Minggu, 28 Oktober 2012

Silaturahmi



بسم الله الرحمن الرحيم

Perintah memelihara hubungan silaturahmi
{وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا} [النساء: 1]
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu. [An-Nisaa':1]

Dari Abdullah bin Mas'ud; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" اتَّقُوا اللهَ وَصِلُوا أَرْحَامَكُمْ " [شعب الإيمان للبيهقي: حسنه الألباني]
"Bertakwalah kalian kepada Allah dan sambunglah hubungan silaturahim kalian". [Syu'ab Al-Iman: Hasan]

Berbuat baiklah kepada karib-kerabat
{وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا } [النساء: 36]
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh*, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. [An-Nisaa':36]
*Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim.

Sifat orang yang bertakwa
{وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ} [البقرة: 177]
Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. [Al-Baqarah:177]

Berikan kepada keluarga yang dekat akan haknya
{إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ} [النحل: 90]
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. [An-Nahl:90]
{وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا} [الإسراء: 26]
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. [Al-Israa':26]
{فَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ ذَلِكَ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ} [الروم: 38]
Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka Itulah orang-orang beruntung. [Ar-Ruum:38]

Nafkah hendaklah diberikan kepada kaum kerabat
{يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ} [البقرة: 215]
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya. [Al-Baqarah:215]
{وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ} [الأنفال: 75]
Dan orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam Kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. [Al-Anfaal:75]

Sifat orang yang berakal
{إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ (19) الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ (20) وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ (21) وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ (22) جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ (23) سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ} [الرعد: 19 - 24]
Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (mengadakan hubungan silaturahim dan tali persaudaraan), dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang-orang yang sabar Karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum" (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. [Ar-Ra'd: 19-24]

Laknat dan neraka bagi yang memutuskan silaturahmi
{وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ} [الرعد: 19 - 25]
Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). [Ar-Ra'd:25]

Memutuskan silaturahmi adalah kefasikan dan sifat orang yang merugi
{وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ (26) الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ} [البقرة: 26، 27]
Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi. [Al-Baqarah: 26-27]

Silaturahmi menambah umur, dan melapangkan rezki.
Dari Anas bin Malik; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang suka dilapangkan rezkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ» [صحيح البخاري]
"Barangsiapa yang senang dilapangkan rezkinya atau dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi". [Sahih Bukhari]

Dari Aisyah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّهُ مَنْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنَ الرِّفْقِ ، فَقَدْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَحُسْنُ الْجِوَارِ يَعْمُرَانِ الدِّيَارَ، وَيَزِيدَانِ فِي الْأَعْمَارِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Sesungguhnya barangsiapa yang diberi bagiannya dari sifat lemah lembut maka ia telah diberi bagiannya dari kebaikan dunia dan akhirat, dan silaturahmi, akhlak yang mulia, dan berbuat baik kepada tetangga akan menambah kekayaan dan memanjangkan umur". [Musnad Ahmad: Sahih]

Menambah rasa cinta di antara kerabat
Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«تَعَلَّمُوا مِنْ أَنْسَابِكُمْ مَا تَصِلُونَ بِهِ أَرْحَامَكُمْ، فَإِنَّ صِلَةَ الرَّحِمِ مَحَبَّةٌ فِي الأَهْلِ، مَثْرَاةٌ فِي المَالِ، مَنْسَأَةٌ فِي الأَثَرِ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Pelajarilah garis keturunan kalian agar kalian dapat menyambung hubungan silaturahmi, karena sesungguhnya menyambung hubungan silaturahmi memberi kecintaan kepada kerabat, manambah harta, dan memanjangkan umur". [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Menjadi lebih dekat
Dari Ibnu Abbas; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
« اعرفوا أنسابكم تصلوا أرحامكم ، فإنه لا قرب بالرحم إذا قطعت وإن كانت قريبة ، ولا بعد بها إذا وصلت وإن كانت بعيدة » [مسند أبي داود الطيالسي: صحيح]
"Ketahuilah garis keturunan kalian untuk menyambung hubungan silaturahmi, karena sesungguhnya tidak ada kedekatan dengan kerabat jika terputus tali silaturahmi sekalipun ia dekat, dan tidak ada hubungan kerabat yang jauh jika terjalin silaturahmi sekalipun ia jauh". [Musnad Ath-Thayalisiy: Sahih]

