بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari –rahimahullah- meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya:
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ، قَالَتْ: اسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ: «سُبْحَانَ اللَّهِ، مَاذَا أُنْزِلَ
اللَّيْلَةَ مِنَ الفِتَنِ، وَمَاذَا فُتِحَ مِنَ الخَزَائِنِ، أَيْقِظُوا صَوَاحِبَاتِ
الحُجَرِ، فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي الآخِرَةِ»
Dari Ummi Salamah –radhiyallahu
‘anha-, ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terbangun pada
suatu malam, kemudian bersabda: “Maha Suci Allah, fitnah (cobaan) apa
yang diturunkan pada malam ini, dan apa yang dibuka dari dua perbendaharaan
(kekayaan Romawi dan Persia)? Bangunkanlah wanita-wanita yang tertidur dalam kamar
(istri-istri Nabi), karena berapa banyak orang yang berpakaian di dunia tapi
telanjang di akhirat”
Penjelasan singkat hadits ini:
2.
Kalimat “Subhanallah” (Maha Suci Allah) diucapkan
ketika mendapati sesuatu yang tidak disukai, atau mengingkari sesuatu.
Anas –radhiyallahu ‘anhu-
berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjenguk seorang
muslim yang sedang sakit sudah kurus dan lemah seperti anak ayam, Rasulullah
bertanya padanya:
«هَلْ
كُنْتَ تَدْعُو بِشَيءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ»
“Apakah engkau pernah berdo'a
sesuatu atau meminta kepada Allah?”
Ia menjawab: Iya, aku pernah
berdo'a "Ya Allah .. jika aku akan dihukum di akhirat maka percepatlah
hukumanku di dunia".
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
«سُبْحَانَ
اللَّهِ لاَ تُطِيقُهُ - أَوْ لاَ تَسْتَطِيعُهُ - أَفَلاَ قُلْتَ: اللَّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ»
“Maha suci Allah .. kamu tidak
akan mampu menerimanya, kenapa engkau tidak meminta "Ya Allah Tuhan
kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah
kami dari siksa neraka".”
Lalu Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- berdo'a kepada
Allah untuknya, maka Allah menyembuhkannya. [Sahih Muslim]
Abu Hurairah –radhiyallahu
‘anhu- berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatiku
sementara aku dalam keadaan junub, lalu beliau memegang tanganku maka aku
berjalan bersamanya sampai beliau duduk, kemudian aku pergi secara diam-diam
mendatangi rumah lalu mandi dan menemui Rasulullah yang masih duduk. Lalu
Rasulullah bertanya padaku: Dari mana saja engkau wahai Abu Hurairah? Lalu aku
menceritakan keadaanku. Maka Rasulullah berkata:
«سُبْحَانَ اللَّهِ
يَا أَبَا هِرٍّ إِنَّ المُؤْمِنَ لاَ يَنْجُسُ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Subhanallah, wahai
Abu Hurairah .. sesungguhnya orang mukmin itu tidak bernajis”. [Sahih Bukhari
dan Muslim]
3.
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sangat
khawatir dengan fitnah (cobaan yang berat).
Dari Zainab bint Jahsy –radhiyallahu
‘anha-;
Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendatanginya pada suatu
hari dalam keadaan terkejut dan bersabda:
«لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ
مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ، فُتِحَ اليَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِثْلُ
هَذِهِ»
“Tiada Ilah yang
berhak disembah selain Allah, celakalah org Arab dari keburukan yang sudah
dekat, telah dibuka hari ini dinding yg mengurung Ya'juj dan Ma'juj seperti ini".
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam melingkarkan ibu jarinya dengan telunjuk.
Zainab bertanya: Ya Rasulullah,
apakah kami akan dibinasakan padahal diantara kami ada orang-orang yang salih?
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam menjawab:
«نَعَمْ إِذَا كَثُرَ
الخَبَثُ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Iya, jika keburukan (maksiat) sudah
banyak". [Sahih Bukhari dan Muslim]
4.
Allah -subhanahu wa ta’aalaa- yang menurunkan
fitnah (cobaan) ke dunia dan hanya Dia-lah yang mampu mengangkatnya.
Dari Ibnu Umar –radhiyallahu
‘anhuma-; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِذَا تَبَايَعْتُمْ
بِالْعِينَةِ، وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ، وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ، وَتَرَكْتُمُ
الْجِهَادَ، سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى
دِينِكُمْ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Jika kamu berdagang
dengan cara Al-'Inah (jual beli riba), sibuk dengan ternak sapi, puas dengan
pertanian, hingga kamu meninggalkan jihad, maka Allah akan mendatangkan
kepadamu kehinaan, Allah tidak menghilangkannya sampai kalian kembali kepada
agama kalian”. [Sunan Abi Daud: Sahih]
5.
