Jumat, 24 Juni 2022

Syarah Riyadhushalihin Bab (08) Istiqamah

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah ta’aalaa berfirman:

{فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ} [هود: 112]

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu. [Huud: 112-113]

{إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلاَّ تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ نُزُلاً مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ} [فصلت: 30-32]

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta. Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. [Fussilat: 30-32]

{إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [الأحقاف: 13-14]

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.  [Al-Ahqaf: 13-14]

Hadits pertama:

1/85- وَعَنْ أبي عمرو، وقيل أبي عمْرة سُفْيانَ بنِ عبد اللَّه رضي اللَّه عنه قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُول اللَّهِ قُلْ لِي في الإِسلامِ قَولاً لاَ أَسْأَلُ عنْه أَحداً غيْركَ. قَالَ: " قُلْ: آمَنْت باللَّهِ؛ ثُمَّ اسْتَقِمْ "، رواه مسلم.

Dari Abu ‘Amr, ada yang mengatakan: Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: "Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam suatu perkataan yang tidak aku tanyakan kepada seorang pun setelahmu (selainmu).' Beliau menjawab: 'Katakanlah, 'aku beriman kepada Allah' lalu beristiqamahlah." [Diriwayatkan oleh Muslim]

Lihat penjelasannya di sini: Syarah ‘Arba’in Hadits (21) Sufyan bin Abdillah; Istiqamah

Hadits kedua:

2/86-وعنْ أبي هُريْرة رضي اللَّه عنه: قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: "قَارِبُوا وسدِّدُوا، واعْلَمُوا أَنَّه لَنْ ينْجُو أحدٌ منْكُمْ بعملهِ" قَالوا: وَلا أنْت يَا رسُولَ اللَّه؟ قَالَ: "وَلاَ أَنَا إلاَّ أنْ يتَغَمَّدني اللَّه برَحْمةٍ منْه وَفضْلٍ "رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah bersabda, "Mendekatlah, capailah kebenaran (kesempurnaan ibadah), dan ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak seorang pun dari kalian yang selamat karena amalnya." Mereka bertanya, "Tidak juga Tuan, wahai Rasulullah? beliau menjawab, "Tidak juga aku, kecuali bila Rabb-mu melimpahkan rahmat dan karunia padaku." [Diriwayatkan oleh imam Muslim]

Penjelasan singkat hadits ini:

1)      Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya

2)      Berusaha meraih kesempurnaan ibadah tanpa menyulitkan diri.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«لَنْ يُنَجِّيَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ» قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلاَ أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِرَحْمَةٍ، سَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَاغْدُوا وَرُوحُوا، وَشَيْءٌ مِنَ الدُّلْجَةِ، وَالقَصْدَ القَصْدَ تَبْلُغُوا» [صحيح البخاري ومسلم]

"Salah seorang dari kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya, " maka para sahabat bertanya; 'Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: 'Tidak juga saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku. Maka beramallah kalian dengan sempurna dan berusahalah mendekati kesempurnaan (dalam beramal), bepergianlah di pagi hari dan di sore hari, dan di sebagian waktu malam, beramallah sesuai kemampuan maka kalian akan sampai." [Shahih Bukhari dan Muslim]

3)      Amal ibadah semata tidak mampu menyelamatkan di akhirat.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا، فَإِنَّهُ لا يُدْخِلُ أَحَدًا الجَنَّةَ عَمَلُهُ» قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلا أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Beramallah kalian dengan sempurna dan berusahalah mendekati kesempurnaan (dalam beramal), dan berilah kabar gembira, sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga karena amalannya." Para sahabat bertanya; 'Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah? ' Beliau bersabda: 'Begitu juga denganku, kecuali bila Allah meliputi melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepadaku.' [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari Jabir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا، إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللهِ» [صحيح مسلم]

