Hadits tentang mengusap
dahi atau wajah setelah salam dari salat diriwayatkan dari Anas bin Malik radiyallahu
'anhu melalui beberapa sanad, diantaranya:
a. Diriwayatkan
oleh Ibnu As-Sunniy (364H) dalam kitabnya 'Amal al-yaum wa al-lailah
no.112:
قال:
أَخْبَرَنَا سَلْمُ بْنُ مُعَاذٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَنْبَسَةَ،
حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ الْحَوْضِيُّ، حَدَّثَنَا سَلَّامٌ
الْمَدَائِنِيُّ، عَنْ زَيْدٍ الْعَمِّيِّ،
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَضَى صَلَاتَهُ مَسَحَ
جَبْهَتَهُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى، ثُمَّ قَالَ: «أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ، اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنِّي الْهَمَّ وَالْحَزَنَ»
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- jika sesesai dari salatnya
beliau mengusap dahinya dengan tangan kanan kemudian membaca: "Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Maha pemurah
dan Maha penyayang, Ya Allah jauhkanlah dari ku beban pikiran dan kesedihan".
Syekh
Albaniy –rahimahullah- mengatakan: Sanad hadits
ini palsu, yang dicurigai sebagai pemalsunya adalah Sallam Al-Madaainiy Ath-Thawiil[1],
ia adalah seorang pembohong.
Dan
Zaid Al-'Ammiy[2]
juga lemah periwayatannya.
b.
Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy
(360H) dalam kitabnya "Al-Mu'jam Al-Ausath" 3/289 no.3178:
قال : حدثنا بكر
قال نا عبد الله بن صالح قال نا كثير بن سليم اليشكري
عن أنس بن مالك أن النبي صلى الله عليه و سلم كان إذا صلى وفرغ من صلاته
مسح بيمينه على رأسه وقال: بسم الله الذي لا إله إلا هو الرحمن الرحيم اللهم أذهب عني
الهم والحزن
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- jika salat dan sesesai dari
salatnya beliau mengusap kepalanya dengan tangan kanan kemudian membaca:
"Dengan nama Allah yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, Ya Allah jauhkanlah dari ku beban pikiran dan
kesedihan".
Syekh
Albaniy mengatakan: Sanad hadits ini sangat lemah
karena Katsiir bin Sulaim[3];
Imam Bukhari dan Abu Hatim mengatakan: Periwayatan haditsnya mungkar (sangat
lemah). An-Nasa'i dan Al-Azdiy mengatakan: Periwayatan haditsnya ditolak (matruuk).
Diriwayatkan
juga oleh Ibnu 'Adiy (365H) dalam kitabnya "Al-Kaamil"
6/64:
قال : حدثنا بن
ذريح ثنا جبارة ثنا كثير
عن أنس كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قضى صلاته مسح جبهته بيمينه ثم يقول :
بسم الله الذي لا إله غيره اللهم أذهب عني الهم والحزن ثلاثا
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- ketika sesesai dari salatnya
beliau mengusap dahinya dengan tangan kanan kemudian membaca: "Dengan nama
Allah yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain-Nya, Ya Allah jauhkanlah dari
ku beban pikiran dan kesedihan" tiga kali.
Syekh Albaniy mengatakan: Katsiir bin Sulaim, periwayatan haditsnya lemah. Begitu
pula dengan Jubaarah bin Al-Mugallis[4], bahkan ia lebih lemah dari Katsiir karena sebagian ulama menuduhnya
sebagai pembohong.
[Lihat silsilah hadits dhaif karya syekh Albaniy
no.660, 1058]
c.
Diriwayatkan
oleh Abu Nu'aim Al-Ashbahaniy (430H) dalam kitabnya "Akhbaar
Ashbahaan" 2/104:
قال : ثنا عبد
الرحمن بن محمد بن حماد الطهراني ، ثنا الحسن بن يزيد الجصاص ، ثنا داود بن المحبر ، ثنا العباس بن
رزين مصطفى السلمي ، عن جلاس بن عمرو ، عن ثابت البناني ، عن أنس بن مالك ،
قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قضى صلاته مسح جبهته بكفه اليمنى ، ثم
أمرها على وجهه حتى يأتي بها على لحيته ويقول : « بسم الله الذي لا إله إلا هو عالم
الغيب والشهادة الرحمن الرحيم ، اللهم أذهب عني الغم والحزن والهم ، اللهم بحمدك انصرفت
وبذنبي اعترفت ، أعوذ بك من شر ما اقترفت ، وأعوذ بك من جهد بلاء الدنيا ومن عذاب الآخرة
»
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- jika salat dan sesesai dari
salatnya beliau mengusap dahinya dengan telapak tangan kanannya, kemudian
meneruskannya mengusap wajah sampai jenggetnya, kemudian membaca: "Dengan
nama Allah yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang mengetahui yang
gaib dan nyata, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Ya Allah .. jauhkanlah
dari ku kesulitan, kesedihan, dan beban pikiran, Ya Allah .. dengan pujian-Mu
aku selesai salat, dan dengan dosa-dosaku aku mengakui, aku berlindung kepada-Mu
dari keburukan yang aku lakukan, dan aku berlilndung kepada-Mu dari sulitnya
cobaan dunia dan siksaan akhirat".
Syekh Albaniy mengatakan: Sanad hadits ini palsu, diantara perawinya ada Daud bin Al-Muhabbar[5] seorang pembohong.
