Minggu, 19 April 2020

Syarah Kitab tauhid bab (13); Diantara bentuk syirik, isti’adzah (minta perlindungan) kepada selain Allah

بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini syekh Muhammad bin Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 1 ayat dan 1 hadits:
Ø  Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا} [الجن: 6]
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. [Al-Jin: 6]
Ø  Dari Khaulah binti Hakim As-Sulamiyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ، حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ "
"Barangsiapa yang singgah di sutau tempat, kemudian membaca: "Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dan kejahatan yang diciptakan",
Maka tidak ada sesutau punya yang menyakitinya sampai ia meninggalkan tempatnya itu". [Sahih Muslim]

1)      Tafsir ayat (6) surah Al-Jin.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُ وَمَا لَا يَنْفَعُهُ ذَلِكَ هُوَ الضَّلَالُ الْبَعِيدُ (12) يَدْعُو لَمَنْ ضَرُّهُ أَقْرَبُ مِنْ نَفْعِهِ لَبِئْسَ الْمَوْلَى وَلَبِئْسَ الْعَشِيرُ} [الحج: 12، 13]
Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfaatnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat kawan. [Al-Hajj: 12 - 13]
Ø  Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata ketika menafsirkan ayat ini:
كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَبِيتُ أَحَدُهُمْ بِالْوَادِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَيَقُولُ: أَعُوذُ بِعَزِيزِ هَذَا الْوَادِي، فَزَادَهُمْ ذَلِكَ إِثْمًا [تفسير الطبري]
“Dahulu beberapa orang jika bermalam di suatu lembah pada masa Jahiliyah mereka berkata: Aku berlindung kepada jin penguasa lembah ini! Maka jin tersebut menambah dosa mereka dengan perbuatannya itu” [Tafsir Ath-Thabariy]
Ø  Qatadah rahimahullah- juga berkata ketika menafsirkan ayat ini:
ذُكِرَ لَنَا أَنَّ هَذَا الْحَيَّ مِنَ الْعَرَبِ كَانُوا إِذَا نَزَلُوا بِوَادٍ قَالُوا: نَعُوذُ بِأَعَزِّ أَهْلِ هَذَا الْمَكَانِ؛ قَالَ اللَّهُ: {فَزَادُوهُمْ رَهَقًا} [الجن: 6] أَيْ إِثْمًا، وَازْدَادَتِ الْجِنُّ عَلَيْهِمْ بِذَلِكَ جَرَاءَةً [تفسير الطبري]
“Disiebutkan kepada kami bahwasanya penduduka kampung ini dari kaum ‘Arab dahulu mereka jika singgah di suatu lembah mereka berdo’a: Kami berlindung kepada jin paling kuat penghuni tempat ini! Maka Allah berfirman: {Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan} [Al-Jin: 6] Maksudnya: Menambah dosa, dan jin tersebut bertambah berani dan jahat kepada mereka dengan do’anya tersebut”. [Tafsir Ath-Thabariy]
Ø  Seorang sahabat radhiyallahu 'anhu berkata:
كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَعَثَرَتْ دَابَّةٌ، فَقُلْتُ: تَعِسَ الشَّيْطَانُ، فَقَالَ: " لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ، فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ، وَيَقُولُ: بِقُوَّتِي، وَلَكِنْ قُلْ: بِسْمِ اللَّهِ، فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ "
Suatu hari aku dibonceng oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba hewan kendaraannya terjatuh maka aku berkata: Binasalah syaitan!
Kemudian Rasulullah bersabda:” Jangan engkau berkata: Binasalah syaitan, karena jika kau berkata demikian maka syaitan akan bertambah besar sampai besarnya seperti rumah dan syaitan berkata: (Aku menjatuhkan kendaraannya) dengan kekuatanku. Akan tetapi bacalah: Bismillah, karena jika engkau membacanya syaitan akan bertambah kecil sampa sekecil lalat. [Sunan Abu Daud: Sahih]
2)      Minta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا (17) قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا} [مريم: 17، 18]
Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". [Maryam: 17-18]
Boleh meminta perlindungan kepada sesuatu yang jelas, yang dianggap mampu memberi perlindungan:
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«سَتَكُونُ فِتَنٌ القَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ القَائِمِ، وَالقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ المَاشِي، وَالمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي، وَمَنْ يُشْرِفْ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ، وَمَنْ وَجَدَ مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Akan terjadi fitnah yang ketika itu orang yang duduk lebih baik dari pada orang yang berdiri, dan orang yang berdiri lebih baik dari pada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik dari pada orang yang berlari, dan siapa yang ingin melihat (mendekati) fitnah itu, maka fitnah itu akan mengintainya (mengincarnya), siapa yang menemukan tempat pertahanan atau tempat perlindungan, hendaklah dia berlindung kepadanya". [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø  Dari Jabir radhiyallahu 'anhu:
أَنَّ امْرَأَةً مِنْ بَنِي مَخْزُومٍ سَرَقَتْ، فَأُتِيَ بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَعَاذَتْ بِأُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَاللهِ لَوْ كَانَتْ فَاطِمَةُ لَقَطَعْتُ يَدَهَا»، فَقُطِعَتْ [صحيح مسلم]
Bahwa seorang wanita dari Bani Makhzum telah mencuri, lalu dia dihadapkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun wanita tersebut meminta perlindungan kepada Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Allah, sekiranya yang melakukannya adalah Fatimah, sungguh aku akan memotong tangannya!"
Maka dipotonglah tangan wanita tersebut. [Shahih Muslim]
Ø  Dari Abu Mas'ud radhiyallahu 'anhu:
أَنَّهُ كَانَ يَضْرِبُ غُلَامَهُ، فَجَعَلَ يَقُولُ: أَعُوذُ بِاللهِ، قَالَ: فَجَعَلَ يَضْرِبُهُ، فَقَالَ: أَعُوذُ بِرَسُولِ اللهِ، فَتَرَكَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَاللهِ لَلَّهُ أَقْدَرُ عَلَيْكَ مِنْكَ عَلَيْهِ»، قَالَ: فَأَعْتَقَهُ [صحيح مسلم]
Bahwa dia pernah memukul budak miliknya, kemudian budaknya mengatakan, "Aku berlindung kepada Allah."
Perawi berkata, "Kemudian dia memukulnya lagi, lalu budaknya mengatakan, "Aku berlindung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Kemudian Abu Mas'ud meninggalkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Demi Allah, sungguh Allah lebih berkuasa atas dirimu daripada kuasamu atas dia."
Perawi berkata, "Kemudian ia memerdekakannya." [Shahih Muslim]

