بسم الله الرحمن الرحيم
Tawassul
yang disyari'atkan (syar'iy).
Allah -subhanahu
wa ta'aalaa- berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون}
[المائدة: 35]
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya (wasilah), dan
berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. [Al-Maidah:35]
Ada
tiga jenis tawassul yang disyari’atkan:
a)
Bertawassul
dengan nama dan sifat Allah yang husna.
Allah -subhanahu
wa ta'aalaa- berfirman:
{وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ
بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُون}
[الأعراف: 180]
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [Al-A'raaf:180]
{قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ
أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا
تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا} [الإسراء: 110]
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah
Ar-Rahman, dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul husna
(nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu
dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua
itu". [Al-Israa:110]
{وَقَالَ رَبِّ
أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى
وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي
عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ} [النمل:
19]
Dan dia (Nabi Sulaiman) berdoa: "Ya
Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". [An-Naml:19]
Ø
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: Tidak
seorang hambapun yang membaca do'a ini ketika susah atau sedih ...
اللَّهُمَّ
إِنِّيْ عَبْدُكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ
حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ
بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ
خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ
الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُورَ بَصَرِيْ، وَجِلَاءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ
هَمِّيْ
Ya Allah .. sesungguhnya aku ini adalah
hamba-Mu, anak hamba laki-laki Mu, dan anak hamba perempuan Mu. Ubun-ubunku di
tangan-Mu, telah ditetapkan hukum-Mu padaku, maha adil ketetapan-Mu padaku, aku
meminta kepada-Mu dengan semua nama untuk-Mu, Engkau beri nama diri-Mu sendiri,
atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau ajarkan pada seseorang dari
makluk-Mu, atau Engkau simpan dalam ilmu gaib-Mu, agar Engkau menjadikan Al-Qur'an
sebagai penyejuk hatiku, cahaya pandanganku, pelipur kesedihanku, dan
penghilang kesusahanku.
Kecuali Allah akan menghilangkan kesusahannya
dan menggantikan kesedihannya dengan kebahagiaan.
Sahabat bertanya: Ya Rasulullah .. seharusnya
kami mempelajari do'a ini.
Rasulullah bersabda: Tentu, orang yang
mendengar do'a ini seharusnya mempelajarinya. [Sahih Ibnu Hibban]
Ø
Dari Khaulah binti Hakim
As-Sulamiyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
" مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ
شَيْءٌ، حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ "
"Barangsiapa
yang singgah di sutau tempat, kemudian membaca: "Aku berlindung dengan kalimat
Allah yang sempurna dan kejahatan yang diciptakan",
Maka tidak
ada sesutau punya yang menyakitinya sampai ia meninggalkan tempatnya itu".
[Sahih Muslim]
Ø
Dari Utsman bin Abi
Al-'Ash radhiyallahu 'anhu; Bahwa ia telah datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam -Utsman berkata; Sementara aku sedang sakit yang hampir
membinasakanku- Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
" امْسَحْهُ بِيَمِينِكَ سَبْعَ مَرَّاتٍ،
وَقُلْ: أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ، مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ "
"Usaplah
menggunakan tangan kananmu sebanyak tujuh kali, lalu ucapkanlah: (Aku
berlindung kepada kemuliaan Allah dan kemampuan-Nya dari
keburukan yang aku rasakan) '."
Utsman
berkata: "Lalu aku melakukan hal tersebut, maka Allah 'azza wajalla
menghilangkan apa yang ada padaku, dan aku selalu memerintahkan keluargaku dan
yang lainnya untuk mengucapkannya." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Ø
Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika
kesusahan dalam satu urusan membaca ...
يَا حَيُّ يَا
قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ
"Wahai
yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), dengan rahmat-Mu
aku memohon bantuan". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
b)
Bertawassul
dengan amalan saleh.
