'Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ
الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ،
وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ
اللهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى
الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ
يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا»
“Kalian harus berlaku jujur, karena
kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing
ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran,
maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah
dusta, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu
akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara
kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah." [Shahih
Bukhari dan Muslim]
Penjelasan singkat hadits ini:
1. Biografi
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
Lihat di sini: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2. Kita
hidup di masa penuh kedustaan
Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu-
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«سَيَأْتِي
عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ
فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ،
وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ، قِيلَ: وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ؟ قَالَ: الرَّجُلُ
التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ»
"Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang
menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat
diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah
turut bicara."
Lalu beliau ditanya, "Apakah
Ruwaibidlah itu?"
Beliau menjawab: "Orang-orang bodoh
yang mengurusi urusan perkara umum." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]
3. Perintah
untuk senantiasa jujur
Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ} [التوبة: 119]
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah
kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).
[At-Taubah:119]
Ø Heraql bertanya kepada Abu Sufyan bin Harb radhiyallahu
'anhu tentang risalah yang diemban oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam: Apa yang ia perintahkan kepada kalian?
Abu Sufyan menjawab:
«اعْبُدُوا
اللَّهَ وَحْدَهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَاتْرُكُوا مَا يَقُولُ
آبَاؤُكُمْ، وَيَأْمُرُنَا بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ وَالصِّدْقِ وَالعَفَافِ
وَالصِّلَةِ» [صحيح البخاري]
"Sembahlah Allah semata dan janganlah kalian
menyekutukannya dengan sesuatupun, tinggalkan apa yang dikatakan orang tua
kalian (yang mengajak kepada syirik dan maksiat), dan ia memarintahkan kami
menunaikan salat, zakat, bersifat jujur, menjaga kehormatan, dan
bersilaturahmi". [Sahih Bukhari]
Ø Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"
اضْمَنُوا لِي سِتًّا مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَضْمَنْ لَكُمُ الْجَنَّةَ: اصْدُقُوا
إِذَا حَدَّثْتُمْ، وَأَوْفُوا إِذَا وَعَدْتُمْ، وَأَدُّوا إِذَا اؤْتُمِنْتُمْ،
وَاحْفَظُوا فُرُوجَكُمْ، وَغُضُّوا أَبْصَارَكُمْ، وَكُفُّوا أَيْدِيَكُمْ "
[مسند أحمد: حسن]
“Beri aku jaminan enam perkara pada diri
kalian maka aku akan menjamin surga bagi kalian: Jujurlah ketika berbicara,
tepatilah jika berjanji, laksanakan jika kalian diberi amanah, jagalah
kemaluan, tundukkan pandangan, dan tahan tangan kalian”. [Musnad Ahmad: Hasan]
4. Suka
berdusta sifat orang munafiq.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"
آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ " [صحيح
البخاري ومسلم]
"Tanda orang munafiq ada tiga: Jika berbicara ia
berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia
berkhianat". [Sahih Bukhari dan Muslim]
5. Keutamaan
sifat jujur.
Diantaranya:
a) Membimbing kepada kebaikan
Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:
{لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ
تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ
آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ
وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى
الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي
الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ} [البقرة: 177]
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu
ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar/jujur (imannya); dan mereka Itulah
orang-orang yang bertakwa. [Al-Baqarah:177]
Ø Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«قَدْ
عَلِمْتُمْ أَنِّي أَتْقَاكُمْ لِلَّهِ وَأَصْدَقُكُمْ وَأَبَرُّكُمْ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Kalian tahu bahwa aku adalah orang yang paling
bertakwa kepada Allah diantara kalian, paling jujur, dan paling baik".
[Shahih Bukhari dan Muslim]
b) Dijaga oleh Allah
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha;
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali dari gua Hira
setelah dituruni wahyu pertama kalinya. Beliau pulang dalam keadaan ketakutan
hingga menemui Khadijah radhiyallahu 'anha, Khadijah terus menghibur
beliau dengan berkata:
«كَلَّا،
أَبْشِرْ فَوَاللَّهِ لاَ يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا، فَوَاللَّهِ إِنَّكَ
لَتَصِلُ الرَّحِمَ، وَتَصْدُقُ الحَدِيثَ، وَتَحْمِلُ الكَلَّ، وَتَكْسِبُ
المَعْدُومَ، وَتَقْرِي الضَّيْفَ، وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الحَقِّ»
"Janganlah begitu, bergembiralah! Demi
Allah, Allah tidak akan menghinakan/mengabaikanmu, selama-lamanya. Demi Allah!
