Senin, 01 Oktober 2012

Keutamaan surah Yasin



بسم الله الرحمن الرحيم

Beberapa hadits tentang keutamaan surah Yasin:

1.       Hadits Abu Hurairah radiyallahu 'anhu.

a)      Diriwayatkan oleh Ad-Daarimiy (255H) dalam kitabnya “As-Sunan” 4/2147 no.3457:
من طريق إِبْرَاهِيم بْن الْمُهَاجِرِ بْنِ الْمِسْمَارِ، عَنْ عُمَرَ بْنِ حَفْصِ بْنِ ذَكْوَانَ، عَنْ مَوْلَى الْحُرَقَةِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَرَأَ طه وْ يس قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفِ عَامٍ، فَلَمَّا سَمِعَتِ الْمَلَائِكَةُ الْقُرْآنَ، قَالَتْ: طُوبَى لِأُمَّةٍ يَنْزِلُ هَذَا عَلَيْهَا، وَطُوبَى لِأَجْوَافٍ تَحْمِلُ هَذَا، وَطُوبَى لِأَلْسِنَةٍ تَتَكَلَّمُ بِهَذَا " .
"Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala membaca surah Thaahaa dan Yaasiin 1000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi, maka tatkala para malaikat mendengarkan Al-Qur’an mereka berkata: Bahagialah umat yang diturunkan kepadanya surah ini, dan bahagialah tubuh yang menghafal surah ini, dan bahagialah lidah yang membaca surah ini".

Hadits ini palsu sebagaimana menurut Ibnu Hibban (354H) dan sanadnya sangat lemah, punya dua cacat:
1.       Ibrahim bin Muhajir bin Mismar[1]; Imam Bukhari (256H) mengatakan: Haditsnya mungkar (sangat lemah).
2.       Umar bin Hafs bin Dzakwan[2]; Imam Ahmad (241H) dan An-Nasai (303H) mengatakan: Haditsnya ditolak (matruuk).
[Lihat: Silsilah hadits dha’if karya syekh Albaniy 3/402 no.1248]

b)      Hadits lain, diriwayatkan oleh Al-Baehaqiy (458H) dalam kitabnya “Syu’ab Al-Iman” 4/98 no.2238:
من طريق سُوَيْدٌ أَبُو حَاتِمٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، قَالَ: " مَنْ قَرَأَ يس مَرَّةً فَكَأَنَّمَا قَرَأَ الْقُرْآنَ عَشْرَ مَرَّاتٍ " وَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ: " مَنْ قَرَأَ يس مَرَّةً، فَكَأَنَّمَا قَرَأَ الْقُرْآنَ مَرَّتَيْنِ " قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: حَدِّثْ أَنْتَ عَمَّا سَمِعْتَ وَأُحَدِّثُ أَنَا بِمَا سَمِعْتُ .
Abu Hurairah radiyallahu 'anhu berkata: "Barangsiapa yang membaca surah Yasin sekali maka seolah-olah ia telah membaca Al-Qur’an 10 kali". Dan Abu Sa’id radiyallahu 'anhu berkata: "Barangsiapa yang membaca surah Yasin sekali maka seolah-olah ia telah membaca Al-Qur’an 2 kali".
Abu Hurairah berkata kepada Abu Sa’id : Kamu menyampaikan sesuai yang kamu dengar, dan aku menyampaikan sesuai yang aku dengar.

Abu Hatim (277H) rahimahullah mengatakan: Hadits ini mungkar (sangat lemah).[Lihat: 'Ilal Ibnu Abi Hatim 4/631 no.1691]

c)       Diriwayatkan oleh Al-Bazzaar (292H) sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir (774H) dalam kitab tafsirnya 6/561:
قال : حدثنا عبد الرحمن بن الفضل، حدثنا زيد -هو ابن الحباب- حدثنا حُميد -هو المكي، مولى آل علقمة- عن عطاء -هو ابن أبي رباح- عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "إن لكل شيء قلبا، وقلب القرآن يس".
"Sesungguhnya segala sesuatu itu punya inti, dan inti al-qur’an adalah surah Yasin".

Hadits ini juga sangat lemah; Syekh Albaniy mengatakan: Humaid Al-Makkiy[3] tidak diketahui (majhuul) sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar, dan Abdul Rahman bin Al-Fadhl guru dari Al-Bazzar aku tidak mengetahuinya. [lihat: Silsilah hadits dha’if 1/314]

d)      Diriwayatkan oleh Ad-Darimiy dalam kitab sunannya no.3460 4/2150:
قال : حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ شُجَاعٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثَنِي زِيَادُ بْنُ خَيْثَمَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُحَادَةَ، عَنْ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ، غُفِرَ لَهُ فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ»
"Barangsiapa yang membaca surah Yasin di suatu malam mengharapkan wajah Allah maka diampuni dosanya pada malam itu".

