بسم الله الرحمن الرحيم
Orang yang tidak mengamalkan ilmunya seperti binatang
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ
لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ
الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ}
[الجمعة: 5]
Perumpamaan orang-orang yang
dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya (tidak
mengamalkan isinya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.
Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. dan
Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
[Al-Jumu’ah:5]
{وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا
فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ (175) وَلَوْ
شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ
فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ}
[الأعراف: 175، 176]
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan
kepadanya ayat-ayat kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia
melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai
dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami
menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu,
tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah,
maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya
dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). [Al-A’raaf: 175-176]
Ilmu yang dimiliki akan dimintai
pertanggung-jawaban di akhirat nanti
Dari Abu Barzah Al-Aslamiy radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«لَا
تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ،
وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ،
وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Kedua kaki seorang hamba tidak
berajak dari tempatnya di hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya yang ia
habiskan dengan melakukan apa, tentang ilmunya apa yang ia amalkan, tentang
hartanya dari mana ia dapat dan ia nafkahkan untuk apa, dan tentang jasadnya
pada hal apa ia gunakan". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Menyuruh
pada kebaikan tapi ia meninggalkannya
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ
أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ} [البقرة: 44]
Mengapa kamu suruh orang lain
(mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri,
padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
[Al-Baqarah:44]
Dari Jundub bin Abdillah Al-Azdiy radiyallahu
'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَثَلُ
الْعَالِمِ الَّذِي يُعَلِّمُ النَّاسَ الْخَيْرَ ويَنْسَى نَفْسَهُ كَمَثَلِ السِّرَاجِ
يُضِيءُ لِلنَّاسِ ويَحْرِقُ نَفْسَهُ» [المعجم الكبير للطبراني: صححه الألباني]
“Perumpamaan orang berilmu yang mengajarkan kebaikan pada
manusia dan melupakan dirinya, seperti lampu yang menerangi untuk orang lain
tapi membakar dirinya sendiri”. [Al-Mu’jam Al-Kabiir: Sahih]
Siksa
neraka bagi yang tidak mengamalkan ilmunya
Samrah bin Jundab radiyallahu 'anhu berkata; Sudah menjadi kebiasaan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bila selesai melaksanakan suatu shalat, Beliau
menghadapkan wajahnya kepada kami lalu berkata:
«مَنْ رَأَى مِنْكُمُ اللَّيْلَةَ رُؤْيَا؟»
"Siapa diantara kalian yang tadi malam bermimpi?”
Samrah bin Jundab berkata: Jika ada seorang yang bermimpi
maka orang itu akan menceritakan, saat itulah Beliau berkata:
«مَا شَاءَ اللَّهُ»
"Atas kehendak Allah".
Pada suatu hari yang lain Beliau bertanya kepada kami:
«هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رُؤْيَا؟»
"Apakah ada diantara kalian yang bermimpi?".
Kami menjawab: "Tidak ada".
Beliau berkata:
«لَكِنِّي رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي فَأَخَذَا
بِيَدِي، فَأَخْرَجَانِي إِلَى الأَرْضِ المُقَدَّسَةِ، ... قَالاَ: انْطَلِقْ، فَانْطَلَقْنَا
حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ عَلَى قَفَاهُ وَرَجُلٌ قَائِمٌ عَلَى رَأْسِهِ
بِفِهْرٍ - أَوْ صَخْرَةٍ - فَيَشْدَخُ بِهِ رَأْسَهُ، فَإِذَا ضَرَبَهُ تَدَهْدَهَ
الحَجَرُ، فَانْطَلَقَ إِلَيْهِ لِيَأْخُذَهُ، فَلاَ يَرْجِعُ إِلَى هَذَا حَتَّى يَلْتَئِمَ
رَأْسُهُ وَعَادَ رَأْسُهُ كَمَا هُوَ، فَعَادَ إِلَيْهِ، فَضَرَبَهُ، قُلْتُ: مَنْ
هَذَا؟ قَالاَ: انْطَلِقْ ... قُلْتُ: طَوَّفْتُمَانِي اللَّيْلَةَ، فَأَخْبِرَانِي
عَمَّا رَأَيْتُ، قَالاَ: نَعَمْ، ... وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ، فَرَجُلٌ
عَلَّمَهُ اللَّهُ القُرْآنَ، فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ،
يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ ... [صحيح
البخاري]
"Tetapi
aku tadi malam bermimpi yaitu ada dua orang laki-laki yang mendatangiku
