بسم الله الرحمن الرحيم
Diantara sebab kebinasaan yang disebutkan dalam hadits-hadits
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
Banyak maksiat
Zainab bint Jahsy radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam datang kepadanya dalam keadaan kaget dan berkata:
«لاَ
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ، فُتِحَ اليَوْمَ
مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِثْلُ هَذِهِ»
“Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah, celakalah org
Arab dari keburukan yang sudah dekat, telah dibuka hari ini dinding yg
mengurung Ya'juj dan Ma'juj seperti ini”.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melingkarkan
ibu jarinya dengan telunjuk.
Zainab bertanya: Ya Rasulullah, apakah kami akan dibinasakan
padahal diantara kami ada orang2 yang salih?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«نَعَمْ
إِذَا كَثُرَ الخَبَثُ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Iya, jika keburukan (maksiat) sudah banyak”. [Sahih Bukhari
dan Muslim]
Dari seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«لَنْ يَهْلَكَ النَّاسُ حَتَّى يَعْذِرُوا، أَوْ يُعْذِرُوا مِنْ أَنْفُسِهِمْ»
[سنن أبي داود: صحيح]
“Manusia tidak akan binasa sampai
mereka banyak melakukan dosa”. [Sunan Abu Dawud: Sahih]
Bersaing meraih kenikmatan dunia
Dari 'Amr bin 'Auf radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
فَوَاللَّهِ مَا
الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا
كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا،
وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
“Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan atas
kalian, akan tetapi aku khawatir jika kenikmatan dunia dilapangkan atas kalian
sebagaimana telah dilapangkan atas umat sebelum kalian. Kemudian kalian
berlomba-lomba meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akhirnya
membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Menyalahi sunnah Rasulullah
Al-'Irbaad bin Sariyah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
لقد تركتكم على مثل
البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها إلا هالك [صحيح الترغيب والترهيب]
“Aku telah meninggalkan kalian di
atas jalan yang terang dan jelas, malamnya sama dengan siangnya, tidak ada yang
melenceng darinya kecuali ia akan celaka”. [Sahih At-Targiib wa At-Tarhiib]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
ذَرُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ،
فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِكَثْرَةِ سُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ
عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ [صحيح البخاري مسلم]
"Abaikanlah (jangan tanyakan)
apa yang aku tidak ajarkan kepada kalian, karena sesungguhnya kehancuran
orang-orang sebelum kalian karena banyak bertanya dan berselisih dengan para
nabi mereka". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّ لِكُلِّ عَابِدٍ شِرَّةً، وَلِكُلِّ
شِرَّةٍ فَتْرَةً ، فَإِمَّا إِلَى سُنَّةٍ، وَإِمَّا إِلَى بِدْعَةٍ ، فَمَنْ كَانَتْ
فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّةٍ، فَقَدِ اهْتَدَى، وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى غَيْرِ
ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ " [مسند أحمد: صحيح]
“Setiap
amalan itu punya waktu semangat, dan semua waktu semangat punya waktu lemah
(bosan). Maka barangsiapa yang memanfaatkan waktu bosannya pada sunnahku maka
ia telah mendapat hidayah, dan barangsiapa yang memanfaatkan waktu bosannya
pada selain itu maka ia telah binasa”.