Sanad hadits ini lemah karna terputus, penerimaan hadits Al-Hasan Al-Bashriy[4] (110H) dari Abu Hurairah diperselisihkan apakah Hasan pernah mendengar hadits langsung dari Abu Hurairah apa tidak? Kebanyakan ulama mengatakan tidak dan sebagian lainnya mengatakan iya. Akan tetapi Hasan seorang mudallis (sering meriwayatkan hadits yang tidak ia dengar langsung dari gurunya), riwayatnya tidak diterima kecuali memakai lafadz yang jelas menunjukkan bahwa ia mendengarnya langsung dari gurunya seperti "sami'tu, haddatsanii, akhbaranii" atau semisalnya, sedangkan dalam hadits ini ia mengatakan ('an) salah satu lafadz yang tidak jelas apakah ia dengar langsung dari gurunya atau tidak.

Dengan sanad dan lafadz yang sama, hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitabnya "Ash-Shahih" 6/312 no.2574:
قال: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، مَوْلَى ثَقِيفٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ شُجَاعِ بْنِ الْوَلِيدِ السَّكُونِيُّ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ خَيْثَمَةَ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ جُنْدُبٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:  «مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ غُفِرَ لَهُ»
Akan tetapi riwayat ini mengganti Abu Hurairah dengan Jundab radiyallahu 'anhuma, ini bisa menunjukkan bahwa riwayat ini terjadi kesimpang-siuran.

Betul di riwayat lain Al-Hasan Al-Bashriy menggunakan lafadz "sami'tu" (aku dengar) sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Ya'laa (307H) dalam kitabnya "Al-Musnad" 11/93 no.6224:
قال : حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ أَبِي إِسْرَائِيلَ، حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ زِيَادٍ، عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ، وَمَنْ قَرَأَ حم الَّتِي يُذْكَرُ فِيهَا الدُّخَانُ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ»
Akan tetapi dalam sanadnya ada rawiy yang bernama Hisyam bin Ziyad[5]; periwayatan haditsnya ditolak (matruuk) sebagaimana dikatakan oleh An-Nasai dan yang lainnya.
Lihat silsilah hadits dhaif 14/293 no.6623.

Dengan sanad yang lain diriwayatkan juga oleh Al-Ashbahaniy (535H) dalam kitabnya "At-Targiib wa At-Tarhiib" no.948:
من طريق زيد بن الحريش، ثنا الأغلب بن تميم، ثنا أيوب ويونس، عن الحسن عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((من قرأ سورة يس في ليلة الجمعة غفر له))
"Barangsiapa yang membaca surah Yasin di malam Jum'at maka dosanya diampuni".

Sanad hadits ini sangat lemah, Imam Bukhariy dan Ibnu Hibban mengatakan: Al-Aglab bin Tamim[6], periwayatan haditsnya mungkar.
Dan Zaid bin Al-Harisy[7], Ibnu Hibban mengatakan: Terkadan ia melakukan kesalahan. Sedangkan Ibnu Al-Qathan mengatakan: Ia tidak diketahui kedudukan riwayatnya (majhuul haal).