Sesungguhnya, kamu telah menyambung tali persaudaraan, berbicara jujur,
memikul beban orang lain, suka mengusahakan sesuatu yang tidak ada, menjamu
tamu dan sentiasa membela faktor-faktor kebenaran" ... [Sahih Bukhari dan
Muslim]
c) Memberi ketenangan.
Dari Al-Hasan bin Ali radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا
يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ "
"Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak
meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan."
[Sunan Tirmidziy: Shahih]
d) Ampunan dan pahala yang besar
Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:
{إِنَّ
الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ
وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ
وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ
مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا} [الأحزاب:
35]
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan
yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan
yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk,
laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan
yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan
dan pahala yang besar. [Al-Ahzaab:35]
e) Balasan surga
Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:
{قَالَ
اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي
مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} [المائدة: 119]
Allah berfirman: "Ini adalah suatu
hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka (jujur). Bagi
mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling
besar". [Al-Maidah:119]
Ø Dari Thalhah bin Ubaidillah -radhiyallahu 'anhu-:
أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ، فَقَالَ: يَا
رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ؟
فَقَالَ: «الصَّلَوَاتِ الخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا»، فَقَالَ:
أَخْبِرْنِي مَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنَ الصِّيَامِ؟ فَقَالَ: «شَهْرَ
رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا»، فَقَالَ: أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ
اللَّهُ عَلَيَّ مِنَ الزَّكَاةِ؟ فَقَالَ: فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ، قَالَ: وَالَّذِي أَكْرَمَكَ،
لاَ أَتَطَوَّعُ شَيْئًا، وَلاَ أَنْقُصُ مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا،
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ،
أَوْ دَخَلَ الجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ» [صحيح البخاري]
Bahwasanya
seorang A'rabiy (orang yang tinggal di pedalaman) datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dengan kondisi rambut yang kusut, kemudian bertanya: Wahai
Rasulullah, sampaikanlah kepadaku apa saja yang diwajibkan oleh Allah atasku
dari amalan shalat?
Maka
Rasulullah menjawab: Shalat lima waktu, kecuali jika engkau ingin shalat sunnah.
Kemudian
A'rabiy itu bertanya lagi: Sampaikanlah kepadaku apa saja yang diwajibkan oleh
Allah atasku dari amalan puasa?
Maka
Rasulullah menjawab: Puasa di bulan Ramadhan, kecuali jika engkau ingin puasa
sunnah.
Kemudian
A'rabiy itu bertanya lagi: Sampaikanlah kepadaku apa saja yang diwajibkan oleh
Allah atasku dari amalan zakat?
Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan kepadanya beberapa
syari'at Islam.
A'rabiy
itu kemudian berkata: Demi (Allah) Yang telah memuliakanmu, aku tidak akan
melakukan amalan sunnah sedikitpun, dan aku tidak akan mengurangi apa yang
telah diwajibkan Allah kepadaku sedikitpun.
Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ia beruntung jika ia
jujur (kepada Allah atas perkataanya itu), atau ia akan masuk surga jika ia
jujur.
[Shahih Bukhari]
6. Hakikat
kebaikan
An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu
'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tentang kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab:
«الْبِرُّ
حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ
عَلَيْهِ النَّاسُ» [صحيح
مسلم]
“Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan
keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak
suka jika orang lain mengetahuinya”. [Sahih Muslim]
7. Jujur
kepada Allah
Dari Mu'az bin Jabal radhiyallahu
'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا
مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ
اللَّهِ، صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ، إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ»
"Tidak seorangpun yang bersaksi bahwa sesungguhnya
tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad
adalah hamba dan Rasul Allah, jujur dari lubuk hatinya, kecuali Allah
mengharamkan baginya api neraka".
