Sabtu, 02 Mei 2020

Tawassul syar’iy dan syirkiy

بسم الله الرحمن الرحيم
Tawassul yang disyari'atkan (syar'iy).
Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون} [المائدة: 35]
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya (wasilah), dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. [Al-Maidah:35]
Ada tiga jenis tawassul yang disyari’atkan:
a)      Bertawassul dengan nama dan sifat Allah yang husna.
Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:
{وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُون} [الأعراف: 180]
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [Al-A'raaf:180]
{قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا} [الإسراء: 110]
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman, dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". [Al-Israa:110]
{وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ} [النمل: 19]
Dan dia (Nabi Sulaiman) berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". [An-Naml:19]
Ø  Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak seorang hambapun yang membaca do'a ini ketika susah atau sedih ...
اللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُورَ بَصَرِيْ، وَجِلَاءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ
Ya Allah .. sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki Mu, dan anak hamba perempuan Mu. Ubun-ubunku di tangan-Mu, telah ditetapkan hukum-Mu padaku, maha adil ketetapan-Mu padaku, aku meminta kepada-Mu dengan semua nama untuk-Mu, Engkau beri nama diri-Mu sendiri, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau ajarkan pada seseorang dari makluk-Mu, atau Engkau simpan dalam ilmu gaib-Mu, agar Engkau menjadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya pandanganku, pelipur kesedihanku, dan penghilang kesusahanku.
Kecuali Allah akan menghilangkan kesusahannya dan menggantikan kesedihannya dengan kebahagiaan.
Sahabat bertanya: Ya Rasulullah .. seharusnya kami mempelajari do'a ini.
Rasulullah bersabda: Tentu, orang yang mendengar do'a ini seharusnya mempelajarinya. [Sahih Ibnu Hibban]
Ø  Dari Khaulah binti Hakim As-Sulamiyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ، حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ "
"Barangsiapa yang singgah di sutau tempat, kemudian membaca: "Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dan kejahatan yang diciptakan",
Maka tidak ada sesutau punya yang menyakitinya sampai ia meninggalkan tempatnya itu". [Sahih Muslim]
Ø  Dari Utsman bin Abi Al-'Ash radhiyallahu 'anhu; Bahwa ia telah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -Utsman berkata; Sementara aku sedang sakit yang hampir membinasakanku- Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" امْسَحْهُ بِيَمِينِكَ سَبْعَ مَرَّاتٍ، وَقُلْ: أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ، مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ "
"Usaplah menggunakan tangan kananmu sebanyak tujuh kali, lalu ucapkanlah: (Aku berlindung kepada kemuliaan Allah dan kemampuan-Nya dari keburukan yang aku rasakan) '."
Utsman berkata: "Lalu aku melakukan hal tersebut, maka Allah 'azza wajalla menghilangkan apa yang ada padaku, dan aku selalu memerintahkan keluargaku dan yang lainnya untuk mengucapkannya." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Ø  Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika kesusahan dalam satu urusan membaca ...
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ
"Wahai yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), dengan rahmat-Mu aku memohon bantuan". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
b)     Bertawassul dengan amalan saleh.
Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:
{الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّار} [آل عمران: 16]
"(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," [Ali Imran:16]
Ø  Dari Ibnu'Umar radhiyallahu 'anhuma; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" خَرَجَ ثَلاَثَةُ نَفَرٍ يَمْشُونَ فَأَصَابَهُمُ المَطَرُ، فَدَخَلُوا فِي غَارٍ فِي جَبَلٍ، فَانْحَطَّتْ عَلَيْهِمْ صَخْرَةٌ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ: ادْعُوا اللَّهَ بِأَفْضَلِ عَمَلٍ عَمِلْتُمُوهُ، فَقَالَ أَحَدُهُمْ: اللَّهُمَّ إِنِّي كَانَ لِي أَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ، فَكُنْتُ أَخْرُجُ فَأَرْعَى، ثُمَّ أَجِيءُ فَأَحْلُبُ فَأَجِيءُ بِالحِلاَبِ، فَآتِي بِهِ أَبَوَيَّ فَيَشْرَبَانِ، ثُمَّ أَسْقِي الصِّبْيَةَ وَأَهْلِي وَامْرَأَتِي، فَاحْتَبَسْتُ لَيْلَةً، فَجِئْتُ فَإِذَا هُمَا نَائِمَانِ، قَالَ: فَكَرِهْتُ أَنْ أُوقِظَهُمَا، وَالصِّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ رِجْلَيَّ، فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ دَأْبِي وَدَأْبَهُمَا، حَتَّى طَلَعَ الفَجْرُ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ، فَافْرُجْ عَنَّا فُرْجَةً نَرَى مِنْهَا السَّمَاءَ، قَالَ: فَفُرِجَ عَنْهُمْ، وَقَالَ الآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي كُنْتُ أُحِبُّ امْرَأَةً مِنْ بَنَاتِ عَمِّي كَأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرَّجُلُ النِّسَاءَ، فَقَالَتْ: لاَ تَنَالُ ذَلِكَ مِنْهَا حَتَّى تُعْطِيَهَا مِائَةَ دِينَارٍ، فَسَعَيْتُ فِيهَا حَتَّى جَمَعْتُهَا، فَلَمَّا قَعَدْتُ بَيْنَ رِجْلَيْهَا قَالَتْ: اتَّقِ اللَّهَ وَلاَ تَفُضَّ الخَاتَمَ إِلَّا بِحَقِّهِ، فَقُمْتُ وَتَرَكْتُهَا، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ، فَافْرُجْ عَنَّا فُرْجَةً، قَالَ: فَفَرَجَ عَنْهُمُ الثُّلُثَيْنِ، وَقَالَ الآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي اسْتَأْجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقٍ مِنْ ذُرَةٍ فَأَعْطَيْتُهُ، وَأَبَى ذَاكَ أَنْ يَأْخُذَ، فَعَمَدْتُ إِلَى ذَلِكَ الفَرَقِ فَزَرَعْتُهُ، حَتَّى اشْتَرَيْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَرَاعِيهَا، ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللَّهِ أَعْطِنِي حَقِّي، فَقُلْتُ: انْطَلِقْ إِلَى تِلْكَ البَقَرِ وَرَاعِيهَا فَإِنَّهَا لَكَ، فَقَالَ: أَتَسْتَهْزِئُ بِي؟ قَالَ: فَقُلْتُ: مَا أَسْتَهْزِئُ بِكَ وَلَكِنَّهَا لَكَ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ، فَافْرُجْ عَنَّا فَكُشِفَ عَنْهُمْ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Ada tiga orang yang sedang berjalan kemudian turun hujan lalu ketiganya masuk ke gua di sebuah gunung namun kemudian mereka tertutup oleh batu. Kemudian diantara mereka berkata kepada yang lainnya; Mintalah kepada Allah dengan perantaraan amal yang paling utama yang kalian pernah melakukannya.
Orang pertama diantara mereka berkata; Ya Allah, aku memiliki kedua orangtua yang sudah renta. Suatu hari aku keluar untuk mengembala untuk mendapatkan susu kemudian aku datang membawa susu, lalu aku berikan kepada kedua orangtuaku, lalu keduanya meminum baru kemudian aku berikan minum untuk bayiku, keluarga dan isteriku. Pada suatu malam aku terlambat pulang, dan aku datangi mereka ternyata keduanya sudah tertidur. Aku enggan untuk membangunkan keduanya untuk meminum susu sedangkan anakku menangis di bawah kakiku karena kelaparan, aku terus berdiri dan kedua orangtuaku tetap tertidur hingga fajar. Ya Allah seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata mencari ridha Mu, maka bukakanlah celah untuk kami agar kami dapat melihat matahari darinya".
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maka terbukalah sedikit celah untuk mereka.