Perselisihan
Ibnu
Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: Aku
mendengar seseorang membaca satu ayat dan aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacanya
dengan cara yang berbeda, maka aku membawanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dan menceritakannya, dan aku melihat raut muka tidak
senang dari Rasulullah seraya bersabda:
«كِلاَكُمَا مُحْسِنٌ، وَلاَ تَخْتَلِفُوا، فَإِنَّ
مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ اخْتَلَفُوا فَهَلَكُوا» [صحيح البخاري]
"Kalian
berdua sudah betul, dan janganlah berselisih, karena sesungguhnya orang-orang
sebelum kalian telah berselisih dan akhirnya mereka binasa". [Sahih
Bukhari]
Abdullah
bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma berkata: Suatu hari aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, kemudian beliau mendengar suara dua orang yang berselisih pada satu
ayat, maka Rasulullah keluar menemui kami terlihat di wajahnya kemurkaan,
kemudian bersabda:
«إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، بِاخْتِلَافِهِمْ فِي الْكِتَابِ» [صحيح مسلم]
“Sesungguhnya
umat sebelum kalian binasa karena perselisihan mereka pada kita suci”. [Sahih
Muslim]
Dalam
riwayat lain:
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar beberapa orang berselisih,
kemudian bersabda:
" إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
بِهَذَا، ضَرَبُوا كِتَابَ اللهِ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ، وَإِنَّمَا نَزَلَ كِتَابُ اللهِ
يُصَدِّقُ بَعْضُهُ بَعْضًا، فَلَا تُكَذِّبُوا بَعْضَهُ بِبَعْضٍ، فَمَا عَلِمْتُمْ
مِنْهُ فَقُولُوا، وَمَا جَهِلْتُمْ، فَكِلُوهُ إِلَى عَالِمِهِ " [مسند أحمد:
صحيح]
“Sesungguhnya
umat sebelum kalian binasa karena ini, mereka membenturkan kitab suci Allah
antara sebagian ayatnya dengan sebagian yang lain, padahal sesungguhnya kitab
suci Allah ini diturunkan untuk membenarkan sebagiannya dengan sebagian yang
lain, maka janganlah kalian mendustakan sebagiannya dengan sebagian yang lain.
Apa yang kalian ketahui darinya maka sampaikanlah, dan apa yang kalian tidak
ketahui maka serahkanlah kepada orang yang mengetahuinya”. [Musnad Ahmad:
Sahih]
Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi
kami yang sedang berselisih dalam masalah takdir, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam marah sampai
mukanya merah seolah-olah dikeluarkan dari pipinya biji delima seraya bersabda:
«أَبِهَذَا أُمِرْتُمْ أَمْ بِهَذَا أُرْسِلْتُ
إِلَيْكُمْ؟ إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حِينَ تَنَازَعُوا فِي هَذَا الأَمْرِ،
عَزَمْتُ عَلَيْكُمْ أَلَّا تَتَنَازَعُوا فِيهِ» [سنن الترمذي:
حسنه الشيخ الألباني]
"Apakah
dengan yang seperti ini kalian diperintahkan, atau dengan yang seperti ini aku
diutus kepada kalian? Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa ketika
mereka berselisih dalam masalah ini (takdir). Aku tegaskan pada kalain untuk
tidak berselisih dalam masalah takdir." [Sunan At-Tirmidzi: Hasan]
Sikap
berlebih-lebihan
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«هَلَكَ
الْمُتَنَطِّعُونَ» قَالَهَا ثَلَاثًا [صحيح مسلم]
“Binasalah orang-orang yang
terlalu berlebih-lebihan (melampaui batas)”. Rasulullah mengucapkannya tiga
kali. [Sahih Muslim]
Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkanku di pagi hari melempar
Al-‘Aqabah (jamrah) saat beliau berada di atas kendaraannya:
«هَاتِ، الْقُطْ لِي»
“Ambilkan
aku batu lemparan!”
Maka aku
mengambilkannya batu kecil yang dipakai untuk melempar, dan ketika aku
meletakkannya di tangannya, beliau bersabda:
«بِأَمْثَالِ هَؤُلَاءِ، وَإِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ
فِي الدِّينِ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ» [سنن النسائي:
صححه الألباني]
“Dengan
batu seperti inilah kalian melempar, dan jauhilah sikap berlebih-lebihan dalam
menjalankan agama karena sesungguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum
kalian adalah sikap berlebih-lebihan dalam menjalankan agama”. [Sunan
An-Nasa'i: Sahih]
Dari Sahl
bin Hunaif radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا تُشَدِّدُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَإِنَّمَا
هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِتَشْدِيدِهِمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ» [المعجم الأوسط
للطبراني: صححه الألباني]
“Janganlah
kalian terlalu memaksakan pada diri kalian, karena sesungguhnya umat sebelum
kalian binasa karena mereka terlalu memaksakan pada diri mereka”. [Al-Mu’jam
Al-Ausath karya Ath-Thabaraniiy: Sahih]
Meremehkan
dosa kecil
Dari Abdullah
bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ،
فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ " وَإِنَّ رَسُولَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَرَبَ لَهُنَّ مَثَلًا: كَمَثَلِ قَوْمٍ نَزَلُوا
أَرْضَ فَلَاةٍ، فَحَضَرَ صَنِيعُ الْقَوْمِ، فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَنْطَلِقُ، فَيَجِيءُ
بِالْعُودِ، وَالرَّجُلُ يَجِيءُ بِالْعُودِ ، حَتَّى جَمَعُوا سَوَادًا، فَأَجَّجُوا
نَارًا، وَأَنْضَجُوا مَا قَذَفُوا فِيهَا [مسند أحمد: صحيح]
“Hati-hatilah
kalian dari dosa kecil yang diremehkan, karena dosa-dosa tersebut akan
berkumpul (menjadi besar) pada seseorang sampai membinasakannya”.