2.       Hadits Abu Bakr Ash-Shiddiq radiyallahu 'anhu.

Diriwayatkan oleh Al-Baehaqiy dalam kitabnya “Syu’ab Al-Iman” 4/96 no.2237:
من طريق مُحَمَّد بْن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ الْجُدْعَانِيُّ، مِنْ قُرَيْشٍ مِنْ بَنِي تَمِيمٍ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مِرْقَاعٍ الْجَنَدِيِّ، عَنْ هِلَالٍ، عَنِ الصَّلْتِ، أَنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " سُورَةُ يس فِي التَّوْرَاةِ تُدْعَى الْمُعِمَّةَ " قِيلَ: مَا الْمُعِمَّةُ؟ قَالَ: " تَعِمُّ صَاحِبَهَا بِخَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَتُكَابِدُ عَنْهُ بَلْوَى الدُّنْيَا، وَتَدْفَعُ عَنْهُ أَهْوَالَ الْآخِرَةِ، وَتُدْعَى الْمُدَافِعَةَ الْقَاضِيَةَ تَدْفَعُ عَنْ صَاحِبِهَا كُلَّ سُوءٍ، وَتَقْضِي لَهُ كُلَّ حَاجَةٍ مَنْ قَرَأَهَا عَدَلَتْ لَهُ عِشْرِينَ حَجَّةً، وَمَنْ سَمِعَهَا عَدَلَتْ لَهُ أَلْفَ دِينَارٍ فِي سَبِيلِ اللهِ، مَنْ كَتَبَهَا ثُمَّ شَرِبَهَا أَدْخَلَتْ جَوْفَهُ أَلْفَ دَوَاءٍ وَأَلْفَ نُورٍ وَأَلْفَ يَقِينٍ وَأَلْفَ بَرَكَةٍ وَأَلْفَ رَحْمَةٍ، وَنَزَعَتْ عَنْهُ كُلَّ غِلٍّ وَدَاءٍ " .
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Surah Yasin disebut dalam kitab Taurat sebagai “Al-Mu’immah”. Rasulullah ditanya: Apa itu “Al-Mu’immah”? Rasulullah menjawab: Menyebarkan kebaikan dunia dan Akhirat bagi yang membacanya, mencegahnya dari musibah dunia, melindunginya dari kesulitan akhirat. Disebut juga sebagai “Al-Mudafi’ah Al-Qadhiyah”, melindungi orang yang membacanya dari keburukan, dan mencukupi semua keperluannya, barangsiapa yang membacanya maka dihitung untuknya 10 kali menunaikan ibadah haji, dan barangsiapa yang mendengarkannya dihitung untuknya 1000 dinar sedekah di jalan Allah. Barangsiapa yang menulisnya kemudian meminumnya maka dimasukkan ke dalam perutnya 1000 obat, 1000 cahaya, 1000 keyakinan, 1000 berkah, 1000 rahmat, dan dihilangkan darinya sifat khianat dan penyakit.

Hadits ini sangat lemah karena pada sanadnya ada beberapa perawiy yang lemah:
1.       Muhammad bin Abdul Rahman Al-Jud’aniy[8]; Imam Bukhari, Abu Hatim, dan Ibnu ‘Adiy (365H) mengatakan: Haditsnya mungkar (sangat lemah). Sedangkan An-Nasa’iy mengatakan: Hadits yang ia riwayatkan ditolak (matruuk).
2.       Sulaiman bin Mirqa’[9]; Al-‘Uqailiy (323H) dan Ibnu Al-Jauziy (597H) mengatakan: Haditsnya mungkar.
3.       Hilal dan Ash-Shalt; keduanya tidak diketahui (majhuul), Al-Khatiib (463H) mengatakan: Pada sanadnya ada beberapa rawi yang tidak diketahui.
Al-‘Uqailiy, dan Al-Baehaqiy mengatakan: Hadits ini mungkar (sangat lemah).
[Lihat: Silsilah hadits dha’if 7/257 no. 3260]

Dan dengan lafadz yang sama, diriwayatkan juga oleh Al-Khathib dalam kitabnya “Tariikh Bagdaad” 3/674 dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu:
من طريق مُحَمَّد بْن عَبْدِ بْنِ عَامِرِ بْنِ مِرْدَاسٍ السَّمَرْقَنْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عِصَامُ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ... به .
Tapi Muhammad bin Abdu bin Amir[10] terkenal sebagai pemalsu hadits.

3.       Hadits Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu.

Diriwayatkan oleh Ar-Rafi’iy (622H) dalam kitabnya “At-Tadwiin fii Akhbaar Qazwaen” 2/437:
من طريق عبد الله بن حامد الأصبهاني بنيسابور أنبأ محمد بن جعفر ثنا محمد بن حمزة ثنا أبي ثنا الأحوص بن حكيم، عن أبي عون عن إسماعيل، عن أبي إسحاق عن الحارث عن علي رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وآله وسلم: " من كتب ليس ثم شر بها دخل جوفه ألف نور وألف رحمة، وألف بركة وألف دواء " .
"Barangsiapa yang menulis surah Yasin kemudian meminumnya maka telah masuk ke dalam perutnya 1000 cahaya, 1000 rahmat, 1000 berkah, dan 1000 obat".