Mu'adz bertanya: Ya Rasulullah, tidakkah
ini kusampaikan kepada orang-orang dan mereka mendapatkan berita gembira?
Rasulllah menjawab:
«إِذًا
يَتَّكِلُوا»
"Jangan, nanti mereka bergantung padanya (dan
meninggalkan ketaatan)". [Sahih Bukhari]
Ø Dari Syaddad bin Al-Haad -radhiyallahu 'anhu-;
أَنَّ رَجُلًا مِنَ الْأَعْرَابِ جَاءَ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَآمَنَ بِهِ وَاتَّبَعَهُ،
ثُمَّ قَالَ: أُهَاجِرُ مَعَكَ، فَأَوْصَى بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَعْضَ أَصْحَابِهِ، فَلَمَّا كَانَتْ غَزْوَةٌ غَنِمَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيًا، فَقَسَمَ وَقَسَمَ لَهُ، فَأَعْطَى
أَصْحَابَهُ مَا قَسَمَ لَهُ، وَكَانَ يَرْعَى ظَهْرَهُمْ، فَلَمَّا جَاءَ
دَفَعُوهُ إِلَيْهِ، فَقَالَ: مَا هَذَا؟، قَالُوا: قِسْمٌ قَسَمَهُ لَكَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَخَذَهُ فَجَاءَ بِهِ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: مَا هَذَا؟ قَالَ:
«قَسَمْتُهُ لَكَ»، قَالَ: مَا عَلَى هَذَا اتَّبَعْتُكَ، وَلَكِنِّي اتَّبَعْتُكَ
عَلَى أَنْ أُرْمَى إِلَى هَاهُنَا، وَأَشَارَ إِلَى حَلْقِهِ بِسَهْمٍ، فَأَمُوتَ
فَأَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَقَالَ: «إِنْ تَصْدُقِ اللَّهَ يَصْدُقْكَ»، فَلَبِثُوا
قَلِيلًا ثُمَّ نَهَضُوا فِي قِتَالِ الْعَدُوِّ، فَأُتِيَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحْمَلُ قَدْ أَصَابَهُ سَهْمٌ حَيْثُ أَشَارَ، فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَهُوَ هُوَ؟» قَالُوا: نَعَمْ،
قَالَ: «صَدَقَ اللَّهَ فَصَدَقَهُ»، ثُمَّ كَفَّنَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جُبَّةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
ثُمَّ قَدَّمَهُ فَصَلَّى عَلَيْهِ، فَكَانَ فِيمَا ظَهَرَ مِنْ صَلَاتِهِ:
«اللَّهُمَّ هَذَا عَبْدُكَ خَرَجَ مُهَاجِرًا فِي سَبِيلِكَ فَقُتِلَ شَهِيدًا
أَنَا شَهِيدٌ عَلَى ذَلِكَ»
Bahwa seorang laki-laki dari seorang Badui
datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia beriman dan
mengikuti beliau. Kemudian dia berkata, "Aku akan berhijrah bersama engkau?"
Beliau berwasiat dengan orang tersebut
kepada sebagian sahabat beliau. Setelah terjadi perang, Nabi -shallallahu
'alaihi wasallam- mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang) berupa
tawanan, beliau membagikan dan membagi untuknya, lalu beliau memberikan kepada
para sahabat beliau sesuatu yang beliau bagi untuknya dan ia sendiri sedang
mengatur urusan mereka. Setelah ia datang, ia memberikannya kepada orang itu,
lalu ia berkata; "Apa ini?"
Mereka menjawab; "Bagian yang telah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bagi untukmu."
Kemudian ia mengambilnya dan membawanya
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu bertanya; "Apa ini?"
Beliau bersabda: 'Aku telah membaginya
untukmu.'
Ia berkata; "Bukan untuk hal ini aku
mengikuti engkau. Tapi aku mengikuti engkau agar aku dilemparkan ke sini -ia
mengisyaratkan tombaknya ke tenggorokannya- lalu aku mati dan masuk surga."
Beliau bersabda: "Jika engkau jujur kepada
Allah, niscaya Allah akan membalas sikap kejujuranmu."
