بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa tuntunan yang hendaknya dilakukan saat pergi ke
masjid:
Memperbaiki niat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ أَتَى الْمَسْجِدَ لِشَيْءٍ فَهُوَ حَظُّهُ»
[سنن أبي داود: حسنه الألباني]
“Barangsiapa yang mendatangi
masjid (dengan niat) untuk sesuatu maka ia mendapatkan sesuai niatnya” [Sunan
Abi Daud: Hasan]
Berwudhu di rumah
Dari Salman radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" مَنْ تَوَضَّأَ فِي بَيْتِهِ فَأَحْسَنَ
الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ فَهو زَائِرُ اللَّهِ، وَحَقٌّ عَلَى الْمَزُورِ
أَنْ يُكْرِمَ الزَّائِرَ " [المعجم الكبير للطبراني: حسنه الألباني]
“Barangsiapa
yang berwudhu di rumahnya dan memperbaiki wudhunya kemudian mendatangi mesjid
maka ia adalah tamu Allah, dan kewajiban atas yang diziarahi (tuan rumah) untuk
memuliakan tamunya”. [Al-Mu'jam Al-Kabir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
Dari Abu
Umamah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى
صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ، وَمَنْ خَرَجَ إِلَى
تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ»
[سنن أبي داود: حسنه الألباني]
“Barangsiapa
yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci menuju mesjid untuk salat fardhu
maka pahalanya seperti pahala seorang haji yang muhrim, dan barangsiapa yang
keluar untuk salat dhuha ia tidak beranjak kecuali untuk itu maka pahalanya seperti
pahala orang yang umrah”. [Sunan Abu Daud: Hasan]
Lihat:
Keutamaan berwudhu
Memakai pakaian yang baik
Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhuma berkata: Dahulu wanita berthawaf di Baitullah dalam keadaan
telanjang lalu ia berkata: Siapa yang meminjamkan kepadaku baju yang ia kenakan
di atas kemaluannya? dan saat ini ia berkata: Telah nampak sebagian atau
seluruhnya, maka apa yang nampak darinya tidaklah aku menghalalkannya. Lalu
turunlah ayat ini:
{خُذُوا
زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ} [الأعراف: 31]
"Ambillah oleh kalian pakaian
dan perhiasan kalian setiap memasuki masjid." (Al A'raaf:
31) [Sahih Muslim]
Menghindari bau
yang tidak sedap
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ أَكَلَ الْبَصَلَ وَالثُّومَ وَالْكُرَّاثَ فَلَا يَقْرَبَنَّ
مَسْجِدَنَا، فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ
" [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang makan
bawang merah, bawang putih, dan yang sejenisnya, maka jangalah ia mendekati
mesjid kami, karena sesungguhnya para malaikat terganggu dari semua yang
mengganggu anak cucu Adam". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Bergegas menuju
masjid
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ
الأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا،
وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لاَسْتَبَقُوا إِلَيْهِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Seandainya manusia tahu
keutamaan dalam azan dan saf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan
kesempatan kecuali dengan diundi maka pasti mereka akan mengundi, dan
seandainya mereka tahu keutamaan bergegas menuju salat maka pasti mereka akan
berlomba-lomba”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Berjalan menuju
masjid dengan tenang
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ، فَلاَ تَأْتُوهَا تَسْعَوْنَ، وَأْتُوهَا تَمْشُونَ،
عَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا»
[صحيح البخاري ومسلم]
“Jika
iqamah untuk shalat telah dikumandangkan, maka janganlah kalian mendatanginya
dengan berjalan cepat atau berlari, datangilah dengan berjalan biasa, hendaklah
kalian tenang. Maka apa yang kalian dapati maka shalatlah, dan apa yang kalian
lewatkan maka sempurnakanlah (shalat kalian)”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Abu
Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata:
"Ketika kami shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau mendengar suara gaduh orang-orang. Maka setelah selesai, beliau
bertanya:
«مَا شَأْنُكُمْ؟»
"Ada
apa dengan kalian?"
Mereka
menjawab: "Kami tergesa-gesa mendatangi shalat."