Hadits ini dihukumi oleh syekh Albaniy sebagai hadits paslu, bisa jadi yang memalsukannya adalah orang yang meriwayatkan dari Al-Ahwash bin Hakim[11], karena sekalipun ia lemah periwayatannya dan banyak meriwayatkan hadits mungkar akan tetapi tidak ada yang menuduhnya sebagai pemalsu hadits.
Atau bisa jadi pemalsunya adalah para guru Al-Ahwash, mungkin saja itu:
1.       Abu ‘Aun Amru bin Amru bin ‘Aun Al-Anshariy[12];  Abu Hatim mengatakan: Ia majhuul (tidak diketahui).
2.       Atau Al-Harits Al-A’war[13] karena sebagian ulama menuduhnya sebagai pemalsu hadits.
[Lihat: Silsilah hadits dha’if 7/295 no.3293]

4.       Hadits Anas bin Malik radiyallahu 'anhu.

a)      Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy (279H) dalam kitabnya “As-Sunan” 5/162 no.2887:
من طريق هَارُونَ أَبِي مُحَمَّدٍ، عَنْ مُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَقَلْبُ القُرْآنِ يس، وَمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ القُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ»
"Sesungguhnya segala sesuatu itu punya (hati) inti, dan inti al-qur’an adalah surah Yasin, dan barangsiapa yang membaca surah Yasin maka Allah akan mencatat baginya pahala membaca al-qur’an 10 kali".

Imam At-Tirmidziy menghukumi hadits ini lemah karena Harun Abu Muhammad[14] tidak diketahui (majhuul). Sedangkan Ad-Dzahabiy (748H) menuduhnya sebagai pemalsu hadits ini.
Oleh sebab itu syekh Albaniy menghukumi hadits ini sebagai hadits palsu, ditambah lagi bahwa Muqatil pada sanad hadits ini bukanlah Muqatil bin Hayyan, akan tetapi ia adalah Muqatil bin Sulaiman[15] si pembohong; sebagaimana anggapan Abu Hatim dan Adz-Dzahabiy dalam kitabnya Miizaan al-i’tidaal 6/504. [lihat: Silsilah hadits dha’if 1/312 no.169]
Abu Hatim mengatakan: Hadit ini bathil (sangat lemah) tidak ada landasannya. [lihat: ‘Ilal Ibnu Abi Hatim 4/578 no. 1652]
Imam Ahmad mengatakan: Ini adalah hadits palsu. [lihat: Al-Muntakhab min ‘ilal karya Al-Khallal no.50]

b)      Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy dalam kitabnya "Al-Mu'jam Ash-Shagir" 2/191 no.360:
من طريق سعيد بن موسى الأزدي الحمصي حدثنا رباح بن زيد الصنعاني عن معمر عن الزهري عن أنس بن مالك قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : " من داوم على قراءة يس كل ليلة ثم مات مات شهيدا " .
"Barangsiapa yang rutin membaca surah Yasin setiap malam kemudian ia wafat maka ia wafat sebagai seorang syahid".

Hadits ini sangat lemah, Al-Haetsamiy (807H) mengatakan: Di sanadnya ada rawiy yang bernama Sa'id bin Musa Al-Azdiy[16]; ia adalah seorang pembohong. [Majma' Az-Zawaid no.11298]
Lihat silsilah hadits dhaif 14/789 no.6844.

5.       Hadits Ibnu Mas'ud radiyallahu 'anhu.

Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim (430H) dalam kitabnya "Hilyat Al-Auliya" 4/130:
عَنْ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنِ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ»
"Barangsiapa yang membaca surah Yasin di malam hari maka dosanya telah diampuni di pagi hari".

Hadits ini sangat lemah karna di sanadnya ada Abu Maryam namanya Abdul Gaffar bin Al-Qasim[17]; Ibnu Al-Madiniy dan Abu Daud mengatakan: Ia seorang pemalsu hadits.
Lihat silsilah hadits dhaif 14/295 no.6623.

6.       Hadits Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma.

Diriwayatkan oleh Ad-Daelamiy (558H) sebagaimana disebutkan oleh syekh Albaniy dalam kitabnya "silsilah hadits dha'if" 8/283 no.2814:
عن الحسين بن علوان : حدثنا عمر ابن صبح ، عن مقاتل بن حيان ، عن يحيى بن وثاب ، عن ابن عباس قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - لرجل اشتكى ضرسه : ( ضع إصبعك السبابة على ضرسك ؛ ثم اقرأ : (أو لم ير الإنسان أنا خلقناه من نطفة ...) [يس : 77 ] ) .
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada seseorang yang mengeluhkan giginya (yang sakit): "Letakkan jari telunjukmu pada gigimu kemudian baca":
"Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari setitik air (mani), ..." [Yasin: 77]

Syekh Albaniy mengatakan: Ini adalah hadits palsu, karena Al-Husain bin Ulwan[18] dan Umar bin Shubh[19] terkenal sebagai pemalsu hadits.

