Minggu, 18 November 2012

Keutamaan Sahabat Rasul

بسم الله الرحمن الرحيم

Sahabat Rasulullah –radiyallahu 'anhum- adalah orang yang bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beriman kepadanya, kemudian mati dalam keadaan beriman.

Berikut ini beberapa keistimewaan sahabat Rasulullah yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits sahih:

Sahabat Rasulullah adalah generasi pertama umat yang terbaik

{كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ} [آل عمران: 110]
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. [Ali 'Imran:110]

Dari 'Imran bin Hushain radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«خَيْرُكُمْ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Yang paling baik dari kalian adalah orang yang hidup di masaku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dalam riwayat lain; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ [صحيح البخاري]
"Yang paling baik dari umatku adalah orang yang hidup di masaku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya". [Sahih Bukhari]

Dari Abdullah bin Mas'ud radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ [صحيح البخاري ومسلم]
"Manusia yang paling baik adalah orang yang hidup di masaku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«خَيْرُ أُمَّتِي الْقَرْنُ الَّذِينَ بُعِثْتُ فِيهِمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ» [صحيح مسلم]
"Yang paling baik dari umatku adalah yang hidup di masa aku diutus kepada mereka, kemudian generasi setelahnya". [Sahih Muslim]

Aisyah radiyallahu 'anha berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, siapakah manusia yang paling baik?
Rasulullah menjawab:
«الْقَرْنُ الَّذِي أَنَا فِيهِ، ثُمَّ الثَّانِي، ثُمَّ الثَّالِثُ» [صحيح مسلم]
"Orang yang hidup di masa aku hidup, kemudian masa kedua, kemudian masa ke tiga". [Sahih Muslim]

Sahabat Rasulullah adalah generasi pertama umat yang adil dan pilihan, mereka menjadi saksi atas perbuatan manusia, dan Rasulullah menjadi saksi atas perbuatan mereka

{وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا} [البقرة: 143]
Dan demikian (pula) kami Telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. [Al-Baqarah:143]

Anas bin Malik radiyallahu 'anhu berkata: Suatu hari para sahabat melewati satu jenazah kemudian mereka menyebutnya dengan kebaikan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wajabat!" (telah berhak).
Kemudian mereka melewati satu jenazah lalu mereka menyebutnya dengan keburukan. Maka Rasulullah bersabda: "Wajabat!"
Lalu Umar bin Khattab bertanya: Apa itu "wajabat" ?
Rasulullah menjawab:
«هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا، فَوَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا، فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الأَرْضِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Yang pertama kalian menyebutnya dengan kebaikan maka ia berhak mendapatkan surga, dan yang kedua kalian menyebutnya dengan keburukan maka ia berhak mendapatkan neraka, kalian adalah para saksi Allah di bumi". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari 'Uqbah bin 'Amir radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada sahabatnya di atas mimbar:
إِنِّي فَرَطٌ لَكُمْ، وَأَنَا شَهِيدٌ عَلَيْكُمْ [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya aku akan mendahului kalian, dan aku akan menjadi saksi (pembela) untuk kalian (di akhirat)". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Allah meridhai mereka dan yang mengikutinya dengan baik

{وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} [التوبة: 100]
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. [At-Taubah:100]
{لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا} [الفتح: 18، 19]
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon (Hudaibiyah), Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). [Al-Fath:18]

Mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka

{لَكِنِ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ جَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَأُولَئِكَ لَهُمُ الْخَيْرَاتُ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (88) أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} [التوبة: 88، 89]
Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama Dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. dan mereka Itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung. Allah telah menyediakan bagi mereka syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. [At-Taubah: 88-89]
{الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ (20) يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُقِيمٌ (21) خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ} [التوبة: 20-22]
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal, Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. [At-Taubah: 20-22]

Mereka mengikuti Nabi dalam masa kesulitan

{لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ} [التوبة: 117]
Sesungguhnya Allah telah menerima taubat nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka. [At-Taubah:117]

Penolong Rasulullah

{وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ} [الأنفال: 62]
Dan jika mereka bermaksud menipumu, Maka Sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin. [Al-Anfaal:62]

Allah mempersatukan hati mereka

{وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ} [الأنفال: 63]
Dan yang mempersatukan hati mereka (para sahabat), walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah Telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya dia Maha gagah lagi Maha Bijaksana. [Al-Anfaal:63]

Allah menyelamatkan mereka dari jurang neraka

{وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ} [آل عمران: 103]
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [Ali Imran:103]

