Senin, 05 Mei 2025

Kisah Nabi Yusya’ yang menghentikan matahari

بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

"غَزَا نَبِيٌّ مِنَ الأَنْبِياءِ صلواتُ اللَّه وسلامُهُ علَيهِمْ فَقَالَ لقوْمِهِ: لا يتْبعْني رَجُلٌ ملَكَ بُضْعَ امْرَأَةٍ. وَهُوَ يُرِيدُ أَن يَبْنِيَ بِهَا وَلَمَّا يَبْنِ بِها، وَلا أَحدٌ بنَى بيُوتاً لَمْ يرفَع سُقوفَهَا، وَلا أَحَدٌ اشْتَرى غَنَماً أَوْ خَلَفَاتٍ وهُو يَنْتَظرُ أوْلادَهَا. فَغزَا فَدنَا مِنَ الْقَرْيةِ صلاةَ الْعصْرِ أَوْ قَريباً مِنْ ذلكَ، فَقَال للشَّمس: إِنَّكِ مَأمُورةٌ وأَنا مأمُورٌ، اللهمَّ احْبسْهَا علَينا، فَحُبستْ حَتَّى فَتَحَ اللَّهُ عليْهِ، فَجَمَعَ الْغَنَائِم، فَجاءَتْ يَعْنِي النَّارَ لتَأكُلهَا فَلَمْ تطْعمْهَا، فَقَالَ: إِنَّ فِيكُمْ غُلُولاً، فليبايعنِي منْ كُلِّ قبِيلَةٍ رجُلٌ، فلِزقتْ يدُ رَجُلٍ بِيدِهِ فَقَالَ: فِيكُم الْغُلولُ، فليبايعنِي قبيلَتُك، فلزقَتْ يدُ رجُليْنِ أو ثلاثَةٍ بِيَدِهِ فقَالَ: فِيكُمُ الْغُلُولُ، فَجاءوا برَأْسٍ مِثْلِ رَأْس بَقَرَةٍ مِنْ الذَّهبِ، فوضَعها فَجَاءَت النَّارُ فَأَكَلَتها، فلمْ تَحل الْغَنَائِمُ لأحدٍ قَبلَنَا، ثُمَّ أَحَلَّ اللَّهُ لَنا الغَنَائِمَ لمَّا رأَى ضَعفَنَا وعجزنَا فأحلَّها لنَا" [صحيح البخاري ومسلم]

Ada seorang Nabi diantara para Nabi yang berperang lalu –salawat Allah dan salamNya untuk mereka-berkata kepada kaumnya; "Janganlah mengikuti aku seseorang yang baru saja menikahi wanita sedangkan dia hendak menyetubuhinya karena dia belum lagi menyetubuhinya (sejak malam pertama), dan jangan pula seseorang yang membangun rumah-rumah sedang dia belum memasang atap-atapnya, dan jangan pula seseorang yang membeli seekor kambing atau seekor unta yang bunting sedang dia menanti-nanti hewan itu beranak". Maka Nabi tersebut berperang dan ketika sudah hampir mendekati suatu kampung datang waktu shalat 'Ashar atau sekitar waktu itu lalu Nabi itu berkata kepada matahari; "Kamu adalah hamba yang diperintah begitu juga aku hamba yang diperintah. Ya Allah tahanlah matahari ini untuk kami. Maka matahari itu tertahan (berhenti beredar) hingga Allah memberikan kemenangan kepada Nabi tersebut. Kemudian Nabi tersebut mengumpulkan ghanimah lalu tak lama kemudian datanglah api untuk memakan (menghanguskannya) namun api itu tidak dapat memakannya. Maka Nabi tersebut berkata; "Sungguh diantara kalian ada yang berkhiyanat (mencuri ghanimah) untuk itu hendaklah dari setiap suku ada seorang yang berbai'at kepadaku. Maka ada tangan seorang laki-laki yang melekat (berjabatan tangan) dengan tangan Nabi tersebut lalu Nabi tersebut berkata; "Dikalangan sukumu ada orang yang mencuri ghanimah maka hendaklah suku kamu berbai'at kepadaku. Maka tangan dua atau tiga orang laki-laki suku itu berjabatan tangan dengan tangan Nabi tersebut lalu Nabi tersebut berkata; "Di kalangan sukumu ada orang yang mencuri ghanimah". Maka mereka datang dengan membawa emas sebesar kepala sapi lalu meletakkannya, kemudian datanglah api lalu menghanguskannya. Kemudian Allah menghalalkan ghanimah untuk kita karena Allah melihat kelemahan dan ketidak mampuan kita sehingga Dia menghalalkannya untuk kita". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Syarah Riyadhushalihin Bab (04) Jujur, hadits kelima

