Kamis, 13 Juni 2019

Keistimewaan 'Ammar bin Yasir

بسم الله الرحمن الرحيم


'Ammar bin Yasir, Abu Al-Yaqdzan Al-'Ansiy -radhiyallahu 'anhu-. Beliau salah seorang sahabat Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- yang mulia.
Beliau mengikuti semua peperangan bersama Nabi -shallallahu ' alaihi wasallam-, dan terbunuh di perang Shiffin tahun 37 hijriyah dengan usia 93 tahun.

Diantara keistimewaannya:

Terdahulu memeluk Islam.

Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu 'anhu- berkata; 
كَانَ أَوَّلَ مَنْ أَظْهَرَ إِسْلَامَهُ سَبْعَةٌ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ وَعَمَّارٌ وَأُمُّهُ سُمَيَّةُ وَصُهَيْبٌ وَبِلَالٌ وَالْمِقْدَادُ فَأَمَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنَعَهُ اللَّهُ بِعَمِّهِ أَبِي طَالِبٍ وَأَمَّا أَبُو بَكْرٍ فَمَنَعَهُ اللَّهُ بِقَوْمِهِ وَأَمَّا سَائِرُهُمْ فَأَخَذَهُمْ الْمُشْرِكُونَ وَأَلْبَسُوهُمْ أَدْرَاعَ الْحَدِيدِ وَصَهَرُوهُمْ فِي الشَّمْسِ فَمَا مِنْهُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ وَاتَاهُمْ عَلَى مَا أَرَادُوا إِلَّا بِلَالًا فَإِنَّهُ هَانَتْ عَلَيْهِ نَفْسُهُ فِي اللَّهِ وَهَانَ عَلَى قَوْمِهِ فَأَخَذُوهُ فَأَعْطَوْهُ الْوِلْدَانَ فَجَعَلُوا يَطُوفُونَ بِهِ فِي شِعَابِ مَكَّةَ وَهُوَ يَقُولُ أَحَدٌ أَحَدٌ
"Yang pertama kali menampakkan keIslamannya ada tujuh orang; Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-, Abu Bakar, 'Ammar dan Ibunya Sumayyah, Shuhaib, Bilal dan Al Miqdad. Adapun Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-, Allah melindunginya dengan perantara pamannya. Abu Bakar Allah melindunginya dengan perantara kaumnya. Sedang yang lainnya, kaum musyrik telah menyiksanya, memakaikan baju dari besi dan meletakkan mereka di bawah terik matahari. Tidaklah salah seorang dari mereka melainkan telah memenuhi apa yang mereka inginkan. Kecuali Bilal, dirinya dihinakan oleh kaumnya karena Allah, mereka membawa dan memberikannya kepada anak-anak. Sehingga mereka membawanya berkeliling di sepanjang jalan-jalan Makah, sementara dirinya tetap mengatakan; "Ahad Ahad." [Sunan Ibnu Majah: Hasan]

Dipenuhi keimanan.

Hani` bin Hani` -rahimahullah- berkata; "'Ammar masuk menemui Ali -radhiyallahu 'anhu-. Maka Ali pun berkata: 
مَرْحَبًا بِالطَّيِّبِ الْمُطَيَّبِ ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مُلِئَ عَمَّارٌ إِيمَانًا إِلَى مُشَاشِهِ "
"Selamat datang kepada orang yang baik lagi yang berlaku baik. Aku telah mendengar Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: "Sungguh, 'Ammar telah dipenuhi keimanan hingga ke relung jiwanya." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]

Janji surga untuk keluarga Yasir.

Jabir -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- melewati 'Ammar dan keluarganya yang sedang disiksa, maka beliau bersabda:
 «أَبْشِرُوا آلَ عَمَّارٍ، وَآلَ يَاسِرٍ، فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةُ»
"Terimalah kabar gembira wahai keluarga 'Ammar dan keluarga Yaasir, sungguh tempat kalian nanti adalah surga". [Mustadrak Hakim: Shahih]

Do'a ampunan untuk keluarga Yasir.

