Allah subhanahu wa ta’aalaa
berfirman:
{إِنَّ
شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ}
[الأنفال: 22]
Sesungguhnya binatang (makhluk)
yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli
yang tidak mengerti apa-apapun (tidak berakal).
[Al-Anfaal:22]
Maksudnya: Manusia yang paling
buruk di sisi Allah ialah yang tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami
kebenaran.
{وَيَجْعَلُ
الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ} [يونس: 100]
Dan Allah menimpakan kemurkaan
kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
[Yunus:100]
Berikut beberapa sifat orang yang
berakal dan orang yang tidak berakal dalam Al-Qur’an:
Sifat
orang berakal
Beriman
{فَاتَّقُوا
اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ آمَنُوا} [الطلاق: 10]
Maka bertakwalah kepada Allah Hai
orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman.
[Ath-Thalaaq:10]
Memahami tanda-tanda
kekuasaan Allah
{إِنَّ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ
الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ
السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ
كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ} [البقرة: 164]
Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di
laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari
langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat)
tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan (berakal).
[Al-Baqarah:164]
{وَفِي
الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ
وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَى بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَى بَعْضٍ فِي
الْأُكُلِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ} [الرعد: 4]
Dan di bumi Ini terdapat
bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan
pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang
sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain
tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir (berakal).
[Ar-Ra’d:4]
{وَسَخَّرَ
لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ
بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ} [النحل: 12]
Dan Dia menundukkan malam dan
siang, matahari dan bulan untukmu. dan bintang-bintang itu ditundukkan
(untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya).
[An-Nahl:12]
{وَإِنَّ لَكُمْ
فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ
وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ (66) وَمِنْ ثَمَرَاتِ النَّخِيلِ
وَالْأَعْنَابِ تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا وَرِزْقًا حَسَنًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً
لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ} [النحل: 66، 67]
Dan sesungguhnya pada binatang
ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari
pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan
darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. Dan dari buah korma
dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik.
Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Allah) bagi orang yang memikirkan (berakal). [An-Nahl: 66-67]
{وَمِنْ
آيَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
فَيُحْيِي بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ}
[الروم: 24]
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan
dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi
dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
[Ar-Ruum:24]
{ضَرَبَ
لَكُمْ مَثَلًا مِنْ أَنْفُسِكُمْ هَلْ لَكُمْ مِنْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ مِنْ
شُرَكَاءَ فِي مَا رَزَقْنَاكُمْ فَأَنْتُمْ فِيهِ سَوَاءٌ تَخَافُونَهُمْ كَخِيفَتِكُمْ
أَنْفُسَكُمْ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ} [الروم: 28]
Dia membuat perumpamaan untuk kamu
dari dirimu sendiri. apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan
kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah kami berikan
kepadamu; Maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu,
kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri?
Demikianlah kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal.
[Ar-Ruum:28]
{وَاخْتِلَافِ
اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ رِزْقٍ فَأَحْيَا
بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ آيَاتٌ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ}
[الجاثية: 5]
Dan pada pergantian malam dan
siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan
air hujan itu bumi sesudah matinya; Dan pada perkisaran angin terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.
[Al-Jatsiyah:5]
{اعْلَمُوا
أَنَّ اللَّهَ يُحْيِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ
لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ} [الحديد: 17]
Ketahuilah olehmu bahwa
sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah
menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya.
[Al-Hadiid:17]
{وَهُوَ
الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ وَلَهُ اخْتِلَافُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ}
[المؤمنون: 80]
Dan Dia-lah yang menghidupkan dan
mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah
kamu tidak memahaminya? [Al-Mu’minuun:80]
{إِنَّا
مُنْزِلُونَ عَلَى أَهْلِ هَذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا
يَفْسُقُونَ (34) وَلَقَدْ تَرَكْنَا مِنْهَا آيَةً بَيِّنَةً لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ}
[العنكبوت: 34، 35]
Sesungguhnya kami akan menurunkan
azab dari langit atas penduduk kota Ini (kaum Luth) karena mereka berbuat
fasik. Dan sesungguhnya kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi
orang-orang yang berakal. [Al-‘Ankabuut: 34-35]
{الَّذِي
جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ
مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّى (53) كُلُوا وَارْعَوْا أَنْعَامَكُمْ
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِأُولِي النُّهَى} [طه: 53، 54]
Yang telah menjadikan bagimu bumi
sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan
menurunkan dari langit air hujan. Maka kami tumbuhkan dengan air hujan itu
berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. Makanlah dan
gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu,
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.
