Manusia itu amat bodoh.
{إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ
عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ
مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا } [الأحزاب:
72]
Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat*
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu
oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.
[Al-Ahzaab:72]
*Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah
tugas-tugas keagamaan.
Jangan bodoh.
{وَإِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ
إِعْرَاضُهُمْ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَبْتَغِيَ نَفَقًا فِي الْأَرْضِ أَوْ سُلَّمًا
فِي السَّمَاءِ فَتَأْتِيَهُمْ بِآيَةٍ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدَى
فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ} [الأنعام: 35]
Dan jika perpalingan
mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, Maka jika kamu dapat membuat lobang
di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mukjizat kepada
mereka (maka buatlah)*. kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan
mereka semua dalam petunjuk sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk
orang-orang yang jahil. [Al-An'aam:35]
*Maksudnya ialah:
janganlah kamu merasa keberatan atas sikap mereka itu berpaling daripada kami.
kalau kamu merasa keberatan cobalah usahakan suatu mukjizat yang dapat
memuaskan hati mereka, dan kamu tentu tidak akan sanggup.
{قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ
لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ
بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ} [هود: 46]
Allah berfirman:
"Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan
akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya* perbuatan yang tidak baik.
sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui
(hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan
termasuk orang-orang yang jahil." [Huud:46]
*Menurut pendapat
sebagian ahli tafsir bahwa yang dimaksud dengan perbuatannya, ialah permohonan
nabi Nuh 'alaihissalam agar anaknya dilepaskan dari bahaya.
Semua yang melakukan
maksiat adalah orang bodoh.
{إِنَّمَا التَّوْبَةُ
عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ
قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا}
[النساء: 17]
Sesungguhnya Taubat
di sisi Allah hanyalah Taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan
lantaran kejahilan (kebodohan)*, yang Kemudian mereka bertaubat dengan
segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana. [An-Nisaa':17]
*Maksudnya ialah: 1.
orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah
maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. 2. orang yang durhaka kepada
Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. orang yang melakukan kejahatan Karena
kurang kesadaran lantaran sangat marah atau Karena dorongan hawa nafsu.
{وَإِذَا جَاءَكَ الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِنَا فَقُلْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ
الرَّحْمَةَ أَنَّهُ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْ بَعْدِهِ
وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ} [الأنعام: 54]
Apabila orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang kepadamu, Maka Katakanlah: "Salaamun
alaikum*. Tuhanmu telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang**, (yaitu)
bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan
(kebodohan), Kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan
perbaikan, Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[Al-An'aam:54]
*Salaamun 'alikum
artinya Mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu.
**Maksudnya: Allah
Telah berjanji sebagai kemurahan-Nya akan melimpahkan rahmat kepada mahluk-Nya.
{ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ
عَمِلُوا السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا إِنَّ
رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ } [النحل: 119]
Kemudian,
Sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena
kebodohannya, Kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (apa yang
telah ia rusak), Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. [Al-An'aam:119]
Yang diperintahkan
bertaubat adalah orang yang melakukan maksiat dengan sengaja dan tahu hukum,
adapun yang tidak sengaja atau tidak tahu hukum maka tidak perlu bertaubat tapi
jangan mengulanginya dan harus berlajar.
{قَالَ رَبِّ السِّجْنُ
أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ
أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ} [يوسف: 33]
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara
lebih Aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau
hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu Aku akan cenderung untuk
(memenuhi keinginan mereka) dan tentulah Aku termasuk orang-orang yang
bodoh." [Yusuf:33]
{أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ
الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ} [النمل:
55]
Luth berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu
mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita?
Sebenarnya kamu adalah kaum yang bodoh".
[An-Naml:55]
{قَالَ هَلْ عَلِمْتُمْ
مَا فَعَلْتُمْ بِيُوسُفَ وَأَخِيهِ إِذْ أَنْتُمْ جَاهِلُونَ} [يوسف: 89]
Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui
(kejelekan) apa yang Telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika
kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?". [Yusuf:89]
Kebodohan biang kemusyrikan.
