Jumat, 25 Desember 2020

Syarah Arba’in hadits (19) Ibnu ‘Abbas; Jagalah Allah niscaya Ia menjagamu

 بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Abu Al-‘Abbas Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Aku pernah berada di belakang Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- pada suatu hari, beliau bersabda: "Hai 'nak, sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa kalimat; jagalah Allah niscaya Ia menjagamu, jagalah Allah niscaya kau menemui-Nya di hadapanmu, bila kau meminta, mintalah pada Allah dan bila kau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah, ketahuilah sesungguhnya seandainya ummat bersatu untuk memberimu manfaat, mereka tidak akan memberi manfaat apa pun selain yang telah ditakdirkan Allah untukmu dan seandainya bila mereka bersatu untuk membahayakanmu, mereka tidak akan membahayakanmu sama sekali kecuali yang telah ditakdirkan Allah padamu, pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering (maksudnya takdir telah ditetapkan)". Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy dan berkata: Hadits ini hasan shahih.

Dalam riwayat lain:

Ibnu Abbas berkata; Aku dibonceng oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau bersabda:  "Wahai anak kecil, maukah kamu aku ajari beberapa kalimat yang Allah akan memberimu manfaat."

Aku menjawab; "Ya."

Lalu beliau bersabda:

«احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْك،َ احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ أَمَامَك،َ تَعَرَّفْ إِلَيْهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّة،ِ وَإِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّه،ِ قَدْ جَفَّ الْقَلَمُ بِمَا هُوَ كَائِن،ٌ فَلَوْ أَنَّ الْخَلْقَ كُلَّهُمْ جَمِيعًا أَرَادُوا أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَكْتُبْهُ اللَّهُ عَلَيْكَ لَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْه،ِ وَإِنْ أَرَادُوا أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَكْتُبْهُ اللَّهُ عَلَيْكَ لَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْه،ِ وَاعْلَمْ أَنَّ فِي الصَّبْرِ عَلَى مَا تَكْرَهُ خَيْرًا كَثِيرًا، وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْر،ِ وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا»

"Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya engkau mendapatiNya di hadapanmu. Ingatlah Dia di waktu lapang niscaya Dia akan ingat kepadamu di waktu sempit. Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Telah kering pena dengan apa yang telah terjadi. Seandainya seluruh makhluk hendak memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu yang Allah tidak menetapkan padamu, niscaya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepadamu. Dan seandainya mereka hendak mencelakakan dirimu dengan sesuatu yang Allah tidak menetapkan padamu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu. Dan ketahuilah bahwa di dalam kesabaran terhadap hal yang engkau benci terdapat banyak kebaikan. Bahwa pertolongan itu (datang) setelah kesabaran, dan kelapangan itu (datang) setelah kesempitan serta bahwa kemudahan itu (datang) setelah kesulitan." [Musnad Ahmad]

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Abdullah bin ' Abbas radliallahu ' anhuma.

Lihat di sini: Keistimewaan Abdullah bin ‘Abbas

2.      Menjaga Allah dengan menjalankan syari'at-Nya.

3.      Siapa yang menjaga Allah maka Allah akan menjaga dan menolongnya.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ} [محمد : 7]

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. [Muhammad: 7]

4.      Iman dan amal shalih sebab untuk mendapatkan kehidupan yang baik.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [النحل: 97]

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (kebahagian dunia dan akhirat) dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [An-Nahl:97]

Lihat: Raih kebahagiaan dunia akhirat dalam berkeluarga

5.      Maksiat menyebabkan bencana dan musibah.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ} [الشورى: 30]

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [Asy-Syuraa:30]

{فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ} [المائدة: 49]

Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. [Al-Maidah:49]

Yang dimaksud musibah pada ayat di atas adalah secara umum baik itu pada diri sendiri, keluarga, harta, maupun lingkungan. Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ} [الروم: 41]

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Ar-Ruum:41]