Mereka mendapat pahala yang besar

{الَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِلَّهِ وَالرَّسُولِ مِنْ بَعْدِ مَا أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا أَجْرٌ عَظِيمٌ (172) الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ} [آل عمران: 172- 173]
Orang-orang yang mentaati perintah Allah dan rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). bagi orang-orang yang berbuat kebaikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia (orang Quraisy) Telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, Karena itu takutlah kepada mereka", Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". [Ali Imran: 172-173]
{لَا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُولَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى} [الحديد: 10]
Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. [Al-Hadiid:10]

Allah tidak menghinakan mereka

{يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [التحريم: 8]
Pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." [At-Tahriim:8]

Mereka menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya

{وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ} [الكهف: 28]
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka. [Al-Kahfi:28]

Mereka keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka

{مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا} [الفتح: 29]
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. [Al-Fath:29]

Mereka adalah orang-orang yang benar dan beruntung

{لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ (8) وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ} [الحشر: 8-9]
Bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang Telah menempati kota Madinah dan Telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. [Al-Hasyr: 8-9]

Sifat orang beriman mendo'akan sahabat Rasulullah

{وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ} [الحشر: 10]
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." [Al-Hasyr: 10]

Menyalahi sahabat Rasulullah adalah kesesatan

{وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا} [النساء: 115]
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. [An-Nisaa':115]
Yang dimaksud orang-orang mukmin dalam ayat ini adalah sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ} [البقرة: 137]
Maka jika mereka beriman seperti apa yang kamu (Rasulullah dan sahabatnya) telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. [Al-Baqarah:137]

Dari Abdullah bin 'Amr radiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بني إسرائيل حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى إِنْ كَانَ مِنْهُمْ مَنْ أَتَى أُمَّهُ عَلَانِيَةً لَكَانَ فِي أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ، وَإِنَّ بني إسرائيل تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً»
"Akan datang pada umatku apa yang menimpa Bani Israil sama persis selangkah demi selangkah, sampai kalau ada dari mereka yang berzina dengan ibunya terang-terangan, maka akan ada dari umatku yang melakukan hal itu. Dan sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi tujuhpuluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuhpuluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan".
Sahabat bertanya: Siapakah mereka ya Rasulullah?
Rasulullah menjawab:
«مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Mereka adalah orang yang beramal sesuai sunnahku dan sunnah sahabatku". [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Mereka terjaga dari kekafiran

{وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ} [آل عمران: 101]
Bagaimana mungkin kalian menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. [Ali 'Imran:101]

Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman

{وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ } [الأنفال: 74]
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia. [Al-Anfaal:74]

Sahabat Rasulullah adalah pengaman umat Islam

Dari Abu Burdah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«النُّجُومُ أَمَنَةٌ لِلسَّمَاءِ، فَإِذَا ذَهَبَتِ النُّجُومُ أَتَى السَّمَاءَ مَا تُوعَدُ، وَأَنَا أَمَنَةٌ لِأَصْحَابِي، فَإِذَا ذَهَبْتُ أَتَى أَصْحَابِي مَا يُوعَدُونَ، وَأَصْحَابِي أَمَنَةٌ لِأُمَّتِي، فَإِذَا ذَهَبَ أَصْحَابِي أَتَى أُمَّتِي مَا يُوعَدُونَ» [صحيح مسلم]
"Bintang adalah pengaman bagi langit, maka jika bintang telah tiada maka akan datang kepada langit apa yang telah dijanjikan (kebinasaan), dan aku adalah pengaman bagi sahabatku, maka jika aku telah tiada maka akan datang kepada sahabatku apa yang telah dijanjikan (perselisihan), dan sahabatku adalah pengaman bagi umatku, maka jika sahabatku telah tiada maka akan datang kepada umatku apa yang telah dijanjikan (perpecahan)". [Sahih Muslim]

Berkah sahabat memberi kemenangan dan kebaikan

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَغْزُونَ، فَيُقَالُ لَهُمْ: فِيكُمْ مَنْ صَحِبَ الرَّسُولَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَيَقُولُونَ نَعَمْ، فَيُفْتَحُ عَلَيْهِمْ، ثُمَّ يَغْزُونَ، فَيُقَالُ لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ مَنْ صَحِبَ مَنْ صَحِبَ الرَّسُولَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَيَقُولُونَ نَعَمْ، فَيُفْتَحُ لَهُمْ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Akan datang kepada manusia suatu masa mereka berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Apakah ada diantara kalian yang pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Mereka menjawab: Iya! Maka mereka diberi kemenagan. Kemudian mereka berperang laig, lalu ditanyakan kepada mereka: Apakah ada diantara kalian yang pernah bersama orang yang pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Mereka menjawab: Iya! Maka mereka diberi kemenagan". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Watsilah bin  Al-Asqa' radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَا تَزَالُونَ بِخَيْرٍ مَا دَامَ فِيكُمْ مَنْ رَآنِي وَصَاحَبَنِي، وَاللَّهِ لَا تَزَالُونَ بِخَيْرٍ مَا دَامَ فِيكُمْ مَنْ رَأَى مَنْ رَآنِي وَصَاحَبَ مَنْ صَاحَبَنِي» [مصنف ابن أبي شيبة: حسنه الحافظ ابن حجر]
"Kalian senantiasa dalam kebaikan selama masih ada pada kalian orang yang pernah melihatku dan bersamaku, demi Allah kalian senantiasa dalam kebaikan selama masih ada pada kalian orang yang pernah melihat orang yang pernah melihatku dan bersama orang yang pernah bersamaku". [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah: Hasan]

