بسم
الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini syekh Muhammad bin Abdil
Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 1 ayat dan 1 hadits:
Ø Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ
مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا} [الجن: 6]
Dan bahwasanya ada beberapa orang
laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di
antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
[Al-Jin: 6]
Ø Dari Khaulah binti Hakim As-Sulamiyah radhiyallahu
'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ
قَالَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ
يَضُرَّهُ شَيْءٌ، حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ "
"Barangsiapa yang singgah di sutau
tempat, kemudian membaca: "Aku berlindung dengan kalimat
Allah yang sempurna dan kejahatan yang diciptakan",
Maka tidak ada sesutau punya yang menyakitinya
sampai ia meninggalkan tempatnya itu". [Sahih Muslim]
1)
Tafsir ayat (6) surah Al-Jin.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{يَدْعُو
مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُ وَمَا لَا يَنْفَعُهُ ذَلِكَ هُوَ
الضَّلَالُ الْبَعِيدُ (12) يَدْعُو لَمَنْ ضَرُّهُ أَقْرَبُ مِنْ نَفْعِهِ
لَبِئْسَ الْمَوْلَى وَلَبِئْسَ الْعَشِيرُ} [الحج: 12، 13]
Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang
tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Yang
demikian itu adalah kesesatan yang jauh. Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya
mudharatnya lebih dekat dari manfaatnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah
sejahat-jahat kawan. [Al-Hajj: 12 - 13]
Ø Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata ketika menafsirkan ayat ini:
كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَبِيتُ
أَحَدُهُمْ بِالْوَادِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَيَقُولُ: أَعُوذُ بِعَزِيزِ هَذَا
الْوَادِي، فَزَادَهُمْ ذَلِكَ إِثْمًا [تفسير الطبري]
“Dahulu
beberapa orang jika bermalam di suatu lembah pada masa Jahiliyah mereka
berkata: Aku berlindung kepada jin penguasa lembah ini! Maka jin
tersebut menambah dosa mereka dengan perbuatannya itu” [Tafsir Ath-Thabariy]
Ø Qatadah –rahimahullah- juga berkata ketika menafsirkan ayat ini:
ذُكِرَ لَنَا أَنَّ هَذَا الْحَيَّ
مِنَ الْعَرَبِ كَانُوا إِذَا نَزَلُوا بِوَادٍ قَالُوا: نَعُوذُ بِأَعَزِّ أَهْلِ
هَذَا الْمَكَانِ؛ قَالَ اللَّهُ: {فَزَادُوهُمْ رَهَقًا} [الجن: 6] أَيْ إِثْمًا، وَازْدَادَتِ الْجِنُّ عَلَيْهِمْ بِذَلِكَ جَرَاءَةً [تفسير الطبري]
“Disiebutkan
kepada kami bahwasanya penduduka kampung ini dari kaum ‘Arab dahulu mereka jika
singgah di suatu lembah mereka berdo’a: Kami berlindung kepada jin paling
kuat penghuni tempat ini! Maka Allah berfirman: {Maka jin-jin itu
menambah bagi mereka dosa dan kesalahan} [Al-Jin: 6] Maksudnya: Menambah dosa, dan jin tersebut bertambah
berani dan jahat kepada mereka dengan do’anya tersebut”. [Tafsir Ath-Thabariy]
Ø
Seorang sahabat radhiyallahu
'anhu berkata:
كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَعَثَرَتْ دَابَّةٌ، فَقُلْتُ: تَعِسَ الشَّيْطَانُ،
فَقَالَ: " لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ، فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ
تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ، وَيَقُولُ: بِقُوَّتِي، وَلَكِنْ
قُلْ: بِسْمِ اللَّهِ، فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ
مِثْلَ الذُّبَابِ "
Suatu
hari aku dibonceng oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tiba-tiba hewan kendaraannya terjatuh maka aku berkata: Binasalah syaitan!
