بسم الله الرحمن الرحيم
Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ
رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ،
فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ
مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ
الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
" [سنن الترمذي:
صحيح]
“Pada awal malam bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu, begitu
pula jin yang jahat, pintu-pintu neraka ditutup maka tidak satupun pintu yang
terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka maka tidak satu pintu pun yang tertutup,
dan ada yang berseru: "Wahai pencari kebaikan, marilah! Dan wahai
pencari keburukan, tinggalkanlah!". Dan Allah membebaskan orang-orang
dari neraka setiap malamnya”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى
الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ
الْكَبَائِرَ» [صحيح مسلم]
“Shalat lima waktu, shalat Jum'at sampai shalat
Jum'at berikutnya, dan puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan berikutnya, adalah
penghapus dosa yang dilakukan di antara semua itu jika ia meninggalkan dosa
besar”. [Sahih Muslim]
Rugilah orang yang tidak mendapatkan ampunan di bulan Ramadhan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ
قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ» [سنن
الترمذي : صححه الألباني]
"Hinalah orang yang mendapati bulan
Ramadhan dan berlalu sebelum dosanya diampuni". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Dalam riwayat lain:
أَتَانِي جِبْرِيلُ، فقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ
يُغْفَرْ لَهُ، فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْتُ: آمِينَ [صحيح ابن حبان]
“Jibril mendatangiku dan berdo'a: Wahai Muhammad, barangsiapa
yang mendapati bulan Ramadan kemudian ia tidak diampuni dosanya maka Allah
menjauhkannya dari rahmat-Nya! Aku berkata: Amiin!” [Sahih Ibnu
Hibban]
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma; Bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menaiki mimbar, dan ketika
menaiki anak tangga pertama beliau mengucapkan: Amiin! Kemudian menaiki
anak tangga kedua maka beliau mengucapkan: Amiin! Kemudian menaiki anak
tangga ketiga maka beliau mengucapkan: Amiin!
Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, kami mendengarmu mengucapkan “Amiin”
tiga kali?
Beliau menjawab:
" لَمَّا رَقِيتُ الدَّرَجَةَ الْأُولَى
جَاءَنِي جِبْرِيلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ
رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَقُلْتُ: آمِينَ. ثُمَّ قَالَ:
شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ،
فَقُلْتُ: آمِينَ. ثُمَّ قَالَ: شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ،
فَقُلْتُ: آمِينَ " [الأدب المفرد:
صحيح]
“Ketika aku menaiki anak tangga pertama, Jibril shallallahu ‘alaihi
wa sallam mendatangiku dan berdo’a: “Sengsaralah hamba yang mendapati
Ramadhan kemudian berlalu darinya dan dosanya tidak diampuni!” Maka aku
mengucapkan: Amiin! Kemudian Jibril berdo’a lagi: “Sengsaralah hamba
yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya lalu keduanya
tidak bisa memasukkannya surga (karena tidak berbakti)!” Maka aku
mengucapkan: Amiin! Kemudian Jibril berdo’a lagi: “Sengsaralah hamba
yang disebut namamu di sisinya dan ia tidak bershalawat kepadamu!” Maka aku
mengucapkan: Amiin!” [Al-Adab Al-Mufrad karya Al-Bukhariy: Sahih]
Lihat: Keutamaan bulan Ramadhan
Diantara amalan yang bisa dilakukan dalam bulan Ramadhan untuk
menghapuskan dosa-dosa:
1. Puasa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا،
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan
dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua dosanya yang telah
lalu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan puasa
2. Berwudhu, banyak melangkah ke mesjid, dan menanti
shalat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
« أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ
بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ »
“Maukah kalian kutunjukkan amalan yang bisa menghapuskan dosa-dosa dan
mengangkat derajat (di surga)?”
Sahabat menjawab: Tentu, ya Rasulullah!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
« إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ ،
وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ ، وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ
فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ » [صحيح مسلم]
“Menyempurnakan wudhu di waktu sulit (musim dingin), banyak melangkah ke
mesjid, dan menunggu shalat setelah shalat, maka itulah sebenar-benarnya ikatan”.
[Sahih Muslim]
3. Shalat
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: Seorang laki-laki melakukan dosa dengan
mencium seorang wanita yang tidak halal baginya, maka ia mendatangi Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam kemudian meceritakan hal tersebut, maka diturunkanlah
kepadanya ayat:
{وَأَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ، وَزُلَفًا
مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ، ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ}
[هود: 114]
Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang
(pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. [Huud:114]
Orang itu bertanya: Apakah ini khusus untukku?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
«لِمَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ أُمَّتِي»
“Untuk semua yang mengamalkannya dari umatku”.
