بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa
keistimewaan istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Ibu orang
yang beriman
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{النَّبِيُّ أَوْلَى
بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ} [الأحزاب: 6]
Nabi itu (hendaknya) lebih
utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya
adalah ibu-ibu mereka. [Al-Ahzaab:6]
Allah menyediakan pahala yang besar
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا
النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا
فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلًا (28) وَإِنْ كُنْتُنَّ
تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ فَإِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ
مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا}
Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan
perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah [tunjangan cerai]
dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki
(keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka
sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala
yang besar. [Al-Ahzaab:
28-29]
Mendapatkan pahala dua kali lipat
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ
مَنْ يَأْتِ مِنْكُنَّ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ يُضَاعَفْ لَهَا الْعَذَابُ ضِعْفَيْنِ
وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا (30) وَمَنْ يَقْنُتْ مِنْكُنَّ لِلَّهِ وَرَسُولِهِ
وَتَعْمَلْ صَالِحًا نُؤْتِهَا أَجْرَهَا مَرَّتَيْنِ وَأَعْتَدْنَا لَهَا رِزْقًا
كَرِيمًا}
Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang
mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan di lipat gandakan siksaan
kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.
Dan barang siapa diantara kamu sekalian (isteri-isteri Nabi) tetap taat kepada
Allah dan rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscata kami memberikan
kepadanya pahala dua kali lipat dan kami sediakan baginya rezki yang
mulia. [Al-Ahzaab:
30-31]
Tidaklah seperti wanita yang lain
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{يَا
نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ
بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا}
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah
seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk
[menggoda] dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit
dalam hatinya [niat jahat] dan ucapkanlah perkataan yang baik. [Al-Ahzaab:32]
Dihilangkan dosanya dan dibersihkan
sebersih-bersihnya
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ
وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ
الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ
الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا}
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu
berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu
[menampakkan aurat] dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah
dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, Hai ahlul bait [rumah
tangga Rasulullah] dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. [Al-Ahzaab:33]
Dibacakan di rumah mereka ayat-ayat
Allah dan hikmah
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{وَاذْكُرْنَ مَا
يُتْلَى فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ وَالْحِكْمَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ لَطِيفًا
خَبِيرًا} [الأحزاب:
34]
Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari
ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabi). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut
lagi Maha Mengetahui. [Al-Ahzaab: 28-34]
Meminta kepada
mereka dari belakang tabir
{وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ
مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ} [الأحزاب: 53]
Dan apabila kamu meminta
sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari
belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.
[Al-Ahzaab:33]
Tidak boleh
dikawini setelah Rasulullah wafat
{وَمَا كَانَ
لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ
أَبَدًا إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا} [الأحزاب: 53]
Dan tidak boleh kamu
menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya
selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar
(dosanya) di sisi Allah. [Al-Ahzaab:33]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menyayangi istrinya
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ ،
وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي [سنن الترمذي:
صححه الألباني]
“Yang paling baik dari kalian adalah yang paling baik kepada
keluarganya (istri, anak, dan kerabat) , dan aku adalah yang paling baik kepada
keluargaku”. [Sunan At-Tirmidzi: Sahih]
Dari Ibnu
Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ ،
وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي [سنن ابن ماجه:
صححه الألباني]
“Yang paling baik dari kalian adalah yang paling baik kepada
keluarganya (istri, anak, dan kerabat) , dan aku adalah yang paling baik kepada
keluargaku”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Yang mengasihi mereka adalah orang sabar, jujur keimanannya dan berbakti
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
«إِنَّ أَمْرَكُنَّ
لَمِمَّا يُهِمُّنِي بَعْدِي، وَلَنْ يَصْبِرَ عَلَيْكُنَّ إِلَّا الصَّابِرُونَ» [سنن الترمذي: حسن]
“Sesungguhnya urusan kalian setelah aku wafat adalah diantara
yang membebaniku, dan tidak ada yang bersabar (memperhatikan kalian) kecuali
orang-orang yang sungguh-sungguh bersabar” [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Dalam riwayat lain, Aisyah bekata: Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendekatiku dan bersabda:
" إِنَّكُنَّ لَأَهَمُّ مَا أَتْرُكُ
إِلَى وَرَاءِ ظَهْرِي، وَاللهِ لَا يَعْطِفُ عَلَيْكُنَّ إِلَّا الصَّابِرُونَ
" أَوْ " الصَّادِقُونَ "
“Sesungguhnya kalian adalah yang terpenting yang aku
tinggalkan di belakang punggungku (setelah wafatku), demi Allah tidak ada yang mengasihi
kalian kecuali orang yang bersabar” atau “orang yang jujur keimanannya”.
