بسم الله الرحمن الرحيم
Imam
Bukhari -rahimahullah- berkata:
بَابُ قَوْلِ النَّبِيِّ ﷺ بُعِثْتُ
بِجَوَامِعِ الكَلِمِ
Bab: Sabda Nabi ﷺ “Aku diutus dengan kalimat yang singkat penuh makna”
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan
tentang keutamaan Al-Qur’an dan Sunnah yang singkat tapi penuh dengan makna.
Beliau meriwayatkan 2 hadits dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
A. Hadits
pertama:
Imam
Bukhari -rahimahullah- berkata:
7273 - حَدَّثَنَا عَبْدُ
العَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، عَنِ ابْنِ
شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ المُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ، قَالَ: «بُعِثْتُ بِجَوَامِعِ الكَلِمِ،
وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ، وَبَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِي أُتِيتُ
بِمَفَاتِيحِ خَزَائِنِ الأَرْضِ فَوُضِعَتْ فِي يَدِي»، قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ:
فَقَدْ ذَهَبَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ وَأَنْتُمْ تَلْغَثُونَهَا، أَوْ تَرْغَثُونَهَا،
أَوْ كَلِمَةً تُشْبِهُهَا
Telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz
bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibn Syihab
dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu,
Rasulullah ﷺ bersabda, "Aku
diutus dengan kalimat singkat yang padat makna, dan aku ditolong dengan rasa
takut yang dihunjamkan dalam dada musuh-musuhku, dan ketika aku tidur, aku
bermimpi diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi lantas diletakkan di tanganku, "
Abu Hurairah berkata, 'Rasulullah ﷺ
pergi (wafat) sedang kalian telah menikmati limpahan kekayaan itu -atau
menghisap perbendaharaan bumi itu- atau kalimat-kalimat yang semisal."
Penjelasan singkat hadits ini:
1. Biografi
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya
2. Allah 'azza wajalla memberikan keistimewaan kepada Nabi Muhammad ﷺ yang tidak diberikan kepda Nabi yang lain.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
" فُضِّلْتُ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ بِسِتٍّ: أُعْطِيتُ جَوَامِعَ
الْكَلِمِ، وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ، وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمُ، وَجُعِلَتْ
لِيَ الْأَرْضُ طَهُورًا وَمَسْجِدًا، وَأُرْسِلْتُ إِلَى الْخَلْقِ كَافَّةً،
وَخُتِمَ بِيَ النَّبِيُّونَ " [صحيح مسلم]
"Aku diberi keutamaan atas
para nabi dengan enam hal: Aku diberi "jawami' al-kalim" (ucapan yang
singkat dan penuh makna), aku diberi pertolongan dengan rasa takut (yang
menyelimuti musuh), dihalalkan bagiku harta rampasan perang, dijadikan untukku
bumi sebagai alat bersuci (pengganti air) dan mesjid, dan aku diutus kepada
makhluk seluruhnya". [Shahih Muslim]
Lihat: Keistimewaan Nabi Muhammad dalam Al-Qur’an
3. Makna
“Jawami’ul Kalim”.
Ada beberapa pendapat ulama:
Pertama: Nabi ﷺ
berbicara dengan kalimat yang singkat dan mengandung makna yang luas.