Allah -subhanahu
wa ta'aalaa- berfirman:
{الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا
فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّار} [آل عمران: 16]
"(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya
Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa
kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," [Ali Imran:16]
Ø Dari Ibnu'Umar
radhiyallahu 'anhuma; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" خَرَجَ ثَلاَثَةُ نَفَرٍ يَمْشُونَ
فَأَصَابَهُمُ المَطَرُ، فَدَخَلُوا فِي غَارٍ فِي جَبَلٍ، فَانْحَطَّتْ
عَلَيْهِمْ صَخْرَةٌ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ: ادْعُوا اللَّهَ بِأَفْضَلِ
عَمَلٍ عَمِلْتُمُوهُ، فَقَالَ أَحَدُهُمْ: اللَّهُمَّ إِنِّي كَانَ لِي أَبَوَانِ
شَيْخَانِ كَبِيرَانِ، فَكُنْتُ أَخْرُجُ فَأَرْعَى، ثُمَّ أَجِيءُ فَأَحْلُبُ
فَأَجِيءُ بِالحِلاَبِ، فَآتِي بِهِ أَبَوَيَّ فَيَشْرَبَانِ، ثُمَّ أَسْقِي
الصِّبْيَةَ وَأَهْلِي وَامْرَأَتِي، فَاحْتَبَسْتُ لَيْلَةً، فَجِئْتُ فَإِذَا
هُمَا نَائِمَانِ، قَالَ: فَكَرِهْتُ أَنْ أُوقِظَهُمَا، وَالصِّبْيَةُ
يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ رِجْلَيَّ، فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ دَأْبِي وَدَأْبَهُمَا،
حَتَّى طَلَعَ الفَجْرُ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ
ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ، فَافْرُجْ عَنَّا فُرْجَةً نَرَى مِنْهَا السَّمَاءَ، قَالَ:
فَفُرِجَ عَنْهُمْ، وَقَالَ الآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي
كُنْتُ أُحِبُّ امْرَأَةً مِنْ بَنَاتِ عَمِّي كَأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرَّجُلُ
النِّسَاءَ، فَقَالَتْ: لاَ تَنَالُ ذَلِكَ مِنْهَا حَتَّى تُعْطِيَهَا مِائَةَ
دِينَارٍ، فَسَعَيْتُ فِيهَا حَتَّى جَمَعْتُهَا، فَلَمَّا قَعَدْتُ بَيْنَ
رِجْلَيْهَا قَالَتْ: اتَّقِ اللَّهَ وَلاَ تَفُضَّ الخَاتَمَ إِلَّا بِحَقِّهِ،
فَقُمْتُ وَتَرَكْتُهَا، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ
ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ، فَافْرُجْ عَنَّا فُرْجَةً، قَالَ: فَفَرَجَ عَنْهُمُ
الثُّلُثَيْنِ، وَقَالَ الآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي
اسْتَأْجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقٍ مِنْ ذُرَةٍ فَأَعْطَيْتُهُ، وَأَبَى ذَاكَ أَنْ يَأْخُذَ،
فَعَمَدْتُ إِلَى ذَلِكَ الفَرَقِ فَزَرَعْتُهُ، حَتَّى اشْتَرَيْتُ مِنْهُ
بَقَرًا وَرَاعِيهَا، ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللَّهِ أَعْطِنِي حَقِّي،
فَقُلْتُ: انْطَلِقْ إِلَى تِلْكَ البَقَرِ وَرَاعِيهَا فَإِنَّهَا لَكَ، فَقَالَ:
أَتَسْتَهْزِئُ بِي؟ قَالَ: فَقُلْتُ: مَا أَسْتَهْزِئُ بِكَ وَلَكِنَّهَا لَكَ،
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ،
فَافْرُجْ عَنَّا فَكُشِفَ عَنْهُمْ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Ada tiga orang
yang sedang berjalan kemudian turun hujan lalu ketiganya masuk ke gua di sebuah
gunung namun kemudian mereka tertutup oleh batu. Kemudian diantara mereka
berkata kepada yang lainnya; Mintalah kepada Allah dengan perantaraan amal yang
paling utama yang kalian pernah melakukannya.
Orang pertama diantara
mereka berkata; Ya Allah, aku memiliki kedua orangtua yang sudah renta. Suatu
hari aku keluar untuk mengembala untuk mendapatkan susu kemudian aku datang
membawa susu, lalu aku berikan kepada kedua orangtuaku, lalu keduanya meminum
baru kemudian aku berikan minum untuk bayiku, keluarga dan isteriku. Pada suatu
malam aku terlambat pulang, dan aku datangi mereka ternyata keduanya sudah
tertidur. Aku enggan untuk membangunkan keduanya untuk meminum susu sedangkan
anakku menangis di bawah kakiku karena kelaparan, aku terus berdiri dan kedua
orangtuaku tetap tertidur hingga fajar. Ya Allah seandainya Engkau mengetahui
apa yang aku kerjakan itu semata mencari ridha Mu, maka bukakanlah celah untuk
kami agar kami dapat melihat matahari darinya".
Beliau shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Maka terbukalah sedikit celah untuk mereka.
