawab: "Jangan".
Kemudian ia datang lagi kedua kalinya, dan Rasulullah melarangnnya.
Kemudian ia datang lagi ketiga kalinya, dan Rasulullah melarangnnya.
Kemudian Rasulullah bersabda:
«تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ»
[سنن أبي داود: صحيح]
"Nikahilah wanita yang penuh kasih sayang dan
bisa banyak melahirkan, karena sesungguhnya aku membanggakan jumlah kalian yang
banyak dari umat-umat yang lain". [Sunan Abu Daud: Sahih]
Mencegah
kerusakan di bumi
Dari Abu
Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ،
إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ عَرِيضٌ» [سنن الترمذي:
حسنه الألباني]
"Jika seorang laki-laki yang kalian ridhai
agama dan akhlaknya datang melamar kepada kalian maka nikahkanlah ia, jika
kalian tidak melakukannya maka akan menjadi cobaan berat di bumi dan kerusakan
yang sangat besar". [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Mendapatkan sebaik-baik
perhiasan dunia dengan istri salehah
Dari Abdullah
bin 'Amr radiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ
وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik
perhiasan dunia adalah wanita solehah." [Sahih Muslim]
Dari Abu
Umamah radiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ
زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ، إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ،
وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ، وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا
وَمَالِهِ» [سنن ابن ماجه: حسن]
"Tidak ada yang bermanfaat bagi seorang mukmin
setelah takwa kepada Allah lebih baik dari istri solehah; jika ia menyuruhnya
maka ia mentaatinya, jika ia melihatnya akan membuatnya bahagia, jika ia
bersumpa atas sesuatu maka ia menjalankannya, dan jika ia jauh darinya maka ia
menjaga dirinya dan harta suaminya." [Sunan Ibnu Majah: Hadits Hasan]
Merasakan
kebahagiaan dari istri shalehah
Dari Sa'ad
bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ
الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ» [صحيح ابن حبان]
"Empat perkara yang membawa kebahagian yaitu:
Isteri Shalehah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik dan kenderaan
yang menyenangkan”. [Sahih Ibnu Hibban]
Meraih predikat wanita terbaik dengan menjadi istri shalehah
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
Rasululllah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: Wanita manakah yang
terbaik?
Rasulullah menjawab:
«الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلَا
تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ» [سنن النسائي: صحيح]
"Wanita yang
menyenangkan suaminya jika melihatnya, mentaatinya jika memerintahnya, dan
tidak menyalahinya pada diri dan hartanya dengan suatu yang dibenci suaminya".
[Sunan An-Nasa'iy: Sahih]
Menjadi wanita penghuni surga
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ الْوَدُودُ،
الْوَلُودُ، الْعَؤُودُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِي إِذَا آذَتْ أَوْ أُوذِيَتْ، جَاءَتْ
حَتَّى تَأْخُذَ بَيْدَ زَوْجِهَا، ثُمَّ تَقُولُ وَاللهِ لَا أَذُوقُ غُمْضًا حَتَّى
تَرْضَى» [السنن الكبرى للنسائي: حسن]
"Maukah kalian kuberi
tahu tentang perempuan kalian dari ahli surga: Yang penuh kasih sayang, banyak
melahirkan, yang kembali kepada suaminya, yang jika menyakiti atau disakiti ia
datang sampai memegang tangan suaminya kemudian berkata: Demi Allah, aku
tidak akan merasakan tidur sampai engkau ridha". [Sunan An-Nasaiy
Al-Kubraa: Hasan]
Memperoleh pendidikan dan penjagaan dari neraka melalui suami yang
shaleh
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا}
[التحريم: 6]
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka. [At-Tahriim:6]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Malik
bin Al-Huwairits dan rombongannya radhiyallahu 'anhum setelah
beberapa hari menuntut ilmu di Madinah:
«ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ، فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ
وَمُرُوهُمْ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Kembalilah pada
keluarga kalian, tinggallah bersama mereka, ajari dan arahkan mereka".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Suami yang shaleh menyebabkan istrinya masuk surga
{جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ
وَذُرِّيَّاتِهِمْ} [الرعد: 23]
Syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan
orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya. [Ar-Ra'ad:23]
{رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ
صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ} [غافر: 8]
Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang telah Engkau
janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka,
dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[Gaafir:8]
Taat kepada suami penyebab masuk surga
Dari Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا،
وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ
أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ " [مسند أحمد: حسن]
"Jika seorang wanita
telah mendirikan salat lima waktu, berpuasa wajib sebulan, menjaga kemaluannya,
dan mentaati suaminya, dikatakan kepadanya: Masuklah surga dari pintu manapun
yang engkau inginkan". [Musnad Ahmad: Hasan]
Predikat mati syahid jika mati saat melahirkan
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
وَالنُّفَسَاءُ
شَهَادَةٌ [مسند أحمد: صحيح]
"Perempuan yang mati karna melahirkan adalah
mati syahid". [Musnad Ahmad: Sahih]
Dari 'Ubadah
bin Ash-Shamit radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
" الْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ " يَعْنِي النُّفَسَاءَ [مسند أحمد: صحيح]
"Perempuan yang mati karena melahirkan adalah
syahid". [Musnad Ahmad: Sahih]
Anak adalah
anugrah dari Allah
{لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ
لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ} [الشورى: 49]
Kepunyaan
Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dia menciptakan apa yang dia kehendaki. dia
memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang dia kehendaki dan memberikan
anak-anak lelaki kepada siapa yang dia kehendaki.