Diantara hal yang pertama diperintahkan oleh Rasulullah
Heraql bertanya kepada Sufyan bin Harb tentang risalah yang diemban oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: Apa yang ia perintahkan kepada kalian?
Sufyan menjawab:
اعْبُدُوا اللَّهَ وَحْدَهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَاتْرُكُوا مَا يَقُولُ آبَاؤُكُمْ، وَيَأْمُرُنَا بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ وَالصِّدْقِ وَالعَفَافِ وَالصِّلَةِ [صحيح البخاري]
"Sembahlah Allah semata dan janganlah kalian menyekutukannya dengan sesuatupun, tinggalkan apa yang dikatakan orang tua kalian (yang mengajak kepada syirik dan maksiat), dan ia memarintahkan kami menunaikan salat, zakat, bersifat jujur, menjaga kehormatan, dan bersilaturahmi". [Sahih Bukhari]

Tidak akan diabaikan oleh Allah
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketakutan setelah menerima wahyu, Khadijah berkata:
كَلَّا وَاللَّهِ مَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا، إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ، وَتَحْمِلُ الكَلَّ، وَتَكْسِبُ المَعْدُومَ، وَتَقْرِي الضَّيْفَ، وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الحَقِّ [صحيح البخاري]
Tidak, demi Allah, engkau tidak akan diabaikan oleh Allah selamanya, karena sesungguhnya engkau telah menyambung hubungan silaturahmi, menolong yang lemah, memberi orang yang membutuhkan, melayani tamu, dan membela kebenaran. [Sahih Bukhari]

Menyebabkan masuk surga
Abu Ayyub Al-Anshariy berkata: Seorang laki-laki bertanya: Ya Rasulullah, beri tahukanlah kepadaku amalan yang akan memasukkanku ke surga!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
تَعْبُدُ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ [صحيح البخاري ومسلم]
"Sembahlah Allah dan jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, dirikan salat, tunaikan zakat, dan sambung hubungan silaturahmi". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Abdullah bin Salam; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُونَ الجَنَّةَ بِسَلَامٍ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makan, ber-silaturahmilah, dan salatlah di malam hari saat orang-orang sedang tidur, maka kalian akan masuk surga dengan keselamatan". [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Amalan yang paling dicintai Allah
Seorang laki-laki dari Khats'am bertanya: Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«إِيمَانٌ بِاللَّهِ»
"Beriman kepada Allah!"
Ia bertanya lagi: Kemudian apa?
Rasulullah menjawab:
«ثُمَّ صِلَةُ الرَّحِمِ»
"Kemudian silaturahmi!"
Ia bertanya lagi: Ya Rasulullah, perbuatan apa yang paling dibenci Allah?
Rasulullah menjawab:
«الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ»
"Menyekutukan Allah!"
Ia bertanya lagi: Kemudian apa?
Rasulullah menjawab:
«ثُمَّ قَطِيعَةُ الرَّحِمِ»
"Kemudian memutuskan silaturahmi!"
Ia bertanya lagi: Kemudian apa?
Rasulullah menjawab:
«ثُمَّ الْأَمْرُ بِالْمُنْكَرِ وَالنَّهْيِ عَنِ الْمَعْرُوفِ» [مسند أبي يعلى الموصلي: صححه الألباني]
"Kemudian memerintahkan pada kemungkaran, dan melarang akan kebaikan!" [Musnad Abu Ya'la: Sahih]

