بسم الله الرحمن الرحيم
Imam At-Tirmidziy (279H) rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya “Al-Jaami’
Al-Kabiir” atau yang lebih terkenal dengan nama “Sunan At-Tirmidziy”, dari Abu
Kabsyah Al-Anmaariy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّمَا
الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ، عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ
يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ، وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ، وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا،
فَهَذَا بِأَفْضَلِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ
مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ
فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا
وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا، فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي
فِيهِ رَبَّهُ، وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ، وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا،
فَهَذَا بِأَخْبَثِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا
فَهُوَ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ
فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ " [ سنن الترمذي:
صحيح]
"Sesungguhnya
dunia itu untuk empat orang; Pertama, seorang hamba yang dikaruniai Allah harta
dan ilmu, dengan ilmu ia bertakwa kepada Allah dan dengan harta ia menyambung
silaturrahim dan ia mengetahui Allah memiliki hak padanya dan ini adalah
tingkatan yang paling baik, Kedua, selanjutnya hamba yang diberi Allah ilmu
tapi tidak diberi harta, niatnya tulus, ia berkata: Andai saja aku memiliki
harta niscaya aku akan melakukan seperti amalan si fulan, maka ia mendapatkan
apa yang ia niatkan, pahala mereka berdua sama, Ketiga, selanjutnya hamba yang
diberi harta oleh Allah tapi tidak diberi ilmu, ia melangkah serampangan tanpa
ilmu menggunakan hartanya, ia tidak takut kepada Rabbinya dengan harta itu dan
tidak menyambung silaturrahimnya serta tidak mengetahui hak Allah padanya, ini
adalah tingkatan terburuk, Keempat, selanjutnya orang yang tidak diberi Allah
harta atau pun ilmu, ia bekata: Andai aku punya harta tentu aku akan melakukan
seperti yang dilakukan si fulan yang serampangan mengelola hartanya, dan
niatnya benar, maka dosa keduanya sama." [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Hadits ini
disahihkan oleh Imam Tirmidziy, An-Nawawiy, Ibnu Hajar Al-‘Asqalaniy, syekh
Albaniy dan ulama yang lain rahimahumullah.
Beberapa
fawaid dari hadits ini:
1.
Abu Kabsyah
Al-Anmaariy Al-Madzhijiy radhiyallahu ‘anhu.
Namanya
diperselisihkan oleh ulama: Ada yang mengatakan namanya adalah Sa’ad atau Sa’id
bin ‘Amr, ada yang mengatakan: ‘Amr bin Sa’ad atau Sa’id, ada yang mengatakan:
Umar bin Sa’ad, ada yang mengatakan: Amir bin Sa’ad, da nada yang mengatakan
selain itu.
Selain
meriwayatkan langsung hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia juga meriwayatkan dari Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu.
Al-Anmaariy
adalah nisbah kepada beberapa kabilah di negri Arab.
Al-Madzhijiy
adalah nisbah kepada kabilah besar di Yaman.
2.
Keutamaan
ilmu dan ulama
{يُؤْتِي الْحِكْمَةَ
مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ
إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ} [البقرة: 269]
Allah
menganugerahkan Al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah)
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia
benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
[Al-Baqarah:269]
Dari Mu'awiyah
radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ
فِي الدِّينِ [صحيح
البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang dikehendaki
oleh Allah suatu kebaikan maka ia akan diberi pemahaman tentang agama”. [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama
3.
Ilmu
menyelamatkan dari fitnah harta
{فَخَرَجَ عَلَى
قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ
لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (79) وَقَالَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ} [القصص: 79،
80]
Maka
keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang
menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa
yang telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan yang besar". Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu:
"Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu,
kecuali oleh orang- orang yang sabar". [Al-Qashash: 79-80]
{فَلَا تُعْجِبْكَ
أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا
فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ} [التوبة: 55 و
85]
Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka
menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan
anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan
melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. [At-Taubah: 55 dan 85]
{وَمَا أَمْوَالُكُمْ
وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَى إِلَّا مَنْ آمَنَ
وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي
الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ} [سبأ: 37]
Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula)
anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada kami sedikitpun; tetapi orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka Itulah yang memperoleh
balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang Telah mereka kerjakan; dan
mereka aman sentosa di tempat-tempat yang Tinggi (dalam syurga). [Saba’:37]
{الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ
خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا} [الكهف: 46]
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu
serta lebih baik untuk menjadi harapan.
[Al-Kahfi:46]
4.