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
" أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ
أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا، مَا تَقُولُ: ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ
دَرَنِهِ "
“Bagaimana menurut kalian jika ada sungai
di depan pintu salah seorang dari kalian, ia mandi di dalamnya setiap hari lima
kali, apa pendapat kalian: Apakah masih ada yang tersisa dari kotorannya?”
Sahabat menjawab: Tidak tersisa dari kotorannya
sedikitpun!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الخَمْسِ، يَمْحُو
اللَّهُ بِهِ الخَطَايَا» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Maka yang demikian itu seperti shalat lima
waktu, Allah menghapuskan dengannya dosa-dosa”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Usman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَا مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ
مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا، إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً
لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ»
[صحيح مسلم]
“Tidaklah seorang muslim datang kepadanya waktu
shalat wajib kemudian ia menyempurnakan wudhu-nya, khusyu’ dan ruku’nya,
kecuali ia akan menghapuskan yang telah lalu dari dosa-dosanya selama ia tidak
melakukan dosa besar, dan itu untuk setiap masa”. [Sahih Muslim]
Dari Salman Al-Faarisiy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ الْمُسْلِمَ لِيُصَلِّيَ وَخَطَايَاهُ
مَوْضُوعَةٌ عَلَى رَأْسِهِ , فَكُلَّمَا سَجَدَ تَحَاتَّتْ عَنْهُ , فَتَفْرُغُ حِينَ
يَفْرُغُ مِنْ صَلَاتِهِ , وَقَدْ تَحَاتَّتْ خَطَايَاهُ» [المعجم الصغير للطبراني: صححه الشيخ
الألباني]
“Sesungguhnya seorang muslim mendirikan shalat
sementara dosa-dosanya terletak di atas kepalanya, maka setiap kali ia sujud
dosa-dosa tersebut berjatuhan. Maka ketika ia selesai dari shalatnya dan telah
berjatuhan seluruh dosa-dosanya”. [Al-Mu’jam Ash-Shagiir: Sahih]
Dari Tsauban radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
« عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ
لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ
بِهَا خَطِيئَةً » [صحيح مسلم]
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah, karena sesungguhnya
engkau tidak sujud kepada Allah kecuali Allah akan mengangkatmu satu derajat,
dan menghapus darimu satu dosa”. [Sahih Muslim]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barang siapa
yang membada سُبْحَانَ اللهِ di setiap selesai shalat 33x, الْحَمْدُ لِلَّهِ 33x, dan اللهُ أَكْبَرُ 33x, semuanya 99, kemudian menyempurnakannya
100 dengan membaca ...
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Dosa-dosanya akan diampuni sekalipun jumlahnya sebanyak buih di
lautan". [Sahih Muslim]
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
'anhu berkata: Jika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam selesai salam
membaca:
«اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ
وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ
أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا
أَنْتَ»
"Ya
Allah .. ampunilah apa yang telah aku lakukan, apa yang belum aku lakukan, apa
yang aku sembunyikan, apa yang aku perlihatkan, dan apa yang telah aku lakukan
berlebihan, dan apa yang Engkau lebih tahu dariku, Engkaulah yang berhak
mendahulukan dan membelakangkan, dan Engkaulah yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu". [Sunan Abi Daud: Sahih]
5. Qiyam Ramadhan dan lailatul Qadr
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا،
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ » [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang mendirikan shalat malam
di bulan Ramadhan dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua
dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa yang mendirikan shalat di malam
lailatul Qadr dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua dosanya
yang telah lalu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Umamah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ
الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ، وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ،
وَمَنْهَاةٌ لِلإِثْمِ» [سنن الترمذي:
حسن]
“Hendaklah kalian mendirikan shalat malam, karena itu adalah
amalan rutin orang-orang saleh sebelum kalian,
amalan untuk mendekatkan diri kepada Rabb kalian, penghapus keburukan,
dan mencegah dari perbuatan dosa”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Lihat: Keutamaan shalat malam
6. Taubat dan istigfar
{وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ
إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ } [هود: 90]
Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. [Huud:90]
Aisyah radhiyallahu 'anha bertanya: Ya
Rasulullah, menurutmu jika aku tahu saatnya malam lailatul qadr, apa
yang seharusnya aku katakan pada waktu itu?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: Ucapkan ...