Fitnah adalah semua yang bisa menyebabkan orang berpaling
dari kebenaran, berupa: Harta, wanita, jabatan, ketenaran, dan perselisihan.
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{وَنَبْلُوكُمْ
بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ} [الأنبياء: 35]
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan
(yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [Al-Anbiyaa':35]
Dari 'Amr bin 'Auf radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
فَوَاللَّهِ مَا الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ
عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا
كَمَا تَنَافَسُوهَا، وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ [صحيح البخاري ومسلم]
“Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian, akan
tetapi aku khawatir jika kenikmatan dunia dilapangkan atas kalian sebagaimana
telah dilapangkan atas umat sebelum kalian. Kemudian kalian berlomba-lomba
meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akhirnya membinasakan kalian
sebagaimana telah membinasakan mereka”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
6.
Yang paling banyak terjerumus dalam lembah fitnah adalah
kaum wanita.
Dari 'Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu;
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" اطَّلَعْتُ فِي الجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ
أَهْلِهَا الفُقَرَاءَ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ
" [صحيح البخاري]
"Aku menengok ke surga maka
aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum fakir, dan aku menengok ke
neraka maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita". [Sahih
Bukhari]
Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam keluar menuju lapangan tempat shalat untuk melaksanakan shalat
'Iedul Adhha atau 'Iedul Fithri. Setelah selesai Beliau memberi nasehat kepada
manusia dan memerintahkan mereka untuk menunaikan zakat seraya bersabda:
«أَيُّهَا النَّاسُ، تَصَدَّقُوا»
"Wahai sekalian manusia, bershadaqahlah".
Kemudian Beliau mendatangi jama'ah wanita lalu
bersabda:
«يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ، تَصَدَّقْنَ، فَإِنِّي
رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ»
"Wahai kaum wanita, bershadaqahlah. Sungguh
aku melihat kalian adalah yang paling banyak akan menjadi penghuni
neraka".
Mereka bertanya: "Mengapa begitu, wahai
Rasulullah?".
Beliau -shallallahu 'alaihi wa
sallam- menjawab:
«تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ، وَتَكْفُرْنَ العَشِيرَ،
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ، أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الحَازِمِ،
مِنْ إِحْدَاكُنَّ، يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ»
"Kalian banyak melaknat dan mengingkari
pemberian (suami). Tidaklah aku melihat orang yang lebih kurang akal dan
agamanya melebihi seorang dari kalian, wahai para wanita". [Sahih Bukhari]
7.
Amalan terbaik untuk membentengi diri dari fitnah adalah
shalat malam (tahajjud).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَمِنَ
اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا
مَحْمُودًا} [الإسراء: 79]
Dan pada sebahagian malam
hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;
Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. [Al-Israa':79]
Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu berkata: Seorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan berkata: Sesunggunya si fulan mendirikan shalat malam tapi
pagi harinya ia mencuri?
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
"
إِنَّهُ سَيَنْهَاهُ مَا تَقُولُ " [مسند أحمد: صحيح]
“Sesungguhnya salatnya akan
mencegahnya dari apa yang kau katakan (mencuri)”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"
أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ
مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ
مَجْزِيٌّ بِهِ، ثُمَّ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ شَرَفُ الْمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ،
وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ " [حلية الأولياء: حسنه الألباني]
Jibril 'alaihissalam
mendatangiku dan berkata: "Wahai Muhammad hiduplah sesukamu karena pasti
kamu akan mati juga, cintai yang kamu mau karena kamu akan meninggalkannya
juga, lakukan apa yang kamu mau karena kamu akan mendapat balasannya",
kemudian berkata lagi: "Ya Muhammad .. kemuliaan seorang mukmin adalah
shalatnya di malam hari, dan keagungannya dengan merasa cukup dari bantuan
manusia". [Hilyatul auliyaa': Hasan]
8.
Mengajak orang lain khususnya keluarga sendiri untuk
menjauhkan diri dari fitnah.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَاتَّقُوا فِتْنَةً
لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ} [الأنفال: 25]
Dan peliharalah dirimu dari
pada cobaan (siksaan) yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di
antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
[Al-Anfaal:25]
{يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ
مَا يُؤْمَرُونَ} [التحريم: 6]
Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. [At-Tahriim:6]
9.