Orang kedua berkata: "Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui bahwa aku seorang lelaki yang sangat mencintai seorang wanita putri dari pamanku seperti kebanyakan laki-laki mencintai wanita. Suatu hari dia berkata, bahwa aku tidak akan bisa mendapatkannya kecuali aku dapat memberi uang sebanyak seratus dinar. Maka aku bekerja dan berhasil mengumpulkan uang tersebut. Ketika aku sudah berhadapan dengannya dan aku hendak menyetubuinya, dia berkata; bertaqwalah kepada Allah, dan janganlah kamu renggut keperawanan kecuali dengan haq".
Maka aku berdiri lalu pergi meninggalkan wanita tersebut. Ya Allah seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata mencari ridhaMu, maka bukakanlah celah untuk kami".
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maka terbukalah dua pertiga dari batu yang menutup pintu gua.
Kemudian orang yang ketiga berkata: Ya Allah sungguh Engkau mengetahui bahwa aku pernah memperkerjakan seseorang dengan upah satu kantung benih tumbuhan lalu aku beri upahnya namun dia tidak mau menerimanya. Lalu aku sengaja mengembangkan benih tersebut sehingga darinya aku bisa membeli seekor sapi dan seorang pengembalanya. Kemudian di suatu hari orang itu datang kepadaku seraya berkata; "Wahai 'Abdullah, berikanlah upahku yang dulu!"
Lalu aku katakan; Kemarilah lihat kepada seekor sapi dan pemngembalanya itu semua milikmu".
Dia berkata: "Kamu jangan mengolok-olok aku!"
Dia berkata: Aku katakan: Aku tidak mengolok-olok kamu tetapi itu semua benar milikmu. Ya Allah seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata mencari ridhaMu, maka bukakanlah celah untuk kami".
Akhirnya mereka bisa terbebas dari gua tersebut". [Shahih Bukhari dan Muslim]
c)      Bertawassul dengan do'a orang saleh.
Anas bin Malik shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
أَصَابَتْ النَّاسَ سَنَةٌ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فِي يَوْمِ جُمُعَةٍ قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَ الْمَالُ وَجَاعَ الْعِيَالُ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا فَرَفَعَ يَدَيْهِ وَمَا نَرَى فِي السَّمَاءِ قَزَعَةً فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا وَضَعَهَا حَتَّى ثَارَ السَّحَابُ أَمْثَالَ الْجِبَالِ ثُمَّ لَمْ يَنْزِلْ عَنْ مِنْبَرِهِ حَتَّى رَأَيْتُ الْمَطَرَ يَتَحَادَرُ عَلَى لِحْيَتِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمُطِرْنَا يَوْمَنَا ذَلِكَ وَمِنْ الْغَدِ وَبَعْدَ الْغَدِ وَالَّذِي يَلِيهِ حَتَّى الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى وَقَامَ ذَلِكَ الْأَعْرَابِيُّ أَوْ قَالَ غَيْرُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَهَدَّمَ الْبِنَاءُ وَغَرِقَ الْمَالُ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا فَرَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا فَمَا يُشِيرُ بِيَدِهِ إِلَى نَاحِيَةٍ مِنْ السَّحَابِ إِلَّا انْفَرَجَتْ وَصَارَتْ الْمَدِينَةُ مِثْلَ الْجَوْبَةِ وَسَالَ الْوَادِي قَنَاةُ شَهْرًا وَلَمْ يَجِئْ أَحَدٌ مِنْ نَاحِيَةٍ إِلَّا حَدَّثَ بِالْجَوْدِ [صحيح البخاري ومسلم]
Orang-orang ditimpa musibah kekeringan di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka sewaktu Rasulullah khutbah pada hari jum'at seorang a'raby berdiri dan berkata: Ya Rasulullah, semua harta telah musnah, dan keluarga kelaparan, berdo'alah kepada Allah untuk kami.
Maka Rasulullah mengangkat kedua tangannya, dan kami tidak melihat sedikitpun mendung, lalu demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, beliau tidak menurun kan kedua tangannya sampai awan menggumpal seperti gunung, kemudian beliau tidak turun dari mimbar sampai aku melihat hujan bercucuran dari jenggotnya.
Lalu kami dihujani pada hari itu, besok dan besoknya lagi, sampai datang hari jum'at berikutnya, dan a'raby itu kembali berdiri dan berkata: Ya Rasulullah, bangunan telah runtuh, dan harta benda tenggelam, berdo'alah kepada Allah untuk kami.
