بسم الله الرحمن الرحيم
Pendahuluan:
Perkara jiwa adalah suatu yang sangat
agung, oleh sebab itu Allah bersumpah dengannya dalam Al-Qur’an setelah
bersumpah dengan beberapa makhluk agung lainnya. Allah subhanahu wata'ala
berfirman:
{وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا
(1) وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا (2) وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا (3) وَاللَّيْلِ
إِذَا يَغْشَاهَا (4) وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا (5) وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا
(6) وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ
أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا} [الشمس: 1 - 10]
Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi
bulan apabila mengiringinya, demi siang apabila menampakkannya, demi malam
apabila menutupinya (gelap gulita), demi langit serta pembinaannya (yang
menakjubkan), demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaan
(ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan
ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan
sungguh rugi orang yang mengotorinya. [Asy-Syams: 1-10]