Orang kedua berkata:
"Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui bahwa aku seorang lelaki yang sangat
mencintai seorang wanita putri dari pamanku seperti kebanyakan laki-laki
mencintai wanita. Suatu hari dia berkata, bahwa aku tidak akan bisa
mendapatkannya kecuali aku dapat memberi uang sebanyak seratus dinar. Maka aku
bekerja dan berhasil mengumpulkan uang tersebut. Ketika aku sudah berhadapan
dengannya dan aku hendak menyetubuinya, dia berkata; bertaqwalah kepada Allah,
dan janganlah kamu renggut keperawanan kecuali dengan haq".
Maka aku berdiri
lalu pergi meninggalkan wanita tersebut. Ya Allah seandainya Engkau mengetahui
apa yang aku kerjakan itu semata mencari ridhaMu, maka bukakanlah celah untuk
kami".
Beliau shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Maka terbukalah dua pertiga dari batu yang
menutup pintu gua.
Kemudian orang yang
ketiga berkata: Ya Allah sungguh Engkau mengetahui bahwa aku pernah
memperkerjakan seseorang dengan upah satu kantung benih tumbuhan lalu aku beri
upahnya namun dia tidak mau menerimanya. Lalu aku sengaja mengembangkan benih
tersebut sehingga darinya aku bisa membeli seekor sapi dan seorang
pengembalanya. Kemudian di suatu hari orang itu datang kepadaku seraya berkata;
"Wahai 'Abdullah, berikanlah upahku yang dulu!"
Lalu aku katakan;
Kemarilah lihat kepada seekor sapi dan pemngembalanya itu semua milikmu".
Dia berkata:
"Kamu jangan mengolok-olok aku!"
Dia berkata: Aku
katakan: Aku tidak mengolok-olok kamu tetapi itu semua benar milikmu. Ya Allah
seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata mencari ridhaMu,
maka bukakanlah celah untuk kami".
Akhirnya mereka bisa
terbebas dari gua tersebut". [Shahih Bukhari dan Muslim]
c)
Bertawassul
dengan do'a orang saleh.
Anas bin Malik shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
أَصَابَتْ النَّاسَ سَنَةٌ
عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فِي يَوْمِ جُمُعَةٍ قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَ الْمَالُ وَجَاعَ الْعِيَالُ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا فَرَفَعَ
يَدَيْهِ وَمَا نَرَى فِي السَّمَاءِ قَزَعَةً فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا وَضَعَهَا
حَتَّى ثَارَ السَّحَابُ أَمْثَالَ الْجِبَالِ ثُمَّ لَمْ يَنْزِلْ عَنْ مِنْبَرِهِ
حَتَّى رَأَيْتُ الْمَطَرَ يَتَحَادَرُ عَلَى لِحْيَتِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَمُطِرْنَا يَوْمَنَا ذَلِكَ وَمِنْ الْغَدِ وَبَعْدَ الْغَدِ وَالَّذِي يَلِيهِ حَتَّى
الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى وَقَامَ ذَلِكَ الْأَعْرَابِيُّ أَوْ قَالَ غَيْرُهُ فَقَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ تَهَدَّمَ الْبِنَاءُ وَغَرِقَ الْمَالُ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا
فَرَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا فَمَا يُشِيرُ
بِيَدِهِ إِلَى نَاحِيَةٍ مِنْ السَّحَابِ إِلَّا انْفَرَجَتْ وَصَارَتْ الْمَدِينَةُ
مِثْلَ الْجَوْبَةِ وَسَالَ الْوَادِي قَنَاةُ شَهْرًا وَلَمْ يَجِئْ أَحَدٌ مِنْ نَاحِيَةٍ
إِلَّا حَدَّثَ بِالْجَوْدِ [صحيح البخاري ومسلم]
Orang-orang ditimpa musibah kekeringan di masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka sewaktu Rasulullah khutbah
pada hari jum'at seorang a'raby berdiri dan berkata: Ya Rasulullah, semua harta
telah musnah, dan keluarga kelaparan, berdo'alah kepada Allah untuk kami.
Maka Rasulullah mengangkat kedua tangannya, dan
kami tidak melihat sedikitpun mendung, lalu demi Allah yang jiwaku di
tangan-Nya, beliau tidak menurun kan kedua tangannya sampai awan menggumpal
seperti gunung, kemudian beliau tidak turun dari mimbar sampai aku melihat
hujan bercucuran dari jenggotnya.
Lalu kami dihujani pada hari itu, besok dan
besoknya lagi, sampai datang hari jum'at berikutnya, dan a'raby itu kembali
berdiri dan berkata: Ya Rasulullah, bangunan telah runtuh, dan harta benda
tenggelam, berdo'alah kepada Allah untuk kami.
