بسم الله الرحمن الرحيم
Syirik adalah lawan dari Tauhid.
Syirik meyakini adanya Tuhan yang berhak disembah, pemilik kekuatan dan
kekuasaan selain Allah subhanahu wata'ala.
Syirik memiliki bentuk yang sangat
banyak dan beraneka ragam, akibatnya pun sangat berbahaya bagi seorang hamba di
dunia sebelum di akhirat. Oleh karena itu para Nabi dan Rasul setiap saat
menyeru kaumnya untuk meninggalkan syirik sekecil apa pun dan terus waspada
menjaga kemurnian aqidah tauhidnya..
Berikut ini beberapa dampak negatif
dari tindakan syirik yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits yang sahih.
Syirik adalah kedzaliman yang paling berat
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَالْفِتْنَةُ
أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ} [البقرة: 191]
"Dan
fitnah (syirik) itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan”.
[Al-Baqarah:191]
{وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ
الْقَتْلِ} [البقرة: 217]
"Dan syirik
lebih besar (dosanya) daripada membunuh". [Al-Baqarah:217]
{وَإِذْ قَالَ
لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ
لَظُلْمٌ عَظِيمٌ} [لقمان: 13]
Dan
(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". [Luqman:13]
Syirik menyalahi fitrah
Dari 'Iyad
bi Himar Al-Mujasyi'iy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda pada suatu hari dalam khutbahnya:
أَلاَ إِنَّ رَبِّى
أَمَرَنِى أَنْ أُعَلِّمَكُمْ مَا جَهِلْتُمْ مِمَّا عَلَّمَنِى يَوْمِى هَذَا :
... ، وَإِنِّى خَلَقْتُ عِبَادِى حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ
فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ وَأَمَرَتْهُمْ
أَنْ يُشْرِكُوا بِى مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا [صحيح مسلم]
Ketahuilah
sesungguhnya Rab-ku memerintahkan aku untuk mengajarkan kalian apa yang kalian
tidak ketahui dari apa-apa yang diajarkan-Nya kepadaku pada hari ini: " …,
dan sesungguhnya Aku ciptakan hamba-hambaKu semuanya hunafaa' (jauh dari
syirik), dan sesungguhnya mereka didatangi oleh syaitan-syaitan lalu mereka
disesatkan dari agama mereka, mengharamkan bagi mereka apa yang Aku halalkan
untuk mereka, dan memerintahkan mereka untuk menyekutukan Aku dengan apa yang Aku
tidak turunkan keterangan tentang itu”. [Sahih Muslim]
Syirik
hanya suatu prasangka
{وَمَا يَتَّبِعُ
الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ شُرَكَاءَ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ
وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ} [يونس: 66]
"Dan
orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu
keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka
hanyalah menduga-duga”. [Yunus:66]
Allah memurkai dan mengutuk orang musyrik
{وَيُعَذِّبَ
الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ
بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا} [الفتح: 6]
Dan supaya dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang
musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap
Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah
memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka jahannam. Dan
(neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali. [Al-Fath:6]
Orang
kafir dan musyrik adalah makhluk yang paling buruk
{إِنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ
فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ } [البينة: 6]
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan
masuk) ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah
seburuk-buruk makhluk. [Al-Bayyinah:6]
Allah
dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik
{وَأَذَانٌ مِنَ
اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ
مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ} [التوبة: 3]
Dan (inilah)
suatu permakluman daripada Allah dan rasul-Nya kepada umat manusia pada hari
haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari
orang-orang musyrikin. [At-Taubah:3]
Sekutuannya
pun berlepas diri dari orang musyrik
{وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا
فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ
ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ
شُرَكَاءُ لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُون}
[الأنعام: 94]
Dan sesungguhnya
kamu datang kepada kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu kami ciptakan pada
mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah kami
karuniakan kepadamu; dan kami tiada melihat besertamu pemberi syafa'at yang
kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. sungguh telah
terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang
dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah). [Al-An'am:94]
{وَإِذَا رَأَى
الَّذِينَ أَشْرَكُوا شُرَكَاءَهُمْ قَالُوا رَبَّنَا هَؤُلَاءِ شُرَكَاؤُنَا الَّذِينَ
كُنَّا نَدْعُو مِنْ دُونِكَ فَأَلْقَوْا إِلَيْهِمُ الْقَوْلَ إِنَّكُمْ لَكَاذِبُونَ}
[النحل: 86]
Dan apabila
orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka
berkata: "Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami
sembah selain dari Engkau". Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada
mereka: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta". [An-Nahl:86]
{وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ
جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا مَكَانَكُمْ أَنْتُمْ وَشُرَكَاؤُكُمْ
فَزَيَّلْنَا بَيْنَهُمْ وَقَالَ شُرَكَاؤُهُمْ مَا كُنْتُمْ إِيَّانَا تَعْبُدُون}
[يونس: 28]
(Ingatlah)
suatu hari (ketika itu) kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian kami berkata
kepada orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan): "Tetaplah kamu dan
sekutu-sekutumu di tempatmu itu". Lalu kami pisahkan mereka dan berkatalah
sekutu-sekutu mereka: "Kamu sekali-kali tidak pernah menyembah kami”. [Yunus:28]
Sekutuan
tidak dapat membantu
{أَيُشْرِكُونَ
مَا لَا يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ . وَلَا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا
وَلَا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ} [الأعراف: 191، 192]
Apakah mereka
mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan
sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Dan
berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada
penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak
dapat memberi pertolongan. [Al-A'raaf: 191-192]
{وَقِيلَ ادْعُوا
شُرَكَاءَكُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ وَرَأَوُا الْعَذَابَ لَوْ
أَنَّهُمْ كَانُوا يَهْتَدُونَ} [القصص: 64]
Dikatakan
(kepada mereka): "Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu"! Lalu mereka
menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka, dan
mereka melihat azab. (Mereka ketika itu berkeinginan) kiranya mereka dahulu
menerima petunjuk. [Al-Qashash:64]
{وَيَوْمَ يَقُولُ
نَادُوا شُرَكَائِيَ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ
وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَوْبِقًا} [الكهف: 52]
Dan (ingatlah)
akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman: "Serulah olehmu sekalian
sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu". Mereka lalu memanggilnya tetapi
sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka
tempat kebinasaan (neraka). [Al-Kahf:52]
{وَلَمْ يَكُنْ
لَهُمْ مِنْ شُرَكَائِهِمْ شُفَعَاءُ وَكَانُوا بِشُرَكَائِهِمْ كَافِرِين} [الروم: 13]
Dan
sekali-kali tidak ada pemberi syafa'at bagi mereka dari berhala-berhala mereka
dan adalah mereka mengingkari berhala mereka itu.
[Ar-Ruum:13]
Dosa syirik tidak akan
diampuni oleh Allah selama pelakunya tidak bertobat
{إِنَّ اللَّهَ
لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ
يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا} [النساء: 48]
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
[An-Nisaa:48]
{إِنَّ اللَّهَ
لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ
يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا} [النساء: 116]
Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya. [An-Nisaa:116]
Allah mengharamkan
surga bagi orang-orang musyrik, dan menjanjikan bagi mereka kekekalan di neraka
{إِنَّهُ مَنْ
يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ
وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ} [المائدة: 72]
"Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun". [Al-Maidah:72]
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ مَاتَ وَهْوَ
يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ» [صحيح البخاري]
“Barangsiapa yang meninggal sementara ia
memohon kepada selain Allah, ia akan masuk neraka”. [Sahih Bukhari]
Dari Jabir
bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
«مَنْ لَقِيَ اللهَ
لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ دَخَلَ
النَّارَ» [صحيح مسلم]
“Barangsiapa
yang bertemu dengan Allah tampa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, ia akan
masuk surga. Dan barangsiapa yang bertemu dengan Allah dalam keadaan musyrik,
ia akan masuk neraka”. [Sahih Muslim]
Syirik
menghapus amal saleh
{وَلَوْ أَشْرَكُوا
لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ } [الأنعام: 88]
"Seandainya
mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan." [Al-An'am:88]
