بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits “anjuran berobat dengan sedekah” diriwayatkan dari
beberapa sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya:
1.
Hadits Abdullah bin Ma’sud radhiyallahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy (360H) rahimahullah
dalam kitabnya “Al-Mu’jam Al-Ausath” 2/274 no.1963:
عن مُوسَى بْن عُمَيْرٍ الْكُوفِيُّ قَالَ: نا الْحَكَمُ بْنُ عُتَيْبَةَ، عَنْ
إِبْرَاهِيمَ النَّخَعِيِّ، عَنِ الْأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «حَصِّنُوا
أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ، وَدَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ، وَأَعِدُّوا
لِلْبَلَاءِ الدُّعَاءَ»
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jagalah
harta kalian dengan menunaikan zakat, dan obatilah orang sakit kalian dengan
bersedekah, dan hadapilah musibah dengan do’a”
Hadits ini sangat lemah karena pada sanadnya ada rawy yang bernama Musa bin ‘Umair Abu Harun Al-Kufiy[1];
Al-Hafidz Ibnu Hajar (852H) rahimahullah berkata: Periwayatan haditsnya ditolak (matruuk),
dan Abu Hatim menuduhnya sebagai pembohong.
Lihat silsilah hadits dha’if karya syekh Albaniy 7/487
no.3492.
2.
Hadits Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma.
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy (458H) rahimahullah
dalam kitabnya “Syu’ab Al-Iman” 5/184 no.3278:
عن مُحَمَّد بْن يُونُسَ بْنِ مُوسَى، حَدَّثَنَا بدل بن الْمُحَبَّرُ الْيَرْبُوعِيُّ،
حَدَّثَنَا هِلَالُ بْنُ مَالِكٍ، حَدَّثَنَا يُونُسُ
بْنُ عُبَيْدٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " تَصَدَّقُوا، وَدَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ،
فَإِنَّ الصَّدَقَةَ تَدْفَعُ عَنِ الْأَعْرَاضِ وَالْأَمْراضِ، وَهِيَ زِيَادَةٌ فِي
أَعْمَالِكُمْ وَحَسَناتِكُمْ "
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bersedekalah
kalian, dan obatilah orang sakit kalian dengan bersedekah karena
sesungguhnya sedekah itu mencegah musibah dan penyakit, dan ia juga tambahan
pada amalan dan kebaikan kalian”
Imam Al-Baihaqiy berkata: Hadits
ini mungkar dengan sanad ini.
Hadits ini sangat lemah karena
pada sanadnya ada dua cacat:
1.
Muhammad bin Yunus bin Musa Al-Kudaimiy[2] (286H); Ibnu ‘Adiy (365H) rahimahullah
berkata: Ia dituduh sebagai pemalsu hadits.
2.
Hilal bin Malik tidak ditemukan biografinya.
Lihat silsilah hadits dha’if karya syekh Albaniy 8/887
no.3591.
3. Hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy dalam kitabnya “Syu’ab
Al-Iman” 5/184 no.3279:
عن فَضال بْنُ جُبَيْرٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ،
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " حَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ
بالزَّكاةِ، وَدَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ، وَاسْتَقْبِلُوا أَمْوَاجَ
الْبَلَاءِ بِالدُّعَاءِ "
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jagalah
harta kalian dengan menunaikan zakat, dan obatilah orang sakit kalian dengan
bersedekah, dan hadapilah badai musibah dengan do’a”
Hadits ini lemah,
karena pada sanadnya ada rawy yang bernama Fadhdhaal bin Jubair[3]; Imam
Al-Baihaqiy berkata: Fadhdhaal bin Jubair banyak meriwayatkan hadits-hadits mungkar
(صاحب مناكير).
Abu Haatim Ar-Raaziy (277H) rahimahullah berkata: Periwayatan haditsnya
lemah.
Ibnu ‘Adiy berkata:
Hadits-haditsnya gairu mahfuudzah (tidak sahih) .
4.
Hadits
Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy dalam kitabnya “Syu’ab
Al-Iman” 5/185 no.3280:
عن الْحَسَن بْن الْفَضْلِ بْنِ السَّمْحِ،
حَدَّثَنَا غِيَاثُ بْنُ كَلُّوبٍ الْكُوفِيُّ ، حَدَّثَنَا
مُطَرِّفُ بْنُ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " حَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ بالزَّكاةِ، وَدَاوُوا
مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ، وَرُدُّوا نائبَةَ الْبَلَاءِ بِالدُّعَاءِ "
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jagalah
harta kalian dengan menunaikan zakat, dan obatilah orang sakit kalian dengan
bersedekah, dan tolaklah terjadinya musibah dengan do’a”
Hadits ini sangat
lemah, karena pada sanadnya ada dua cacat:
Ad-Daauquthniy (385H) rahimahullah berkata:
Ia tidak diketahui (laa yu’raf).