Ø  Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنِ اسْتَعَاذَكُمْ بِاللَّهِ فَأَعِيذُوهُ، وَمَنْ سَأَلَكُمْ بِاللَّهِ فَأَعْطُوهُ، وَمَنْ دَعَاكُمْ فَأَجِيبُوهُ، وَمَنْ آتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَادْعُوا اللَّهَ لَهُ حَتَّى تَعْلَمُوا أَنْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Siapa yang meminta lindunganmu demi Allah maka lindungilah ia, dan siapa yang meminta sesuatu darimu demi Allah maka berilah ia, dan siapa yang memanggilmu maka jawablah panggilannya, dan siapa yang memberimu suatu kebaikan maka balaslah kebaikannya, dan jika kamu tidak mendapatkan sesuatu yang bisa kau berikan maka berdo'alah kepada Allah untuknya sampai kau merasa sudah membalas kebaikannya”. [Sunan Abu Daud: Sahih]
3)      Berdalil dengan hadits ini (bahwa meminta kepada selain Allah adalah syirik), sebab ulama menjadikannya dalil bahwa kalimat Allah bukan makhluk, karena meminta perlindungan kepada makhluk adalah syirik.
Selain firman Allah (kalimat sempurna), boleh juga berlindung dengan Sifat Dzat Allah yang Mulia lainnya:
Dari Utsman bin Abi Al-'Ash radhiyallahu 'anhu; Bahwa ia telah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -Utsman berkata; Sementara aku sedang sakit yang hampir membinasakanku- Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" امْسَحْهُ بِيَمِينِكَ سَبْعَ مَرَّاتٍ، وَقُلْ: أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ، مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ "
"Usaplah menggunakan tangan kananmu sebanyak tujuh kali, lalu ucapkanlah: (Aku berlindung kepada kemuliaan Allah dan kemampuan-Nya dari keburukan yang aku rasakan) '."
Utsman berkata: "Lalu aku melakukan hal tersebut, maka Allah 'azza wajalla menghilangkan apa yang ada padaku, dan aku selalu memerintahkan keluargaku dan yang lainnya untuk mengucapkannya." [Sunan Abi Daud: Shahih]
4)      Keutamaan do’a ini sekalipun ringkas.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: Ya Rasulullah semalam kalajengking menggigitku!
Rasulullah bersabda: Seandainya enkau membaca ketika sore ...
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَق
"Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala kejahatan yang diciptakan"
Maka kalajengking itu tidak akan menyakitimu. [Sahih Muslim]
Dalam riwayat lain:
" مَنْ قَالَ حِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ حُمَةٌ تِلْكَ اللَّيْلَةَ "
"Barangsiapa ketika di sore harinya membaca sebanyak tiga kali; (Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan para makhluk yang telah Dia ciptakan), maka dia tidak akan tertimpa demam pada malam itu"
Suhail bin Abi Shalih -rahimahullah- berkata; "Keluarga kami telah mempelajarinya dan mereka membacanya setiap malam, lalu diantara putri mereka ada yang tersengat (binatang), akan tetapi ia tidak merasakan sakit." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Ø  Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma; Bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda:
" إِذَا فَزِعَ أَحَدُكُمْ فِي النَّوْمِ فَلْيَقُلْ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ، وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ، وَأَنْ يَحْضُرُونِ، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ " [سنن الترمذي: حسن]
"Apabila salah seorang diantara kalian terbangun dalam tidur hendaknya ia mengucapkan; (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaanNya dan dari hukumanNya, dan dari kejahatan para hambaNya serta dari bisikan setan dan dari kedatangannya kepadaku), maka semua itu tidak akan menyakitinya”. [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Ø  Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah terkadang memintakan perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain, dan berkata: Sesungguhnya kakek kalian berdua (Nabi Ibrahim) terkadang memintakan perlindungan dengannya untuk Isma'il dan Ishaq:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurnah dari segala setan dan hewan-hewan yang jahat, dan dari segala pandangan yang berbahaya. [Sahih Bukhari]
5)      Sesuatu yang menghasilkan kebaikan dalam urusan dunia seperti mencegah keburukan atau memberi manfaat, itu tidak berarti bahwa perbuatan itu bukan termasuk syirik.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُون} [هود: 15، 16]
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. [Huud: 15-16]
Ø  Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِذَا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ "
“Jika kalian melihat Allah memberi seorang hamba kenikmatan dunia yang diinginkannya sementara ia melakukan maksiat, maka ketahuilah sesungguhnya itu cuma istidraaj (pancingan).
Kemudian Rasulullah membaca firman Allah ...
{فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ}
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang Telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang Telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. [Al-An'am:44] [Musnad Ahmad: Sahih]
Wallahu a’lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...