Kemudian
Rasulullah bersabda:” Jangan engkau berkata: Binasalah syaitan,
karena jika kau berkata demikian maka syaitan akan bertambah besar sampai
besarnya seperti rumah dan syaitan berkata: (Aku menjatuhkan kendaraannya)
dengan kekuatanku. Akan tetapi bacalah: Bismillah, karena jika engkau
membacanya syaitan akan bertambah kecil sampa sekecil lalat. [Sunan Abu Daud:
Sahih]
Lihat: Do'a bepergian (musafir)
2)
Minta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَاتَّخَذَتْ مِنْ
دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا
سَوِيًّا (17) قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا} [مريم: 17، 18]
Maka
ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh
Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada
Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". [Maryam: 17-18]
Boleh meminta perlindungan
kepada sesuatu yang jelas, yang dianggap mampu memberi perlindungan:
Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«سَتَكُونُ
فِتَنٌ القَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ القَائِمِ، وَالقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ
المَاشِي، وَالمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي، وَمَنْ يُشْرِفْ لَهَا
تَسْتَشْرِفْهُ، وَمَنْ وَجَدَ مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Akan terjadi fitnah yang ketika itu
orang yang duduk lebih baik dari pada orang yang berdiri, dan orang yang
berdiri lebih baik dari pada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih
baik dari pada orang yang berlari, dan siapa yang ingin melihat (mendekati) fitnah itu, maka fitnah
itu akan mengintainya (mengincarnya), siapa yang menemukan tempat pertahanan
atau tempat perlindungan, hendaklah dia berlindung kepadanya".
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Jabir radhiyallahu
'anhu:
أَنَّ امْرَأَةً مِنْ بَنِي مَخْزُومٍ
سَرَقَتْ، فَأُتِيَ بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَعَاذَتْ
بِأُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَاللهِ لَوْ كَانَتْ فَاطِمَةُ
لَقَطَعْتُ يَدَهَا»، فَقُطِعَتْ [صحيح
مسلم]
Bahwa
seorang wanita dari Bani Makhzum telah mencuri, lalu dia dihadapkan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, namun wanita tersebut meminta
perlindungan kepada Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Demi Allah, sekiranya yang melakukannya adalah Fatimah, sungguh aku akan
memotong tangannya!"
Maka
dipotonglah tangan wanita tersebut. [Shahih Muslim]
Ø Dari Abu Mas'ud radhiyallahu
'anhu:
أَنَّهُ كَانَ يَضْرِبُ غُلَامَهُ،
فَجَعَلَ يَقُولُ: أَعُوذُ بِاللهِ، قَالَ: فَجَعَلَ يَضْرِبُهُ، فَقَالَ: أَعُوذُ
بِرَسُولِ اللهِ، فَتَرَكَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «وَاللهِ لَلَّهُ أَقْدَرُ عَلَيْكَ مِنْكَ عَلَيْهِ»، قَالَ:
فَأَعْتَقَهُ [صحيح مسلم]
Bahwa
dia pernah memukul budak miliknya, kemudian budaknya mengatakan, "Aku
berlindung kepada Allah."
Perawi
berkata, "Kemudian dia memukulnya lagi, lalu budaknya mengatakan,
"Aku berlindung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Kemudian
Abu Mas'ud meninggalkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu
bersabda: "Demi Allah, sungguh Allah lebih berkuasa atas dirimu daripada
kuasamu atas dia."
Perawi berkata, "Kemudian ia memerdekakannya."
[Shahih Muslim]
Ø Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنِ
اسْتَعَاذَكُمْ بِاللَّهِ فَأَعِيذُوهُ، وَمَنْ سَأَلَكُمْ بِاللَّهِ فَأَعْطُوهُ،
وَمَنْ دَعَاكُمْ فَأَجِيبُوهُ، وَمَنْ آتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ،
فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَادْعُوا اللَّهَ لَهُ حَتَّى تَعْلَمُوا أَنْ قَدْ
كَافَأْتُمُوهُ» [سنن أبي
داود: صححه الألباني]
“Siapa yang meminta lindunganmu demi Allah
maka lindungilah ia, dan siapa yang meminta sesuatu darimu demi Allah maka
berilah ia, dan siapa yang memanggilmu maka jawablah panggilannya, dan siapa
yang memberimu suatu kebaikan maka balaslah kebaikannya, dan jika kamu tidak
mendapatkan sesuatu yang bisa kau berikan maka berdo'alah kepada Allah untuknya
sampai kau merasa sudah membalas kebaikannya”. [Sunan Abu Daud: Sahih]
3)
Berdalil dengan hadits ini (bahwa meminta kepada selain
Allah adalah syirik), sebab ulama menjadikannya dalil bahwa kalimat Allah bukan
makhluk, karena meminta perlindungan kepada makhluk adalah syirik.