Maka Rasulullah mengangkat kedua tangannya dan berkata: Ya Allah jadikanlah hujan ini di sekitar kami dan jangan di atas kami.
Kemudian Rasulullah tidak menunjuki awan ke satu arah kecuali bergeser dan Madinah mejadi seperti lingkaran yang dikelilingi awan, dan air mengalid di wadi selama sebulan dan tidak seorang pun yang datang dari satu tempat kecuali mengisahkan hujan deras ini. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø  Abdullah bin Busr radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi ayahku, kemudian kami menghidangkan makanan, kemudian dihidangkan kurma dan beliau memakannya, kemudian disugukan minuman dan beliau meminumnya dan menyerahkan minuman kepada orang yang berada disamping kanannya.
Kemudian ayahku berkata kepada Rasulullah sewaktu memegang kendali hewan tunggangannya: Berdo'alah untuk kami!
Maka Rasulullah berdo'a:
اللهُمَّ، بَارِكْ لَهُمْ فِي مَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ
"Ya Allah .. berkahilah rezki yang Engkau berikan kepada mereka, ampunilah dosa-dosa mereka, dan rahmatilah mereka". [Sahih Muslim]
Ø  Anas radhiyallahu 'anhu berkata:
جَاءَتْ بِي أُمِّي أُمُّ أَنَسٍ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَدْ أَزَّرَتْنِي بِنِصْفِ خِمَارِهَا، وَرَدَّتْنِي بِنِصْفِهِ، فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللهِ، هَذَا أُنَيْسٌ ابْنِي، أَتَيْتُكَ بِهِ يَخْدُمُكَ فَادْعُ اللهَ لَهُ، فَقَالَ: «اللهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ» قَالَ أَنَسٌ: فَوَاللهِ إِنَّ مَالِي لَكَثِيرٌ، وَإِنَّ وَلَدِي وَوَلَدَ وَلَدِي لَيَتَعَادُّونَ عَلَى نَحْوِ الْمِائَةِ، الْيَوْمَ [صحيح مسلم]
Pada suatu hari saya bersama ibuku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ibuku menyarungkanku dengan separuh kerudungnya dan separuhnya lagi untuk menyelendangi saya. Ibuku berkata; 'Ya Rasulullah, inilah Unais (panggilan Anas ketika masih kecil), putra saya. Saya ajak ia kemari agar menjadi pelayan engkau. OIeh karena itu, doakanlah untuknya!
Kemudian Rasulullah berdoa untuk Anas; "Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya!"
Di kemudian hari Anas berkata; Demi Allah, harta saya sekarang sungguh banyak sekali, anak dan cucu saya kini telah mencapai seratus orang lebih." [Shahih Muslim]
Ø  Atha' bin Abi Rabah berkata: Ibnu Abbas -radhiyallahu 'anhuma- berkata padaku:
أَلَا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ؟ قُلْتُ : بَلَى ! قَالَ : هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ : إِنِّي أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي . قَالَ : إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ ؟ فَقَالَتْ : أَصْبِرُ فَقَالَتْ : إِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ . فَدَعَا لَهَا [صحيح البخاري، ومسلم]
Maukah engkau kuperlihatkan perempuan dari penduduk surga?
Aku menjawab: Tentu. Ibnu Abbas berkata: Perempuan hitam ini datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: Aku menderita penyakit ayan/pitam babi dan aku auratku sering terbuka, maka berdo'alah kepada Allah untukku.
Rasulullah bersabda: Jika kau mau tetap bersabar dan mendapat surga, atau jika kau mau aku berdo'a kepada Allah agar menyembuhkanmu.
Perempuan itu menjawab: Aku memilih bersabda, akan tetapi aku khawatir auratku terlihat maka berdo'alah kepada Allah untukku agar auratku tidak terlihat.