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya

2.      Nabi yang dimaksud dalam hadits ini adalah Nabi Yusya’ bin Nun ‘alaihissalam ketika membebaskan Baitul Maqdis.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الشَّمْسَ لَمْ تُحْبَسْ عَلَى بَشَرٍ إِلَّا لِيُوشَعَ لَيَالِيَ سَارَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ» [مسند أحمد: صحيح]

"Sesungguhnya matahari tidak pernah ditahan untuk menusia kecuali untuk Nabi Yusya` ketika malam perjalanan dia menuju Baitulmaqdis." [Musnad Ahmad: Shahih]

3.      Nabi Yusya’ adalah pemuda yang menemani Nabi Musa untuk bertemu Khidir ‘alaihimussalam, dan menggatikan Nabi Musa setelah wafatnya.

Lihat: Kisah perjalanan Nabi Musa bersama Khidr 'alaihimassalam

4.      Pentingnya konsentrasi penuh dalam melakukan suatu ibadah, jangan ada pikiran lain yang mengganggu.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«إِذَا وُضِعَ عَشَاءُ أَحَدِكُمْ وَأُقِيمَتِ الصَّلاَةُ، فَابْدَءُوا بِالعَشَاءِ وَلاَ يَعْجَلْ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهُ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Jika makan malam seseorang dari kalian sudah dihidangkan kemudian iqamah untuk shalat dikumandangkan, maka mulailah dengan makan malam, dan jangan terburu-buru sampai ia selesai dari makannya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah bersabda:

«لَا صَلَاةَ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ، وَلَا هُوَ يُدَافِعُهُ الْأَخْبَثَانِ» [صحيح مسلم]

"Tidak sepurnah shalat ketika telah hadir hidangan makanan, dan tidak pula ketika ia menahan buang hajat". [Sahih Muslim]

Lihat: Sifat Khusyu’; Tunduk penuh ketaatan hanya kepada Allah

5.      Besarnya cobaan dunia yang melalaikan dari kekhusyu’an ibadah.

Dari Abu Sa'id Al-Khudry radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ»

"Sesungguhnya dunia ini adalah kenikmatan yang menggiurkan, dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu khalifah (penghuni) di dalamnya, kemudian meperhatikan bagaimana kalian menjalaninya. Maka hati-hatilah dengan dunia, dan hati-hatilah dengan wanita, karena sesungguhnya cobaan pertama yang menimpa kaum Bani Israil adalah cobaan wanita." [Sahih Muslim]

Lihat: Dunia yang terlaknat

6.      Setiap Nabi diberi mu’jizat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلَّا أُعْطِيَ مَا مِثْلهُ آمَنَ عَلَيْهِ البَشَرُ، وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَيَّ، فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ القِيَامَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Tidak ada seorang nabi pun kecuali diberi mukjizat yang membuat orang beriman kepadanya, dan aku diberi wahyu (Al-Qur'an) yang diwahyukan kepadaku. Maka aku berharap semoga aku adalah nabi yang terbanyak pengikutnya di hari kiamat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

7.      Semua makhluk tunduk pada perintah Allah ta’aalaa.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ} [الأعراف: 54]

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. [Al-A'raaf: 54]

8.      Matahari berputar mengelilingi bumi.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى} [الرعد: 2] [لقمان: 29] [فاطر: 13] [الزمر: 5]

Dan (Allah) menundukkan matahari dan bulan. masing-masing beredar (berjalan) hingga waktu yang ditentukan. [Ar-Ra'ad:2]

{وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ} [الأنبياء: 33]

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. [Al-Anbiyaa':33]

Ø  Dari Abi Dzar radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi bertanya kepada Abi Dzar ketika matahari tenggelam:

«أَتَدْرِي أَيْنَ تَذْهَبُ؟»

"Apakah engkau tahu kemana perginya matahari?"