7.       Hadits Hassan bin 'Athiyah rahimahullah (wafat setelah tahun 120H).

Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur (227H) dalam kitabnya “As-Sunan” 2/283 no.75:
من طريق إسماعيل بن عياش عن أسيد بن عبد الرحمن الخثعمي عن حسان بن عطية إن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : " من قرا يس فكأنما قرأ القرآن عشر مرات ".
"Barangsiapa yang membaca surah Yasin sekali maka seolah-olah ia telah membaca Al-Qur’an 10 kali".

Syekh Albaniy mengatkan: Para rawiy hadits ini semuanya tsiqah (diterima periwayatannya), tapi haditsnya mursal atau mu’dhal (terputus) karena Hassaan[20] lebih banyak meriwayatkan dari kalangan tabi’iin. [Lihat: Silsilah hadits dhaif 10/159]

Bersambung ...

Wallahu a'lam!
 
   

[1]) Lihat biografi Ibrahim bin Muhajir dalam kitab: Adh-Dhu’afaa karya Imam Bukhari hal.18, Al-Majruhiin karya Ibnu Hibban 1/108, Miizaan Al-I’tidaal karya Adz-Dzahabiy 1/194, Lisaan Al-Miizaan karya Ibnu Hajar 1/369.  
[2] ) Lihat biografi Umar bin Hafs dalam kitab: Adh-Dhu’afaa karya Ibnu Jauziy 2/206, Miizaan Al-I’tidaal 5/226, Lisaan Al-Miizaan 6/88.
[3]) Lihat biografi Humaid Al-Makkiy dalam kitab: Al-Kamil karya Ibnu ‘Adiy 2/274, Tahdziib Al-Kamal karya Al-Mizziy 7/415, Taqriib At-tahdziib karya Ibnu Hajar hal.182.
[4] Lihat biografi Al-Hasan Al-Bashriy dalam kitab: Tahdzibul kamal 6/95, Siyar A'lam An-Nubala' karya Adz-Dzahabiy 4/563, Tahdiziib At-Thadiziib karya Ibnu Hajar 1/388.
[5] ) Lihat biografi Hisyam bin Ziyad dalam kitab: Adh-Dhu’afaa’ karya An-Nasa’iy hal.245, Adh-Dhu’afaa’ karya Al-‘Uqailiy 4/339, Adh-Dhu’afaa’ karya Ibnu Jauziy 3/174.
[6] ) Lihat biografi Al-Aglab bin Tamim dalam kitab: Adh-Dhu’afaa’ karya An-Nasa’iy hal.156, Adh-Dhu’afaa’ karya Al-‘Uqailiy 1/117, Al-Majruhiin karya Ibnu Hibban 1/175, Adh-Dhu’afaa’ karya Ibnu Jauziy 1/127, Miizaan Al-I’tidaal 1/439, Lisaan Al-Miizaan 2/215.
[7] ) Lihat biografi Zaed bin Al-Harisy dalam kitab: Ats-Tsiqaat karya Ibnu Hibban 8/251, Lisaan Al-Miizaan 3/550.
[8] ) Lihat biografi Muhammad bin Abdul Rahman Al-Jud’aniy dalam kitab: Adh-Dhu’afaa’ karya An-Nasa’iy hal.232, Adh-Dhu’afaa’ karya Al-‘Uqailiy 4/101, Al-Jarh wa At-Ta’diil karya Ibnu Abi Hatim 7/324, Al-Kamil 6/188.
[9] ) Lihat biografi Sulaiman bin Mirqa’ dalam kitab: Adh-Dhu’afaa’ karya Al-‘Uqailiy 2/143, Adh-Dhu’afaa’ karya Ibnu Jauziy 2/24, Miizaan Al-I’tidaal 3/314, Lisaan Al-Miizaan 4/175.
[10] ) Lihat biografi Muhammad bin ‘Abdu bin Amir dalam kitab: Adh-Dhu’afaa’ karya Ad-Daruquthniy hal.351, Lisaan Al-Miizaan 7/324.
[11] ) Lihat biografi Al-Ahwash bin Hakiim dalam kitab: Adh-Dhu’afaa’ karya An-Nasa'i hal.156, Adh-Dhu’afaa’ karya Al-‘Uqailiy 1/120, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.63, Adh-Dhu’afaa’ karya Ibnu Al-Jauziy 1/92.
[12] ) Lihat biografi Abu ‘Aun dalam kitab: Al-Jarh wa At-Ta’diil 6/252, Miizaan Al-I’tidaal 5/338, Lisaan Al-Miizaan 6/219.
[13] ) Lihat biografi Al-Harits Al-A’war dalam kitab: Tahdziib Al-Kamal 5/244, Miizaan Al-I’tidaal2/170, Taqriib At-Tahdziib hal.146.
[14]) Lihat biografi Harun Abu Muhammad dalam kitab: Miizaan al-i’tidaal 7/67.
[15]) Lihat biografi Muqatil bin Sulaiman dalam kitab: Ad-Dhu’afaa’ karya Ad-Daruquthniy hal.371, Ad-Dhu’afaa’ karya Ibnu Jauziy 3/136, Tahdziib Al-Kamal 28/434, Miizaan Al-i’tidaal 6/505, Taqriib at-tahdziib hal.210.
[16] ) Lihat biografi Sa'id bin Musa Al-Azdiy dalam kitab: Ad-Dhu’afaa’ karya Ibnu Jauziy 1/326, Miizaan Al-i’tidaal 3/232, Lisan Al-Miizaan 4/77.
[17] ) Lihat biografi Abu Maryam Abdul Gaffar bin Al-Qasim dalam kitab: Adh-Dhu’afaa’ karya An-Nasa'i hal.210, Adh-Dhu’afaa’ karya Al-‘Uqailiy 3/100, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.63, Adh-Dhu’afaa’ karya Ibnu Al-Jauziy 2/112.
[18] ) Lihat biografi Al-Husain bin Ulwan dalam kitab: Tarikh Ibnu Ma'in riwayat Ad-Duriy 4/382, Adh-Dhu’afaa’ karya Al-‘Uqailiy 1/251, Al-Majruhin karya Ibnu Hibban 1/244, Al-Kamil 2/359, Adh-Dhu’afaa’ karya Abu Nu'aim hal.74, Adh-Dhu’afaa’ karya Ibnu Al-Jauziy 1/215, Miizaan Al-i’tidaal 2/298, Lisan Al-Miizaan 3/189.
[19])  Lihat biografi Umar bin Shubh dalam kitab: Al-Majruhin 2/88, Al-Kamil 5/24, Adh-Dhu’afaa’ karya Abu Nu'aim hal.113, Adh-Dhu’afaa’ karya Ibnu Al-Jauziy 2/211, Miizaan Al-i’tidaal 5/248.
[20] ) Lihat biografi Hassaan bin 'Athiyah dalam kitab: Tahdzibul kamal 6/34, Siyar A'lam An-Nubala' 5/466.