2) Al-Hasan bin Al-Fadhl bin As-Samh[5] (280H);
Adz-Dzahabiy berkata: Haditsnya ditolak dan dituduh sebagai pemalsu hadits (تركوه، متهم).
5.
Hadits
Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy dalam kitabnya “Ad-Du’aa’”
no.34:
عن عِرَاك بْن خَالِدِ بْنِ يَزِيدَ، حَدَّثَنِي
أَبِي قَالَ: سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ بْنَ أَبِي عَبْلَةَ،
يُحَدِّثُ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: أُتِيَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ قَاعِدٌ فِي ظِلِّ الْحَطِيمِ بِمَكَّةَ،
فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أُتِيَ عَلَى مَالِ أَبِي فُلَانٍ بِسَيْفِ الْبَحْرِ
فَذَهَبَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا تَلِفَ مَالٌ
فِي بَرٍّ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا بِمَنْعِ الزَّكَاةِ، فَحَرِّزُوا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ
وَدَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ، وَادْفَعُوا عَنْكُمْ طَوَارِقَ الْبَلَاءِ
بِالدُّعَاءِ، فَإِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ،
مَا نَزَلَ يِكْشِفُهُ وَمَا لَمْ يَنْزِلْ يَحْبِسُهُ»
‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu
‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam didatangi oleh seseorang saat ia duduk di bawah naungan
Al-Hathiim (antara maqam Ibrahim dan pintu ka’bah) di Mekah, maka dikatakan kepadanya:
Ya Rasulullah, sesuatu menimpa harta ayahku si Fulan di Saif Al-Bahr kemudian
musnah.
Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah musnah
suatu harta di darat maupun di laut kecuali karena tidak dikeluarkan zakatnya, maka
jagalah harta kalian dengan menunaikan zakat, dan obatilah orang sakit
kalian dengan bersedekah, dan tolaklah dari kalian terjadinya musibah
dengan do’a karena sesungguhnya do’a itu bermanfaat bagi suattu yang telah
terjadi dan yang belum terjadi. Adapun yang sudah terjadi maka ia
menghilangkannya, sedangkan yang belum terjadi ia menahannya”.
Hadits ini
lemah karena pada sanadnya ada rawy yang bernama Ibrahim bin Abi ‘Ablah (152H); Ia tidak pernah
bertemu dengan ‘Ubadah bin Ash-Shamit (34H) radhiyallahu ‘anhu, maka
sanad ini teputus. [Lihat: Jaami’ At-Tahshiil karya Al-‘Alaaiy hal.140]
Adapun ‘Iraak
bin Khaalid bin Yaziid[6],
maka periwayatan haditsnya diperselisihkan.
Abu Hatim dan Ibnu Hajar menghukuminya
lemah:
Abu Hatim berkata: Haditsnya kacau (mudhtharib),
tidak kuat (مضطرب الحديث ليس بالقوي).
Ibnu Hajar
berkata: Layyin (ليّن) .
Sedangkan Duhaim, Ad-Daraquthniy dan
Adz-Dzahabiy meghukumi haditsnya “hasan”:
Duhaim berkata: (مَا كَانَ بِهِ
بأس إِن شاء الله).
Ad-Daruquthniy berkata: (لا بأس بِهِ).
Adz-Dzahabiy dalam kitabnya “Al-Miizaan” berkata: Ia
terkenal, haditnya hasan (معروف، حسن الحديث). Dan di dalam kitabnya “Al-Mugniy” mengatakan: Shaduuq
(صدوق).
Ibnu
Hibban (354H) rahimahullah menyebut ’Iraak dalam kitabnya “Ats-Tsiqaat”
dan berkata: Terkadang ia meriwaatkan hadits gariib (aneh) dan menyalahi
riwayat orang lain (رُبَّمَا أغرب وخالف).
Abu Haatim menghukumi hadits ini mungkar dalam kitab
“’Ilal Al-Hadiits” karya Ibnu Abi Hatim 2/615 no.640.
Lihat silsilah hadits dha’if karya syekh Albaniy 13/368 no.6162.
