بسم الله الرحمن الرحيم
Banyak
sekali ayat dan hadits yang menyebutkan keutamaan ilmu dan ulama. Berikut ini
beberapa tuntunan dalam menuntut ilmu:
1-
Ikhlas
menuntut ilmu
Dari Umar
bin Khattab radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ
بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya amalan itu dinilai
sesuai niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ تَعَلَّمَ
عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ ىناه
وَجْهُ اللهِ عَزَّ
وَجَلَّ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا، لَمْ يَجِدْ
عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» يَعْنِي رِيحَهَا [سنن أبى داود: صححه
الألباني]
"Barangsiapa yang menuntu ilmu yang seharusnya diniatkan
demi Allah namun ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kenikmatan
dunia, maka ia tidak akan mencium bau surga di hari kiamat". [Sunan Abi
Daud: Sahih]
Dari Ka'b bin Malik radiyallahu
'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ طَلَبَ العِلْمَ لِيُجَارِيَ بِهِ العُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِيَ
بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ
النَّارَ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Barangsiapa yang menuntut
ilmu dengan niat untuk bersaing (berdebat) dengan para ulama atau
membanggakannya (pamer) di hadapan orang-orang bodoh, atau untuk memalingkan
wajah orang-orang kepadanya, maka Allah akan memasukkannya ke neraka".
[Sunan Ibnu Majah: Hasan]
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ
يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ ... وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ
الْعِلْمَ، وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ، وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ
فِيكَ الْقُرْآنَ، قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ:
عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ
بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya orang yang
pertama diadili pada hari kiamat, ... dan orang yang menuntut ilmu,
mengajarkannya, dan ia membaca Al-Qur'an. Kemudian ia didatangkan dan
diperlihatkan nikmat yang diberikan kepadanya di dunia maka ia mengingatnya.
Allah bertanya: "Apa yang kau lakukan dengan nikmat itu?" Ia
menjawab: "Aku menuntut ilmu, aku mengajarkannya, dan aku membaca
Al-Qur'an demi Engkau!" Allah berkata: "Engkau bohong, akan tetapi
engkau menuntut ilmu supaya engkau disebut seorang alim, dan engkau membaca Al-Qur'an
agar disebut seorang Qari' dan itu telah dikatakan!" Kemudian ia
diseret dengan mukanya sampai ia dilemparkan ke neraka. [Sahih Muslim]
Ibnu
Abbas radiyallahu 'anhuma berkata:
إنما يحفظ الرجل
على قدر نيته [الجامع لأخلاق الراوي للخطيب البغدادي]
"Sesungguhnya seseorang
hanya bisa menghafal sesuai dengan kadar niatnya". [Al-Jami' li akhlaq
ar-rawiy]
Ibrahim
An-Nakha'iy rahimahullah berkata:
«مَنِ ابْتَغَى
شَيْئًا مِنَ الْعِلْمِ يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ سُبْحَانَهُ، آتَاهُ اللَّهُ
مِنْهُ مَا يَكْفِيهِ» [سنن الدارمي: صحيح]
"Barangsiapa yang menuntut ilmu mengharapkan wajah Allah subhanahu
maka Allah akan memberinya ilmu yang cukup untuknya". [Sunan Ad-Darimiy:
Sahih]
Imam Ahmad rahimahullah ditanya: Bagaimana ikhlas
dalam menuntut ilmu?
الإخلاص فيه أن ينوي رفع الجهالة عن نفسه
"Ikhlas dalam menuntut ilmu dengan meniatkan untuk
menghilangkan kebodohan pada dirinya".
2-
Mengikuti sunnah Rasulullah dalam
menuntut ilmu.
Menuntut
ilmu yang bemanfaat, ilmu yang besumberkan dari firman Allah subhanahu
wata'ala, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sesuai
dengan pemahaman sahabat dan ulama salaf yang terpercaya, ilmu yang diamalkan
dan diajarkan kepada orang lain. Ilmu yang bisa mengantarkan kita masuk surga
dan jauh dari neraka. Ilmu yang merupakan warisan para nabi.
Dari Abu Ad-Dardaa' radiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ،
وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا، وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ،
فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ [سنن أبى داود: صححه الألباني]
"Sesungguhnya ulama adalah
pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar atau
dirham tapi mereka mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya berarti
ia telah mengambil sesuatu yang sangat besar. [Sunan Abu Daud: Sahih]
Tanda ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menjadikan
seseorang tambah khusyu' takut kepada Allah subhanahu wata'ala , semua
tingkah lakunya berlandaskan syri'at Islam.