Lalu Rasulullah berd'a untuknya. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø  Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu 'anhuma-; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
" عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْط،ُ وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ، وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ. إِذْ رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ، فَظَنَنْتُ أَنَّهُمْ أُمَّتِي، فَقِيلَ لِي: هَذَا مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَوْمُه،ُ وَلَكِنْ انْظُرْ إِلَى الْأُفُق!ِ فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ. فَقِيلَ لِي: انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ الْآخَر!ِ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيم،ٌ فَقِيلَ لِي: هَذِهِ أُمَّتُك،َ وَمَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلَا عَذَابٍ  "
ثُمَّ نَهَضَ فَدَخَلَ مَنْزِلَهُ فَخَاضَ النَّاسُ فِي أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلَا عَذَابٍ. فَقَالَ بَعْضُهُمْ: فَلَعَلَّهُمْ الَّذِينَ صَحِبُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم.َ وَقَالَ بَعْضُهُم:ْ فَلَعَلَّهُمْ الَّذِينَ وُلِدُوا فِي الْإِسْلَامِ وَلَمْ يُشْرِكُوا بِاللَّهِ. وَذَكَرُوا أَشْيَاء،َ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَال:َ مَا الَّذِي تَخُوضُونَ فِيه؟ِ فَأَخْبَرُوهُ فَقَالَ: " هُمْ الَّذِينَ لَا يَرْقُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ  "
فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ فَقَالَ: ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُم!ْ فَقَال:َ أَنْتَ مِنْهُم.ْ ثُمَّ قَامَ رَجُلٌ آخَرُ فَقَال:َ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُم!ْ فَقَالَ: " سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ  "
Beberapa umat ditunjukkan kepadaku. Maka aku melihat seorang nabi bersama sekelompok kecil, ada lagi nabi yang disertai seorang atau dua orang dan ada pula nabi yang tidak disertai seorang pun. Tiba-tiba ditunjukkan kepadaku kelompok besar. Aku menyangka mereka adalah umatku. Namun dijelaskan: ‘Ini adalah Musa dan kaumnya. Lihatlah ke ufuk!’ Aku memandang ke ufuk, ternyata ada kelompok yang lebih besar. Dijelaskan lagi kepadaku: Pandanglah ke ufuk yang lain. Ternyata ada sekelompok yang lebih besar lagi. Dijelaskan padaku: ‘Ini adalah umatmu. Di antara mereka ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan siksa.’”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beranjak dan masuk ke rumahnya. Para sahabat membicarakan siapa yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa. Sebagian berkata: Barangkali mereka adalah orang-orang yang selalu menyertai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Sebagian lagi berkata: Mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak menyekutukan Allah. Mereka saling mengemukakan pendapat masing-masing. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar, beliau bertanya: “Apa yang kalian bicarakan?”
Mereka memberitahu kepada beliau apa yang sedang mereka perbincangkan, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta untuk di ruqyah, tidak bertathayyur dan hanya kepada Rabb mereka bertawakal.”
Ukasyah bin Mihshan radhiyallahu 'anhu berdiri dan berkata: ‘Berdoalah kepada Allah semoga menjadikanku termasuk di antara mereka.’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Engkau termasuk di antara mereka.”
Kemudian yang lain berdiri dan berkata: ‘Berdoalah kepada Allah, semoga menjadikanku bagian dari mereka.’
Beliau bersabda: “Kamu telah didahului Ukasyah.” [Shahih Muslim]
Jangan bertawassul dengan yang tidak syar'iy yang mengandung unsur kesyirikan (syirkiy) .
Seperti bertawassul dengan orang mati, jin, malaikat, atau benda yang dikeramatkan, sama dengan apa yang dipraktekkan oleh para penyembah berhala di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:
{وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} [يونس: 18]
"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at (perantara) kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)". [Yunus:18]
{وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ} [الزمر: 3]
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan (sebagai wasilah) kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". [Az-Zumar:3]
Tidak boleh ada yang dijadikan perantara (syafa’at) kepada Allah kecuali atas izin-Nya.
Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:
{مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِه} [البقرة: 255]
Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?! [Al-Baqarah:255]
{مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ } [يونس: 3]
Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. [Yunus:3]
Wallahu a’lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...