Membangunkan istri dan anak untuk
shalat malam.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَأْمُرْ
أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ
وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى} [طه: 132]
Dan perintahkanlah kepada
keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami
tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat
(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. [Thaahaa:132]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا
قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى، وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ، فَإِنْ أَبَتْ، نَضَحَ فِي
وَجْهِهَا الْمَاءَ، رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ، وَأَيْقَظَتْ
زَوْجَهَا، فَإِنْ أَبَى، نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ» [سنن أبي داود: صحيح]
“Allah merahmati seorang
laki-laki yang bangun di malam hari kemudian salat dan ia membangunkan
istrinya, jika istrinya tidak mau bangun ia percikkan air di wajahnya. Allah
merahmati seorang wanita yang bangun di malam hari kemudian salat dan ia
membangunkan suaminya, jika suaminya tidak mau bangun ia percikkan air di
wajahnya”. [Sunan Abu Daud: Sahih]
10. Jangan terpukau dengan kenikmatan
dunia yang diraih oleh seseorang, karena belum tentu ia akan menikmatinya di
akhirat.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَلَا
تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى} [طه: 131]
Dan janganlah kamu tujukan
kedua matamu kepada apa yang Telah kami berikan kepada golongan-golongan dari
mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami cobai mereka dengannya. dan
karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. [Thaha:131]
Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" إِذَا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِي الْعَبْدَ
مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ "
“Jika kalian melihat Allah
memberi seorang hamba kenikmatan dunia yang diinginkannya sementara ia
melakukan maksiat, maka ketahuilah sesungguhnya itu cuma istidraaj
(pancingan)”.
Kemudian Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa
sallam- membaca firman Allah ...
{فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ
بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ}
Maka tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua
pintu-pintu kesenangan untuk mereka; Sehingga apabila mereka bergembira dengan
apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
[Al-An'am:44] [Musnad Ahmad: Sahih]
11. Sebaik-baik pakaian adalah amal
shaleh.
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«بَيْنَا
أَنَا نَائِمٌ، رَأَيْتُ النَّاسَ يُعْرَضُونَ عَلَيَّ وَعَلَيْهِمْ قُمُصٌ، مِنْهَا
مَا يَبْلُغُ الثُّدِيَّ، وَمِنْهَا مَا دُونَ ذَلِكَ، وَعُرِضَ عَلَيَّ عُمَرُ بْنُ
الخَطَّابِ وَعَلَيْهِ قَمِيصٌ يَجُرُّهُ». قَالُوا: فَمَا أَوَّلْتَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ؟ قَالَ: «الدِّينَ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Ketika aku tidur, aku
bermimpi melihat orang-orang dihadapkan kepadaku. Mereka mengenakan baju,
diantaranya ada yang sampai kepada buah dada dan ada yang kurang dari itu. Dan
dihadapkan pula kepadaku Umar bin Al-Khaththab dan dia mengenakan baju dan
menyeretnya (karena sangat panjang).
Para sahabat bertanya: "Apa
maksudnya hal demikian menurut engkau, ya Rasulullah?"
Beliau shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Pakaian itu menyimbolkan ukuran kualitas agama".
[Shahih Bukhari dan Muslim]
12. Do’a agar dijauhkan dari fitnah.
Dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam berdo'a ..
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ،
وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي، وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً
فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ
وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِي إِلَى حُبِّكَ
"Ya
Allah .. sesungguhnya aku meminta kepada-Mu amalan-amalan yang baik,
meninggalkan perihal munkar, mencintai orang miskin, dan Engkau memaafkan aku
dan merahmati aku. Dan jika Engkau menginginkan cobaan (pada agama) suatu kaum
maka matikanlah aku tanpa terjerumus dalam cobaan itu, dan aku meminta
kepada-Mu cinta dari-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan cinta
terhadap amalan yang mendekatkan kepada cinta-Mu". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada para sahabat do'a ini
seperti beliau mengajarkan kepada mereka surah Al-Qur'an, beliau berkata:
Bacalah ...
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
"Ya Allah .. kami berlindung kepada-Mu dari siksaan neraka,
dan aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, dan aku berlindung kepada-Mu
dari cobaan Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan hidup dan mati”.
[Sahih Muslim]
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam sering berdo’a:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ، وَالهَرَمِ، وَالمَأْثَمِ،
وَالمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ، وَعَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ
وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ
عَنِّي خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالبَرَدِ، وَنَقِّ قَلْبِي مِنَ الخَطَايَا
كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ
خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ»
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari rasa malas, kepikunan, dosa-dosa dan terlilit hutang, dan dari fitnah
kubur serta siksa kubur, dan dari fitnah neraka dan siksa neraka dan dari
buruknya fitnah kekayaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari buruknya fitnah
kefakiran, serta aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. Ya
Allah, bersihkanlah kesalahan-kesalahanku dengan air salju dan air embun, sucikanlah
hatiku dari kotoran-kotoran sebagaimana Engkau menyucikan baju yang putih dari
kotoran. Dan jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana
Engkau jauhkan antara timur dan barat." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Keistimewaan istri-istri Rasulullah - Keutamaan shalat malam (qiyamullail) - Hakikat kehidupan dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...