Wasiat Rasulullah untuk berlaku baik kepada Sahabatnya

Dari Umar bin Khattab radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
احْفَظُونِي فِي أَصْحَابِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Jagalah aku (dengan berlaku baik) pada sahabatku, kemudian pada generasi setelah mereka, kemudian pada generasi setelah mereka". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Dalam riwayat lain; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَحْسِنُوا إِلَى أَصْحَابِي ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ [مسند أحمد: صحيح]
"Berlaku baiklah kalian kepada para sahabatku, kemudian pada generasi setelah mereka, kemudian pada generasi setelah mereka". [Musnad Ahmad: Sahih]

Dalam riwayat lain; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أكْرِمُوا أصْحَابِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهمْ [مسند الطيالسي: حسن]
"Muliakanlah para sahabatku, kemudian pada generasi setelah mereka, kemudian pada generasi setelah mereka". [Musnad Ath-Thayalisiy: Hasan]

Jangan mencaci Sahabat Rasulullah

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ، ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ، وَلاَ نَصِيفَهُ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Jangan kalian mencaci sahabatku, karna seandainya seorang dari kalian bersedekah sebanyak gunung uhud dari emas maka itu tidak akan menyamai satu mudd (dua genggaman= 543gram) dari yang mereka sedekahkan dan tidak pula seperduanya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Abdullah bin Mas'ud dan Tsauban radiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِذَا ذُكِرَ أَصْحَابِي فَأَمْسِكُوا [صحيح الجامع]
"Jika para sababatku disebutkan (tentang perselisihan yang terjadi di antara mereka) maka diamlah (jangan kalian menghinanya)" [Sahih Al-Jami']

Allah melaknat orang yang mencaci sahabat Rasulullah

Dari Ibnu Umar radiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَعَنَ اللَّهُ مَنْ سَبَّ أَصْحَابِي [المعجم الكبير للطبراني: حسنه الألباني]
"Allah melaknat orang yang mencaci sahabatku". [Al-Mu'jam Al-Kabiir: Hasan]

Surga "Thuba" bagi para sahabat

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy, Abu Hurairah, dan Abu Umamah radiyallahu 'anhum; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
طُوبَى لِمَنْ رَآنِي وَآمَنَ بِي [صحيح ابن حبان]
"Surga Thuba bagi orang yang melihatku dan beriman kepadaku". [Sahih Ibnu Hibban]

Jaminan surga dan ampunan bagi pejuang perang Badar

Dari Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu; Ketika Umar bin Khattab ingin membunuh Hatib bin Abi Balta'ah dan menganggapnya sebagai pengkhianat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّهُ قَدْ شَهِدَ بَدْرًا، وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَكُونَ قَدِ اطَّلَعَ عَلَى أَهْلِ بَدْرٍ فَقَالَ: اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya ia telah ikut pada perang Badar, dan dari mana kamu tahu, bisa saja Allah telah menyaksikan perbuatan prajurit perang Badar kemudian berkata: "Lakukanlah apa yang kalian inginkan karena aku telah mengampuni semua kesalahan kalian!"." [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat lain:
اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ، فَقَدْ وَجَبَتْ لَكُمُ الجَنَّةُ [صحيح البخاري]
"Lakukanlah apa yang kalian inginkan karena aku telah mewajibkan untuk kalian pahala surga". [Sahih Bukhari]

Perajurit perang Badar adalah diantara umat Islam yang terbaik

Dari Rifa'ah bin Rafi' radiyallahu 'anhu; Jibril mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya:
" مَا تَعُدُّونَ أَهْلَ بَدْرٍ فِيكُمْ "
"Bagaimana kalian menganggap prajurit perang Badar pada kalian?"
Rasulullah menjawab:
مِنْ أَفْضَلِ المُسْلِمِينَ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا
"Mereka adalah diantara umat Islma yang terbaik".
Jibril berkata:
 وَكَذَلِكَ مَنْ شَهِدَ بَدْرًا مِنَ المَلاَئِكَةِ " [صحيح البخاري]
"Begitupula dengan kami, yang mengikuti perang Badar dari kalangan Malaikat". [Sahih Bukhari]