[Musnad Ahmad: Hasan]
Ummu Salamah radhiyallahu 'anha berkata: Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada istri-istrinya:
" إِنَّ
الَّذِي يَحْنُو عَلَيْكُنَّ مِنْ بَعْدِي لَهُوَ الصَّادِقُ الْبَارُّ "
“Sesungguhnya orang yang mengasihi kalian setelah aku
wafat adalah orang yang jujur keimanannya dan orang yang berbakti”. [Musnad
Ahmad: Hasan]
Bershalawat kepada mereka
Dari Abu
Humaid As-Sa'idy radhiyallahu
'anhu; Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah .. bagaimana cara kami
bersalawat kepadamu?
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Ucapkanlah ...
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ
، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد
"Ya
Allah .. Berilah salawat kepada Muhammad, dan kepada Istri-istrinya dan
keturunannya, sebagaimana Engkau bersalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan
berilah berkah kepada Muhammad, dan kepada istri-istrinya dan
keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Pemurah" . [Sahih Muslim]
Dari seorang
sahabat radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering membaca: ...
اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ،
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ
مَجِيدٌ
، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ،
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
"Ya
Allah .. Berilah salawat kepada Muhammad,
dan kepada keluarganya, dan kepada Istri-istrinya dan
keturunannya, sebagaimana Engkau bersalawat kepada keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. Dan berilah berkah
kepada Muhammad, dan kepada keluarganya, dan kepada istri-istrinya dan
keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Pemurah" . [Ahmad: Sahih]
Lihat: Shalawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Diharamkan mamakan sedekah
Dari Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah; Bahwasanya
Khalid bin Sa’id mengirim kepada Aisyah radhiyallahu 'anha seekor sapi dari
sedekah, maka ia menolaknya dan berkata:
«إِنَّا آلَ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحِلُّ لَنَا الصَّدَقَةُ»
“Sesungguhnya kami keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam tidak halal bagi kami menerima sedekah”. [Mushannaf Ibni Abi
Syaibah: Sahih]
Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk ahlu
bait-nya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a:
«اللهُمَّ اجْعَلْ
رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا» [صحيح البخاري ومسلم]
“Ya Allah, jadikanlah rezki keluarga Muhammad yang mencukupi
(tanpa berlebihan)” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
«مَا شَبِعَ آلُ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ قَدِمَ المَدِينَةَ، مِنْ طَعَامِ
البُرِّ ثَلاَثَ لَيَالٍ تِبَاعًا، حَتَّى قُبِضَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
pernah kenyang sejak tiba di Madinah dari makanan gandum selama tiga hari
berturut-turut sampai beliau wafat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tentu juga dimaksudkan pada hadits di atas.
Lihat: Keistimewaan Ahlul bait
Wallahu a’lam!
Referensi:
الأربعين في مناقب أمهات المؤمنين رحمة الله عليهن أجمعين
لابن عساكر المتوفى سنة 571هـ
السمط الثمين في مناقب أمهات المؤمنين تأليف: محب الدين
الطبري
Lihat juga: Keutamaan Sahabat Rasulullah - Hadits pernikahan Aisyah dengan Rasulullah - Syubhat pernikahan Aisyah dengan Rasulullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...