بسم الله الرحمن الرحيم
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ
مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [المائدة: 6]
Allah tidak hendak menyulitkan kamu
(dengan syari'at-Nya), tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. [Al-Maaidah:6]
Diantara hikmah dan rahasia ibadah puasa di
bulan Ramadhan adalah terwujudnya kesempurnaan ‘ubudiyah
(penghambaan) kepada Allah ‘azza wajalla. Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ} [الذاريات: 56]
Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. [Adz-Dzariyaat:56]
Puasa adalah bentuk penghambaan kepada
Allah subhanahu wata’aa, meninggalkan segala sesuatu yang merusak puasa
demi ketaatan dan ketundukan kepada Allah Sang Pencipta, Pemilik, dan Pengatur
alam semesta.
Dengan berpuasa maka kualitas iman dan
ketakwaan seseoang semakin bertambah, rasa takut, harapan, dan cintanya kepada
Allah semakin kuat.
Allah subhanahu
wa ta'aalaa berfirman:
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]
Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [Al-Baqarah: 183]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي
بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي ". [صحيح
البخاري ومسلم]
Allah
'azza wa jalla berfirman: "Puasa adalah untukku, dan Aku yang akan
memberikan ganjarannya langsung. Meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya
demi Aku". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dengan puasa kita mewujudkan makna hidup dan mati demi
Allah, kita melakukan sesuatu karena Allah dan meninggalkan sesutu juga karena Allah 'azza wajalla.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ
الْمُسْلِمِينَ} [الأنعام : 162 - 163]
Katakanlah:
Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri
(kepada Allah)".
[Al-An'am: 162-163]
Ø Dari Abu Umamah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ، وَأَبْغَضَ لِلَّهِ، وَأَعْطَى لِلَّهِ،
وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الْإِيمَانَ» [سنن أبي داود: صححه
الألباني]
"Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi
karena Allah dan melarang (menahan) karena Allah, maka sempurnalah
imannya." [Sunan Abu Daud: Sahih]
Dengan berpuasa, seorang hamba membuktikan dan menguatkan
keimanannya dengan tuduk dan taat kepada perintah Allah subhanahu wata’aalaa
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمَا
كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ
لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ
ضَلَالًا مُبِينًا} [الأحزاب: 36]
"Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya maka sungguhlah dia
telah sesat, sesat yang nyata". [Al-Ahzab:36]
{فَلَا
وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا
يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} [النساء: 65]
"Maka
demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang
kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya". [An-Nisaa: 65]
{إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا
دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا
وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ} [النور: 51]
Sesungguhnya
jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya
agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami
mendengar, dan kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung. [An-Nuur:51]
Dengan ibadah puasa seorang hamba merasa lemah dan
hina di hadapan Tuhannya yang Maha Kaya dan Maha Kuat.
Karena
kekuatan dan kemampuan yang dirasakan saat tidak berpuasa sering menjerumuskan
ke sifat sombong dan semena-mena.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى} [العلق: 6-7]
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia
benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.
[Al-'Alaq: 6-7]
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ
الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ} [فاطر:
15]
Hai manusia, kamulah yang membutuhkan
kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) lagi
Maha Terpuji. [Faathir:15]
Puasa
membebaskan dari penghambaan kepada hawa nafsu dan kenikmatan dunia.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ
هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ
وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا
تَذَكَّرُونَ} [الجاثية: 23]
Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya
petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran? [Al-Jatsiyah: 23]
{أَرَأَيْتَ مَنِ
اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا (43) أَمْ
تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا
كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا} [الفرقان:
43-44]
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi
pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu
mendengar atau memahami (berakal)? Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).
[Al-Furqaan: 43-44]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi -shallallhu
'alaihi wasallam- bersabda:
«تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَعَبْدُ الدِّرْهَمِ
وَعَبْدُ الْخَمِيصَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ تَعِسَ
وَانْتَكَسَ وَإِذَا شِيكَ فَلَا انْتَقَشَ»
"Binasalah hamba dinar,
dirham, kain tebal dan sutra, jika diberi maka ia ridha jika tidak diberi maka
ia mencela. Binasalah dan merugilah ia, jika tertusuk duri maka ia tidak akan
terlepas darinya." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Dengan ibadah puasa seorang hamba senantiasa merasa
diawasi oleh Allah, merasakan kebersamaan dan kedekatan denganNya, yang
mengantar ia sampai kepada derajat ihsan.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا
يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرْضَى
مِنَ الْقَوْلِ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطًا} [النساء:
108]
Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi
mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada
suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redhai. Dan
adalah Allah Maha meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan.
[An-Nisaa':108]
Ø Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang
ihasan, beliau menjawab:
«أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ
لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ»
"Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu
melihat-Nya, dan jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia
melihatmu." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Syarah Arba’in hadits (2) Umar; Jibril bertanya tentang iman, islam, ihsan, dan kiamat
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Tingkatkan kualitas iman di bulan Ramadhan - Syarah Arba’in hadits (41) Ibnu ‘Amr; Nafsu harus tunduk kepada tuntunan Nabi – Makan dan minum di bulan Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...