{ إِنَّمَا
يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ } [فاطر: 28]
"Sesungguhnya yang takut
kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama".
[Faathir:28]
Ilmu
yang bermanfaat adalah anugrah dari Allah yang akan dipertanggung-jawabkan. Dari
Abu Barzah Al-Aslamiy radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَا تَزُولُ
قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ،
وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ،
وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ». [سنن الترمذي: صحيح]
"Kedua kaki seorang hamba tidak berajak dari tempatnya di
hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya yang ia habiskan dengan melakukan
apa, tentang ilmunya apa yang ia amalkan, tentang hartanya dari mana ia dapat
dan ia nafkahkan untuk apa, dan tentang jasadnya pada hal apa ia gunakan".
[Sunan Tirmidzi: Sahih]
3-
Berdo'a
{وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا} [طه: 114]
Dan
Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
[Thaaha:114]
Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering
membaca do'a ini ...
اللَّهُمَّ انْفَعَنيْ بِمَا عَلَّمْتَنِيْ وَعَلِّمْنِيْ مَا يَنْفَعَنِيْ
وَزِدْنِيْ عِلْمًا
"Ya Allah .. berikanlah aku
manfaat dari ilmu yang telah Engkau ajarkan padaku, dan ajarkanlah aku ilmu
yang bermanfaat untukku, dan tambahkanlah aku ilmu." [Sunan Tirmidzi:
Sahih]
Zaid bin Arqam radiyallahu
'anhu berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering membaca ...
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ
لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ
لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
"Ya Allah .. sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak
khusyu', jiwa yang tidak puas, dan do'a yang tidak terkabulkan." [Sahih
Muslim]
4-
Bertakwa
{وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمٌ } [البقرة: 282]
"Dan bertakwalah kepada
Allah dan Allah akan mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu".
[Al-Baqarah:282]
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ
فُرْقَانًا } [الأنفال: 29]
"Hai orang-orang beriman,
jika kamu bertaqwa kepada Allah, kami akan memberikan kepadamu Furqaan*".
[Al-Furqaan:29]
*Artinya:
Petunjuk yang dapat membedakan antara yang Haq dan yang batil, dapat juga
diartikan disini sebagai pertolongan.
5-
Meninggalkan
maksiat
{فَبِمَا
نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ
الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ
عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ} [المائدة: 13]
"Karena mereka melanggar janjinya, kami kutuki mereka, dan
kami jadikan hati mereka keras membatu. mereka suka merobah perkataan (Allah)
dari tempat-tempatnya*, dan mereka lupa sebagian dari apa yang mereka telah
diperingatkan dengannya". [Al-Maidah:13]
*Maksudnya: Merobah arti
kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.
Imam Malik rahimahullah
ditanya: Wahai Abu Abdillah, apakah ada sesuatu yang baik untuk menguatkan
hafalan? Imam Malaik menjawab:
إن كان يصلح له شيء
، فترك المعاصي [معجم ابن المقرئ]
"Jika ada sesuatu yang baik
untuk menguatkan hafalan maka itu adalah dengan meninggalkan maksiat".
[Mu'jam Ibnu Al-Muqri']
6-
Tekun dan
semangat belajar
Dari Abu
Ad-Dardaa' radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إنما العلم بالتعلم [السلسلة الصحيحة]
"Sesungguhnya ilmu itu
diperoleh dengan belajar". [Lihat: Silsilah hadits sahih karya syekh
Albany]
Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu bertanya: Ya Rasulullah,
siapa yang paling gembira dengan syafa'atmu di hari kiamat? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لاَ يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا
الحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الحَدِيثِ أَسْعَدُ
النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ، مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،
خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ، أَوْ نَفْسِهِ» [صحيح البخاري]
"Aku telah menduga wahai Abu
Hurairah bahwa tidak ada yang menanyaiku tentang hadits ini lebih dulu darimu
karena aku melihat semangatmu menimba ilmu, orang yang paling gembira dengan
syafa'atku di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ ikhlas dari hatinya atau dirinya". [Sahih Bukhari]
7-
Jangan
putus asa
{ وَلَا
تَيْئَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا
الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ }
[يوسف: 87]
"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". [Yusuf:87]
8-
Jangan
malu untuk belajar
Aisyah radiyallahu 'anha berkata:
نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ لَمْ يَكُنْ يَمْنَعُهُنَّ الْحَيَاءُ
أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِي الدِّينِ [صحيح مسلم]
"Sebaik-baik wanita adalah wanita kaum
Al-Anshar, rasa malu tidak mencegah mereka untuk memahami urusan agama".