Lalu mereka diam sejenak, kemudian bangkit
melawan musuh, orang tersebut dibawa ke tempat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan cara diangkut, ia terkena tombak yang diisyaratkan, lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah ia orangnya?!"
Mereka menjawab; "ya."
Beliau bersabda: "Dia benar dalam berjanji
kepada Allah, Allah membalasnya dengan kebenaran."
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengkafaninya dengan jubah beliau -shallallahu 'alaihi wasallam-,
beliau mengajukan dan menshalatkannya. Do'a yang nampak dalam Shalat beliau
yaitu, "Ya Allah, inilah hamba-Mu, ia telah keluar jihad di jalan-Mu, lalu
ia terbunuh dalam keadaan Syahid, aku menjadi saksi atas hal tersebut." [Sunan
An-Nasa'iy: Shahih]
Ø Dari Sahl bin Hunaif radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ
سَأَلَ اللهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ، بَلَّغَهُ اللهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ،
وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ» [صحيح
مسلم]
"Barangsiapa yang meminta kepada Allah agar ia mati
syahid dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyampaikan ia pada derajat
syuhada' sekalipun ia meninggal di atas ranjangnya". [Sahih Muslim]
Ø Dari Mu 'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ
سَأَلَ اللَّهَ الْقَتْلَ مِنْ نَفْسِهِ صَادِقًا، ثُمَّ مَاتَ أَوْ قُتِلَ،
فَإِنَّ لَهُ أَجْرَ شَهِيدٍ» [ سنن
أبي داود: صحيح]
"Barangsiapa yang memohon kepada Allah
agar terbunuh dengan niat yang benar, kemudian ia meninggal atau terbunuh maka
baginya pahala orang yang mati syahid." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Ø Dari Abu Kabsyah Al-Anmaariy radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّمَا
الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ، عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ
يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ، وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ، وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ
حَقًّا، فَهَذَا بِأَفْضَلِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا
وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي
مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ،
وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا، فَهُوَ يَخْبِطُ فِي
مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ، وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ،
وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَخْبَثِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ
لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي
مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا
سَوَاءٌ " [ سنن الترمذي: صحيح]
"Sesungguhnya dunia itu untuk empat
orang; Pertama, seorang hamba yang dikarunia Allah harta dan ilmu, dengan ilmu
ia bertakwa kepada Allah dan dengan harta ia menyambung silaturrahim dan ia
mengetahui Allah memiliki hak padanya dan ini adalah tingkatan yang paling
baik, Kedua, selanjutnya hamba yang diberi Allah ilmu tapi tidak diberi harta, niatnya
tulus, ia berkata: Andai saja aku memiliki harta niscaya aku akan melakukan
seperti amalan si fulan, maka ia mendapatkan apa yang ia niatkan, pahala mereka
berdua sama, Ketiga, selanjutnya hamba yang diberi harta oleh Allah tapi tidak
diberi ilmu, ia melangkah serampangan tanpa ilmu menggunakan hartanya, ia tidak
takut kepada Rabbinya dengan harta itu dan tidak menyambung silaturrahimnya
serta tidak mengetahui hak Allah padanya, ini adalah tingkatan terburuk,
Keempat, selanjutnya orang yang tidak diberi Allah harta atau pun ilmu, ia
bekata: Andai aku punya harta tentu aku akan melakukan seperti yang dilakukan
si fulan yang serampangan meneglola hartanya, dan niatnya benar, dosa keduanya
sama." [Sunan Tirmidziy: Sahih]
8. Jujur
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Dari Abu Qatadah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَ الْحَدِيثِ
عَنِّي فَمَنْ قَالَ عَلَيَّ فَلْيَقُلْ حَقًّا أَوْ صِدْقًا وَمَنْ تَقَوَّلَ
عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ " [سنن ابن ماجه: حسن]
"Janganlah kalian banyak meriwayatkan
hadits dariku, barangsiapa yang berkata tentang aku maka katakanlah yang benar
atau jujur, dan barangsiapa yang mengada-adakan perkataan tentang aku apa yang
tidak aku katakan maka siapkanlah tempat duduknya dari api neraka". [Sunan
Ibnu Majah: Hasan]
Ø Aisyah radhiyallahu 'anha bekata: Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekatiku dan bersabda:
"
إِنَّكُنَّ لَأَهَمُّ مَا أَتْرُكُ إِلَى وَرَاءِ ظَهْرِي، وَاللهِ لَا يَعْطِفُ
عَلَيْكُنَّ إِلَّا الصَّابِرُونَ " أَوْ " الصَّادِقُونَ "
"Sesungguhnya kalian adalah yang terpenting yang aku
tinggalkan di belakang punggungku (setelah wafatku), demi Allah tidak ada yang
mengasihi kalian kecuali orang yang bersabar" atau "orang yang jujur
keimanannya". [Musnad Ahmad: Hasan]
Ø Ummu Salamah radhiyallahu 'anha berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada
istri-istrinya:
"
إِنَّ الَّذِي يَحْنُو عَلَيْكُنَّ مِنْ بَعْدِي لَهُوَ الصَّادِقُ الْبَارُّ
"
"Sesungguhnya orang yang mengasihi kalian setelah aku
wafat adalah orang yang jujur keimanannya dan orang yang berbakti".