Harta dan ilmu
adalah rezki dari Allah
{اللَّهُ الَّذِي
خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ} [الروم: 40]
Allah-lah yang menciptakan kamu, Kemudian memberimu rezki. [Ar-Ruum:40]
{وَمَا مِنْ دَابَّةٍ
فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا } [هود: 6]
Dan tidak ada
suatu binatang melata (bernyawa) pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya. [Huud:6]
{وَعَلَّمْنَاهُ
مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا} [الكهف: 65]
Dan yang telah kami ajarkan kepadanya ilmu dari
sisi Kami.
[Al-Kahfi:65]
{وَقُلْ رَبِّ
زِدْنِي عِلْمًا} [طه: 114]
Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah
kepadaku ilmu pengetahuan."
[Thaahaa:114]
5.
Harta adalah
cobaan
{وَاعْلَمُوا
أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ
عَظِيمٌ} [الأنفال: 28] [التغابن: 15]
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu
itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang
besar.
[Al-Anfaal:28]
{اعْلَمُوا أَنَّمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ
فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ
يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ
وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ
الْغُرُورِ} [الحديد: 20]
Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan
para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning
Kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu. [Al-Hadiid:20]
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ} [المنافقون:
9]
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah
orang-orang yang merugi. [Al-Munafiquun:9]
{لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ} [آل عمران: 186]
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu
dan dirimu. [Ali
‘Imran:186]
Dari 'Amr
bin 'Auf radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
فَوَاللَّهِ مَا
الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا
كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا،
وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ [صحيح البخاري ومسلم]
“Demi Allah,
bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi aku khawatir
jika kenikmatan dunia dilapangkan atas kalian sebagaimana telah dilapangkan
atas umat sebelum kalian. Kemudian kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana
mereka berlomba-lomba dan akhirnya membinasakan kalian sebagaimana telah
membinasakan mereka”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
{فَلَمَّا نَسُوا
مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا
بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ} [الأنعام: 44]
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk
mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
mereka terdiam berputus asa.
[Al-An’aam:44]
6.
Hak-hak harta
{وَفِي أَمْوَالِهِمْ
حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ} [الذاريات: 19]
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian (tidak meminta). [Adz-Dzaariyaat:19]
{وَالَّذِينَ فِي
أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ (24) لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ} [المعارج: 24،
25]
Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, Bagi orang
(miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau
meminta). [Al-Ma'arij: 24-25]
{يَسْأَلُونَكَ
مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ
وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ
اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ} [البقرة: 215]
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa
saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang
dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya
Allah Maha mengetahuinya. [Al-Baqarah:215]
{انْفِرُوا خِفَافًا
وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ
خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ} [التوبة: 41]
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu
adalah lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui. [At-Taubah:41]
{وَرَزَقَكُمْ
مِنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ } [الأنفال: 26] [النحل: 72] [غافر: 64]
Dan
diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.
[Al-Anfaal:26]
7.
Keutamaan
silaturahim
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ» [صحيح البخاري]
"Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia memuliakan tamunya,
dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia
menyambung (berbuat baik kepada) kerabatnya". [Sahih Bukhari]
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
" إِنَّ
أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَلَا يُقْبَلُ
عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ " [مسند أحمد: حسن]
"Sesungguhnya
amalan anak cucu Adam diperlihatkan setiapa hari Kamis di malam Jum'at, maka
tidak diterima amalan orang yang memutuskan silaturahmi". [Musnad Ahmad:
Hasan]
Dari Jubair
bin Muth'im radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«لَا يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidak
akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahmi". [Sahih Bukhari
dan Muslim]
Lihat: Silaturahmi
8.
Sedekah
kepada kerabat terdekat lebih baik
Dari Abu
Ayyub Al-Anshariy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ
أَفْضَلَ الصَّدَقَةِ الصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ " [مسند أحمد:
صحيح]
"Sesungguhnya
sedekah yang paling baik adalah sedekah kepada kerabat yang memusuhi".
[Musnad Ahmad: Sahih]
Dari Salman
bin 'Amir radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
" الصَّدَقَةُ
عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ، وَالصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ،
وَصِلَةٌ " [مسند أحمد: صحيح]
"Bersedekah
kepada fakir miskin mendapat pahala sedekah, dan bersedekah kepada kerabat
mendapat dua pahala: Pahala sedekah dan pahala silaturahmi". [Musnad
Ahmad: Sahih]
Maemunah
binti Al-Harits radhiyallahu ‘anha memerdekakan budak
miliknya, kemudian ia menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Maka Rasulullah bersabda:
«لَوْ أَعْطَيْتِهَا
أَخْوَالَكِ، كَانَ أَعْظَمَ لِأَجْرِكِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
"Seandainya
engkau berikan kepada saudara-saudara ibumu maka pahalanya akan lebih besar
untukmu". [Sahih Bukhari dan Muslim]
9.