[Asy-Syuuraa:49]
Amal ibadah
anak adalah amal ibadah orang tuanya
Dari Aisyah
radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَطْيَبِ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَوَلَدُهُ
مِنْ كَسْبِهِ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Sesungguhnya yang terbaik dari apa yang
dimakan oleh seseorang adalah hasil kerjanya, dan anaknya adalah bagian dari
hasil kerjanya". [Sunan Abu Daud: Sahih]
Mengharapkan
do'a dari anak yang shaleh
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
" إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا
مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ
وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ " [صحيح مسلم]
"Jika seorang manusia mati maka terputuslah
amalannya kecuali dari tiga hal: Kecuali dari sedekah jariyah, atau ilmu yang
dimanfaatkan darinya, atau anak shaleh yang berdo'a untuknya". [Sahih
Muslim]
Mempersiapkan
kekuatan melawan musuh-musuh Islam dengan anak shaleh
{وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ} [الأنفال:
60]
Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi.
[Al-Anfaal:60]
Anak
perempuan sebagai pelindung bagi kedua orang tuanya dari neraka
Dari Aisyah
radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«مَنِ ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ، فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ
كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang diberi cobaan dengan
dikaruniahi anak perempuan, lau ia mendidiknya dengan baik, maka anak itu akan
menjadi pelindungnya dari api neraka". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Anak
perempuan penyebab masuk surga
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" لَا يَكُونُ لِأَحَدٍ ثَلَاثُ بَنَاتٍ، أَوْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ،
أَوْ ابْنَتَانِ، أَوْ أُخْتَانِ، فَيَتَّقِي اللهَ فِيهِنَّ وَيُحْسِنُ إِلَيْهِنَّ
إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ " [مسند أحمد: صحيح]
"Tidaklah seseorang
yang memiliki tiga anak perempuan atau tiga saudari perempuan, atau dua anak
perempuan atau dua saudari perempuan, kemudian ia bertakwa kepada Allah pada
mereka dan berlaku baik terhadap mereka kecuali ia akan masuk surga".
[Musnad Ahmad: Sahih]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
أَنَا وَهُوَ» [صحيح مسلم]
"Barangsiapa yang
menanggung nafkah dua anak gadis sampai balig maka ia akan datang pada hari
kiamat (masuk surga) bersamaku (seperti ini)", Rasulullah mendekatkan dua
jarinya. [Sahih Muslim]
Dalam riwayat lain:
" مَنْ عَالَ ابْنَتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَ بَنَاتٍ، أَوْ أُخْتَيْنِ
أَوْ ثَلَاثَ أَخَوَاتٍ، حَتَّى يَبِنَّ أَوْ يَمُوتَ عَنْهُنَّ، كُنْتُ أَنَا وَهُوَ
كَهَاتَيْنِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Barangsiapa yang
menanggung nafkah dua anak perempuan atau tiga, atau dua saudari perempuan atau
tiga sampai mereka pergi atau ia mati maka aku dan ia di surga seperti ini";
Rasulullah menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya. [Musnad Ahmad: Sahih]
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَا مِنْ مُسْلِمٍ لَهُ ابْنَتَانِ، فَيُحْسِنُ إِلَيْهِمَا مَا صَحِبَتَاهُ،
أَوْ صَحِبَهُمَا إِلَّا أَدْخَلَتَاهُ الْجَنَّةَ» [صحيح ابن حبان]
"Tidaklah seorang
muslim yang memiliki dua anak perempuan kemudian ia berlaku baik terhadap
keduannya selama mereka berdua bersamanya atau ia bersama mereka kecuali
keduanya akan memasukkan ia ke dalam surga". [Sahih Ibnu Hibban]
Tiga anak
mati menjadi pelindung bagi orang tuanya dari neraka
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«لاَ يَمُوتُ لِمُسْلِمٍ ثَلاَثَةٌ مِنَ الوَلَدِ، فَيَلِجَ النَّارَ،
إِلَّا تَحِلَّةَ القَسَمِ» قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ: {وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا}
[مريم: 71] [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidaklah seorang muslim yang mati 3 anaknya
kemudian masuk neraka, kecuali (sesaat di atas titian shirath) untuk
memenuhi sumpah Allah". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Imam Bukhari
mengatakan: Yaitu firman Allah: "Dan tidak ada seorangpun dari padamu,
melainkan mendatangi neraka itu". [Maryam:71]
Dua anak mati
menyebabkan orang tuanya masuk surga
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«لَا يَمُوتُ لِإِحْدَاكُنَّ ثَلَاثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ فَتَحْتَسِبَهُ،
إِلَّا دَخَلَتِ الْجَنَّةَ»
"Tidaklah seorang dari kalian yang mati tiga
anaknya kemudian bersabar kecuali ia masuk surga".