[Musnad Ahmad: Hasan]
9. Pemimpin jujur kepada rakyatnya.
Dari Ma'qil
bin Yasar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«مَا
مِنْ وَالٍ يَلِي رَعِيَّةً مِنَ المُسْلِمِينَ، فَيَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لَهُمْ، إِلَّا
حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidaklah
seorang pemimpin memimpin masyarakat muslimin, lantas dia meninggal dalam
keadaan menipu mereka, selain Allah mengharamkan surga baginya." [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"
ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ - وَلَا
يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ - وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ،
وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ " [صحيح مسلم]
"Ada
tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka berbicara pada hari kiamat,
dan tidak mensucikan mereka, dan tidak melihat kepada mereka, dan mereka
mendapatkan siksa yang pedih: yaitu orang tua yang pezina, pemimpin yang
pendusta, dan orang miskin yang sombong." [Sahih Muslim]
10. Orang tua jujur kepada anaknya.
Abdullah bin 'Amir radhiyallahu
'anhu berkata: Suatu hari ibuku memanggilku sementara Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam duduk di antara kami. Ibuku berkata: Marilah, aku akan
memberimu sesuatu!
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam berkata kepada ibuku:
«وَمَا
أَرَدْتِ أَنْ تُعْطِيهِ؟»
"Apa yang akan engkau berikan padanya?"
Ibuku menjawab: Aku akan memberinya sebiji
kurma!
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam berkata kepada ibuku:
«أَمَا
إِنَّكِ لَوْ لَمْ تُعْطِهِ شَيْئًا كُتِبَتْ عَلَيْكِ كِذْبَةٌ» [سنن أبي داود: حسنه الألباني]
"Adapun seandainya engkau tidak memberinya sesuatu maka
akan dicatat atasmu satu kedustaan". [Sunan Abi Daud: Hasan]
11. Jujur
dalam jual beli
Hakim bin Hizam radhiyallahu
'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"
البَيِّعَانِ بِالخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، - أَوْ قَالَ: حَتَّى
يَتَفَرَّقَا - فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا،
وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا " [صحيح البخاري ومسلم]
"Dua orang yang melakukan jual beli boleh melakukan
khiyar (pilihan untuk melangsungkan atau membatalkan jual beli) selama keduanya
belum berpisah", atau sabda Beliau: "hingga keduanya berpisah. Jika
keduanya jujur dan menampakkan dagangannya maka keduanya diberkahi dalam jual
belinya dan bila menyembunyikan dan berdusta maka akan dimusnahkan keberkahan
jual belinya". [Shahih Bukhari dan Muslim]
12. Ujian
untuk mengetahui siapa yang jujur dan siapa yang dusta
Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:
{الم
(1) أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا
يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ
اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ} [العنكبوت: 1 - 3]
Alif laam miim. Apakah manusia itu
mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah
menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
[Al-'Ankabuut: 1 - 3]
Lihat: Hikmah di balik musibah
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...