بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ
يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari kiamat maka ucapkanlah yang baik atau diam". [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam menyarankan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari
akhirat untuk berkata baik atau diam.
Pertanyaannya, kenapa Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam tidak memberikan pilihan lain, misalnya dengan ucapan yang mubah (hukumnya boleh)?
Jawabannya: Karena terlalu banyak
melakukan hal-hal yang mubah akan mengatarkan seseorang pada hal-hal yang makruh, kemudian akan terjerumus pada yang haram.
Selain itu perkara yang mubah bisa
dijadikan suatu yang baik jika diniatkan untuk suatu kebaikan.
Maka dari itu hendaknya waktu luang
atau masa-masa istirahat, atau kondisi lagi lesu diisi dengan aktifitas yang bermanfaat dalam urusan
dunia maupun akhirat.
Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّ
لِكُلِّ عَابِدٍ شِرَّةً، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةً ، فَإِمَّا إِلَى سُنَّةٍ،
وَإِمَّا إِلَى بِدْعَةٍ ، فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّةٍ، فَقَدِ
اهْتَدَى، وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ " [مسند أحمد: صحيح]
"Sesungguhnya
setiap ahli ibadah punya waktu semangat, dan setiap waktu semangat ada waktu
lesu (lemah), bisa jadi diisi dengan amalan yang sunnah atau dengan bid'ah.
Maka barangsiapa yang mengisi waktu lesunya dengan sunnahku maka ia telah
mendapat hidayah, dan barangsiapa yang mengisi waktu lesunya dengan selain itu
maka ia telah binasa". [Musnad Ahmad: Sahih]
Mengisi waktu luang dengan ketaatan
maka dengan sendirinya kita akan terjauh dari maksiat. Menyibukkan diri dengan
ibadah akan mengikis keburukan yang telah kita lakukan maupun yang akan kita
lakukan dengan tidak memberikan peluang bagi hawa nafsu.
Dari Abu Dzar radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«اتَّقِ اللَّهِ
حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ
النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
“Bertakwalah kamu dimanapun berada,
ikutkanlah keburukan dengan melakukan kebaikan yang akan menghapuskannya, dan
bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang mulia”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata kepada Mu'adz radhiyallahu 'anhu:
" يَا
مُعَاذُ، أَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ
بِخُلُقٍ حَسَنٍ " [مسند أحمد: حسن]
“Wahai Mu'az, ikutkanlah
keburukan dengan melakukan kebaikan yang akan menghapuskannya, dan bergaullah
dengan orang-orang dengan akhlak yang mulia”. [Musnad Ahmad: Hasan]
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّ
الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ} [هود: 114]
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. [Huud:114]
{وَيَدْرَءُونَ
بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ } [الرعد: 22]
Dan mereka menutupi keburukan dengan
kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). [Ar-Ra'd:22]
[Al-Qashash:54]
Dan sebaliknya, jika kita
meninggalkan ketaatan dan jauh dari Allah subhanahu wata’aalaa maka
setan akan menjadi teman yang menuntun dalam keburukan.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ
لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ (36) وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ
وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ} [الزخرف: 36، 37]
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang
Maha Pemurah (Al-Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan). Maka
syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari
jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. [Az-Zukhruf: 36-37]
Dikatakan
bahwa:
نفسك إن لم تشتغلها بالحق شغلتك بالباطل
“Dirimu, jika tidak engkau
sibukkan dengan kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dengan kebathilan”
Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu
'anhuma-; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" نِعْمَتَانِ
مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ " [صحيح البخاري]
"Ada dua nikmat yang sering dilalaikan
oleh orang banyak: Kesehatan dan waktu luang". [Sahih Bukhari]
Wallahu a’alm!
Lihat juga: Keutamaan dzikir - Akibat Maksiat - Hadits tentang sebab kebinasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...