Sering terbenak dalam hati kita,
berapa banyak kali kita berdo'a tapi tidak dikabulkan. Padahal Allah subhanahu
wata'ala telah berjanji untuk mengabulkan semua do'a hamba-Nya, dan Allah
tidak mungkin mengingkari janji-Nya. Allah berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ } [آل عمران: 9]
"Sesungguhnya Allah tidak menyalahi
janji." [Ali Imran:9, Ar-Ra'd:31, Az-Zumar:20]
Ada beberapa
kemungkinan mengapa do'a kita tidak dikabulkan, diantaranya:
1. Mungkin karena kita tidak mematuhi
adab-adab dalam berdo'a.
2. Mungkin belum waktunya do'a kita
dikabulkan, Allah menginginkan kita untuk lebih banyak berdo'a
lagi agar kita mendapat pahala yang banyak pula.
3. Mungkin dikabulkan nanti di
akhirat berupa pahala yang besar.
4. Mungkin Allah memberi kita yang
lebih baik dari yang kita inginkan.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ،
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَا مِنْ مُسْلِمٍ
يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ ، إِلَّا أَعْطَاهُ
اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي
الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا " قَالُوا:
إِذًا نُكْثِرُ، قَالَ: " اللهُ أَكْثَرُ " [مسند أحمد ط الرسالة
(17/ 213)]
Dari Abu
Sa'id; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak seorangpun
dari umat Islam yang berdo'a dengan suatu do'a yang tidak mengandung dosa dan
pemutusan silaturahim kecuali Allah akan memberikan kepadanya satu di antara
tiga hal: Do'anya akan langsung dikabulkan, atau pahalanya ditabung untuknya di
akhirat, atau dijauhkan darinya keburukan yang setimpal.
Sahabat
berkata: Kalau demikian kami akan memperbanyak do'a!
Rasulullah
menjawab: Allah lebih banyak (karunia-Nya). [Musnad Ahmad: Sahih]
Allah subhanahu
wata'ala selalu memberi yang terbaik bagi hamba-Nya yang beriman:
{وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ
تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
} [البقرة: 216]
Dan oleh jadi
kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak Mengetahui. [Al-Baqarah:216]
{وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ
وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ } [الشورى:
27]
Dan Jikalau
Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui
batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan
ukuran. Sesungguhnya dia Maha mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha
Melihat. [Asy-Syuraa:27]
عَنْ مَحْمُودِ
بْنِ لَبِيدٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "
إِنَّ اللهَ لَيَحْمِي عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ مِنَ الدُّنْيَا، وَهُوَ يُحِبُّهُ كَمَا
تَحْمُونَ مَرِيضَكُمْ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ تَخَافُونَهُ عَلَيْهِ " [مسند أحمد: صحيح]
Dari Mahmud
bin Labiid; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya Allah mencegah hamba-Nya yang beriman dari kenikmatan dunia yang
dicintainya sebagaimana kalian mencegah orang sakit dari makanan dan minuman
karena khawatir terhadap mereka. [Musnad Ahmad: Sahih]
5. Mungkin
karena kita mengkomsumsi, memakai, atau melakukan yang haram.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ
طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا
أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ
وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ
السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ
وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ
فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ ». [صحيح مسلم]
Dari Abu
Hurairah; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Wahai manusia
... sesungguhnya Allah itu baik tidak menerima kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman seperti apa yang
diperintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman: "Hai rasul-rasul,
makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh.
Sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan".
[Al-Mu'minuun:51] "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki
yang baik-baik yang kami berikan kepadamu". [Al-Baqarah:172]
Kemudian
menceritakan seorang laki-laki yang jauh bepergian, rambutnya kusut, tubuhnya
penuh debu, ia mengangkat tangannya ke langit dan berdo'a: "Ya ... Rabb,
Ya .. Rabb!!!" Akan tetapi makanannya dari yang haram, minumannya dari
yang haram, pakaiannya dari yang haram, dan diberi makan dari yang haram, lalu
bagaimana do'anya bisa dikabulkan? [Sahih Muslim]
6. Mungkin karena
do'a kita tidak dibarengi dengan usaha yang maksimal.
{إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا
بِأَنْفُسِهِمْ} [الرعد: 11]
Sesungguhnya
Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. [Ar-Ra'ad:11]
{ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا
عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
} [الأنفال: 53]
Yang demikian
itu adalah Karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu
nikmat yang Telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah
apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui. [Al-Anfaal:53]
Mari kita selalu mengoreksi diri dan terus berdo'a dan jangan putus asa ...
Wallahu a'lam !
* Lihat sebelumnya: Mari Berdo'a - Adab Berdo'a - Mengapa Allah mengabulkan do'a orang kafir dan dzalim? - Buat apa usaha? - Akibat Maksiat
Suatu hari Ibrahim bin Adham (162H) melewati pasar Basrah lalu orang-orang mendatanginya dan mereka bertanya: Wahai Abu Ishaq, Sesungguhnya Allah berfirman:
BalasHapus{ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ} [غافر: 60]
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". [Gaafir:60]
Dan kami sudah berdo'a beberapa lama tapi tidak dikabulkan untuk kami?
Maka Ibrahim berkata: Wahai penduduk Basrah, hati kalian telah mati dikarenakan 10 hal:
1. Kalian mengenal Allah, tapi kalian tidak menunaikan hak-Nya.
2. Kalian membaca kitabullah, tapi kalian tidak mengamalkannya.
3. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.
4. Kalian mengaku memusuhi setan, tapi kalian mengikutinya.
5. Kalian mengatakan cinta pada surga, tapi kalian tidak beramal untuk mendapatkannya.
6. Kalian mengatakan takut pada neraka, tapi kalian malah menggadaikan diri kalian kepadanya.
7. Kalian mengatakan bahwa kematian itu benar adanya, tapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
8. Kalian sibuk mencari aib saudara kalian, tapi kalian mengabaikan aib sendiri.
9. Kalian memakan karunia Tuhanmu, tapi kalian tidak mensyukurinya.
10. Kalian mengubur orang mati, tapi kalian tidak mau mengambil pelajaran darinya.
[حلية الأولياء وطبقات الأصفياء لأبي نعيم الأصبهاني (8/ 15)]