Seorang
wanita bertanya: Atau dua, wahai Rasulullah?
Rasulullah
bersabda:
«أَوِ اثْنَيْنِ» [صحيح مسلم]
"Atau dua". [Sahih Muslim]
Anak yang
mati sebelum balig memberi syafa'at untuk kedua orang tuanya
Dari seorang sahabat
Rasulullah –radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
إِنَّهُ يُقَالُ
لِلْوِلْدَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: " ادْخُلُوا الْجَنَّةَ " . فَيَقُولُونَ:
" يَا رَبِّ حَتَّى يَدْخُلَ آبَاؤُنَا وَأُمَّهَاتُنَا "، فَيَأْتُونَ ،
فَيَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: " مَا لِي أَرَاهُمْ مُحْبَنْطِئِينَ ، ادْخُلُوا
الْجَنَّةَ " ، فَيَقُولُونَ: " يَا رَبِّ آبَاؤُنَا "، فَيَقُولُ:
" ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ " [مسند أحمد: حسن]
Sesungguhnya
dikatakan kepada anak yang mati sebelum balig pada hari kiamat: "Masuklah
kalian ke dalam surga!" Kemudian mereka berkata: "Ya Rabb, kami tidak
akan masuk sampai bapak dan ibu kami juga masuk!" Kemudian mereka datang,
maka Allah 'azza wa jalla berkata: "Kenapa Aku melihat kalian
menolak, masuklah kalian ke dalam surga!" Kemudian mereka berkata: "Ya
Rabb, orang tua kami juga!" Maka Allah berkata: "Masuklah kalian
surga bersama orang tua kalian!" [Musnad Ahmad: Hasan]
Wallahu
a'lam!
Referensi:
iya mas, keutamaan menikah kira-kira sudah tahu. Tapi, yang terkendala masalah waktu. Kalau niat pribadi ingin nikah muda, tapi kakak bilang jangan nikah muda, bantu orang tua dulu.
BalasHapusPadahal saya yakin, kalau nikah muda bisa sekalian, ibadah dalam hal menyenangkan istri dan menjauhi maksiat, dan membantu orangtua.
Memang saya masih muda mas, baru 19 tahun niatnya umur 22 atau 23
Yakinlah klo niat kita bagus akan suatu kebaikan dan dibarengi dengan usaha yang baik, pasti Allah Yg Maha Pemurah akan memberi bantuan!
HapusBanyak sekali keutamaannya ya, Mas. Alhamdulillaah....
BalasHapusIa Mas Ahmad, semoga kita bisa meraih semua keutamaan tersebut. Aamiin!
Hapusarakallau lakum insyaalla
BalasHapusWafiikum barakallah 😊
HapusGak bisa nikah, terkendala restu dan kriteria orang tua dan klrg besar
BalasHapusDi tambah lagi vonis dokter yg mengatakan gak bisa punya anak karena sakit sesuatu
Subhanallah
Semoga Allah Yg Maha Pemurah memberikan kemudahan, kesehatan, kesabaran, dan keluarga yang shalih. Aamiin!
HapusIjin copas antum
BalasHapusSyukron katsiran
Silakan, semoga bermanfaat, afwan, baarakallahu fiik 😊
Hapus