Tidak akan masuk neraka sahabat yang ikut perang Badar dan yang membai'at Rasulullah di bawah pohon Hudaibiyah

Dari Hafsah radiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنِّي لَأَرْجُو أَلَّا يَدْخُلَ النَّارَ أَحَدٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا وَالْحُدَيْبِيَةَ [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Sesungguhnya aku berharap semoga tidak ada yang masuk neraka seorangpun –jika Allah menghendaki- dari orang-orang yang ikut perang Badar dan Hudaibiyah". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Dari Ummu Mubasysyir radiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا يَدْخُلُ النَّارَ، إِنْ شَاءَ اللهُ، مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ أَحَدٌ، الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا» [صحيح مسلم]
Tidak akan masuk neraka –jika Allah menghendaki- orang-orang yang hadir di bawah pohon Hudaibiyah seorangpun, yaitu orang-orang yang membai'atku di bawah pohon itu. [Sahih Muslim]

Perajurit perang Hudaibiyah adalah penduduk bumi terbaik

Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada kami pada hari Hudaibiyah:
«أَنْتُمْ خَيْرُ أَهْلِ الأَرْضِ» [صحيح البخاري]
"Kalian adalah yang terbaik dari penduduk bumi".
Jabir berkata: Pada hari itu kami berjumlah 1.400 orang, seandainya aku bisa melihat hari ini maka aku akan memperlihatkan pada kalian tempat pohon hudaibiyah berada. [Sahih Bukhari]

Mencintai kaum Anshar tanda keimanan

Dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«آيَةُ الإِيمَانِ حُبُّ الأَنْصَارِ، وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأَنْصَارِ» [صحيح البخاري ومسلم]
Tanda keimanan adalah mencintai kaum Anshar, dan tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا يُبْغِضُ الْأَنْصَارَ رَجُلٌ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ» [صحيح مسلم]
"Orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat tidak akan membenci kaum Anshar". [Sahih Muslim]

Cinta Allah bagi yang mencintai kaum Anshar

Dari Al-Baraa' radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«الأَنْصَارُ لاَ يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ، وَلاَ يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Kaum Anshar; tidak ada yang mencintai mereka kecuali orang beriman, dan tidak ada yang membenci mereka kecuali orang munafik, maka barangsiapa yang mencintai mereka maka Allah akan mencintainnya, dan barangsiapa yang membenci mereka maka Allah akan membencinya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ أَحَبَّ الْأَنْصَارَ أَحَبَّهُ اللهُ، وَمَنْ أَبْغَضَ الْأَنْصَارَ أَبْغَضَهُ اللهُ " [مسند أحمد: حسن]
"Barangsiapa yang mencintai kaum Anshar maka Allah akan mencintainnya, dan barangsiapa yang membenci kaum Anshar maka Allah akan membencinya". [Musnad Ahmad: Hasan]

Dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan radiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ أَحَبَّ الْأَنْصَارَ، أَحَبَّهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ، وَمَنْ أَبْغَضَ الْأَنْصَارَ، أَبْغَضَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ " [مسند أحمد: صحيح]
"Barangsiapa yang mencintai kaum Anshar maka Allah 'azza wajalla akan mencintainnya, dan barangsiapa yang membenci kaum Anshar maka Allah 'azza wajalla akan membencinya". [Musnad Ahmad: Sahih]

Do'a Rasulullah untuk kaum Muhajirin dan Anshar

Dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a:
«اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلَّا عَيْشُ الآخِرَهْ ... فَأَكْرِمِ الأَنْصَارَ، وَالمُهَاجِرَهْ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Ya Allah, tidak ada kehidupan yang sempurna kecuali kehidupan akhirat ... maka muliakanlah kaum Anshar dan Muhajirin!" [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a:
«اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلَّا عَيْشُ الآخِرَهْ، فَاغْفِرْ لِلْأَنْصَارِ وَالمُهَاجِرَهْ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Ya Allah, tidak ada kehidupan yang sempurna kecuali kehidupan akhirat ... maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin!" [Sahih Bukhari dan Muslim]

Wallahu a'lam!

Referensi:
فضائل الصحابة ، المؤلف: محمد حسن عبد الغفار
الفوائد البديعية في فضائل الصحابة وذم الشيعة ، جمع وترتيب: الدكتور أحمد فريد

2 komentar:

  1. tak ada lagi ungkapan tentang kebenaran selain membenarkannya.
    salam sejahtera kepada Rosululloh SAW dan para sahabat serta tabi'in dan tabi'at..
    hingga akhir zaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala meneguhkan kita di atas kebenaran. Amiin!
      وصلى الله على محمد وعلى آله وصحبه وسلم

      Hapus

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...