بسم الله الرحمن الرحيم
Iman
ibarat sebuah pohon yang menancap kokoh di dalam hati seorang muslim yang akan
menghasilkan buah yang bermanfaat di setiap tempat dan waktu. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً
طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ . تُؤْتِي
أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ
لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ} [إبراهيم: 24-25]
"Tidakkah
kamu perhatikan bagaimana Allah Telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
[kalimat tauhid] seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya
(menjulang) ke langit, Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan
seizin Tuhan-nya". [Ibrahim: 24-25]
Berikut
10 buah dari kaimanan yang akan dipetik di dunia sebelum di akhirat nanti:
1.
Bergegas dalam kebaikan.
Orang
yang memiliki keimanan yang sempurna akan selalu bergegas dan berlomba-lomba
dalam melakukan kebaikan. Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ هُمْ
مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ (57) وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ
(58) وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ (59) وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا
آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ (60) أُولَئِكَ
يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ } [المؤمنون: 57- 61]
"Sesungguhnya orang-orang yang
berhati-hati Karena takut akan (azab) Tuhan mereka, Dan orang-orang yang beriman
dengan ayat-ayat Tuhan mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan
dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang
Telah mereka berikan (berupa ibadah), dengan hati yang takut (tidak diterima),
(karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan
mereka, Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan
merekalah orang-orang yang segera memperolehnya". [Al-Mu'minun:57-61]
Aisyah
istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Aku bertanya
kepada Rasulullah tentang ayat ini { وَالَّذِينَ
يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ } , apakah mereka yang dimaksud adalah peminum khamar dan
pencuri? Rasulullah menjawab:
لَا يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ، وَلَكِنَّهُمُ الَّذِينَ
يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ وَيَتَصَدَّقُونَ، وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لَا تُقْبَلَ مِنْهُمْ
{أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ} [سنن الترمذي:
صحيح]
Bukan
wahai putri As-Siddiq, akan tetapi mereka adalah orang yang puasa puasa, salat,
dan sedekah, dan mereka takut ibadah mereka tidak diterima, Mereka itu adalah
orang-orang bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Seorang
sahabat yang bernama Abu Thalhah adalah orang anshar yang paling kaya, dan
harta yang paling ia cintai adalah kebun "baeruha'" yang
beradia di depan masjid An-Nabawy, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sering masuk ke kebun tersebut untuk minum dari airnya yang baik.
Abu
Thalha mendatangi Rasululah dan berkata: Sesungguhnya Allah telah berfirman:
{لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ
حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ} [آل عمران: 92]
"Kamu sekali-kali tidak sampai
kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta
yang kamu cintai" [Ali Imran: 92], dan sesungguhnya harta yang paling
aku cintai adalah "baeruha'" dan aku jadikan sedekah demi Allah
mengharapkan kebaikan dan pahalanya dari Allah, terimalah kebun itu ya
Rasulullah terserah engkau mau apakan.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
بَخٍ، ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ، ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ
[صحيح البخاري ومسلم]
"Wah, itu adalah harta yang beruntung,
itu adalah harta yang beruntung". [Bukhari dan Muslim]
2. Takut melakukan dosa sekecil apapun.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ
أَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُ
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
(14) قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ} [الأنعام:
14، 15]
Katakanlah: "Apakah akan Aku jadikan
pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia yang
memberi makan dan Ia tidak diberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya
Aku diperintah supaya Aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada
Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik."
Katakanlah: "Sesungguhnya Aku takut akan azab hari yang besar (hari
kiamat), jika Aku mendurhakai Tuhanku." [Al-An'am: 14-15]
Seorang lelaki duduk di hadapan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan bertanya: Ya Rasulullah, aku memiliki beberapa budak
yang sering membohongiku, menghianatiku, dan melanggar perintahku, maka aku
mencaci mereka dan memukulnya, bagaimana dengan tindakanku ini? Rasulullah
bersabda:
«يُحْسَبُ مَا خَانُوكَ
وَعَصَوْكَ وَكَذَّبُوكَ وَعِقَابُكَ إِيَّاهُمْ، فَإِنْ كَانَ عِقَابُكَ إِيَّاهُمْ
بِقَدْرِ ذُنُوبِهِمْ كَانَ كَفَافًا، لَا لَكَ وَلَا عَلَيْكَ، وَإِنْ كَانَ عِقَابُكَ
إِيَّاهُمْ دُونَ ذُنُوبِهِمْ كَانَ فَضْلًا لَكَ، وَإِنْ كَانَ عِقَابُكَ إِيَّاهُمْ
فَوْقَ ذُنُوبِهِمْ اقْتُصَّ لَهُمْ مِنْكَ الفَضْلُ»
Akan dihisab semua penghianatan, pelanggaran
dan kebohongan mereka terhadapmu, dengan hukuman yang engkau berikan kepada
mereka. Jika kamu menghukumnya sesuai dengan pelanggarannya, maka hukumnya
setimpal, kau tidak dapat pahala ataupun dosa. Dan jika kamu menghukum mereka
lebih ringan dari kesalahan yang mereka lakukan, maka kamu akan mendapatkan
pahala. Dan jika kamu menghukum mereka melebihi kesalahan yang mereka lakukan,
maka kamu akan disiksa.