Selain firman Allah (kalimat sempurna),
boleh juga berlindung dengan Sifat Dzat Allah yang Mulia lainnya:
Dari Utsman bin Abi Al-'Ash radhiyallahu
'anhu; Bahwa ia telah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
-Utsman berkata; Sementara aku sedang sakit yang hampir membinasakanku- Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" امْسَحْهُ بِيَمِينِكَ سَبْعَ
مَرَّاتٍ، وَقُلْ: أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ، مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ
"
"Usaplah menggunakan tangan kananmu
sebanyak tujuh kali, lalu ucapkanlah: (Aku berlindung kepada kemuliaan
Allah dan kemampuan-Nya dari keburukan yang aku rasakan)
'."
Utsman berkata: "Lalu aku melakukan
hal tersebut, maka Allah 'azza wajalla menghilangkan apa yang ada
padaku, dan aku selalu memerintahkan keluargaku dan yang lainnya untuk mengucapkannya."
[Sunan Abi Daud: Shahih]
4)
Keutamaan do’a ini sekalipun ringkas.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam dan berkata: Ya Rasulullah semalam kalajengking menggigitku!
Rasulullah bersabda: Seandainya enkau
membaca ketika sore
...
أَعُوذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَق
"Aku berlindung dengan kalimat
Allah yang sempurna dari segala kejahatan yang diciptakan"
Maka kalajengking itu tidak akan
menyakitimu. [Sahih Muslim]
Dalam riwayat lain:
" مَنْ قَالَ حِينَ
يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ
مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ حُمَةٌ تِلْكَ اللَّيْلَةَ "
"Barangsiapa
ketika di sore harinya membaca sebanyak tiga kali; (Aku berlindung kepada
kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan para makhluk yang telah Dia
ciptakan), maka dia tidak akan tertimpa demam pada malam itu"
Suhail
bin Abi Shalih -rahimahullah- berkata; "Keluarga kami telah mempelajarinya
dan mereka membacanya setiap malam, lalu diantara putri mereka ada yang
tersengat (binatang), akan tetapi ia tidak merasakan sakit." [Sunan
Tirmidziy: Shahih]
Ø Dari ‘Abdullah bin
‘Amr radhiyallahu 'anhuma; Bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda:
" إِذَا فَزِعَ
أَحَدُكُمْ فِي النَّوْمِ فَلْيَقُلْ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ
مِنْ غَضَبِهِ، وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ،
وَأَنْ يَحْضُرُونِ، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ " [سنن
الترمذي: حسن]
"Apabila
salah seorang diantara kalian terbangun dalam tidur hendaknya ia mengucapkan; (Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaanNya dan
dari hukumanNya, dan dari kejahatan para hambaNya serta dari bisikan setan dan
dari kedatangannya kepadaku), maka semua itu tidak akan menyakitinya”.
[Sunan Tirmidziy: Hasan]
Ø Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhuma berkata: Rasulullah
terkadang memintakan perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain, dan berkata:
Sesungguhnya kakek kalian berdua (Nabi Ibrahim) terkadang memintakan perlindungan dengannya untuk Isma'il dan Ishaq:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ
التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah
yang sempurnah dari segala setan dan hewan-hewan yang jahat, dan dari segala
pandangan yang berbahaya. [Sahih Bukhari]
5)
Sesuatu yang menghasilkan kebaikan dalam urusan dunia
seperti mencegah keburukan atau memberi manfaat, itu tidak berarti bahwa
perbuatan itu bukan termasuk syirik.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{مَنْ
كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ
أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ
لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا
وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُون} [هود: 15، 16]
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan
dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan
mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan
lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah
apa yang telah mereka kerjakan. [Huud: 15-16]
Ø Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا
يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ "
“Jika kalian melihat Allah memberi seorang
hamba kenikmatan dunia yang diinginkannya sementara ia melakukan maksiat, maka
ketahuilah sesungguhnya itu cuma istidraaj (pancingan).”
Kemudian Rasulullah membaca firman Allah ...
{فَلَمَّا
نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى
إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ}
Maka tatkala mereka melupakan peringatan
yang Telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang
Telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka
ketika itu mereka terdiam berputus asa. [Al-An'am:44] [Musnad Ahmad: Sahih]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...