{وَجَاوَزْنَا بِبَنِي
إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتَوْا عَلَى قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَى أَصْنَامٍ لَهُمْ
قَالُوا يَا مُوسَى اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ
تَجْهَلُونَ } [الأعراف: 138]
Dan kami seberangkan Bani Israil ke seberang
lautan itu (utara laut Merah), Maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum
yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa.
buatlah untuk kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa
Tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu Ini adalah kaum
yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)". [Al-A'raaf:138]
{قُلْ أَفَغَيْرَ اللَّهِ
تَأْمُرُونِّي أَعْبُدُ أَيُّهَا الْجَاهِلُونَ } [الزمر: 64]
Katakanlah: "Maka apakah kamu menyuruh Aku
menyembah selain Allah, Hai orang-orang yang bodoh?"
[Az-Zumar:64]
Orang bodoh tidak beriman.
{وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا
إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ
شَيْءٍ قُبُلًا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ
يَجْهَلُونَ} [الأنعام: 111]
Kalau sekiranya kami turunkan malaikat kepada
mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan kami
kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka (menjadi saksi bahwa Muhammad
adalah Rasulullah), niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika
Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (bodoh).
[Al-An'aam:111]
{وَيَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ
عَلَيْهِ مَالًا إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى اللَّهِ وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الَّذِينَ
آمَنُوا إِنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَلَكِنِّي أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ}
[هود: 29]
Dan (Dia berkata): "Hai kaumku, Aku tiada
meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. upahku hanyalah
dari Allah dan Aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah
beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi Aku
memandangmu suatu kaum yang bodoh". [Huud:29]
{قَالُوا أَجِئْتَنَا لِتَأْفِكَنَا
عَنْ آلِهَتِنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (22) قَالَ
إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَأُبَلِّغُكُمْ مَا أُرْسِلْتُ بِهِ وَلَكِنِّي
أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ} [الأحقاف: 22، 23]
Mereka menjawab: "Apakah kamu datang
kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan Kami? Maka
datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu
termasuk orang-orang yang benar". Ia berkata: "Sesungguhnya
pengetahuan (tentang itu) hanya pada sisi Allah dan aku (hanya) menyampaikan
kepadamu apa yang aku diutus dengan membawanya tetapi Aku lihat kamu adalah
kaum yang bodoh". [Al-Ahqaaf: 22-23]
{وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا
قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ} [البقرة: 67]
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada
kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi
betina." mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah
ejekan?"* Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak
menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil". [Al-Baqarah:67]
*Hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah
supaya hilang rasa penghormatan mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ
آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ أَلَا إِنَّهُمْ
هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لَا يَعْلَمُونَ } [البقرة: 13]
Apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain Telah beriman." mereka menjawab:
"Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu Telah
beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi
mereka tidak tahu. [Al-Baqarah:13]
{وَمَنْ يَرْغَبُ عَنْ
مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلَّا مَنْ سَفِهَ نَفْسَهُ } [البقرة: 130]
Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim,
melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri. [Al-Baqarah:130]
Mengatakan perkataan yang melampaui batas
terhadap Allah
{وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ
سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا } [الجن: 4]
Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada
kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah*.
[Al-Jin:4]
Dimaksud dengan perkataan yang melampaui batas,
ialah mengatakan bahwa Allah mempunyai isteri dan anak.
Tidak memahami syari'ah Allah.
{سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ
مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا قُلْ لِلَّهِ
الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ} [البقرة:
142]
Orang-orang yang kurang akalnya* diantara manusia
akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya
(Baitul Maqdis) yang dahulu mereka Telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah:
"Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; dia memberi petunjuk kepada siapa
yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"[94]. [Al-Baqarah:142]
*Maksudnya: ialah orang-orang yang kurang
pikirannya sehingga tidak dapat memahami maksud pemindahan kiblat.