Maka Rasulullah mengangkat kedua tangannya dan
berkata: Ya Allah jadikanlah hujan ini di sekitar kami dan jangan di atas kami.
Kemudian Rasulullah tidak menunjuki awan ke
satu arah kecuali bergeser dan Madinah mejadi seperti lingkaran yang
dikelilingi awan, dan air mengalid di wadi selama sebulan dan tidak seorang pun
yang datang dari satu tempat kecuali mengisahkan hujan deras ini. [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Ø
Abdullah bin Busr radhiyallahu
'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi
ayahku, kemudian kami menghidangkan makanan, kemudian dihidangkan kurma dan
beliau memakannya, kemudian disugukan minuman dan beliau meminumnya dan
menyerahkan minuman kepada orang yang berada disamping kanannya.
Kemudian ayahku berkata kepada Rasulullah
sewaktu memegang kendali hewan tunggangannya: Berdo'alah untuk kami!
Maka Rasulullah berdo'a:
اللهُمَّ،
بَارِكْ لَهُمْ فِي مَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ
"Ya Allah .. berkahilah rezki yang Engkau
berikan kepada mereka, ampunilah dosa-dosa mereka, dan rahmatilah mereka".
[Sahih Muslim]
Ø
Anas radhiyallahu
'anhu berkata:
جَاءَتْ بِي
أُمِّي أُمُّ أَنَسٍ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَدْ
أَزَّرَتْنِي بِنِصْفِ خِمَارِهَا، وَرَدَّتْنِي بِنِصْفِهِ، فَقَالَتْ: يَا
رَسُولَ اللهِ، هَذَا أُنَيْسٌ ابْنِي، أَتَيْتُكَ بِهِ يَخْدُمُكَ فَادْعُ اللهَ
لَهُ، فَقَالَ: «اللهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ» قَالَ أَنَسٌ: فَوَاللهِ
إِنَّ مَالِي لَكَثِيرٌ، وَإِنَّ وَلَدِي وَوَلَدَ وَلَدِي لَيَتَعَادُّونَ عَلَى
نَحْوِ الْمِائَةِ، الْيَوْمَ [صحيح
مسلم]
Pada suatu hari saya bersama ibuku datang
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ibuku menyarungkanku dengan
separuh kerudungnya dan separuhnya lagi untuk menyelendangi saya. Ibuku
berkata; 'Ya Rasulullah, inilah Unais (panggilan Anas ketika masih kecil),
putra saya. Saya ajak ia kemari agar menjadi pelayan engkau. OIeh karena itu,
doakanlah untuknya!
Kemudian Rasulullah berdoa untuk Anas; "Ya
Allah, perbanyaklah harta dan anaknya!"
Di kemudian hari Anas berkata; Demi Allah,
harta saya sekarang sungguh banyak sekali, anak dan cucu saya kini telah
mencapai seratus orang lebih." [Shahih Muslim]
Ø Atha' bin Abi Rabah
berkata: Ibnu Abbas -radhiyallahu 'anhuma- berkata padaku:
أَلَا أُرِيكَ
امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ؟ قُلْتُ : بَلَى ! قَالَ : هَذِهِ الْمَرْأَةُ
السَّوْدَاءُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ : إِنِّي
أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي . قَالَ : إِنْ شِئْتِ
صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ ؟
فَقَالَتْ : أَصْبِرُ فَقَالَتْ : إِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي أَنْ
لَا أَتَكَشَّفَ . فَدَعَا لَهَا [صحيح البخاري، ومسلم]
Maukah engkau kuperlihatkan perempuan dari
penduduk surga?
Aku menjawab: Tentu. Ibnu Abbas berkata:
Perempuan hitam ini datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: Aku menderita penyakit ayan/pitam
babi dan aku auratku sering terbuka, maka berdo'alah kepada Allah untukku.
Rasulullah bersabda: Jika kau mau tetap
bersabar dan mendapat surga, atau jika kau mau aku berdo'a kepada Allah agar
menyembuhkanmu.
Perempuan itu menjawab: Aku memilih bersabda,
akan tetapi aku khawatir auratku terlihat maka berdo'alah kepada Allah untukku
agar auratku tidak terlihat.