Mendengar sabda Rasulullah, orang itu bergeser
dari tempatnya dan menangis. Rasulullah kemudian bersabda: Tidakkah kamu
membaca firman Allah:
{وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ
الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ
حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ} [الأنبياء: 47]
"Kami
akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun
pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat
perhitungan".
[Al-Anbiya':47]
Orang itu langsung berkata: Aku tidak
mendapatkan suatu kebaikan dari mereka selain menjauh darinya, sekarang aku
persaksikan di hadapanmu, sesungguhnya semua budakku telah aku merdekakan.
[Sunan Tirmidzi: Sahih]
3. Zuhud di dunia.
Ketika keimanan menyelimuli hati seseorang,
tidak akan terlena dengan gemerlapnya kehidupan dunia, merasa cukup dengan apa
yang ada dan menjadikan dunia ini sebagai sarana untuk kehidupan akhirat. Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ
أَمْوَالَكُمْ} [محمد: 36]
"Sesungguhnya kehidupan dunia
hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa,
Allah akan memberikan pahala kepadamu dan dia tidak akan meminta
harta-hartamu". [Muhammad:36]
{وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا
تَعْقِلُونَ} [الأنعام: 32]
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini,
selain dari main-main dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akhirat itu
lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka Tidakkah kamu
memahaminya?" [Al-An'am:32]
Dari Abdullah bin Umar; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ
غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ» [صحيح البخاري]
"Hiduplah
di dunia ini ibarat seorang pendatang atau sekedar lewat". [Sahih Al-Bukhariy]
Suatu hari beberpa orang dari negri Himsha
mendatangi Amirul Mu'minin Umar bin Khattab, beliau berkata kepada mereka:
Tuliskan aku nama-nama orang fakir yang ada di negri kalian agar aku bisa
membantu mereka.
Kemudian mereka menyerahkan sebuah daftar yang
tertulis beberapa nama di antaranya Sa'id bin Amir. Umar bin Khattab bertanya:
Siapa itu Sa'id bin Amir? Mereka menjawa: Ia adalah pemimpin kami. Umar
berkata: Pemimpin kalian seorang yang fakir? Mereka menjawab: Iya, demi Allah
.. terkadang beberapa hari lamanya tidak ada api yang menyala di rumahnya.
Umar bin Khattab menangis mendengarnya sampai
jenggotnya basah dengan air mata. Kemudian beliau mengambil uang sebanyak 1000
dinar dan dimasukkan ke dalam sebuah kantung lalu berkata: Sampaikan salamku
padanya dan katakan bahwa Amirul Mu'minin mengirimkan harta ini kepadamu untuk
membantu memenuhi kebutuhanmu.
Maka rombongan itu mendatangi Sa'id dengan
membawa kantung tersebut. Sa'id memeriksanya yang ternyata berisi sejumlah
dinar, lalu ia menjauhkannya darinya dan berkata: إنا لله وإنا إليه راجعون .
Istri Sa'id terkejut mendengarnya dan berkata:
Apa yang menimpamu wahai Sa'id? Apakah Amirul Mu'minin meninggal? Sa'id
menjawab: Bahkan lebih besar dari itu.
Istrinya bertanya lagi: Apakah umat Islam
tertimpa musibah? Sa'id menjawab: Bahkan lebih besar dari itu.
Istrinya bertanya: Apa yang lebih besar dari
itu? Sa'id menjawab: Aku kedatangan nikmat dunia yang akan menghancurkan
akhiratku, dan cobaan masuk ke dalam rumahku.
Istrinya berkata: Jauhkan dirimu darinya. Sa'id
berkata: Maukah kamu membantuku?
Istri Sa'id menjawab: Iya. Lalu sang istri
mengambil dinar tersebut dan membaginya ke dalam beberapa kantung lalu
menginfakkannya kepada orang miskin.
4. Mendapatkan pertolongan dari Allah.
Allah subhanahu wata'ala berfriman:
{وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا
اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي
ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي
لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ}
[النور: 55]
"Dan
Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum
mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah
orang-orang yang fasik".