Kemudian
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam mengambil satu perumpamaan seperti suatu kaum yang singgah di padang
yang tandus kemudian tiba waktu makan mereka maka setiap orang pergi mancari
kayu bakar, seorang datang dengan ranting dan yang lain juga membawa ranting
sampai mereka mengumpulkan ranting yang banyak kemudian mereka membuat api yang
sangat besar dan membakar apa yang mereka akan makan. [Musnad Ahmad: Hasan]
Menjalankan
hukum Allah hanya pada orang lemah
Seorang
wanita mencuri di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat
perang Fathu Makkah, maka kaumnya takut dan mendatangi Usamah bin Zaid radhiyallahu
'anhu untuk meminta syafa’at, ketika Usamah
memintakannya ampunan, wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berubah
warna dan bersabda:
«أَتُكَلِّمُنِي فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ»
“Engkau
memintakan ampunan pada salah satu hukuman dari hukuman Allah?”
Usamah
berkata: Mintakanlah ampu untukku ya Rasulullah!
Kemudian
keesokan harinya Rasullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri berkhutbah, maka ia
memuji Allah sebagaimana mestinya kemudian bersabda:
" أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ النَّاسَ
قَبْلَكُمْ: أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ، وَإِذَا
سَرَقَ فِيهِمُ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الحَدَّ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ
بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا
" [صحيح البخاري]
“Amma
ba’du, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah karena jika orang yang mulia dari mereka mencuri mereka biarkan dan jika orang
lemah dari mereka yang mencuri mereka menjalankan hukuman. Demi Yang jiwa
Muhammad di tangan-Nya, seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri maka aku akan
memotong tangannya”. [Sahih Bukhari]
Mengklaim
orang-orang telah binasa
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" إِذَا قَالَ الرَّجُلُ: هَلَكَ النَّاسُ
فَهُوَ أَهْلَكُهُمْ " [صحيح مسلم]
“Jika
seorang mengatakan: Manusia telah binasa!, maka dialah yang membinasakannya (atau dialah yang paling binasa)”. [Sahih Muslim]
Sifat
sangat kikir
Dari Abdullah
bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«إِيَّاكُمْ
وَالشُّحَّ، فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ» [سنن
أبي داود: صححه الألباني]
“Hindarilah sifat sangat
kikir, karena sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena sifat sangat
kikir”. [Sunan Abu Dawud: Sahih]
Menyambung rambut dengan
sesuatu
Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّمَا
هَلَكَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ حِينَ اتَّخَذَ هَذِهِ نِسَاؤُهُمْ» [صحيح
البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya Bani Israil
binasa ketika wanita-wanita mereka melakukan hal ini (menyambung rambut dengan
sesuatu)”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Tidak memberikan waktu beberapa
saat sebagai pemisah antara shalat fardhu dan sunnah
Seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:
Setelah Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam selesai mendirikan shalat Ashar, tiba-tiba
seseorang langsung berdiri hendak mendirikan shalat (sunnah). Maka Umar
melihatnya dan berkata: Duduklah! Karena sesungguhnya Ahli Kitab (Yahudi dan
Nashrani) binasa karena mereka tidak memisahkan shalatnya (antara yang fardhu
dengan yang sunnah)!
Kemudian Rasulullah bersabda:
" أَحْسَنَ ابْنُ الْخَطَّابِ " [مسند أحمد:
صحيح]
“Umar
bin Al-Khaththab benar!”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Wallahu
a’lam!
Lihat
juga: Ayat tentang sebab kebinasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...