Beliau pun
bersabda:
«فَلاَ تَفْعَلُوا إِذَا أَتَيْتُمُ الصَّلاَةَ
فَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا»
[صحيح البخاري ومسلم]
"Janganlah
kalian berbuat seperti itu. Jika kalian mendatangi shalat maka datanglah dengan
tenang, apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian
tertinggal maka sempurnakanlah." [Sahih Bukhari dan Muslim]
Berdo’a ketika hendak ke masjid
Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma berkata: "Aku pernah bermalam di rumah
Maimunah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun untuk membuang
hajat. Kemudian beliau membasuh wajah dan kedua tangannya, lalu beliau
mendatangi tempat air yang digantung dan membuka talinya. Kemudian beliau
berwudhu di antara dua wudhu (dua kali dalam membasuh), tidak banyak namun
sempurna. Kemudian beliau melaksanakan shalat, aku pun berdiri dan berjinjit
khawatir beliau akan melihat bahwa aku memperhatikannya, lalu aku berwudhu dan
berdiri untuk shalat. Maka aku berdiri di sebelah kiri beliau lalu beliau
meraih telingaku dan menggeserku ke sebelah kanannya. Shalat beliau pun selesai
hingga tiga belas rakaat. Kemudian beliau berbaring dan tertidur hingga
terdengar tarikan nafasnya. Beliau jika tidur terdengar tarikan nafasnya, lalu
Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat, kemudian beliau shalat tanpa berwudlu
lagi. Di dalam doanya beliau mengucapkan:
«اللَّهُمَّ
اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَعَنْ
يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ يَسَارِي نُورًا، وَفَوْقِي نُورًا، وَتَحْتِي نُورًا،
وَأَمَامِي نُورًا، وَخَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا»
“Ya Allah,
jadikanlah cahaya di dalam hatiku, cahaya di dalam penglihatanku, cahaya di
pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di
atasku, cahaya di bawahku, cahaya di hadapanku, cahaya di belakangku dan jadikanlah
cahaya bagiku." [Sahih Bukhari]
Dalam
riwayat lain:
«...، وَعَظِّمْ لِي نُورًا»
“ …, dan agungkanlah
cahaya itu bagiku”. [Sahih Muslim]
Dalam
riwayat lain:
«وَاجْعَلْنِي نُورًا»
“ …, dan
jadikanlah aku cahaya”. [Sahih Muslim]
Dalam
riwayat lain:
«...، وَفِي لِسَانِي نُورًا، ... اللهُمَّ أَعْطِنِي
نُورًا»
“ …, dan pada
lidahku cahaya, …, Ya Allah berilah aku cahaya”. [Sahih Muslim]
Ke masjid berjalan kaki jika tidak memberatkan
Dari Buraidah
radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى
الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» [سنن أبي داود:
صححه الألباني]
"Sampaikan
berita gembira kepada orang-orang yang sering berjalan di kegelapan malam
menuju masjid (untuk shalat jama'ah) dengan balasan cahaya yang sempurna di hari
kiamat". [Sunan Abu Daud: Sahih]
Tidak memakai
parfum bagi wanita
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلَا
تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ» [صحيح مسلم]
"Siapa pun wanita yang memakai
parfum, maka janganlah dia hadir bersama kami dalam shalat Isya', shalat fardhu
yang akhir." [Sahih Muslim]
Shalat di masjid
yang terdekat
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«لِيُصَلِّ أَحَدُكُمْ فِي مَسْجِدِهِ، وَلَا
يَتَتَبَّعِ الْمَسَاجِدَ» [المعجم الكبير للطبراني: صححه الألباني]
“Hendaklah
seorang dari kalian shalat di mesjidnya (yang terdekat), dan janganlah
mencari-cari masjid yang lain”. [Al-Mu’jam Al-Kabiir: Sahih]
Memeriksa alas
kaki sebelum masuk masjid
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ
فَلْيَنْظُرْ: فَإِنْ رَأَى فِي نَعْلَيْهِ قَذَرًا أَوْ أَذًى فَلْيَمْسَحْهُ وَلْيُصَلِّ
فِيهِمَا " [سنن أبي داود: صحيح]
"Apabila salah seorang di antara
kalian datang ke masjid, maka perhatikanlah, jika dia melihat di sepasang
sandalnya terdapat najis atau kotoran maka bersihkan, dan shalatlah dengan
sepasang sandalnya itu." [Sunan Abi Daud: Sahih]
Masuk dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri
Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
«مِنَ السُّنَّةِ إِذَا دَخَلْتَ الْمَسْجِدَ
أَنْ تَبْدَأَ بِرِجْلِكَ الْيُمْنَى، وَإِذَا خَرَجْتَ أَنْ تَبْدَأَ بِرِجْلِكَ الْيُسْرَى»
[المستدرك على الصحيحين للحاكم: صحيح]
“Termasuk
sunnah jika engkau masuk masjid agar memulai dengan kaki kananmu, dan jika engkau
keluar agar memulai dengan kaki kirimu”. [Al-Mustadrak karya Al-Hakim: Sahih]
'Aisyah radhiyallahu
‘anha berkata:
«كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُحِبُّ التَّيَمُّنَ مَا اسْتَطَاعَ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ، فِي طُهُورِهِ وَتَرَجُّلِهِ
وَتَنَعُّلِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam suka mendahulukan yang kanan dalam setiap
perbuatannya. Seperti dalam bersuci, menaiki kendaraan dan memakai
sandal." [Sahih Bukhari dan Muslim]
Berdo’a ketika masuk masjid dan keluar
Dari Abdullah
bin Amru bin Al-'Ash radhiyallahu ‘anhuma; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bahwasanya beliau apabila masuk ke masjid mengucapkan:
«أَعُوذُ بِاللَّهِ
الْعَظِيمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ»
“Aku
berlindung kepada Allah yang Maha Agung dan kepada Wajah-Nya yang Maha Mulia
dan kepada kekuasaan-Nya yang Qadim, dari gangguan syetan yang terkutuk"
Dia
bertanya: Apakah itu saja?