[Thaahaa: 53-54]
{أَفَلَمْ
يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِأُولِي النُّهَى} [طه: 128]
Maka tidakkah menjadi petunjuk
bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya kami membinasakan umat-umat
sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal
umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi
orang yang berakal. [Thaahaa:128]
{إِنَّ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ
لِأُولِي الْأَلْبَابِ} [آل عمران: 190]
Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal. [Ali Imran:190]
{أَلَمْ
تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ
ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا
ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ} [الزمر:
21]
Apakah kamu tidak memperhatikan,
bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi
sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman
yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya
kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal. [Az-Zumar:21]
Meyakini bahwa kehidupan
akhirat lebih baik dari pada kehidupan dunia
{وَمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ
يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ} [الأنعام: 32]
Dan tiadalah kehidupan dunia ini,
selain dari main-main dan senda gurau belaka (hanya sebentar dan tidak kekal). Dan
sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka
tidakkah kamu (memiliki akal untuk) memahaminya?
[Al-An’am:32]
{أَفَلَمْ
يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
وَلَدَارُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا أَفَلَا تَعْقِلُونَ} [يوسف:
109]
Maka tidakkah mereka bepergian di
muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang
mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi
orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu (memiliki akal untuk) memikirkannya?
[Yusuf:109]
{فَخَلَفَ
مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَذَا الْأَدْنَى وَيَقُولُونَ
سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِنْ يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِثْلُهُ يَأْخُذُوهُ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ
مِيثَاقُ الْكِتَابِ أَنْ لَا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوا
مَا فِيهِ وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ}
[الأعراف: 169]
Maka datanglah sesudah mereka
generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia
yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan kelak
jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka
akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka,
yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar,
padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Dan kampung
akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
[Al-A’raaf:169]
{وَمَا
أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ
اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلَا تَعْقِلُونَ} [القصص: 60]
Dan apa saja (yang berhubungan
dengan duniawi) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup
duniawi dan perhiasannya; Sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan
lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?
[Al-Qashash:60]
Mengetahui Tuhan semesta
alam
{قَالَ
فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ (23) ... قَالَ رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ} [الشعراء: 23 - 28]
Fir'aun bertanya: "Siapa
Tuhan semesta alam itu?" ... Musa
berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara
keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal".
[Asy-Syu’araa’: 23-28]
{وَلَئِنْ
سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ
مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ}
[العنكبوت: 63]
Dan sesungguhnya jika kamu
menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu
menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?", tentu mereka akan
menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah",
tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya). [Al-‘Ankabuut:63]
Menjauhi thaghut, tidak
menyembahnya, kembali kepada Allah dan
mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik
{وَالَّذِينَ
اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَى
فَبَشِّرْ عِبَادِ (17) الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ
أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ} [الزمر:
17، 18]
Dan orang-orang yang menjauhi
thaghut (yaitu) tidak menyembah-nya dan kembali kepada Allah, bagi mereka
berita gembira; Sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku. Yang
mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka
itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah
orang-orang yang mempunyai akal. [Az-Zumar: 17-18]
Mengikuti perintah Allah
{قُلْ
تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ
نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا
بَطَنَ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ
وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ} [الأنعام: 151]
Katakanlah: "Marilah
kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: Janganlah kamu
mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu
bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, kami
akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar (dibenarkan oleh syara')".
Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
[Al-An’am:151]
Bertakwa
{الْحَجُّ
أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ
وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا
فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ} [البقرة:
197]
(Musim) haji adalah beberapa bulan
yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan
mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats*, berbuat fasik dan
berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan
berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.