Lalu Rasulullah berd'a untuknya. [Sahih Bukhari
dan Muslim]
Ø
Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu
'anhuma-; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"
عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْط،ُ
وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ، وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ
أَحَدٌ. إِذْ رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ، فَظَنَنْتُ أَنَّهُمْ أُمَّتِي، فَقِيلَ
لِي: هَذَا مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَوْمُه،ُ وَلَكِنْ
انْظُرْ إِلَى الْأُفُق!ِ فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ. فَقِيلَ لِي:
انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ الْآخَر!ِ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيم،ٌ فَقِيلَ لِي: هَذِهِ
أُمَّتُك،َ وَمَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
وَلَا عَذَابٍ "
ثُمَّ نَهَضَ فَدَخَلَ مَنْزِلَهُ فَخَاضَ
النَّاسُ فِي أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلَا
عَذَابٍ. فَقَالَ بَعْضُهُمْ: فَلَعَلَّهُمْ الَّذِينَ صَحِبُوا رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم.َ وَقَالَ بَعْضُهُم:ْ فَلَعَلَّهُمْ الَّذِينَ
وُلِدُوا فِي الْإِسْلَامِ وَلَمْ يُشْرِكُوا بِاللَّهِ. وَذَكَرُوا أَشْيَاء،َ
فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَال:َ
مَا الَّذِي تَخُوضُونَ فِيه؟ِ فَأَخْبَرُوهُ فَقَالَ: " هُمْ الَّذِينَ لَا
يَرْقُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ "
فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ فَقَالَ:
ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُم!ْ فَقَال:َ أَنْتَ مِنْهُم.ْ ثُمَّ قَامَ
رَجُلٌ آخَرُ فَقَال:َ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُم!ْ فَقَالَ: "
سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ "
Beberapa
umat ditunjukkan kepadaku. Maka aku melihat seorang nabi bersama sekelompok
kecil, ada lagi nabi yang disertai seorang atau dua orang dan ada pula nabi
yang tidak disertai seorang pun. Tiba-tiba ditunjukkan kepadaku kelompok besar.
Aku menyangka mereka adalah umatku. Namun dijelaskan: ‘Ini adalah Musa dan
kaumnya. Lihatlah ke ufuk!’ Aku memandang ke ufuk, ternyata ada kelompok yang
lebih besar. Dijelaskan lagi kepadaku: Pandanglah ke ufuk yang lain. Ternyata
ada sekelompok yang lebih besar lagi. Dijelaskan padaku: ‘Ini adalah umatmu. Di
antara mereka ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan
siksa.’”
Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beranjak dan masuk ke rumahnya.
Para sahabat membicarakan siapa yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa.
Sebagian berkata: Barangkali mereka adalah orang-orang yang selalu menyertai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Sebagian lagi berkata: Mungkin mereka
adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak menyekutukan Allah.
Mereka saling mengemukakan pendapat masing-masing. Ketika Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam keluar, beliau bertanya: “Apa yang kalian bicarakan?”
Mereka
memberitahu kepada beliau apa yang sedang mereka perbincangkan, lalu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Mereka adalah orang-orang yang
tidak meminta untuk di ruqyah, tidak bertathayyur dan hanya kepada Rabb mereka
bertawakal.”
Ukasyah
bin Mihshan radhiyallahu 'anhu berdiri dan berkata: ‘Berdoalah kepada
Allah semoga menjadikanku termasuk di antara mereka.’
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Engkau termasuk di antara
mereka.”
Kemudian
yang lain berdiri dan berkata: ‘Berdoalah kepada Allah, semoga menjadikanku
bagian dari mereka.’
Beliau
bersabda: “Kamu telah didahului Ukasyah.” [Shahih Muslim]
Jangan
bertawassul dengan yang tidak syar'iy yang mengandung unsur kesyirikan (syirkiy) .
Seperti bertawassul dengan orang mati, jin, malaikat,
atau benda yang dikeramatkan, sama dengan apa yang dipraktekkan oleh para
penyembah berhala di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Allah -subhanahu
wa ta'aalaa- berfirman:
{وَيَعْبُدُونَ مِنْ
دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ
شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي
السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} [يونس: 18]
"Dan mereka menyembah selain daripada
Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak
(pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi
syafa'at (perantara) kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah
kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan
tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka
mempersekutukan (itu)".
[Yunus:18]
{وَالَّذِينَ
اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا
إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ
يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ} [الزمر: 3]
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain
Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka
mendekatkan (sebagai wasilah) kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". [Az-Zumar:3]
Tidak
boleh ada yang dijadikan perantara (syafa’at) kepada Allah kecuali atas
izin-Nya.
Allah -subhanahu
wa ta'aalaa- berfirman:
{مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِه} [البقرة: 255]
Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi
Allah tanpa izin-Nya?!
[Al-Baqarah:255]
{مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ
} [يونس: 3]
Tiada seorangpun
yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. [Yunus:3]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...