Aku
menjawab: Ya!
Dia
kemudian meneruskan: Barangsiapa membaca itu, maka syetan akan berkata
kepadanya; Dia terjaga dariku sehari ini penuh. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Dari Abu
Humaid atau dari Abu Usaid radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah
seorang diantara kalin masuk masjid, bacalah doa:
اللهُمَّ افْتَحْ لِي
أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Ya Allah,
bukalah pintu-pintu rahmat-Mu"
Dan apabila keluar, hendaknya ia membaca doa:
اللهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
“Ya Allah,
aku meminta kurnia-Mu". [Sahih Muslim]
Fatimah
binti Rasulullah -shallallahu 'alaihi
wasallam- berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
masuk ke dalam masjid, beliau mengucapkan:
«بِسْمِ
اللَّهِ، وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي
وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ»
“Dengan
menyebut nama Allah dan salam -semoga- tercurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah,
ampunilah dosaku dan bukakanlah bagiku pintu rahmat-Mu"
Dan jika keluar beliau mengucapkan:
«بِسْمِ
اللَّهِ، وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي،
وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ»
“Dengan
menyebut nama Allah dan salam -semoga- tercurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah,
ampunilah dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu karunia-Mu." [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka
ucapkanlah salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan hendaklah
mengucapkan;
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي
أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Dan jika keluar hendaklah mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan hendaklah mengucapkan;
اللَّهُمَّ اعْصِمْنِي
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Ya Allah,
lindungilah aku dari setan yang terkutuk" [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Tidak masuk masjid dengan senjata terhunus
Dari Abu
Musa radhiyallahu
‘anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
" إِذَا مَرَّ أَحَدُكُمْ فِي مَسْجِدِنَا،
أَوْ فِي سُوقِنَا، وَمَعَهُ نَبْلٌ، فَلْيُمْسِكْ عَلَى نِصَالِهَا، ، أَنْ يُصِيبَ
أَحَدًا مِنَ المُسْلِمِينَ مِنْهَا شَيْءٌ " [صحيح البخاري
ومسلم]
"Jika
salah seorang diantara kalian melewati masjid kami, atau pasar kami, sedang ia
membawa anak panah (senjata), hendaklah ia pegang (ia tutup) mata anak
panahnya, sebab dikhawatirkan kaum
muslimin terlukai daripadanya." [Sahih Bukhari dan Muslim]
Tidak menjadikan masjid sebagai jalan untuk lewat
Dari Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَمُرَّ الرَّجُلُ فِي الْمَسْجِدِ لَا
يُصَلِّي فِيهِ رَكْعَتَيْنِ [صحيح ابن خزيمة]
“Diantara
tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah jika seseorang masuk masjid kemudian
ia tidak shalat di dalamnya dua raka’at”. [Sahih Ibnu Khuzaimah]
Dari Abdullah
bin Umar radhiyallahu
‘anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«لَا تَتَّخِذُوا الْمَسَاجِدَ طُرُقًا إِلَّا لِذِكْرٍ أَوْ صَلَاةٍ» [المعجم الكبير
للطبراني: حسنه الألباني]
“Janganlah
kalian menjadikan masjid sebagai jalanan (untuk lewat), kecuali untuk berdzikir
atau shalat”. [Al-Mu’jam Al-Kabiir: Hasan]
Wallahu
a’lam!
Referensi:
Lihat
juga: Keutamaan shalat dalam As-Sunnah - Keutamaan shalat berjama'ah - Najis kencing dan kotoran hewan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...