[An-Nur:55]
{وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا
نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ} [الروم: 47]
"Dan
kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman". [Ar-Ruum:47]
Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam sebuah hadits
qudsi:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ،
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ،
وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا
أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ
بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ
سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدْتُ
عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ المُؤْمِنِ، يَكْرَهُ المَوْتَ
وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa
yang memusuhi wali-Ku maka Aku akan memeranginya, dan tidak ada ibadah yang
dipersembahkan hamba-Ku yang paling Aku cintai dari apa yang telah Aku
wajibakan kepadanya, dan tidaklah hamba-ku senangtiasa mendekatkan diri
kepada-Ku dengan amalan sunnah sampai aku mencintainya. Dan jika aku
mencintainya, maka Aku sebagai pendengaran yang ia pakai mendengar, penglihatan
yang ia pakai melihat, tangan yang ia pakai memegang, dan kaki yang ia pakai
berjalan, dan jika ia meminta kepada-Ku akan Aku berikan, dan jika ia minta
perlindungan dari-Ku akan Aku lindungi, dan Aku tidak pernah ragu melakukan
sesuatu seperti keraguan-Ku mencabut jiwa seorang mu'min, ia tidak suka mati
dan Aku tidak suka menyakitinya". [Bukhari dan Muslim]
5. Tidak takut kecuali kepada Allah.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ
يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ}
[آل عمران: 175]
"Sesungguhnya
mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan
kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), Karena itu janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepadaku, jika kamu benar-benar orang yang
beriman". [Ali Imran:175]
6. Hanya mengharapkan Allah semata.
Orang sempurna imannya senantiasa
menggantungkan harapannya hanya kepada Allah subhanahu wata'ala, karena
ia yakin bahwa hanya Allah yang menciptakan, memiliki dan mengatur alam semesta
ini. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ}
[الشرح: 8]
"Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya
kamu berharap". [Asy-Syarh:8]
Dari
Anas; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Fatimah:
Apa yang menghalangimu untuk mendengarkan wasiat yang kuberikan padamu,
ucapkanlah di waktu pagi dan sore ...
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لِي
شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
"Wahai yang hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya), dengan rahmat-Mu aku memohon, perbaikilah
segala urusanku, dan janganlah Engkau melimpahkannya kepada diriku walaupun
hanya sekedip mata". [Sunan Al-Kubraa An-Nasa'i: Hasan]
7. Tidak menyakiti orang lain.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ
الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ} [ص: 24]
"Sesungguhnya
kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim
kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang saleh".
[Shaad:24]
Dari Abu Syuraih; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ،
وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ»
"Demi
Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak
beriman".
Sahabat bertanya: Siapa itu ya Rasulullah?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab:
«الَّذِي لاَ يَأْمَنُ
جَارُهُ بَوَايِقَهُ» [صحيح البخاري]
"Orang
yang tidak selamat tetangganya dari kejahatannya". [Sahih Bukhari]
8. Selalu berbuat baik kepada orang lain.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ
وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ
فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ
بِهِمْ خَصَاصَةٌ} [الحشر: 9]
"Dan orang-orang yang
Telah menempati kota Madinah dan Telah beriman
(Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai'
orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada
menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada
mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri
mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan".
[Al-Hasyr:9]
Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ
إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» [سنن أبي داود: صحيح]
"Orang
mu'min yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik
akhlaknya". [Sunan Abi Daud: Sahih]
Dan dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ
الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ
فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia memuliakan tamunya,
dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia
menyambung silaturahim, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
kiamat maka hendaklah ia mengucapkan yang baik atau diam". [Sahih Bukhari
dan Muslim]
9. Tunduk pada hukum Allah dan Rasul-Nya.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ
وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا}
[الأحزاب: 36]
"Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan
yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya Telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia Telah sesat,
sesat yang nyata".
[Al-Ahzab:36]
{فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ
حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ
حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} [النساء: 65]
"Maka
demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang
kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya". [An-Nisaa:65]
10. Memiliki hati yang tenang dan kehidupan
yang damai.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{مَنْ عَمِلَ صَالِحًا
مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً} [النحل:
97]
"Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik". [An-Nahl:97]
Dari Shuhaib; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ،
إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ
أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ،
صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ» [صحيح مسلم]
Sangat menakjubkan urusan seorang Mukmin, semua
urusannya terasa baik, dan itu tidak terjadi pada siapapun kecuali pada seoran
Mukmin, jika ia mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu baik baginya, dan jika
ditimpa musibah ia bersabar, maka itu baik baginya. [Sahih Muslim]
Wallahu a'lam !
Referensi:
نظرات في التربية الإيمانية ، المؤلف: مجدي الهلالي
Lihat juga: Keimanan dan kekafiran
Tingkatan Iman
Urgensi Ilmu Aqidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...