Wasiat Rasulullah
Abu Dzar berkata:
أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، بِخِصَالٍ مِنَ الْخَيْرِ: أَوْصَانِي:  «بِأَنْ لَا أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِي، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ دُونِي، وَأَوْصَانِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ، وَأَوْصَانِي أَنْ أَصِلَ رَحِمِي وَإِنْ أَدْبَرَتْ، وَأَوْصَانِي أَنْ لَا أَخَافَ فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ، وَأَوْصَانِي أَنْ أَقُولَ الْحَقَّ وَإِنْ كَانَ مُرًّا، وَأَوْصَانِي أَنْ أُكْثِرَ مِنْ قَوْلِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ» [صحيح ابن حبان]
Kekasihku shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat kepadaku dengan beberapa sifat yang baik: Ia berwasiat kepadaku untuk tidak melihat orang yang di atasku (dari kenikmatan dunia) dan mewasiatkanku untuk melihat orang yang di bawahku, mewasiatkanku untuk mencintai orang miskin dan selalu dekat dengan mereka, mewasiatkanku untuk bersilaturahmi sekalipun mereka berpaling, mewasiatkanku untuk tidak takut demi Allah kepada celaan orang yang suka mencela, mewasiatkanku untuk mengatakan yang benar sekalipun pahit, dan mewasiatkanku untuk banyak mengucapkan لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ karena sesungguhnya kalimat itu adalah harta terpendam dari harta-harta terpendam surga (berupa pahala yang sangat besar). [Sahih Ibnu Hibban]

Selamat dari siksaan dunia dan akhirat
Dari Abu Bakrah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا، مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Tidak ada dosa yang lebih berhak untuk dipercepat oleh Allah hukumannya di dunia bagi pelakunya selain hukuman yang akan ia rasakan di akhirat, seperti dosa "al-bagyu" (zalim, melawan pemerintah, atau sombong) dan memutuskan silaturahmi". [Sunan Abu Daud: Sahih]

Paling cepat diterima pahalanya
Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" لَيْسَ شَيْءٌ أُطِيعُ اللهَ فِيهِ أَعْجَلَ ثَوَابًا مِنْ صِلَةِ الرَّحِمِ، وَلَيْسَ شَيْءٌ أَعْجَلَ عِقَابًا مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ، وَالْيَمِينِ الْفَاجِرَةِ تَدَعُ الدِّيَارَ بَلَاقِعَ " [السنن الكبرى للبيهقي: صححه الألباني]
"Tidak ada sesuatu yang dilakukan sebagai ketaatan kepada Allah yang lebih cepat diterima pahalanya daripada silaturahmi, dan tidak ada sesuatu yang lebih cepat diterima siksaannya daripada "al-bagyu", memutuskan silaturahmi, dan sumpah palsu, ia akan meninggalkan rumah dengan kemiskinan". [Musnad Asy-Syihab: Hasan]

Tidak masuk surga
Dari Jubair bin Muth'im; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahmi". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Tidak terputus dari nikmat, rahmat, dan kasih sayang Allah
Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ اللهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ قَامَتِ الرَّحِمُ، فَقَالَتْ: هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ مِنَ الْقَطِيعَةِ، قَالَ: نَعَمْ، أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ، وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ؟ قَالَتْ: بَلَى، قَالَ: فَذَاكِ لَكِ "
"Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk, sampai ketika selesai, Ar-Rahim (hubungan kerabat) berdiri dan berkata: Ini adalah tempat meminta perlindungan dari pemutusan (silaturahmi)!. Allah berkata: Betul, tidakkah kamu rela jika Aku menyambung (dengan nikmat, rahmat, dan kasih sayang) orang yang menyambungmu (bersilaturahmi), dan Aku memutuskan orang yang memutuskanmu? Rahim berkata: Iya! Allah menjawab: Maka itu untuk kamu!".
Kemudian Rasulullah berkata: "Bacalah jika kalian mau":
{فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ، أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ، أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا} [محمد: 23] [صحيح البخاري ومسلم]
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? [Muhammad: 22-24] [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Aisyah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللهُ، وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللهُ» [صحيح مسلم]
"Ar-Rahim bergantung di 'arsy dan berkata: Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambungnya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskannya!". [Sahih Muslim]

Dari Abdurrahman bin 'Auf; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah berfirman (hadits qudsi):
" أَنَا اللَّهُ، وَأَنَا الرَّحْمَنُ، خَلَقْتُ الرَّحِمَ وَشَقَقْتُ لَهَا مِنْ اسْمِي، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ، وَمَنْ قَطَعَهَا بَتَتُّهُ " [سنن الترمذي: صحيح]
"Aku adalah Allah, dan Aku adalah Ar-Rahman, Aku menciptakan Ar-Rahim (hubungan kerabat), dan Aku menamainya dari asal kata nama-Ku, maka barangsiapa yang menyambungnya maka Aku akan menyambungnya, dan barangsiapa yang memutuskannya maka Aku akan memutuskannya!". [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ الرَّحِمَ شَجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ، فَقَالَ اللَّهُ: مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ، وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ " [صحيح البخاري]
"Sesungguhnya Ar-Rahim adalah cabang dari Ar-Rahman, maka Allah berkata: Barangsiapa yang menyambungmu (silaturahmi) maka Aku akan menyambungnya, dan barang siapa yang memutuskanmu maka Aku akan memutuskannya!". [Sahih Bukhari]