4 komentar:

  1. Kira-kira apa dampak negatif dari hadis seperti ini Ustadz?, hadis tersebut memang lemah tetapi bisa menyemangati orang membaca alqur'an :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Islam tidak membutukan hadits lemah apa lagi palsu untuk menyemangati org membaca Al-qur'an krn banyak sekali hadits2 sahih dalam hal ini. Silahkan baca postingan "Keutamaan membaca Al-Qur'an".
      Surah Yasin adalah salah satu surah yang memiliki kandungan makna yang dalam, tp kita tdk boleh menisbahkan keutamaan khusus bagi suatu surah, menentukan tempat dan waktu membacanya kecuali ada nash yg sahih. Krn kita bisa masuk dalam kategori mengatakan sesuatu tanpa dasar ilmu (Al-A'raaf:33).
      Tp jika seseorang rutin membaca surah tertentu dengan meyakini keutamaan membaca alqur'an secara umum atau karna kandungan maknanya yang lebih menyentuh hati tanpa menkhususkan waktu dan tempat. Sy rasa tdk ada larangan dalam hal ini, wallahu a'lam!

      Hapus
  2. asslamu alaikum, sy org awam tpi melihat bgtu bnyakny hadis yg tdak benar, itu manndakan sbnarnya ada ke utamaan yg sbnarnya dri yasin, krn ssungguhny Allah yg lbh tau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wa rahmatullahi wa barakaatuh!

      Tidak bisa dipungkiri kalau memang surah Yaasiin memiliki banyak keutamaan sebagai salah satu surah dari Al-Qur'an.

      Silahkah baca baca postingan sy ttg "Keistimewaan Al-Qur'an" dan jawaban komentar sebelumnya.

      Wallahu 'alam!

      Hapus

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...