Lihat: Akibat maksiat

6.      Dengan taubat dan amal shalih, Allah akan menjaga keturunan kita.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ} [الأحقاف : 15]

"... berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". [Al-Ahqaaf: 15]

{وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ} [الكهف : 82]

Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu. [Al-Kahf: 82]

Lihat: Dekat dengan Allah 'azza wajalla

7.      Dekat dengan Allah di waktu lapang, maka Allah akan dekat di waktu sempit.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ (143) لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ} [الصافات : 143-144]

Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. [Ash-Shaaffaat: 143-144]

{إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ} [النحل: 128]

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. [An-Nahl:128]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah subhanahu wata'ala berfirman (hadits qudsi):

" مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ المُؤْمِنِ، يَكْرَهُ المَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ " [صحيح البخاري]

"Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku akan memeranginya, dan tidak ada yang dipersembahkan hamba-Ku untuk mendekatkan diri kepada-Ku yang paling Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibakan kepadanya, dan tidaklah hamba-ku senangtiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah sampai aku mencintainya. Dan jika aku mencintainya, maka Aku sebagai pendengaran yang ia pakai mendengar, penglihatan yang ia pakai melihat, tangan yang ia pakai memegang, dan kaki yang ia pakai berjalan, dan jika ia meminta kepada-Ku akan Aku berikan, dan jika ia minta perlindungan dari-Ku akan Aku lindungi, dan Aku tidak pernah ragu melakukan sesuatu seperti keraguan-Ku mencabut jiwa seorang mu'min, ia tidak suka mati dan Aku tidak suka menyakitinya". [Sahih Bukhari]

Lihat: Bersama Allah 'azza wajalla

8.      Jauh dari Allah di waktu senang, maka Allah akan menjauh di waktu sulit.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ (90) آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ} [يونس: 90، 91]

Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". ( 91 ) Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.  [Yunus: 90-91]

9.      Meminta dan memohon hanya kepada Allah.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{قُلْ إِنَّمَا أَدْعُو رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا} [الجن : 20]

Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya menyembah (memohon kpd) Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya". [Al-Jin: 20]

Ø  Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata: Maukah engkau aku ajarkan do'a yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadaku, jika engkau mempunyai utang sebesar gunung "Tsabiir" maka Allah akan melunaskannya darimu. Bacalah ..

«اللهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ»

"Ya Allah .. cukupilah aku dengan rezki-Mu yang halal (bukan) dari yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniah-Mu (bukan) dari orang-orang selain-Mu". [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Ø  Dari Ibnu Mas’ud –radhiyallahu ‘anhu-; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«مَنْ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ، فَأَنْزَلَهَا بِالنَّاسِ، لَمْ تُسَدَّ فَاقَتُهُ، وَمَنْ أَنْزَلَهَا بِاللَّهِ، أَوْشَكَ اللَّهُ لَهُ، بِالْغِنَى، إِمَّا بِمَوْتٍ عَاجِلٍ، أَوْ غِنًى عَاجِلٍ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]

“Siapa yang ditimpa kesusahan lalu mengeluhkannya kepada manusia, maka tidaklah akan ditutupi kesusuahannya. Dan siapa yang mengeluhkannya kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan kecukupan padanya, apakah dengan kematian yang segera, atau kecukupan yang cepat”. [Sunan Abi Daud: Sahih]

Lihat: Syarah Kitab tauhid bab (14); Istigatsah (minta pertolongan) atau berdo’a kepada selain Allah adalah syirik

10.  Boleh meminta kepada manusia sebatas kemampuannya.

Nabi Musa dan Khidir –‘alaihimassalam- minta diberi makan oleh penduduk kampung:

{فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا} [الكهف: 77]

Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu. [Al-Kahfi: 77]

Ø  Dari Samurah bin Jundab radhiyallahu ‘anhu-; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّ المَسْأَلَةَ كَدٌّ يَكُدُّ بِهَا الرَّجُلُ وَجْهَهُ، إِلَّا أَنْ يَسْأَلَ الرَّجُلُ سُلْطَانًا، أَوْ فِي أَمْرٍ لَا بُدَّ مِنْهُ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]