Silaturahmi sekalipun tidak seagama
Dari 'Amru bin Al-'Ash; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ آلَ أَبِي – يعني فلانا - لَيْسُوا بِأَوْلِيَائِي، إِنَّمَا وَلِيِّيَ اللَّهُ وَصَالِحُ المُؤْمِنِينَ ، وَلَكِنْ لَهُمْ رَحِمٌ أَبُلُّهَا بِبَلاَهَا [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya keluarga si Fulan bukanlah waliku, sesungguhnya waliku hanyalah Allah dan orang saleh dari kalangan mukmin, akan tetapi mereka punya buhungan kerabat denganku, aku akan menyambungnya sebagaimana mestinya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«يَا بَنِي كَعْبِ بْنِ لُؤَيٍّ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، يَا بَنِي مُرَّةَ بنِ كَعْبٍ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، يَا بَنِي عَبْدِ شَمْسٍ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، يَا بَنِي هَاشِمٍ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، يَا فَاطِمَةُ، أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا، غَيْرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا سَأَبُلُّهَا بِبَلَالِهَا» [صحيح مسلم]
"Wahai Bani (anak cucu) Ka'b bin Lu'aiy .. selamatkanlah diri kalian dari neraka, wahai Bani Murrah bin Ka'b .. selamatkanlah diri kalian dari neraka, wahai Bani Abdi Syams .. selamatkanlah diri kalian dari neraka, wahai Bani Abdi Manaf .. selamatkanlah diri kalian dari neraka, wahai Bani Hasyim .. selamatkanlah diri kalian dari neraka, wahai Bani Abdi Al-Muthalib .. selamatkanlah diri kalian dari neraka, wahai Fatimah .. selamatkanlah dirimu dari neraka, karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa untuk kalian di sisi Allah sedikit pun, hanya saja kalian punya hubungan kerabat denganku, aku akan menyambungnya sebagaimana mestinya". [Sahih muslim]

Silaturahmi yang sesungguhnya akan memberi pertolongan
Dari Abu Hurairah; Seorang bertanya: Ya Rasulullah, aku memiliki kerabat yang aku sering menyambungnya tapi mereka memutuskanku, aku berbuat baik kepada mereka tapi mereka berlaku buruk kepadaku, aku bersikap lembut kepada mereka tapi mereka bertindak kasar kepadaku!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ، فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ الْمَلَّ وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ» [صحيح مسلم]
"Jika engkau seperti yang kau ceritakan, maka seakan-akan engkau memberi makan kepada mereka dengan pasir panas, dan akan selalu bersamamu pertolongan dari Allah untuk menghadapi mereka selama engaku seperti itu". [Sahih Muslim]

Dari Abdullah bin 'Amr; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَيْسَ الوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنِ الوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا» [صحيح البخاري]
"Bukanlah menyambung silaturahmi yang sesungguhnya dengan membalas perlakuan baik mereka, akan tetapi menyambung silaturahmi yang sesungguhnya adalah orang yang menyambung jika kerabatnya memutuskan silaturahmi". [Sahih Bukhari]

Sifat orang yang beriman
Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ» [صحيح البخاري]
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia menyambung (berbuat baik kepada) kerabatnya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia berkata baik atau diam". [Sahih Bukhari]

Sebab diterimanya amal kebaikan
Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَلَا يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ " [مسند أحمد: حسن]
"Sesungguhnya amalan anak cucu Adam diperlihatkan setiapa hari Kamis di malam Jum'at, maka tidak diterima amalan orang yang memutuskan silaturahmi". [Musnad Ahmad: Hasan]