6. Hadits Al-Hasan Al-Bashriy rahimahullah.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (275H)
rahimahullah dalam kitabnya “Al-Maraasiil” no.105:
عَنِ الْحَسَنِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«حَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ، وَدَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةَ،
وَاسْتَقْبِلُوا أَمْوَاجَ الْبَلَاءِ بِالدُّعَاءِ وَالتَّضَرُّعِ»
Dari
Al-Hasan, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jagalah harta kalian dengan menunaikan zakat, dan obatilah orang
sakit kalian dengan bersedekah, dan hadapilah badai musibah dengan do’a dan
berendah diri”
Hadits ini
lemah karena sanadnya mursal (terputus), Al-Hasan Al-Bashriy (110H) seorang tabi’iy yang tidak
pernah bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam! [Lihat: Jaami’
At-Tahshiil karya Al-‘Alaaiy hal.162]
Akan
tetapi lafadz hadits: (دَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةَ) “obatilah orang sakit kalian dengan bersedekah” dihukumi sebagai “hadits hasan li gairih”
oleh syekh Albaniy rahimahullah.
Kemungkinan
seykh Albaniy menguatkan hadits ini dengan hadits ‘Ubadah bin Ash-Shamit di
atas.
Lihat Sahiih
At-Targiib 1/182 no.744, Sahiih Al-Jaami’ 1/634 no.3358, silsilah hadits dha’iif karya syekh
Albaniy 7/488.
Makna hadits ini juga bisa diperkuat oleh keumuman hadits Abu
Umamah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
«صَنَائِعُ
الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ»
[المعجم الكبير للطبراني: حسنه الشيخ الألباني]
“Perbuatan baik (kepada orang lain seperti sedekah) mencegah
kejadian buruk, dan sedekah yang dirahasiakan meredakan amarah Ar-Rabb (Allah)”.
[Al-Mu’jam Al-Kabiir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
Wallahu
a’lam!
[1] Lihat biografi “Musa bin Umair” dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir karya
Al-'Uqaily 4/159, Al-Jarh wa At-Ta'diil karya Ibnu Abi Hatim 8/155,
Al-Majruhiin karya Ibnu Hibban 2/238, Al-Kaamil karya Ibnu 'Adiy 8/54,
Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/148, Miizaan Al-I'tidaal karya
Adz-Dzahabiy 4/215, Taqriib At-Tahdziib karya Ibnu Hajar hal.553.
[2] Lihat biografi “Muhammad bin
Yunus bin Musa” dalam kitab: Al-Jarh wa At-Ta'diil 8/122, Al-Majruhiin 2/312, Al-Kaamil 7/553,
Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/109, Miizaan Al-I'tidaal 4/74, Al-Mugniy fii Adh-Dhu’afaa’ karya Adz-Dzahabiy 2/646,
Taqriib At-Tahdziib hal.515.
[3] Lihat biografi “Fadhdhaal” dalam kitab: Al-Majruhiin 2/204, Al-Kaamil 7/131, Miizaan Al-I'tidaal 3/347, Al-Mugniy fii
Adh-Dhu’afaa’ 2/510, Lisaan Al-Miizaan karya Ibnu Hajar
6/329,.
[4] Lihat biografi “Giyaats”
dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' karya Ad-Daruquthniy 3/127, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu
Al-Jauziy 2/247, Miizaan Al-I'tidaal 3/338, Lisaan
Al-Miizaan 6/312.
[5] Lihat biografi “Al-Hasan bin Al-Fadhl bin As-Samh” dalam kitab: Taariikh Bagdaad karya Al-Khathiib
Al-Bagdaadiy 8/410, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/208, Miizaan
Al-I'tidaal 1/517, Diiwaan Adh-Dhu’affaa’ karya Adz-Dzahabiy
hal.84, Lisaan Al-Miizaan 3/104,.
[6] Lihat biografi “Iraak”
dalam kitab: Al-Jarh wa At-Ta'diil 7/38, Ats-Tsiqaat karya
Ibnu Hibban 8/525, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 2/174, Tahdziib Al-Kamaal
karya Al-Mizziy 19/544, Miizaan Al-I'tidaal 3/63, Al-Mugniy
fii Adh-Dhu’afaa’ 2/431, Lisaan Al-Miizaan 9/370, Tahdziib At-Tahdziib karya Ibnu Hajar 7/171, Taqriib At-Tahdziib hal.388.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...