“Sesungguhnya meminta adalah aib yang mencoreng wajah seseorang, kecuali seorang yang meminta kepada penguasa (haknya), atau pada urusan yang mendesak (darurat)”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- terkadang meminta bantuan kepada sahabatnya.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda:

«مَا الَّذِي يُعْطِي مِنْ سَعَةٍ بِأَعْظَمَ أَجْرًا مِنَ الَّذِي يَقْبَلُ إِذَا كَانَ مُحْتَاجًا»

“Tidaklah yang memberi dalam kondisi berkecukupan (kaya) lebih besar pahalanya dari yang menerima jika ia membutukan”. [Hasan ligairih]

Lihat: Takhrij hadits “Meminta jika membutuhkan

11.  Tidak ada kekuatan dan kekuasaan di alam semesta ini kecuali tunduk di bawah kekuatan dan kekuasaan Allah.

Al-Mugirah bin Syu'bah radiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika selesai dari shalat fardhu membaca ...

«لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ . اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ»

"Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya seluruh kerajaan, dan milik-Nya lah segala pujian, dan Ia maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah .. tidak ada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau halangi, dan tidak ada kekayaan/kekuatan yang bermanfaat, karena dari-Mu lah kekayaan/kekuatan itu." [Sahih Bukhari dan Muslim]

12.  Kebaikan dan keburukan hanya dari Allah.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ} [يونس : 107]

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Yunus: 107]

Ø  Ibnu Ad-Dailamiy berkata, "Aku mendatangi Ubay bin Ka'b radhiyallahu ‘anhu, lalu aku katakan kepadanya, "Ada sesuatu yang mengganjal dalam hatiku tentang perkara takdir, maka ceritakanlah kepadaku tentang sesuatu semoga Allah menghilangkan keresahan itu dari dalam hatiku."

Ia menjawab:

«لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ عَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ كَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ أَنْفَقْتَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قَبِلَهُ اللَّهُ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ وَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَلَوْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا لَدَخَلْتَ النَّارَ»

"Jika Allah menyiksa semua makluk yang ada di langit dan di bumi, maka itu bukanlah suatu kezhaliman yang Dia lakukan atas mereka, dan sekiranya Dia memberikan rahmat kepada mereka, sesungguhnya rahmat-Nya adalah lebih baik dari amalan yang telah mereka lakukan. Jika engkau bersedekah dengan emas sebesar gunung uhud di jalan Allah, maka Allah tidak akan menerimanya hingga engkau beriman dengan takdir. Dan engkau mengetahui bahwa apa saja yang ditakdirkan menjadi bagianmu tidak akan meleset darimu, dan apa yang tidak ditakdirkan untuk menjadi bagianmu tidak akan engkau dapatkan. Jika engkau meninggal bukan di atas keyakinan yang demikian ini, maka engkau akan masuk neraka."

Ibnu Ad-Dailami berkata, "Kemudian aku mendatangi Abdullah bin Mas'ud, lalu ia mengatakan seperti itu pula. Aku lalu mendatangi Hudzaifah bin Al-Yaman, lalu ia mengatakan seperti itu pula. Kemudian aku mendatangi Zaid bin Tsabit, lalu ia menceritakan kepadaku sebuah hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu pula." [Sunan Abi Dawud: Shahih]

13.  Tetap berusaha menghindari keburukan.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ} [البقرة: 195]

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. [Al-Baqarah:195]

{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ} [النساء: 71]

Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu. [An-Nisaa’: 71]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ، وَلاَ هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ، وَفِرَّ مِنَ المَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الأَسَدِ» [صحيح البخاري]

"Tidak ada penyakit menular, tidak ada "thiyarah", tidak ada "haamah", dan tidak ada "shafara". Menjaulah dari penderita kusta sebagaimana engkau menjauh dari singa". [Sahih Bukhari]