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ
فَاعْفُ عَنِّيْ
"Ya Allah .. sesungguhnya
Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah suka memaafkan, maka maafkanlah
kesalahanku." [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Lihat: Taubat, kenapa tidak?
7. Menghadiri majelis ilmu.
Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً يَطُوفُونَ فِي الطُّرُقِ يَلْتَمِسُونَ أَهْلَ الذِّكْرِ
... فَيَقُولُ فَأُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُم [صحيح البخاري ومسلم]
Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang
berkeliling mencari orang-orang yang berzikir dan menuntut ilmu .. Lalu Allah
berkata kepada para Malaikat: “Aku persaksikan kepada kalian sesungguhnya
Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka.” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama
8. Tahlilan di pagi dan sore hari.
Dari Abu 'Ayyasy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Barangsiapa yang membaca di waktu pagi ...
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ،
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شيْءٍ قَدِيرٌ
Ia akan mendapatkan pahala
memerdekakan budak dari anak Nabi Ismail, dan dicatat baginya sepuluh kebaikan,
dan dihapus darinya sepuluh dosa, dan diangkat baginya sepuluh derajat,
dan akan dilindungi dari syaitan sampai sore.
Dan jika ia baca di waktu sore,
maka akan mendapatkan sepertinya sampai pagi. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Lihat: Dzikir pagi dan sore
9. Zakat dan sedekah.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{خُذْ
مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا} [التوبة: 103]
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
(dari dosa) dan mensucikan (hati) mereka. [At-Taubah:103]
{إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ
وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ
مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ} [البقرة: 271]
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu
adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu. [Al-Baqarah:271]
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma berkata:
«فَرَضَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ
مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ،
فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ صَدَقَةٌ
مِنَ الصَّدَقَاتِ» [سنن أبي داود: صحيح]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah
sebagai penyucian bagi orang yang telah berpuasa dari kelalaian dan ucapan yang
tidak baik (maksiat), dan sebagai makanan untuk orang miskin. Barangsiapa yang
menunaikannya sebelum shalat ied maka itu adalah zakat yang diterima, dan
barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat, maka itu hanya sebagai sedekah
seperti sedekah biasanya. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Dari Ka’b bin ‘Ujrah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ المَاءُ النَّارَ [سنن الترمذي: صحيح]
“Sedekah menghapuskan dosa sebagaimana air
memadamkan api”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Ibnu Umar radhiyallahu
'anhuma berkata: Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan bertanya: Wahai Rasulullah, aku telah melakukan dosa
yang sangat besar, apakah ada taubat untukku?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya:
«هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟»
"Apakah kamu masih memiliki ibu?"
Ia menjawab: Tidak!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bertanya lagi:
«هَلْ لَكَ مِنْ خَالَةٍ؟»
"Apakah kamu memiliki khalah
(saudari ibu)?"
Ia menjawab: Iya!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
«فَبِرَّهَا» [سنن الترمذي:
صحيح]
"Berbuat baiklah kepadanya". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
11. Berbuat baik kepada mahluk hidup.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ
بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ
لَهَا بِه [صحيح البخاري ومسلم]
“Di saat seekor anjing berada di sekitar sumur hampir mati kehausan,
tiba-tiba seorang pezina dari kaum Bani Israil melihatnya lalu ia membuka
sepatunya dan memberi minum anjing tersebut. Maka dosanya diampuni
kerena perbuatannya itu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
12. Umrah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا [صحيح البخاري ومسلم]
“Umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa yang terjadi
diantara dua umrah itu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan haji dan umrah
13. Jauhi kemusyrikan
{إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ
أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ} [النساء: 48]
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. [An-Nisaa’:48]
Lihat: Awas ada syirik!
14. Meninggalkan dosa besar.
{ إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ
عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا } [النساء: 31]
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara
dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya kami hapus
kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan kami masukkan kamu ke
tempat yang mulia (surga). [An-Nisaa':31]
15.
Jangan
ada permusuhan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ
الْإِثْنَيْنِ، وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ
شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ:
أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا،
أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا " [صحيح مسلم]
"Pintu-pintu surga dibuka
pada hari Senin dan Kamis, lalu diampuni dosa setiap hamba yang tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali orang yang ada permusuhan antara ia
dan saudaranya. Maka dikatakan: Belakangkan kedua orang ini sampai keduanya
berdamai, belakangkan kedua orang ini sampai keduanya berdamai, belakangkan
kedua orang ini sampai keduanya berdamai". [Sahih Muslim]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...