Boleh hasad
kepada ahli sedekah dan ahli ilmu
Dari Abdullah
bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" لاَ حَسَدَ
إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ
فِي الحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
" [صحيح البخاري ومسلم]
“Tidak
boleh hasad kecuali pada dua orang: Seseorang yang diberi oleh Allah harta dan
menuntunnya untuk menginfakkannya dalam kebenaran, dan seorang yang diberi oleh
Allah hikmah (ilmu) kemudian ia mengamalkannya dan mengajarkannya”. [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Hasad yang
dimaksud dalam hadits ini adalah "gibtha" yaitu mengharapkan suatu nikmat yang
dimiliki oleh orang lain dengan tidak berharap agar nikmat tersebut hilang dari mereka.
10. Pentingnya
niat yang baik
Umar bin Al
Khaththab radhiallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ
بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى [صحيح البخاري
ومسلم]
"Semua
perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung)
apa yang diniatkan”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Anas
bin Malik radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tatkala kembali dari perang Tabuk dan sudah mendekati Madinah,
beliau bersabda:
«إِنَّ
بِالْمَدِينَةِ أَقْوَامًا، مَا سِرْتُمْ مَسِيرًا، وَلاَ قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلَّا
كَانُوا مَعَكُمْ»
"Sesungguhnya
di dalam Madinah itu ada sekelompok kaum, yang tidaklah kalian menempuh
perjalanan dan tidaklah kalian menyebrangi lembah kecuali mereka diikutsertakan
bersama kalian dalam ganjaran (pahala)."
Mereka
bertanya; "Wahai Rasulullah, dan mereka hanya berada di dalam Madinah? '
Beliau
menjawab:
«وَهُمْ بِالْمَدِينَةِ،
حَبَسَهُمُ العُذْرُ» [صحيح البخاري]
"Mereka
di Madinah karena mereka terhalangi oleh udzur". [Sahih Bukhari]
Dari Sahl
bin Hunaif radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
«مَنْ سَأَلَ
اللهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ، بَلَّغَهُ اللهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ، وَإِنْ مَاتَ
عَلَى فِرَاشِهِ» [صحيح مسلم]
"Barangsiapa
yang meminta kepada Allah agar ia mati syahid dengan sungguh-sungguh, maka
Allah akan menyampaikan ia pada derajat syuhada' sekalipun ia meninggal di atas
ranjangnya". [Sahih Muslim]
11. Cela
kebodohan
{وَلَوْ شَاءَ
اللَّهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدَى فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ} [الأنعام: 35]
Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk
sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil. [Al-An'aam:35]
{فَلَا تَسْأَلْنِ
مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ} [هود: 46]
Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak
mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu
jangan termasuk orang-orang yang jahil."
[Huud:46]
{خُذِ الْعَفْوَ
وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ} [الأعراف:
199]
Jadilah
engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah
dari pada orang-orang yang bodoh. [Al-A'raaf:199]
12. Tanpa ilmu orang akan sengsara di dunia
dan di akhirat
{وَقَالُوا لَوْ
كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ} [الملك: 10]
Dan mereka
berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (memahami peringatan
itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala". [Al-Mulk:10]
13. Jangan sampai miskin harta juga miskin ilmu
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
" ثَلَاثَةٌ
لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ - وَلَا يَنْظُرُ
إِلَيْهِمْ - وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ
مُسْتَكْبِرٌ " [صحيح مسلم]
"Ada
tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka berbicara pada hari kiamat,
dan tidak mensucikan mereka, dan tidak melihat kepada mereka, dan mereka
mendapatkan siksa yang pedih: yaitu orang tua yang pezina, pemimpin yang pendusta,
dan orang miskin yang sombong (malas beribadah dan suka maksiat)." [Sahih Muslim]
Wallahu
a’lam!
Lihat juga: Hadits Abu Hurairah; Tingkatan iman - Kehidupan dunia - Lebih baik dari dunia dan seisinya
makasih gan,, kunjungi balik ya...
BalasHapusAl Umdah Artikel Islami
Sama-sama, alhamdulillah sudh berkunjug balik :D
Hapus