{وَلَقَدْ أُوحِيَ
إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [الزمر: 65]
Dan sesungguhnya
telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika
kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi”. [Az-Zumar:65]
Syirik
menghalalkan darah dan harta
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
أُمِرْتُ أَنْ
أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي نَفْسَهُ وَمَالَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ وَحِسَابُهُ
عَلَى اللَّه [صحيح البخاري ومسلم]
“Aku
diperintahkan untuk memerangi umat manusia sampai mereka mengucapkan لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ (tiada ilah yang berhak disembah
selain Allah), maka barangsiapa yang mengucapkan لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ maka jiwa dan hartanya terjaga dariku,
kecuali ada kewajibannya dan perhitungannya kepada Allah”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Musyrik
tidak boleh dimintakan apunan dan rahmat kepada Allah
{مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى
مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ} [التوبة: 113]
Tiadalah
sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada
Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum
kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu
adalah penghuni neraka jahanam. [At-Taubah:113]
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
« اسْتَأْذَنْتُ
رَبِّى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لأُمِّى فَلَمْ يَأْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ
قَبْرَهَا فَأَذِنَ لِى » [صحيح مسلم]
“Aku minta
izin kepada Tuhanku untuk memintakan ampun bagi ibuku tapi Allah tidak
mengizinkan aku, dan aku minta izin untuk menziarahi kuburannya dan Allah
mengizinkanku”. [Sahih Muslim]
Amalan yang bercampur
syirik tidak diberi pahala
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
«قَالَ اللَّهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً
أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ» [صحيح مسلم]
Allah tabaraka
wata'ala berfirman dalam hadits qudsi: "Aku paling tidak
membutuhkan sekutu, barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan dan menyekutukan
aku dengan sesuatu maka aku tinggalkan ia dengan sekutuannya”. [Sahih
Muslim]
Syirik
kecil sangat ditakuti oleh Rasulullah
Dari Mahmud bin Labid radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
«إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ
الْأَصْغَرُ»
“Sesungguhnya di antara yang paling
aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil”.
Sahabat bertanya: Apa itu syirik
kecil?
Rasulullah menjawab:
" الرِّيَاءُ، يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ: اذْهَبُوا إِلَى
الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ
جَزَاءً " [مسند
أحمد: حسن]
Ia adalah Riya, Allah berkata kepada
mereka pada hari kiamat di saat manusia mendapat balasan dari amalannya:
"Pergilah kalian pada orang-orang yang kau lakukan ibadah deminya di
dunia, lihatlah apakah mereka bisa memberimu imbalan?". [Musnad Ahmad: Hasan]
Syirik
lebih halus dari langkah semut
Ma'qil bin
Yasar radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku berangkat bersama Abu Bakr
menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda:
«يَا أَبَا بَكْرٍ،
لَلشِّرْكُ فِيكُمْ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ»
“Wahai Abu
Bakr, syirik pada kalian lebih halus dari langkah semut”.
Abu Bakr
berkata: Bukankah syirik itu hanya bagi orang-orang yang menjadikan Tuhan
selain Allah?
Rasulullah
menjawab:
«وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ، لَلشِّرْكُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى شَيْءٍ
إِذَا قُلْتَهُ ذَهَبَ عَنْكَ قَلِيلُهُ وَكَثِيرُهُ؟»
“Demi Allah
yang jiwaku di tangan-Nya, syirik itu lebih halus dari langkah semut, maukah
engkau kutunjuki sesuatu yang jika engkau membacanya, syirik akan jauh darimu
sedikit ataupun banyak?”
Rasulullah
menjawab: Katakan:
" اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ
أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ "
“Ya Allah .. Aku berlindung
kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan aku meminta
ampun dengan apa yang tidak aku ketahui”. [Al-Adab Al-Mufrad: Di-Sahih-kan
oleh syekh Albaniy rahimahullah]
Wallahu a'lam
!
Referensi:
كتاب : نور التوحيد وظلمات الشرك في ضوء الكتاب
والسنة
تأليف الفقير إلى الله تعالى : د. سعيد بن علي بن
وهف القحطاني
*Lihat juga: Keutamaan Tauhid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...