Mengautamakan kerabat dalam bersedekah
Abu Thalhah mendatangi Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: Sesungguhnya Allah telah berfirman:
{لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ} [آل عمران: 92]
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai" [Ali Imran: 92], dan sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah "baeruha'" dan aku jadikan sedekah demi Allah mengharapkan kebaikan dan pahalanya dari Allah, terimalah kebun itu ya Rasulullah, terserah engkau mau apakan!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«بَخْ، ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ، ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ، قَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ فِيهَا، وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِينَ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Wah, itu adalah harta yang beruntung, itu adalah harta yang beruntung, aku telah mendengar apa yang kau katakan, dan aku merasa lebih baik kau bagikan kepada kerabatmu".
Maka Abu Thalhah membagikannya kepada kerabatnya dan anak cucu pamanya (saudara bapak). [Bukhari dan Muslim]

Dari Jabir; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ شَيْءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا» [صحيح مسلم]
"Mulailah pada dirimu, maka bersedekahlah kepadanya, dan jika ada lebihnya maka kepada keluargamu, dan jika ada lebihnya setelah keluargamu maka kepada kerabatmu, dan jika ada lebihnya setelah kerabatmu maka kepada yang ini dan yang ini (orang yang ada di depanmu, di kanan dan kirimu)". [Sahih Muslim]

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy; Zaenab istri Ibnu Mas'ud berkata: Wahai Nabi Allah, sesungguhnya hari ini engkau memerintahkan untuk bersedekah, dan aku memiliki perhiasan, dan aku ini menyedekahkannya, lalu Ibnu Mas'ud menyangka bahwa ia dan anaknya lebih berhak untuk aku bersedekah kepada mereka?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«صَدَقَ ابْنُ مَسْعُودٍ، زَوْجُكِ وَوَلَدُكِ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتِ بِهِ عَلَيْهِمْ» [صحيح البخاري]
"Betul kata Ibnu Mas'ud, suami dan anakmu lebih berhak untuk kau bersedekah kepada mereka". [Sahih Bukhari]

Dalam riwayat lain, Zaenab istri Ibnu Mas'ud dan seorang wanita anshar bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: Apakah boleh bersedekah kepada suami (yang miskin) dan anak yatim yang tinggal di rumahnya?
Rasulullah menjawab:
«نَعَمْ، لَهَا أَجْرَانِ، أَجْرُ القَرَابَةِ وَأَجْرُ الصَّدَقَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Iya, mereka mendapatkan dua pahala: Pahala (silaturahmi kepada) kerabat, dan pahala sedekah". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Sedekah kepada kerabat bernilai dua pahala
Dari Salman bin 'Amir; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ، وَالصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ، وَصِلَةٌ " [مسند أحمد: صحيح]
"Bersedekah kepada fakir miskin mendapat pahala sedekah, dan bersedekah kepada kerabat mendapat dua pahala: Pahala sedekah dan pahala silaturahmi". [Musnad Ahmad: Sahih]

Maemunah binti Al-Harits memerdekakan budak miliknya, kemudian ia menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Rasulullah bersabda:
«لَوْ أَعْطَيْتِهَا أَخْوَالَكِ، كَانَ أَعْظَمَ لِأَجْرِكِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Seandainya engkau berikan kepada saudara-saudara ibumu maka pahalanya akan lebih besar untukmu". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Sedekah paling baik
Dari Abu Ayyub Al-Anshariy; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ أَفْضَلَ الصَّدَقَةِ الصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Sesungguhnya sedekah yang paling baik adalah sedekah kepada kerabat yang memusuhi". [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari Ummu Kultsum binti 'Uqbah; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" أَفْضَل الصَّدَقَةِ الصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Sedekah yang paling baik adalah sedekah kepada kerabat yang memusuhi". [Sahih Ibnu Khuzaimah]

Dari Hakim bin Hizam; Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang sedekah yang palilng baik. Rasulullah menjawab:
" عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Sedekah kepada kerabat yang memusuhi". [Musnad Ahmad: Sahih]

Mendahulukan kerabat yang paling dekat
Dari Abu Hurairah; Seorang laki-laki bertanya: Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak diperlakukan dengan baik?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«أُمُّكَ، ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ أَبُوكَ، ثُمَّ أَدْنَاكَ أَدْنَاكَ» [صحيح مسلم]
"Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang lebih dekat dan lebih dekat". [Sahih Muslim]