[Sahih Muslim]
Mujahid
rahimahullah berkata:
«لاَ يَتَعَلَّمُ العِلْمَ مُسْتَحْيٍ وَلاَ مُسْتَكْبِرٌ» [صحيح البخاري]
Tidak akan
menuntut ilmu orang yang pemalu dan tidak juga orang yang sombong. [Sahih
Bukhari]
9-
Bertanya
kepada ahlinya
{فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [النحل:
43]
"Maka bertanyalah kepada
orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui".
[An-Nahl:43]
{فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا } [الفرقان: 59]
"Maka tanyakanlah (tentang
Allah) kepada yang lebih mengetahui tentang Dia".
[Al-Furqaan:59]
Dari
Jabir radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَلَا سَأَلُوا إِذْ
لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ [سنن أبي داود: حسنه
الألباني]
"Tidakkah mereka bertanya
jika tidak tahu? Sesungguhnya obat kebodohan itu adalah bertanya". [Sunan
Abi Daud: Hasan]
10-
Mencari
guru yang baik
Dari Ibnu
Abbas radiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" بَيْنَمَا مُوسَى فِي مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ جَاءَهُ
رَجُلٌ فَقَالَ: هَلْ تَعْلَمُ أَحَدًا أَعْلَمَ مِنْكَ؟ " قَالَ مُوسَى: لاَ،
فَأَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مُوسَى: بَلَى، عَبْدُنَا خَضِرٌ، فَسَأَلَ
مُوسَى السَّبِيلَ إِلَيْهِ [صحيح البخاري]
"Di saat musa berada di
kerumunan kaum bani Israil tiba-tiba datang seseorang bertanya: Apakah kamu
tahu seseorang yang lebih pintar darimu? Nabi Musa menjawab: Tidak. Maka Allah
mewahyukan kepada Musa: "Akan tetapi (ada yang lebih) yaitu hamba-Ku
Khadhir!" Maka Musa bertanya bagaimana jalan bertemu dengannya. [Sahih
Bukhari]
{قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا
عُلِّمْتَ رُشْدًا } [الكهف: 66]
Musa Berkata
kepada Khidhr: "Bolehkah Aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku
ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"
[Al-Kahfi:66]
11-
Menuntut
ilmu sedikit demi sedikit
Dari Aisyah
radiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
"Sesungguhnya Allah
mencintai kelembutan (melakukan sesuatu dengan perlahan) pada setiap urusan".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Dalam
riwayat lain:
«إِنَّ الرِّفْقَ
لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ»
[صحيح مسلم]
"Sesungguhnya kelembutan tidak dibarenang pada susuatu
kecuali membuatnya indah, dan tidak hilang dari sesuatu kecuali membuatnya
buruk". [Sahih Muslim]
Dari Aisyah radiyallahu
'anha;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«يَا أَيُّهَا النَّاسُ، خُذُوا مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ
اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا، وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ
مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Wahai sekalian manusia,
lakukanlah ibadah sesuai kemampuan kalian, karena sesungguhnya Allah tidak
merasa bosan sampai kalian bosan, dan sesungguhnya amalan yang paling dicintai
oleh Allah adalah yang konsisten sekalipun sedikit". [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Ibnu
Syihab Az-Zuhriy rahimahullah berkata:
لا تأخذ العلم جملة،
فإن من رام أخذه جملة ذهب عنه جملة [جامع بيان العلم وفضله]
"Jangan kau menuntut ilmu
sekaligus dalam satu waktu, karena sesungguhnya barangsiapa yang berusaha
menuntut ilmu dalam satu waktu maka akan hilang darinya dalam satu waktu".
[Jami' bayan al-'ilmi wa fadhlihi]
12-
Konsisten
dengan waktu
{ وَالْعَصْرِ
(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3) }
"Demi masa. Sesungguhnya
manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".
[Al-'Ashr: 1-3]
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مِنْ حُسْنِ
إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Diantara kebaikan islma seseorang adalah meninggalkan apa
yang tidak penting baginya". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
احْرِصْ عَلَى مَا
يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ [صحيح مسلم]
"Semangatlah atas apa yang
bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan dari Allah dan jangan lemah".