Utsman -radhiyallahu 'anhu- berkata; "Maukah aku ceritakan kepada kalian berdua tentang Ammar? Suatu ketika aku datang bersama Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- sambil beliau memegang tanganku dan kami jalan jalan di Bathha`, ketika kami sampai kepada bapak dan ibunya dan keduanya sedang disiksa, maka bapak Amar berkata; "Wahai Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-, apakah sepanjang masa seperti ini?" 
Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- menjawab: 
اصْبِرْ ثُمَّ قَال: " اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِآلِ يَاسِرٍ وَقَدْ فَعَلْتُ "
"Sabarlah!" Kemudian beliau bedoa: "Ya Allah ampunilah keluarga Yasir, dan aku telah berbuat." [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]

Dilidungi dari syaitan.

'Alqamah -rahimahullah- berkunjung ke negeri Syam lalu dia memasuki masjid kemudian berdo'a; "Ya Allah, mudahkanlah aku untuk mendapat kawan yang shalih". 
Kemudian dia bermajelis bersama Abu Ad-Darda' -radhiyallahu 'anhu-. Maka Abu Ad-Darda' bertanya; "Kamu berasal dari mana?". 
Dia menjawab; "Dari Kufah". 
Abu Ad-Darda' berkata; "Bukankah bersama kalian atau di antara kalian disana ada orang yang mengetahui detail kehidupan Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- yang tidak ada orang lain yang mengetahuinya kecuali dia, yaitu Hudzaifah -radhiyallahu 'anhu?". 
'Alqamah berkata; Aku jawab; "Benar". 
Abu Ad-Darda' bertanya lagi; 
أَلَيْسَ فِيكُمْ أَوْ مِنْكُمْ الَّذِي أَجَارَهُ اللَّهُ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْنِي مِنْ الشَّيْطَانِ يَعْنِي عَمَّارًا
"Bukankah bersama kalian atau di antara kalian di sana juga ada orang yang telah Allah jauhkan dari setan yakni melalui lisan Nabi-Nya -shallallahu 'alaihi wasallam-, yaitu 'Ammar bin Yasir radliallahu 'anhu?". 
Aku jawab; "Benar".  [Shahih Bukhari]

Selalu memilih yang terbaik.

'Aisyah -radhiyallahu 'anha- berkata; Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: 
مَا خُيِّرَ عَمَّارٌ بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلَّا اخْتَارَ أَرْشَدَهُمَا
"Tidaklah 'Ammar bingung memilih dua perkara melainkan ia akan memilih sesuatu yang lebih benar (mendekati kepada yang haq)." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Terbunuh di atas kebenaran.

Abu Sa'id -radhiyallahu 'anhu- menyebutkan tentang pembangunan masjid. Ia mengkisahkan, "Masing-masing kami membawa bata satu persatu, sedangkan 'Ammar membawa dua bata dua bata sekaligus. Saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, beliau berkata sambil meniup debu yang ada padanya: 
وَيْحَ عَمَّارٍ تَقْتُلُهُ الْفِئَةُ الْبَاغِيَةُ يَدْعُوهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ وَيَدْعُونَهُ إِلَى النَّارِ
"Kasihan 'Ammar, dia akan dibunuh oleh golongan durjana. Dia mengajak mereka ke surga sedangkan mereka mengajaknya ke neraka." 
Abu Sa'id berkata, "'Ammar lantas berkata, "Aku berlindung kepada Allah dari fitnah tersebut." [Shahih Bukhari]

Perintah mengikuti petunjuknya.

Hudzaifah -radhiyallahu 'anhu- berkata; "Kami sedang duduk di dekat Nabi -Shallallahu 'alaihi wa Sallam-, lalu beliau bersabda:
إِنِّي لَا أَدْرِي مَا قَدْرُ بَقَائِي فِيكُمْ فَاقْتَدُوا بِاللَّذَيْنِ مِنْ بَعْدِي وَأَشَارَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَاهْتَدُوا بِهَدْيِ عَمَّارٍ وَمَا حَدَّثَكُمْ ابْنُ مَسْعُودٍ فَصَدِّقُوهُ
"Aku tidak tahu seberapa lama aku hidup bersama kalian, oleh karena itu, teladanilah dua orang sepeninggalku." -Sambil menunjuk Abu Bakar dan 'Umar-. (sabdanya lagi): "Berpeganglah dengan petunjuk 'Ammar, dan benarkanlah apa yang disampaikan Ibnu Mas'ud kepada kalian." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Wallahu a’lam! 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...