Mu'awiyah bin Haedah bertanya: Ya Rasulullah, siapa yang harus aku perlakukan dengan baik?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
أُمَّكَ، ثُمَّ أُمَّكَ، ثُمَّ أُمَّكَ، ثُمَّ أَبَاكَ، ثُمَّ الْأَقْرَبَ، فَالْأَقْرَبَ [سنن أبي داود: صحيح]
"Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang lebih dekat dan lebih dekat". [Sunan Abi Daud: Sahih]

Dari Al-Bara' bin 'Azib; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الخَالَةُ بِمَنْزِلَةِ الأُمِّ» [صحيح البخاري]
"Saudari perempuan ibu sederajat (sama kedudukannya dalam beberapa hal) dengan ibu". [Sahih Bukhari]

Ibnu Umar berkata: Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya: Wahai Rasulullah, aku telah melakukan dosa yang sangat besar, apakah ada taubat untukku?
Rasulullah bertanya kepadanya:
«هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟»
"Apakah kamu masih memiliki ibu?"
Ia menjawab: Tidak!
Rasulullah bertanya lagi:
«هَلْ لَكَ مِنْ خَالَةٍ؟»
"Apakah kamu memiliki khalah (saudari perempuan ibu)?"
Ia menjawab: Iya!
Rasulullah bersabda:
 «فَبِرَّهَا» [سنن الترمذي: صحيح]
"Berbuat baiklah kepadanya". [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Dari Ibnu Abbas; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الْعَمُّ وَالِدٌ [المعجم الكبير للطبراني: حسنه الألباني]
"Saudara laki-laki bapak (Al-'Amm) adalah bapak (sama kedudukannya dalam beberapa hal)". [Al-Mu'jam Al-Kabir: Sahih]

Mengutamakan kerabat wanita
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" لَا يَكُونُ لِأَحَدٍ ثَلَاثُ بَنَاتٍ، أَوْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ، أَوْ ابْنَتَانِ، أَوْ أُخْتَانِ، فَيَتَّقِي اللهَ فِيهِنَّ وَيُحْسِنُ إِلَيْهِنَّ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ " [مسند أحمد: صحيح]
"Tidaklah seseorang yang memiliki tiga anak perempuan atau tiga saudari perempuan, atau dua anak perempuan atau dua saudari perempuan, kemudian ia bertakwa kepada Allah pada mereka dan berlaku baik terhadap mereka kecuali ia akan masuk surga". [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari Anas bin Malik; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَنْ عَالَ ابْنَتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَ بَنَاتٍ، أَوْ أُخْتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَ أَخَوَاتٍ، حَتَّى يَبِنَّ أَوْ يَمُوتَ عَنْهُنَّ، كُنْتُ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Barangsiapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan atau tiga, atau dua saudari perempuan atau tiga sampai mereka pergi atau ia mati maka aku dan ia di surga seperti ini"; Rasulullah menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya. [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari Ibnu Abbas; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَنْ كَانَتْ لَهُ أُخْتَانِ، فَأَحْسَنَ صُحْبَتَهُمَا مَا صَحِبَتَاهُ، دَخَلَ بِهِمَا الْجَنَّةَ " [مسند أحمد: حسن]
"Barangsiapa yang punya dua saudari perempuan kemudian berbuat baik kepada keduanya selama bersamanya, maka ia akan masuk surga karena keduanya". [Musnad Ahmad: Hasan]

Silaturahmi sekalipun hanya sekedar ucapan salam
Dari Suwaid bin 'Amir Al-Anshariy; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«بُلُّوا أَرْحَامَكُمْ وَلَوْ بِالسَّلَامِ» [مسند الشهاب القضاعي: حسنه الألباني]
"Sambunglah silaturahmi kalian sekalipun hanya dengan ucapan salam". [Musnad Asy-Syihab: Hasan]

Wallahu a'lam!
Referensi:
البر والصلة للمروزي المتوفى سنة 246هـ
صلة الأرحام - مفهوم وفضائل وآداب وأحكام في ضوء الكتاب والسنة ، المؤلف: الدكتور سعيد بن علي القحطاني

3 komentar:

  1. terima kasih..sangat bermanfaat untuk saya dan keluarga...

    BalasHapus

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...