بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits yang menyebutkan do’a ketika berbuka puasa diriwayatkan
dari beberapa sahabat Rasulullah, semuanya lemah kecuali hadits Ibnu Umar.
Berikut penjelasannya:
1. Hadits Ibnu Umar radhiyallahu
'anhuma
Diriwayatkan oleh Abu Daud (275H) rahimahullah dalam kitabnya “As-Sunan”
2/306 no.2357, Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam jika berbuka puasa membaca:
«ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ
شَاءَ اللَّهُ»
“Dahaga telah hilang,
tenggorokan telah basah, dan pahala telah ditetapkan jika Allah menginginkan”.
Hadits ini di-hasan-kan oleh syekh Albaniy rahimahullah.
2. Hadits Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu
Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy (360H) rahimahullah dalam kitabnya “Al-Mu'jam
Ash-Shagiir” 2/133 no.912:
عن إِسْمَاعِيل بْن عَمْرٍو الْبَجَلِيّ، حَدَّثَنَا دَاوُدُ الزِّبْرِقَانُ،
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ:
«بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ , لَكَ صُمْتُ , وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ»
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika berbuka puasa membaca: "Dengan
nama Allah, Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezki dari-Mu aku
berbuka".
Hadits ini sangat
lemah karena dalam sanadnya ada rawiy yang bernama Isma'il bin 'Amr Al-Bajaly[1]
(227H); Adz-Dzahabiy rahimahullah berkata: Ia dilemahkan oleh lebih dari satu orang.
Dan Dawud Az-Zibriqan[2]; Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan: Haditsnya ditolak (matruuk). Al-Azdiy menuduhnya sebagai pembohong.
Lihat: AL-Irwaa' no.919.
3. Hadits Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma
Diriwayatkan juga oleh Ath-Thabaraniy
dalam kitabnya “Al-Mu'jam Al-Kabiir” 12/146 no.12720:
عن عبد الملك بن هارون بن عنترة، عن أبيه، عن
جده، عن ابن عباس قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم: إذا أفطر قال: «لك صمت، وعلى
رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم»
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika berbuka membaca: "Untuk-Mu
aku berpuasa dan atas rezki dari-Mu aku berbuka, maka terimalah ibadah dariku,
sesungguhnya Engkau maha mendengar dan maha mengetahui".
Hadits ini sangat
lemah karena dalam sanadnya ada rawiy yang bernama Abdul Malik bin Harun bin ‘Antarah[3],
dituduh sebagai pembohong dan pemalsu hadits oleh Ibnu Ma’in, Ad-Daraquthniy,
Al-Jauzajaniy, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim rahimahumullah.
4. Hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
'anhu
Diriwayatkan oleh Al-Harits bin Abi
Usamah (282H) rahimahullah dalam kitabnya “Al-Musnad” sebagaimana
disebutkan oleh Al-Haitsamiy dalam kitabnya “Bugyah Al-Bahits” 1/526
no.469:
قال: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ وَاقِدٍ،
ثنا حَمَّادُ بْنُ عَمْرٍو، عَنِ السَّرِيِّ بْنِ خَالِدِ بْنِ شَدَّادٍ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ
مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنْ عَلِيٍّ أَنَّهُ قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " ... يَا عَلِيُّ إِذَا كُنْتَ صَائِمًا
فِي شَهْرِ رَمَضَانَ فَقُلْ بَعْدَ إِفْطَارِكَ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَيْكَ
تَوَكَّلْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ , يُكْتَبُ لَكَ مِثْلَ مَنْ كَانَ صَائِمًا
مِنْ غَيْرِ أَنْ يُنْتَقَصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا ... "
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata
kepadaku: ... Wahai Ali, jika kamu berpuasa di bulan Ramadhan maka bacalah
setelah engkau berbuka: “Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku
bergantung, atas rezki-Mu aku berbuka", maka akan dicatat untukmu
pahala seperti pahala semua orang yg berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun dari
pahala mereka .. .
