بسم الله الرحمن الرحيم
Syekh Isma’il Al-‘Ajluniy (1162H) rahimahullah menyebutkan satu
hadits yang masyhur dalam kitabnya “Kasyful Khafaa” 2/167 no.2049:
( لَعَنَ
اللهُ
المُغَنِّيَ
وَالمُغَنَّى
لَهُ
)
“Allah
melaknat orang yang menyanyi dan orang dinyanyikan untuknya”.
Imam An-Nawawiy
(676H) rahimahullah mengatakan: Hadits ini tidak
sahih. [Al-Masaail Al-Mantsurah hal.145]
Pendapat Imam
An-Nawawiy ini diikuti oleh Az-Zarkasyiy, As-Sakhawiy, dan As-Suyuthiy rahimahumullah.
Lihat: “Al-Laali’
Al-Mansturah” hal.36, “Al-Maqashid Al-Hasanah” no.862, “Ad-Durar
Al-Muntatsirah” no.343.
Hadits ini diriwayatkan
oleh Ibnu ‘Adiy (365H) rahimahullah dalam
kitabnya “Al-Kaamil” 6/55;
قال : حَدَّثَنَا
ابن يَاسِينَ ،
حَدَّثَنا مُحَمد
بْنُ مُعَاوِيَةَ ،
حَدَّثَنا عُمَر ،
قَالَ : سَمِعْتُ
الْحَسَنَ بْنَ
أَبِي الْحَسَنِ
الْبَصْرِيُّ حَدَّث
عَن أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ :
لَعَنَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ النَّائِحَةَ
وَالْمُسْتَمِعَةَ
وَالْمُغَنِّيَ وَالْمُغَنَّى
لَهُ
Ibnu ‘Adiy berkata:
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Yaasiin, ia berkata; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Mu’awiyah, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami,
Umar; Ia berkata: Aku mendengar dari Al-Hasan bin Abi Al-Hasan Al-Bashriy, ia
meriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam melaknat orang yang meratapi mayat, yang mendengarkannya, penyanyi,
dan orang yang dinyanyikan untuknya.
Ibnu ‘Adiy berkata:
Hadits ini dari Al-Hasan tidak sahih (gairu mahfuudz).
Biografi rawiy pada sanad Ibnu ‘Adiy:
Ia mendengarkan
hadits dari Bisthaam bin Al-Fadhl, Muhammad bin Ubaidillah Az-Ziyaadiy, Muhammad
bin Yahya Al-Qathi’iy, dan selainnya.
Yang meriwayatkan
hadits darinya: Abu Bakr Asy-Syafi’iy, Muhammad bin Al-Hasan Al-Yaqthiniy, dan
selainnya.
Abu Bakr Al-Isma’iliy
dan Ad-Daraquthniy mengatakan ia tsiqah.
Ia wafat pada tahun
303 hijriyah.
Ia meriwayatkan
hadits dari Ibrahim bin Sa’ad, Khalf bin Khalifah, dan selainnya.
Yang meriwayatkan
hadits darinya: An-Nasa’iy, Ibnu Sha’id, Al-Mahamiliy, dan selainnya.
Abu Bakr Al-Bazzar
dan Adz-Dzahabiy berkata: Ia tsiqah.
Ibnu Hibban
menyebutnya dalam kitab “Ats-Tsiqaat” dan berkata: Terkadang ia melakukan
kekeliruan.
An-Nasa’iy dan
Maslamah berkata: Periwayatannya tidak mengapa (laa ba’sa bih).
Ibnu Hajar berkata:
Ia terpercaya (shaduuq) dan terkadang melakukan kekeliruan.
Ia meriwayatkan
hadits dari Al-Hasan Al-Bashriy, dan selainnya.
Yang meriwayatkan
hadits darinya: Muhammad bin Mu’awiyah bin Maalij, Yahya bin Abi Bukair, dan
selainnya.
Ibnu ‘Adiy,
Adz-Dzahabiy, dan Ibnu Hajar mengatakan: Haditsnya mungkar (sangat lemah).
Al-Mizziy berkata:
Ia meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, dan ada yang berkata: Ia tidak pernah
mendengarkan hadits darinya.
Bahz bin Asad
berkata: Al-Hasan tidak pernah mendengar hadits dari Abu Hurairah dan ia tidak
pernah melihatnya.
Syu’bah berkata: Aku
bertanya kepada Yunus bin ‘Ubaid, apakah Al-Hasan mendengarkan hadits dari Abu
Hurairah? Ia menjawab: Ia tidak pernah melihatnya sama sekali.
Ibnu Al-Madiniy, Abu
Hatim, Abu Zur’ah, dan Al-Bazzaar juga mengatakan demikian.
Beliau wafat tahun
110 hijriyah.
5)
Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Beliau salah seorang
sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling terkenal,
paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Kesimpulan:
Hadits ini sangat lemah, memiliki dua cacat:
a)
Umar bin Yaziid,
sangat lemah periwayatannya.
b)
Sanadnya
terputus karena Al-Hasan tidak mendengar langsung hadits ini dari Abu Hurairah.
Lafadz hadits ini
diriwayatkan secara maqthuu’ dari perkataan Asy-Sya’biy rahimahullah.