Ketika Rasulullah ﷺ
ditanya tentang minuman yang diharamkan, Abu Musa radhiyallahu 'anhu berkata:
كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ قَدْ أُعْطِيَ
جَوَامِعَ الْكَلِمِ بِخَوَاتِمِهِ، فَقَالَ: «أَنْهَى عَنْ كُلِّ مُسْكِرٍ
أَسْكَرَ عَنِ الصَّلَاةِ» [صحيح مسلم]
"Rasulullah ﷺ
telah diberi jawami’ul kalim, beliau bersabda, "Saya melarang dari
setiap sesuatu yang memabukkan yang melalaikan dari salat." [Shahih
Muslim]
Ø Imam Bukhari berkata:
" وَبَلَغَنِي أَنَّ
جَوَامِعَ الكَلِمِ: أَنَّ اللَّهَ يَجْمَعُ الأُمُورَ الكَثِيرَةَ، الَّتِي
كَانَتْ تُكْتَبُ فِي الكُتُبِ قَبْلَهُ، فِي الأَمْرِ الوَاحِدِ، وَالأَمْرَيْنِ،
أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ " [صحيح البخاري]
“Sampai berita kepadaku bahwa makna jawami'
kalim ialah, Allah menghimpun sekian banyak masalah yang pernah ditulis
dalam kitab-kitab suci sebelumnya dalam satu masalah atau dua masalah, atau
seperti itu”. [Shahih Bukhari]
Kedua: Al-Harawaih dan Ibnu Bathal rahimahumallah
berpendapat bahwa yang dimaksud adalah Al-Qur’an karena mengandung makna yang
sangat luas. [Syarah Shahih Bukhari karya Ibnu Bathal 5/143]
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ} [الأنعام:
38]
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam
Al-Kitab. [Al-An'aam:38]
{وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ
تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ} [النحل: 89]
Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran)
untuk menjelaskan segala sesuatu. [An-Nahl:89]
4. Allah ta'aalaa memberikan pertolongan dengan rasa takut.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
" أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الأَنْبِيَاءِ
قَبْلِي: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ
مَسْجِدًا وَطَهُورًا، وَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ
فَلْيُصَلِّ، وَأُحِلَّتْ لِي الغَنَائِمُ، وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى
قَوْمِهِ خَاصَّةً، وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً، وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ
" [صحيح البخاري ومسلم]
"Aku diberi lima perkara yang tidak
diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku: Aku diberi pertolongan dengan rasa
takut (yang menyelimuti musuh) sebelum tiba di medan perang sejauh satu bulan
perjalanan, dan dijadikan untukku bumi sebagai mesjid dan alat bersuci
(pengganti air) maka siapa saja dari umatku yang didapati waktu salat maka
hendaklah ia salat. Dan dihalalkan bagiku harta rampasan perang, dan Nabi
sebelumnya diutus kepada kaumnya saja sedangkan aku diutus kepada manusia
seluruhnya, dan aku diberi syafa'at". [Sahih Bukhari dan Muslim]
5. Diberi
kunci kekayaan bumi.
Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu;
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ خَرَجَ
يَوْمًا، فَصَلَّى عَلَى أَهْلِ أُحُدٍ صَلاَتَهُ عَلَى المَيِّتِ، ثُمَّ
انْصَرَفَ إِلَى المِنْبَرِ، فَقَالَ: «إِنِّي فَرَطُكُمْ، وَأَنَا شَهِيدٌ
عَلَيْكُمْ، وَإِنِّي وَاللَّهِ لَأَنْظُرُ إِلَى حَوْضِي الآنَ، وَإِنِّي قَدْ
أُعْطِيتُ مَفَاتِيحَ خَزَائِنِ الأَرْضِ - أَوْ مَفَاتِيحَ الأَرْضِ - وَإِنِّي
وَاللَّهِ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوا بَعْدِي، وَلَكِنِّي أَخَافُ
عَلَيْكُمْ أَنْ تَنَافَسُوا فِيهَا»
Bahwa suatu hari Rasulullah ﷺ keluar dan menyalatkan terhadap para
sahabat yang tewas di perang Uhud, lantas beliau menuju mimbar dan bersabda,
"Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas
kalian, dan aku demi Allah, sungguh telah melihat telagaku sekarang, dan aku
diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Demi Allah, saya
tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun yang
justru aku khawatirkan atas kalian adalah kalian bersaing terhadap
kekayaan-kekayaan bumi." [Shahih Bukhari]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 07; Waspada dari kegemerlapan duniawi dan berlomba padanya
B. Hadits
kedua:
Imam
Bukhari -rahimahullah- berkata:
7274 - حَدَّثَنَا عَبْدُ
العَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ سَعِيدٍ [بن أبي سعيد المَقْبُرِيُّ]،
عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ، قَالَ: «مَا مِنَ
الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلَّا أُعْطِيَ مِنَ الآيَاتِ مَا مِثْلُهُ أُومِنَ، أَوْ
آمَنَ، عَلَيْهِ البَشَرُ، وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ
اللَّهُ إِلَيَّ، فَأَرْجُو أَنِّي أَكْثَرُهُمْ تَابِعًا يَوْمَ القِيَامَةِ»
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz
bin Abdullah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-Laits, dari Sa'id [bin
Abi Sa’id Al-Maqburiy], dari ayahnya, dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Tidak seorang nabi
pun kecuali ia diberi beberapa mukjizat yang tak bisa diserupai oleh apapun
sehingga manusia mengimaninya -atau dengan redaksi 'sehingga manusia dijadikan
beriman'-, namun yang diberikan kepadaku hanyalah berupa wahyu yang Allah
wahyukan kepadaku, maka aku berharap menjadi manusia yang paling banyak
pengikutnya di hari kiamat."