[Al-Baqarah:197]
*Rafats artinya mengeluarkan
perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
{قُلْ
لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ فَاتَّقُوا
اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} [المائدة: 100]
Katakanlah: "Tidak sama yang
buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka
bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat
keberuntungan." [Al-Maidah:100]
Memahami Al-Qur’an
{إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ} [يوسف: 2]
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. [Yusuf:2]
{لَقَدْ
أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ} [الأنبياء:
10]
Sesungguhnya telah Kami turunkan
kepada kamu sebuah Kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan
bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? [Al-Anbiyaa’:10]
{إِنَّا
جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ} [الزخرف: 3]
Sesungguhnya kami menjadikan Al
Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).
[Az-Zukhruf:3]
Mengambil pelajaran dari
firman Allah
{يُؤْتِي
الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا
وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ} [البقرة: 269]
Allah menganugerahkan Al hikmah
(kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang
dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
[Al-Baqarah:269]
{هُوَ
الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ
وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ
مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ
تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ
كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ} [آل عمران:
7]
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab
(Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat*,
itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat**.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka
mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk
menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu
dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)
melainkan orang-orang yang berakal. [Ali ‘Imran:7]
*Ayat yang muhkamaat ialah
ayat-ayat yang terang dan tegas Maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
**Termasuk dalam pengertian
ayat-ayat mutasyaabihaat: Ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan
tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki
secara mendalam; Atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui
seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat
yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.
{أَفَمَنْ
يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا
يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ} [الرعد: 19]
Adakah orang yang mengetahui
bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan
orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil
pelajaran. [Ar-Ra’d:19]
{هَذَا
بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ وَلِيَعْلَمُوا أَنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ
وَلِيَذَّكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ} [إبراهيم: 52]
(Al Quran) Ini adalah penjelasan
yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan
supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar
orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. [Ibrahim:52]
{كِتَابٌ
أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو
الْأَلْبَابِ} [ص: 29]
Ini adalah sebuah Kitab yang kami
turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya
dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai akal. [Shaad:29]
{وَوَهَبْنَا
لَهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنَّا وَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ}
[ص: 43]
Dan kami anugerahi dia (dengan
mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak
mereka pula sebagai rahmat dari kami dan pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal. [Shaad:43]
{أَمَّنْ
هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو
رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ} [الزمر: 9]
(Apakah kamu Hai orang musyrik
yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan
sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan
rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran. [Az-Zumar:9]
Memahami hukum Allah
{كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ
لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ} [البقرة: 242]
Demikianlah
Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu
memahaminya. [Al-Baqarah:242]
{كَذَلِكَ
يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ} [النور: 61]
Demikianlah Allah menjelaskan
ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. [An-Nuur:61]
Memahami perumpamaan yang
dibuat oleh Allah
{مَثَلُ
الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ
بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
(41) إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مِنْ شَيْءٍ وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ (42) وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا
إِلَّا الْعَالِمُونَ} [العنكبوت: 41 - 43]
Perumpamaan orang-orang yang
mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang
membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba
kalau mereka Mengetahui. Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka
seru selain Allah. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan
perumpamaan-perumpamaan ini kami buat untuk manusia; Dan tiada yang memahaminya
kecuali orang-orang yang berilmu. [Al-‘Ankabuut: 41-43]
Mengambil pelajaran dari
kisah-kisah Al-Qur’an
{لَقَدْ
كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ} [يوسف: 111]
Sesungguhnya pada kisah-kisah
mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
[Yusuf:111]
Tidak mengambil teman
keperecayaan dari selain orang beriman
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ
خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا
تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ}
[آل عمران: 118]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu
(karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka
menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka,
dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh
telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. [Ali
Imran:118]
Meyakini hukum qishaash
{وَلَكُمْ
فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة:
179]
Dan dalam qishaash itu ada
(jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu
bertakwa. [Al-Baqarah:179]
Menerima
sumpah Allah
{وَالْفَجْرِ
(1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (3) وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ
(4) هَلْ فِي ذَلِكَ قَسَمٌ لِذِي حِجْرٍ} [الفجر: 1 - 5]
Demi fajar, dan malam yang
sepuluh, dan yang genap dan yang ganjil, dan malam bila berlalu. Pada yang
demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang
berakal. [Al-Fajr: 1-5]
Sifat
orang yang tidak berakal
Orang kafir
{وَمَثَلُ
الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ} [البقرة: 171]
Dan perumpamaan (orang-orang yang
menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang
yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja*. Mereka tuli, bisu dan
buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti (tidak berakal).