Diriwayatkan oleh Ibnu
Abi Ad-Dunya (281H) rahimahullah dalam kitabnya “Dzamm
Al-Malaahiy” no.48:
قَالَ: حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ
بْنُ عُمَرَ
, قَالَ: حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ دَاودَ
, عَنِ الْقَاسِمِ
بْنِ سَلْمَانَ
, عَنِ الشَّعْبِيِّ
, قَالَ: «لُعِنَ
الْمُغَنِّي وَالْمُغَنَّى
لَهُ»
Ibnu Abi Ad-Dunya
berkata: Telah menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Umar; Ia berkata: Telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Daud, dari Al-Qaasim bin Salman, dan
Asy-Sya’biy, ia berkata: Penyanyi dan yang dinyanyikan untuknya dilaknat.
Biografi
perawi sanad Ibnu Abi Ad-Dunya:
Meriwayatkan hadits
dari: Abdullah bin Daud Al-Hamdaniy, dan selainnya.
Yang meriwayatkan
hadits darinya: Al-Bukhariy, Muslim, Abu Daud, Ibnu Abi Ad-Dunya, dan selainnya.
Ibnu Ma’in,
Al-‘Ijliy, An-Nasa’iy, dan selainnya mengatakan: Ia tsiqah.
Ia wafat tahun 235
hijriyah.
Meriwayatkan hadits
dari Sufyan Ats-Tsauriy, Sulaiman Al-A’masy, dan selainnya.
Yang meriwayatkan
hadits darinya: Ubaidillah bin Umar Al-Qawaririy, Sufyan bin ‘Uyainah, Ali Ibnu
Al-Madiniy, dan selainnya.
Ibnu Ma’in, Abu
Zur’ah, An-Nasa’iy, Adz-Dzahabiy dan selainnya mengatakan: Ia tsiqah.
Ibnu Hajar mengatakan:
Ia tsiqah dan hujjah.
Ia wafat tahun 213
hijriyah.
Ia meriwayatkan
hadits dari Asy-Sya’biy.
Yang meriwayatkan
darinya: Ali bin Tsabit.
Ia disebutkan dalam
kitab “Ats-Tsiqaat” karya Ibnu Hibban, dan Imam Bukhariy menyebutnya
dalam kitab “At-Taariikh Al-Kabiir” tanpa mencantumkan celaan ataupun
pujian baginya.
Ia seorang tabi’iy
yang terkenal berilmu tinggi (faqiih) dan banyak meriwayatkan dari
sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Yahya bin Ma’in, Abu
Zur’ah, dan yang lainnya mengatakan ia tsiqah.
Wafat tahun 103 atau
104 hijriyah, dan ada yang mengatakan ia wafat setelah tahun itu.
Kesimpulan:
Sanad atsar ini
cukup bagus.
Wallahu a’lam!
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَلَا إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا
ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ [سنن
الترمذي: حسنه الألباني]
“Ketahuilah
bahwa sesungguhnya dunia ini dilaknat, dilaknat semua yang ada di dalamnya
kecuali yang zikir kepada Allah, dan semua yang dicintai oleh Allah, dan
seorang ulama atau seorang yang belajar”. [Sunan An-Tirmidzi: Hasan]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Jangan sampai menyesal - Kebanyakan orang tidak tahu - Sebab kebinasaan
[1] Lihat
biografi “Ibnu Yaasiin” dalam kitab: Sualaat
As-Sahmiy hal.230, Taariikh Bagdad karya Al-Khathiib 11/317.
[2] Lihat
biografi “Muhammad bin Mu’awiyah” dalam
kitab: Ats-Tsiqaat karya Ibnu Hibban 9/116, Taariikh Bagdad 4/444, Tahdziib
Al-Kamaal karya Al-Mizziy 26/476, Al-Kaasyif karya Adz-Dzahabiy 2/222, Miizaan
Al-I’tidaal karya Adz-Dzahabiy 6/342, Tahdziib At-Tahdziib karya Ibnu Hajar
3/705, Taqriib At-Tahdziib karya Ibnu Hajar hal.897.
[3] Lihat
biografi “Umar bin Yaziid” dalam kitab:
Al-Kaamil karya Ibnu ‘Adiy 6/55, Taariikh Bagdad 13/11, Miizaan Al-I’tidaal
5/279, Diiwaan Adh-Dhu’afaa’ karya Adz-Dzahabiy hal.299, Lisaan Al-Miizaan
karya Ibnu Hajar 6/161.
[4] Lihat
biografi “Al-Hasan Al-Bashriy” dalam kitab:
Tahdzibul kamal 6/95, Siyar A'lam An-Nubala' karya Adz-Dzahabiy
4/563, Tahdiziib At-Thadziib 1/388.
[5] Lihat
biografi " Ubaidillah bin Umar " dalam
kitab: Ats-Tsiqaat karya Al-‘Ijliy 2/166, Al-Jarh wa At-Ta'diil karya Ibnu Abi
Hatim 5/327, Ats-Tsiqaat karya Ibnu Hibban 8/406, Tadzkirah Al-Huffadz karya
Adz-Dzahabiy 2/438, Al-Kaasyif 1/685.
[6] Lihat
biografi " Abdullah bin Daud "
dalam kitab: Al-Jarh wa At-Ta'diil 5/47, Ats-Tsiqaat karya
Ibnu Hibban 7/60, Tahdziib Al-Kamaal 14/458, Tadzkirah
Al-Huffadz karya Adz-Dzahabiy 1/337, Al-Kaasyif 1/549.
[7] Lihat
biografi " Al-Qaasim bin Salman "
dalam kitab: At-Taariikh Al-Kabiir karya Al-Bukhariy 7/165, Ats-Tsiqaat karya
Ibnu Hibban 7/366.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...