Dan Al-'Abbas bin Raziin
As-Sulamiy; aku tidak mengetahuinya.
[Lihat silsilah hadits dhaif karya syekh Albaniy
no.1059]
d.
Diriwayatkan
oleh Aslam Al-Wasithiy (292H) dalam kitab "Taarikh Waasith"
halaman 130:
قال : ثنا عمار
بن خالد عن محمد بن يزيد عن عنبسة بن عبد الواحد الواسطي عن عمرو بن قيس قال : كان
رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا انصرف من صلاته مسح جبهته بيده اليمنى وقال : بسم
الله الذي لا إله إلا هو عالم الغيب والشهادة الرحمن الرحيم اللهم ، أذهب عني الهم
والحزن
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- jika salat dan sesesai dari
salatnya beliau mengusap dahinya dengan tangan kanannya, kemudian membaca:
"Dengan nama Allah yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang mengetahui yang
gaib dan nyata, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Ya Allah .. jauhkanlah
dari ku beban pikiran, dan kesedihan".
Syekh Albaniy mengatakan: Sanad hadits ini lemah dan terputus (mursal), Amru bin Qais[6]
adalah seorang tabi'iy (tidak bertemu dengan Rasulullah).
Dan 'Anbasah bin Abdu Al-Waahid
Al-Wasithiy, aku tidak mendapatkan biografinya.
[Lihat silsilah hadits dhaif karya syekh Albaniy
no.3904]
Majelis Fatwa "Al-Lajnah Ad-Daimah"
Saudi Arabiyah ditanya: Apakah disunatkan mengusap wajah setelah salam dari
salat?
Jawabannya: Hal itu tidak disunatkan, dan kami
tidak mengetahui hadits tentang itu (yang sahih) dari Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam baik itu dari perkataan maupun perbuatannya. Dan tidak pula
diketahui (dinukil) dari sahabat Rasulullah sebagaimana yang kami ketahui. Dan
yang terbaik dari segala kebaikan adalah Al-Ittibaa' (mengikuti sunnah
Rasulullah dan sahabatnya dalam beribadah), dan keburukan adalah Al-Ibtidaa'
(mengada-adakan dalam urusan ibadah). [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 7/72]
Dari Malik bin Al-Huwairits radhiyallahu 'anhu; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
صَلُّوا كَمَا
رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي [صحيح البخاري]
"Salatlah kalian (dengan
cara) seperti kalian melihatku salat". [Sahih Bukhari]Wallahu a'lam!
Referensi:
Lihat juga: Mengusap wajah setelah berdo'a - Adab berdo'a - Do'a kesusahan dan kesedihan – Baca basmalah - Buku tentang Syekh Albaniy rahimahullah - Bagaimana menghukumi hadits
[1] Lihat biografi Sallam
Al-Madaainiy dalam kitab: Adh-Adhu'afaa' karya Al-Bukhariy hal.57,
Adh-Adhu'afaa' karya Al-'Uqailiy 3/419, Al-Jarh wa At-Ta'diil karya Ibnu Abi
Hatim 4/260, Al-Majruuhiin karya Ibnu Hibbaan 1/339, Al-Kaamil karya Ibnu 'Adiy
3/299, Adh-Adhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 2/6, Miizaan Al-I'tidaal karya
Adz-Dzahabiy 3/252, Taqriib At-Tahdziib karya Ibnu Hajar hal.261.
[2] Lihat biografi Zaid Al-'Ammiy dalam kitab: Adh-Adhu'afaa'
karya Al-'Uqailiy 3/145, Al-Jarh wa At-Ta'diil 3/560, Al-Majruuhiin 1/309,
Al-Kaamil 3/198, Adh-Adhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/305, Miizaan Al-I'tidaal
3/151, Taqriib At-Tahdziib hal.223 .
[3] Lihat biografi Katsiir bin Sulaim dalam kitab: Adh-Adhu'afaa'
karya An-Nasa'i hal.229, Adh-Adhu'afaa' karya Al-'Uqailiy 7/309, Al-Jarh wa
At-Ta'diil 7/152, Al-Majruuhiin 2/223, Adh-Adhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.133,
Adh-Adhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/23, Miizaan Al-I'tidaal 5/489, Taqriib
At-Tahdziib hal.459 .
[4] Lihat biografi Jubarah bin Al-Mugallis dalam
kitab: Adh-Adhu'afaa' karya Al-'Uqailiy 1/206, Al-Jarh wa At-Ta'diil 2/550,
Al-Majruuhiin 1/221, Al-Kaamil 2/180, Adh-Adhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/165,
Miizaan Al-I'tidaal 2/111, Taqriib At-Tahdziib hal.137 .
[5] Lihat biografi Daud bin Al-Muhabbar dalam
kitab: Adh-Adhu'afaa' karya Al-Bukhariy hal.45, Adh-Adhu'afaa' karya
Al-'Uqailiy 2/35, Al-Jarh wa At-Ta'diil 3/424, Al-Majruuhiin 1/291, Al-Kaamil
3/98, Adh-Adhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.78, Adh-Adhu'afaa' karya Ibnu
Al-Jauziy 1/267, Miizaan Al-I'tidaal 3/33, Taqriib At-Tahdziib hal.200 .
[6] Lihat biografi 'Amru bin Qais dalam kitab: Tahdziib Al-Kamaal karya Al-Mizziy
22/195, Al-Kaasyif karya Adz-Dzahabiiy 2/86, Taqriib At-Tahdziib hal.426.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...