Hadits ini sangat
lemah karena dalam sanadnya ada beberapa cacat pada rawiya, diantaranya:
1. Abdurrahim
bin Waqid[4]:
Al-Khathiib berkata: Haditsnya mungkar (sangat lemah) karena diriwayatkan dari
orang-orang yang lemah dan tidak diketahui (majhuul).
2. Hammad bin
'Amr An-Nashibiy[5]:
Imam Bukhari, An-Nasa’iy, Adz-Dzahabiy mengatakan: Haditsnya mungkar.
3. As-Sariy
bin Khalid bin Syaddad[6]:
Adz-Dzahabiy mengatakan: Ia tidak diketahui.
5. Hadits Mu’adz bin Zuhrah rahimahullah
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam
kitabnya “As-Sunan” 2/306 no.2358:
عَنْ حُصَيْنٍ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ،
أَنَّهُ بَلَغَهُ " أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا
أَفْطَرَ قَالَ: «اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ»
Dari Mu'adz bin Zuhrah rahimahullah;
telah disampaikan kepadanya bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
jika berbuka membaca: "Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezki
dari-Mu aku berbuka".
Hadits ini sangat
lemah karena sanadnya mursal (terputus) dan
lemah, Mu'adz bin Zuhrah[7]
adalah seorang tabi'iy (tidak bertemu dengan Rasulullah) dan majhuul
(tidak diketahui) tidak ada yang meriwayatkan dari dia kecuali Hushain bin
Abdirrahman.
Lihat: Dha'if sunan Abi Dawud 2/264 no.406.
Wallahu a'lam!
Lihat juga: Keutamaan puasa
Waktu imsak
Keutamaan bulan Ramadhan
Keutamaan bulan Ramadhan
[1]
Lihat biografi Isma'il bin 'Amr
Al-Bajaly dalam kitab: Al-Kaamil karya Ibnu 'Adiy 1/322, Adh-Dhu'afaa'
karya Ibnu Al-Jauziy 1/118, Diiwaan Adh-Dhu’afaa karya Adz-Dzahabiy hal.36,
Lisaan Al-Miizaan karya Ibnu Hajar 2/155.
[2]
Lihat biografi Dawud
Az-Zibriqan dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' karya Abu Zur'ah Ar-Raziy 2/391,
Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'i hal.174, Al-Majruhiin karya Ibnu Hibban 1/292,
Al-Kaamil 3/95, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/262,
Miizaan Al-I'tidaal karya Adz-Dzahabiy 3/11, Taqriib At-Tahdziib karya Ibnu
Hajar hal.198.
[3]
Lihat biografi Abdul Malik bin Harun dalam
kitab: Taariikh Ibnu Ma'in riwayat Ad-Duuriy 3/349, Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir
karya Al-Bukhariy hal.77, Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'i hal.209, Adh-Dhu'afaa'
Al-Kabiir karya Al-'Uqaily 3/38, Al-Majruhiin 2/133, Al-Kaamil 5/304,
Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.105, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy
2/153, Miizaan Al-I'tidaal 4/414, Lisaan Al-Miizaan 5/276.
[4]
Lihat biografi Abdurrahim bin
Waqid dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 2/103, Miizaan
Al-I'tidaal 4/339, Lisaan Al-Miizaan 5/167.
[5]
Lihat biografi Hammad bin 'Amr
An-Nashibiy dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir hal.38, Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'i hal.167, Al-Majruhiin
1/252, Al-Kaamil 2/239, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.74
, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/234, Miizaan Al-I'tidaal 2/368, Diiwaan Adh-Dhu’afaa’ hal.101, Lisaan Al-Miizaan 3/274.
[6]
Lihat biografi As-Sariy bin
Khalid bin Syaddad dalam kitab: Miizaan Al-I'tidaal 3/173,
Lisaan Al-Miizaan 4/22.
[7]
Lihat biografi Mu'adz bin
Zuhrah dalam kitab: Al-Jarh wa At-Ta'diil karya Ibnu Abi Hatim 8/248,
Ats-Tsiqaat karya Ibnu Hibban 7/482, Tahdzib Al-Kamaal karya Al-Mizziy 28/122, Al-Kaasyif
karya Adz-Dzahabiy 2/273, Taqriib At-Tahdziib hal.536.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...