Penjelasan singkat hadits ini:
1) Setiap
Nabi diberi mukjizat.
2) Mukjizat terbesar Nabi Muhammad ﷺ adalah Al-Qur’an.
Lihat: Keistimewaan Al-Qur'an
3) Umat
Nabi Muhammad ﷺ adalah umat terbanyak.
Dari Anas
bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«أَنَا
أَوَّلُ النَّاسِ يَشْفَعُ فِي الْجَنَّةِ ، وَأَنَا أَكْثَرُ الْأَنْبِيَاءِ تَبَعًا»
[صحيح مسلم]
“Aku
adalah orang yang paling pertama memberi syafa'at masuk surga, dan aku adalah
nabi yang paling banyak pengikutnya”. [Sahih Muslim]
Ø
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
" عُرِضَتْ عَلَيَّ الأُمَمُ،
فَأَخَذَ النَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ الأُمَّةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ النَّفَرُ،
وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ العَشَرَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ الخَمْسَةُ،
وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ وَحْدَهُ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ كَثِيرٌ، قُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ،
هَؤُلاَءِ أُمَّتِي؟ قَالَ: لاَ، وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الأُفُقِ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا
سَوَادٌ كَثِيرٌ، قَالَ: هَؤُلاَءِ أُمَّتُكَ، وَهَؤُلاَءِ سَبْعُونَ أَلْفًا قُدَّامَهُمْ
لاَ حِسَابَ عَلَيْهِمْ وَلاَ عَذَابَ، قُلْتُ: وَلِمَ؟ قَالَ: كَانُوا لاَ يَكْتَوُونَ،
وَلاَ يَسْتَرْقُونَ، وَلاَ يَتَطَيَّرُونَ ، وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
" [صحيح البخاري ومسلم]
“Diperlihatkan padaku seluruh umat, aku melihat
seorang nabi lewat bersama satu umat, dan nabi lewat bersama beberapa orang,
dan nabi lewat bersama sepuluh orang, dan nabi lewat bersama lima orang, dan
nabi lewat bersama satu orang. Kemudian aku melihat kerumunan banyak orang dan
aku bertanya: Wahai Jibril, apakah mereka itu adalah umatku? Jibril menjawab:
Bukan, akan tetapi lihatlah ke ufuk! Maka aku melihat kerumunan orang yang
banyak. Jibril berkata: Mereka itu adalah umatmu, dan tujuh puluh ribu dari mereka
yang terdepan akan masuk surga tanpa dihisab dan disiksa! Aku bertanya: Kenapa?
Jibril menjawab: Mereka tidak berobat dengan kai’ (pengobatan api), tidak
meminta diruqyah, tidak meyakini thiyarah (keberuntungan atau musibah karena
sesuatu selain Allah), dan mereka senantiasa bertawakkal kepada Tuhan mereka”.
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø
Dari Buraidah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَهْلُ الجَنَّةِ عِشْرُونَ وَمِائَةُ
صَفٍّ ثَمَانُونَ مِنْهَا مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ وَأَرْبَعُونَ مِنْ سَائِرِ الأُمَمِ»
[سنن الترمذي: صحيح]
“Penduduk surga terdiri dari seratus dua puluh
barisan, delapan puluh dari mereka adalah dari umat ini (Islam), dan empat
puluhnya lagi dari umat-umat yang lain”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Lihat:
Keistimewaan Umat Islam
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab I’tisham; Berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...