Abu Dzar menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui!

Beliau bersabda:

" فَإِنَّهَا تَذْهَبُ حَتَّى تَسْجُدَ تَحْتَ العَرْشِ، فَتَسْتَأْذِنَ فَيُؤْذَنُ لَهَا وَيُوشِكُ أَنْ تَسْجُدَ، فَلاَ يُقْبَلَ مِنْهَا، وَتَسْتَأْذِنَ فَلاَ يُؤْذَنَ لَهَا يُقَالُ لَهَا: ارْجِعِي مِنْ حَيْثُ جِئْتِ، فَتَطْلُعُ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى: {وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ العَزِيزِ العَلِيمِ} [يس: 38] "

"Sesungguhnya ia pergi sampai ia sujud di bawah 'Arsy, kemudian ia meminta izin (untuk terbit) maka ia diberi izin, dan sudah dekat waktunya ia sujud namun tidak diterima sujudnya, dan ia meminta izin namun tidak diberi izin, dikatakan kepadanya: Kembalilah dari arah engkau datang! Maka ia pun terbit dari tempat tenggelamnya (barat). Maka demikianlah firman Allah ta'aalaa: {Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui}. [Yaasiin:38]" [Shahih Bukhari dan Muslim]

9.      Umat Islam adalah umat yang dirahmati.

Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«أُمَّتِي هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ، لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِي الْآخِرَةِ، عَذَابُهَا فِي الدُّنْيَا الْفِتَنُ، وَالزَّلَازِلُ، وَالْقَتْلُ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]

"Umatku ini adalah umat yang dirahmati, (diantara mereka) ada yang tidak disiksa di akhirat, siksaan mereka hanya di dunia berupa fitnah (cobaan yang berat), gempa, dan pembunuhan". [Sunan Abi Daud: Sahih]

10.  Keistimewaan umat Islam, dihalalkan untuk mereka harta rampasan perang.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{فَكُلُوا مِمَّا غَنِمْتُمْ حَلَالًا طَيِّبًا} [الأنفال: 69]

Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik. [Al-Anfaal: 69]

Ø  Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

" أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الأَنْبِيَاءِ قَبْلِي: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا، وَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ فَلْيُصَلِّ، وَأُحِلَّتْ لِي الغَنَائِمُ، وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً، وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً، وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ " [صحيح البخاري ومسلم]

"Aku diberi lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku: Aku diberi pertolongan dengan rasa takut (yang menyelimuti musuh) sebelum tiba di medan perang sejauh satu bulan perjalanan, dan dijadikan untukku bumi sebagai mesjid dan alat bersuci (pengganti air) maka siapa saja dari umatku yang didapati waktu salat maka hendaklah ia salat. Dan dihalalkan bagiku harta rampasan perang, dan Nabi sebelumnya diutus kepada kaumnya saja sedangkan aku diutus kepada manusia seluruhnya, dan aku diberi syafa'at". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Keistimewaan umat Islam

11.  Haram mengambil rampasan perang sebelum dibagi.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ} [آل عمران: 161]

Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. [Ali 'Imran: 161]

Ø  Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu mengatakan:

خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ يَوْمَ خَيْبَرَ فَلَمْ نَغْنَمْ ذَهَبًا وَلَا فِضَّةً إِلَّا الْأَمْوَالَ وَالثِّيَابَ وَالْمَتَاعَ فَأَهْدَى رَجُلٌ مِنْ بَنِي الضُّبَيْبِ يُقَالُ لَهُ رِفَاعَةُ بْنُ زَيْدٍ لِرَسُولِ اللَّهِ ﷺ غُلَامًا يُقَالُ لَهُ مِدْعَمٌ فَوَجَّهَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِلَى وَادِي الْقُرَى حَتَّى إِذَا كَانَ بِوَادِي الْقُرَى بَيْنَمَا مِدْعَمٌ يَحُطُّ رَحْلًا لِرَسُولِ اللَّهِ ﷺ إِذَا سَهْمٌ عَائِرٌ فَقَتَلَهُ فَقَالَ النَّاسُ: هَنِيئًا لَهُ الْجَنَّةُ! فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: " كَلَّا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ الشَّمْلَةَ الَّتِي أَخَذَهَا يَوْمَ خَيْبَرَ مِنْ الْمَغَانِمِ لَمْ تُصِبْهَا الْمَقَاسِمُ لَتَشْتَعِلُ عَلَيْهِ نَارًا "، فَلَمَّا سَمِعَ ذَلِكَ النَّاسُ جَاءَ رَجُلٌ بِشِرَاكٍ أَوْ شِرَاكَيْنِ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ: " شِرَاكٌ مِنْ نَارٍ أَوْ شِرَاكَانِ مِنْ نَارٍ"

Kami berangkat bersama Rasulullah saat perang khaibar. Kami tidak memperoleh ghanimah berupa emas dan perak, hanya kami mendapat harta, pakaian dan perabot. Seorang dari bani dhubaib yang dikenal dengan nama Rifa'ah bin Zaid memberi hadiah Rasulullah berupa seorang pelayan namanya Mid'am. Kemudian Rasulullah mengutus Mid'am ke Wadil qura, hingga ketika ia sampai di Wadil qura, tepatnya ketika Mid'am mengendarai hewan tunggangan Rasulullah , sebatang anak panah nyasar mengenai dirinya hingga terbunuh. Para sahabat kemudian berseru; 'sungguh bahagia, baginya surga!' langsung Rasulullah menegur dengan bersabda: "Sekali-kali tidak, demi dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, baju yang diambilnya dari ghanimah yang belum dibagi di hari Khaibar telah menyalakan api baginya." Ketika para sahabat mendengar sabda beliau, tiba-tiba seseorang membawa seutas tali atau sepasang tali kepada Nabi , dan Nabi bersabda: "Seutas tali termasuk neraka, atau sepasang tali termasuk neraka." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari 'Ubadah bin Ash Shamit radhiyallahu 'anhu; Nabi bersabda (mengenai hasil rampasan perang):

«أَدُّوا الْخَيْطَ وَالْمَخِيطَ، وَإِيَّاكُمْ وَالْغُلُولَ؛ فَإِنَّهُ عَارٌ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» [مسند أحمد: حسن]

"Kumpulkan (meskipun) benang dan kain yang dijahit, jangan berkhianat karena pengkhianatan adalah aib bagi pelakunya pada hari kiamat." [Musnad Ahmad: Hasan]

12.   “Gulul” adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya seperti korupsi dan sogokan.

Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ فَرَزَقْنَاهُ رِزْقًا، فَمَا أَخَذَ بَعْدَ ذَلِكَ فَهُوَ غُلُولٌ» [سنن أبي داود: صحيح]

"Barang siapa yang kami beri jabatan untuk mengurusi suatu pekerjaan, kemudian kami berikan kepadanya suatu pemberian (gaji), maka apa yang ia ambil setelah itu (selain gaji) adalah suatu bentuk pengkhianatan." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Ø  Dari Abu Humaid As-Sa’idiy dan Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhum; Rasulullah bersabda:

هَدَايَا الْأُمَرَاءِ غُلُولٌ»

“Hadiah untuk pemerintah adalah khianat”.

Lihat: Takhrij hadits: Hadiah untuk pegawai adalah khianat(korupsi)

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Semangat salaf menimba ilmu - Bakti Nabi Ibrahim ‘alaihissalam kepada orang tuanya - Ke mana matahari pergi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...