[Sahih Muslim]
13-
Pergunakan kesempatan dengan
baik
Dari Ibnu Abbas radiyallahu
'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" نِعْمَتَانِ
مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ " [صحيح البخاري]
"Ada dua nikmat yang sering
dilalaikan oleh orang banyak: Kesehatan dan kesempatan". [Sahih Bukhari
dan Muslim]
14-
Jangan
pernah puas
Dari Anas
dan Ibnu Abbas radiyallahu 'anhum; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْهُومَانِ لَا
يَشْبَعَانِ : طَالِبُ عِلْمٍ وَطَالِبُ دُنْيَا [صحيح الجامع الصغير]
"Dua gorongan yang rakus
tidak pernah puas: Penuntut ilmu (tidak puas dengan ilmu), dan pencari dunia
(tidak puas dengan dunia)". [Sahih Al-Jami' Ashagiir]
15-
Mengamalkan
ilmu yang didapat
Ismail bin Ibrahim bin
Mujammi' bin Jariah rahimahullah berkata:
" كُنَّا نَسْتَعِينُ عَلَى حِفْظِ الْحَدِيثِ بِالْعَمَلِ بِهِ
" [شعب الإيمان]
"Dulu kami menjadikan
pembantu untuk menghafal hadits dengan mengamalkannya". [Syu'ab al-iman]
Dari Anas bin Malik radiyallahu
'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَرَرْتُ
لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عَلَى قَوْمٍ تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ
. قُلْتُ : مَنْ هَؤُلَاءِ ؟ قَالُوا: خُطَبَاءُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا مِمَّنْ كَانُوا
يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ ، وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ، وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ،
أَفَلَا يَعْقِلُونَ " [مسند أحمد: صحيح]
"Di malam aku diangkat ke langit aku melewati suatu kaum
sedang digunting bibirnya dengan gunting dari api. Aku bertanya: Siapakah
mereka? Malaikat menjawab: Mereka adalah para khatib dari umatmu di dunia,
mereka menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang mereka melupakan diri
(kewajiban) mereka sendiri, padahal mereka membaca Al-Qur'an? Maka tidakkah
mereka berpikir?" [Musnad Ahmad: Sahih]
16-
Minta do'a restu dari orang
tua dan orang saleh
Dari Ibnu Abbas radiyallahu
'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a untuknya:
اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ
فِي الدِّينِ [صحيح البخاري]
"Ya Allah berilah ia
pemahaman dalam agama!" [Sahih Bukhari]
Dalam
riwayat lain, Ibnu Abbas berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memelukku
dan berdo'a:
«اللَّهُمَّ عَلِّمْهُ الكِتَابَ» وفي رواية : «اللَّهُمَّ عَلِّمْهُ
الحِكْمَةَ» [صحيح البخاري]
"Ya Allah ajarilah ia
Al-Qur'an!". Dalam riwayat lain: "Ya Allah ajarilah ia hikmah!".
[Sahih Bukhari]
Dari Ubai
bin Ka'b radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya
kepadanya:
«يَا أَبَا الْمُنْذِرِ، أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ
مَعَكَ أَعْظَمُ؟»
"Wahai Abu Al-Mudzir,
tahukah kamu ayat apa dalam Al-Qur'an yang kamu hafal yang paling mulia?"
Ubay
menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu!
Rasulullah
bertanya lagi:
«يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِي
أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ مَعَكَ أَعْظَمُ؟»
"Wahai Abu Al-Mudzir,
tahukah kamu ayat apa dalam Al-Qur'an yang kamu hafal yang paling mulia?"
Ubai
menjawab: {اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ}
[البقرة: 255]
Ubai
berkata: Lalu Rasulullah menepuk dadaku dan berkata:
«وَاللهِ لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ» [صحيح مسلم]
"Demi Allah, semoga Allah
memudahkan ilmu bagimu wahai Abu Al-Mundzir!" [Sahih Muslim]
17-
Bergaul
dengan orang yang tekun belajar.
Dari
Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ»
[سنن أبي داود: حسنه الألباني]
"Seseorang itu dipengaruhi
oleh perilaku orang yang dicintainnya, maka hendaklah kalian memperhatikan
siapa yang ia cintai. [Sunan Abi Daud: Hasan]
Wallahu
a'lam!
Referensi:
مراتب
طلب العلم وطرق تحصيله للشيخ محمد سعيد بن رسلان
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...