Dalam riwayat lain; Seorang A'rabiy bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana dengan untaku. Ketika ia di padang pasir kuat seperti kijang, kemudian datang unta yang sakit dan membaur bersamanya, maka ia pun terkena penyakit?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam balik bertanya:

«فَمَنْ أَعْدَى الأَوَّلَ؟» [صحيح البخاري ومسلم]

"Lalu siapa yang menyebabkan unta yang pertama sakit?". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Bulan Shafar tidak membawa sial

14.  Segala sesuatu telah ditaqdirkan oleh Allah.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ} [القمر : 49]

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (taqdir). [Al-Qamar: 49]

Lihat: Manfaat beriman kepada takdir

15.  Ada kebaikan yang besar di balik kesabaran atas musibah.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [البقرة : 216]

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [Al-Baqarah: 216]

{وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا} [النساء : 19]

Dan bergaullah dengan mereka (istri kalian) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. [An-Nisaa': 19]

16.  Sabar mendatangkan pertolongan.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ} [الأنعام : 34]

Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. [Al-An'aam: 34]

{قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ} [الأعراف : 128]

Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa". [Al-A'raaf: 128]

Ø  Dari Abdullah bin Abi Aufa radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَا تَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ ، وَسَلُوا اللَّهَ الْعَافِيَةَ ، فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا» [صحيح البخاري]

"Janganlah kalian mendambakan bertemu musuh, dan mintalah kepada Allah keselamatan. Dan jika kalian bertemu musuh maka bersabarlah". [Sahih Bukhari]

Ø  Khabbab bin Al-Arat -radhiyallahu 'anhu- berkata;

شَكَوْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ قُلْنَا لَهُ: أَلَا تَسْتَنْصِرُ لَنَا، أَلَا تَدْعُو اللَّهَ لَنَا؟ قَالَ: كَانَ الرَّجُلُ فِيمَنْ قَبْلَكُمْ يُحْفَرُ لَهُ فِي الْأَرْضِ فَيُجْعَلُ فِيهِ فَيُجَاءُ بِالْمِنْشَارِ فَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُشَقُّ بِاثْنَتَيْنِ وَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَا دُونَ لَحْمِهِ مِنْ عَظْمٍ أَوْ عَصَبٍ وَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَاللَّهِ لَيُتِمَّنَّ هَذَا الْأَمْرَ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ أَوْ الذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ»

"Kami mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang berbantalkan kain selimut beliau di bawah naungan Ka'bah; "Tidakkah baginda memohon pertolongan buat kami? Tidakkah baginda berdo'a memohon kepada Allah untuk kami?".

Beliau bersabda: "Ada seorang laki-laki dari ummat sebelum kalian, lantas digalikan lubang untuknya dan ia diletakkan di dalamnya, lalu diambil gergaji, kemudian diletakkan gergaji itu di kepalanya lalu dia dibelah menjadi dua bagian namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Tulang dan urat di bawah dagingnya disisir dengan sisir besi namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Demi Allah, sungguh urusan (Islam) ini akan sempurna hingga ada seorang yang mengendarai kuda berjalan dari Shan'aa menuju Hadlramaut tidak ada yang ditakutinya melainkan Allah atau (tidak ada) kekhawatiran kepada serigala atas kambingnya. Akan tetapi kalian sangat tergesa-gesa". [Shahih Bukhari]

Lihat: Keutamaan orang sabar

17.  Setelah kesempitan dan kesulitan ada kelapangan dan kemudahan.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا} [الطلاق : 7]

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. [Ath-Thalaaq: 7]

{فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا} [الشرح : 5-6]

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. [Asy-Syarh: 5-6]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Syarah Arba'in hadits (18) Abu Dzar dan Mu’adz; Perintah bertakwa, berbuat baik, dan berakhlak mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...