kemudian keduanya memegang tanganku lalu membawaku ke negeri yang disucikan, … (kemudian
Rasulullah dibawa berkeliling neraka)
Kedua orang yang membawaku berkata:
"Berangkatlah". Maka kami berangkat ke tempat lain dan sampai kepada
seorang laki-laki yang sedang berbaring bersandar pada tengkuknya, sedang ada
laki-laki lain yang berdiri diatas kepalanya memegang batu atau batu besar
untuk menghancurkan kepalanya. Ketika dipukulkan, batu itu menghancurkan kepala
orang itu, Maka orang itu menghampirinya untuk mengambilnya dan dia tidak
berhenti melakukan ini hingga kepala orang itu kembali utuh seperti semula, kemudian
dipukul lagi dengan batu hingga hancur. Aku bertanya: "Siapakah orang
ini?". Keduanya menjawab: "Berangkatlah"…
Aku berkata: "Kalian telah
membawa aku keliling malam ini maka terangkanlah tentang apa yang aku sudah lihat
tadi". Maka keduanya berkata: "Baiklah…
Dan adapun orang yang kamu lihat
kepalanya dipecahkan adalah seorang yang telah diajarkan Al Qur'an oleh Allah
lalu dia tidur pada suatu malam namun tidak melaksanakan Al Qur'an pada siang
harinya, lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiyamat. [Sahih Bukhari]
Dari Anas bin Malik radiyallahu
'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"
مَرَرْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عَلَى قَوْمٍ تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ
نَارٍ . قُلْتُ : مَنْ هَؤُلَاءِ ؟ قَالُوا: خُطَبَاءُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا مِمَّنْ
كَانُوا يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ ، وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ، وَهُمْ يَتْلُونَ
الْكِتَابَ، أَفَلَا يَعْقِلُونَ " [مسند أحمد: صحيح]
"Pada malam aku diangkat ke langit aku
melewati suatu kaum sedang digunting bibirnya dengan gunting dari api. Aku
bertanya: Siapakah mereka? Malaikat menjawab: Mereka adalah para khatib dari
umatmu di dunia, mereka menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang
mereka melupakan diri (kewajiban) mereka sendiri, padahal mereka membaca Al-Qur'an?
Maka tidakkah mereka berpikir?" [Musnad Ahmad: Sahih]
Dari Usamah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"
يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ، فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُهُ
فِي النَّارِ، فَيَدُورُ كَمَا يَدُورُ الحِمَارُ بِرَحَاهُ، فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ
عَلَيْهِ فَيَقُولُونَ: أَيْ فُلاَنُ مَا شَأْنُكَ؟ أَلَيْسَ كُنْتَ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ
وَتَنْهَانَا عَنِ المُنْكَرِ؟ قَالَ: كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَلاَ آتِيهِ،
وَأَنْهَاكُمْ عَنِ المُنْكَرِ وَآتِيهِ " [صحيح البخاري ومسلم]
Pada hari qiyamat akan dihadirkan seseorang yang kemudian
dia dilempar ke dalam neraka, isi perutnya keluar dan terburai hingga dia
berputar-putar bagaikan seekor keledai yang berputar-putar menarik mesin
gilingnya. Maka penduduk neraka berkumpul mengelilinginya seraya berkata;
"Wahai fulan, apa yang terjadi denganmu?. Bukankah kamu dahulu orang yang
memerintahkan kami berbuat ma'ruf dan melarang kami berbuat munkar?".
Orang itu berkata; "Aku memang memerintahkan kalian agar berbuat ma'ruf
tapi aku sendiri tidak melaksanakannya dan melarang kalian berbuat munkar,
namun malah aku mengerjakannya". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ilmu
bermanfaat jika diamalkan
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ}
[فاطر: 28]
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. [Faathir:28]
Al-Khatiib Al-Bagdadiy (463H)
rahimahullah berkata:
إِنَّ الْعِلْمَ شَجَرَةٌ وَالْعَمَلَ ثَمَرَةٌ ، وَلَيْسَ يُعَدُّ عَالِمًا
مَنْ لَمْ يَكُنْ بِعِلْمِهِ عَامِلًا [اقتضاء العلم العمل]
Sesungguhnya ilmu itu ibarat pohon sedangkan amalan adalah buah. Dan
seorang tidak dianggap berilmu selama ia tidak mengamalkan ilmunya. [Iqtidhaa'
Al-'Ilmi Al-'Amal]
Menjaga
ilmu dengan mengamalkannya
Wakii’ bin Al-Jarraah (196H) rahimahullah berkata:
" كُنَّا نَسْتَعِينُ عَلَى حِفْظِ الْحَدِيثِ
بِالْعَمَلِ بِهِ " [جامع بيان العلم
وفضله لابن عبد البر]
"Dulu
kami menjadikan pembantu untuk menghafal hadits dengan mengamalkannya".
[Jaami’ bayaan Al-‘ilmi wa fadhlih]
Wallahu a’lam!
Refrensi:
المؤلف: أبو بكر أحمد بن علي بن ثابت بن أحمد بن
مهدي الخطيب البغدادي (المتوفى: 463هـ)
المؤلف: ثقة الدين، أبو القاسم علي بن الحسن بن هبة الله
المعروف بابن عساكر (المتوفى: 571هـ)
Lihat juga: Buku tentang ilmu, ulama, dan penuntut ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...