بسم الله الرحمن الرحيم
Waktu awal
tinggal di Mesir, saya serumah dengan seorang senior yang banyak akrab dengan
masyaikh Mesir dan murid-muridnya.
Suatu hari
beberapa syekh beserta muridnya bertamu di rumah kami, dan kami menjamu mereka
dengan hidangan makan menu Indonesia.
Setelah
makan, seorang syekh bercerita bahwa dikisahkan ada seorang syekh yang
diberi jamuan makan, dan setelah selesai ia berdo’a untuk tuan rumah dengan
berkata:
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ
الصَّائِمُونَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ،
إلا جبريل عليه السلام
"Semoga yang
makan di tempat kalian seperti orang yang berbuka puasa (engkau mendapatkan
pahala puasa mereka), dan semoga yang memakan makanan kalian adalah orang-orang baik,
dan para malaikat berselawat (berdo'a) untuk kalian, kecuali Jibril –‘alaihissalam-“.
Mendengar do’a
tersebut, tuan rumah kaget campur heran, dan bertanya: "Ada apa gerangan
sehingga Jibril –‘alaihissalam- tidak ikut berdo’a untuk tuan rumah
bersama dengan malaikat lainnya?"