[Al-Baqarah:171]
*Dalam ayat Ini orang kafir
disamakan dengan binatang yang tidak mengerti arti panggilan penggembalanya.
Menjadikan hawa nafsunya
sebagai Tuhan
{أَرَأَيْتَ مَنِ
اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا (43) أَمْ تَحْسَبُ
أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ
بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا } [الفرقان: 43-44]
Terangkanlah kepadaku tentang
orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat
menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka
itu mendengar atau memahami (berakal)? Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).
[Al-Furqaan: 43-44]
Menyembah selain Allah
{قَالَ
أَفَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلَا يَضُرُّكُمْ
(66) أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ} [الأنبياء:
66، 67]
Ibrahim berkata: “Maka mengapakah
kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun
dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu? Ah (celakalah) kamu dan apa yang
kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?”
[Al-Anbiyaa’: 66-67]
{أَلَمْ
أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ
عَدُوٌّ مُبِينٌ (60) وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (61) وَلَقَدْ
أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ} [يس: 60 -
62]
Bukankah Aku telah memerintahkan
kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu, dan hendaklah kamu menyembah-Ku.
Inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian
besar diantaramu, maka apakah kamu tidak memikirkan? [Yaasiin:
60-62]
Membuat-buat kedustaan
terhadap Allah
{مَا
جَعَلَ اللَّهُ مِنْ بَحِيرَةٍ وَلَا سَائِبَةٍ وَلَا وَصِيلَةٍ وَلَا حَامٍ وَلَكِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَأَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ}
[المائدة: 103]
Allah sekali-kali tidak pernah
mensyari'atkan adanya bahiirah*, saaibah**, washiilah*** dan haam****. akan
tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan
mereka tidak mengerti (tidak berakal). [Al-Maidah:103]
*Bahiirah: Ialah unta betina yang
telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu
dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh
diambil air susunya.
**Saaibah: Ialah unta betina yang
dibiarkan pergi kemana saja lantaran sesuatu nazar. Seperti, jika seorang Arab
Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa
bernazar akan menjadikan untanya saaibah bila maksud atau perjalanannya
berhasil dengan selamat.
***Washiilah: Seekor domba betina
melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan
Ini disebut washiilah, tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala.
****Haam: Unta jantan yang tidak
boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta betina sepuluh
kali. Perlakuan terhadap bahiirah, saaibah, washiilah dan haam Ini adalah
kepercayaan Arab Jahiliyah.
Memusuhi dan memerangi
Islam
{لَا
يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرًى مُحَصَّنَةٍ أَوْ مِنْ وَرَاءِ جُدُرٍ
بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ
بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ } [الحشر: 14]
Mereka tidak akan memerangi kamu
dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau
di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira
mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena
sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti (tidak berakal).
[Al-Hasyr:14]
Menjadikan salat sebagai
ejekan dan permainan
{وَإِذَا
نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ اتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ
لَا يَعْقِلُونَ} [المائدة: 58]
Dan apabila kamu menyeru (mereka)
untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan.
Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau
mempergunakan akal. [Al-Maidah:58]
Menyuruh orang lain
mengerjakan kebaikan dan melupakan dirinya sendiri
{أَتَأْمُرُونَ
النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا
تَعْقِلُونَ} [البقرة: 44]
Mengapa kamu suruh orang lain
(mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri,
padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
[Al-Baqarah:44]
Penghuni neraka
{وَقَالُوا
لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ } [الملك:
10]
Dan mereka berkata:
"Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya
tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
[Al-Mulk:10]
Hati yang
berakal
{أَفَلَمْ
يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ
يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ
الَّتِي فِي الصُّدُورِ} [الحج: 46]
Maka apakah mereka tidak berjalan
di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami
atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena
sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di
dalam dada. [Al-Hajj:46]
Wallahu a’lam!
sangat memberikan pencerahan baru
BalasHapusBaarakallahu fiik ... :)
Hapus