Waktu nabi Muhammad sallallahu 'alaihi
wasallam berada di Mekah di tengah-tengah kaum musyirikin beliau berkiblat
ke Baitul Maqdis. tetapi setelah 16 atau 17 bulan nabi berada di Madinah
ditengah-tengah orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan untuk
mengambil ka'bah menjadi kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian bahwa
dalam ibadat shalat itu bukanlah arah Baitul Maqdis dan ka'bah itu menjadi
tujuan, tetapi menghadapkan diri kepada Tuhan. untuk persatuan umat islam,
Allah menjadikan ka'bah sebagai kiblat.
Membunuh anak
{قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ قَتَلُوا أَوْلَادَهُمْ
سَفَهًا بِغَيْرِ عِلْمٍ وَحَرَّمُوا مَا رَزَقَهُمُ اللَّهُ افْتِرَاءً عَلَى اللَّهِ
قَدْ ضَلُّوا وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ} [الأنعام: 140]
Sesungguhnya Rugilah
orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak mengetahui*
dan mereka mengharamkan apa yang Allah Telah rezki-kan pada mereka dengan
semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka Telah sesat dan
tidaklah mereka mendapat petunjuk. [Al-An'aam:140]
*Bahwa Allahlah yang
memberi rezki kepada hamba-hambaNya.
Sifat kaum jahiliyah.
{ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ
مِنْ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُعَاسًا يَغْشَى طَائِفَةً مِنْكُمْ وَطَائِفَةٌ قَدْ
أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ}
[آل عمران: 154]
Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah
menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari
pada kamu (yang kuat keyakinannya), sedang segolongan lagi (yang masih ragu) telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri,
mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah*.
[Ali 'Imran:154]
*Ialah: sangkaan bahwa kalau Muhammad sallallahu
'alaihi wasallam itu benar-benar nabi dan Rasul Allah, tentu dia tidak akan
dapat dikalahkan dalam peperangan.
{أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ
يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ} [المائدة:
50]
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki,
dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang
yang yakin ? [Al-Maidah:50]
{وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ
وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى} [الأحزاب: 33]
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu* dan
janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang
dahulu**. [Al-Ahzaab:33]
*Maksudnya: isteri-isteri Rasul agar tetap di
rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara'.
perintah Ini juga meliputi segenap mukminat.
**Yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah
Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum nabi Muhammad sallallahu 'alaihi
wasallam dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan,
yang terjadi sesudah datangnya Islam.
{إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ
كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ } [الفتح: 26]
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati
mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah. [Al-Fath:26]
Berpaling dari orang bodoh.
{خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ
بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ} [الأعراف: 199]
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang
mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
[Al-A'raaf:199]
{وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ
أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ
لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ} [القصص: 55]
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang
tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi
kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami
tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". [Al-Qashash:55]
{وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ
الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا
سَلَامًا} [الفرقان: 63]
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu
(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan. [Al-Furqaan:63]
Wallahu a'lam!
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ خَطِيئَتِيْ وَجَهْلِيْ
وَإِسْرَافِيْ فِيْ أَمْرِيْ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ جِدِّيْ وَهَزْلِيْ
وَخَطَئِيْ وَعَمْدِيْ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِيْ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا
أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ
. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ
وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
"Ya Allah .. ampunilah dosa-dosaku, kebodohanku,
urusanku yang berlebihan, dan apa yang Engkau lebih tahu dariku. Ya Allah .. ampunilah kesungguhanku, kelalaianku,
kesalahanku, yang aku sengaja, dan semua itu aku lakukan. Ya Allah .. ampunilah apa yang aku dahulukan, apa yang aku
belakangkan, apa yang aku sembunyikan, apa yang aku perlihatkan, dan apa yang
Engkau lebih tahu dariku, Engkaulah yang berhak mendahulukan dan membelakangkan, dan
Engkaulah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu." [Sahih Muslim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...