"Tidak seorang pun dari kalian yang dimasukkan surga oleh amalnya dan tidak juga diselamatkan dari neraka karenanya, tidak juga aku kecuali karena rahmat dari Allah." [Shahih Muslim]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" احْتَجَّتِ النَّارُ، وَالْجَنَّةُ، فَقَالَتْ: هَذِهِ يَدْخُلُنِي الْجَبَّارُونَ، وَالْمُتَكَبِّرُونَ، وَقَالَتْ: هَذِهِ يَدْخُلُنِي الضُّعَفَاءُ، وَالْمَسَاكِينُ، فَقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِهَذِهِ: أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ، وَقَالَ لِهَذِهِ: أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا " [صحيح مسلم]

"Neraka dan surga berdebat, neraka berkata: Yang masuk kepadaku adalah orang-orang dzalim dan sombong! Surga berkata: Yang masuk kepadaku adalah kaum lemah dan miskin! Maka Allah 'azza wa jalla berfirman kepada neraka: Engkau adalah siksaan-Ku, Aku menyiksa denganmu siapapun yang aku inginkan! Dan berfirman kepada surga: Engkau adalah rahmat-Ku, Aku merahmati dengamu siapapun yang Aku inginkan, dan masing-masing dari kalian ada penghuninya". [Sahih Muslim]

4)      Bagaiman menyikapi ayat dan hadits yang menuntukkan bahwa seseorang masuk surga karena amalannya?

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} [الأعراف: 43]   

Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan". [Al-A'raaf: 43]

{وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} [الزخرف: 72]

Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. [Az-Zukhruf: 72]

{ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} [النحل: 32]

"Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [An-Nahl: 32]

Ø  Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ الصَّلَاةُ» [سنن الترمذي: صحيح لغره]

“Kunci surga adalah shalat”. [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا رَأَيْتُ مِثْلَ النَّارِ نَامَ هَارِبُهَا، وَلَا مِثْلَ الجَنَّةِ نَامَ طَالِبُهَا» [سنن الترمذي: حسن]

"Aku tidak pernah melihat seperti neraka, orang-orang yang takut darinya tertidur (tidak beramal untuk dijauhkan dari siksaannya). Dan aku tidak pernah melihat seperti surga, orang-orang yang menginginkannya tertidur (tidak beramal agar dapat memasukinya)". [Sunan Tirmidziy: Hasan]

Ada beberapa jawaban untuk masalah ini, diantaranya:

a)      Amal shaleh adalah sebab mendapatkan ramat Allah, dan rahmat Allah sebab masuk surga.

b)      Seseorang mendapat taufiq untuk beramal shaleh adalah rahmat dari Allah.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ} [فاطر: 32]

Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah, yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. [Faathir:32]

c)       Amal shaleh bermanfaat jika diterima oleh Allah, dan Allah hanya menerima amalan orang yang dirahmati-Nya.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ} [المائدة: 27]

Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa". [Al-Maidah:27]

d)      Berapapun banyaknya amal shaleh yang dilakukan oleh seorang hamba maka itu tidak akan mencukupi untuk mensyukuri nikmat Allah, apalagi untuk masuk surga. Akan tetapi dengan rahmat-Nya Allah menerima amal hamba-Nya sesusai kemampuan mereka kemudian memasukkannya ke dalam surga.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ} [إبراهيم: 34]

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). [Ibrahim:34]

e)      Amal shaleh menentukan posisi dan derajat seseorang dalam surga.

Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

" يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ، وَارْتَقِ، وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا " [سنن أبي داود: صحيح]

Dikatakan kepada ahli Qur'an: Bacalah dan naiklah (ke derajat surga), baca dengan perlahan sebagaimana engkau membacanya di dunia, karena sesungguhnya tempatmu di surga ada pada akhir ayat yang engkau baca". [Sunan Abu Daud: Sahih]

5)      Pentingnya rahmat Allah.

Dari beberapa Sahabat Nabi; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ عَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ، وَلَوْ رَحِمَهُمْ كَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ» [سنن أبي داود: صحيح]

"Jika Allah menyiksa semua makluk yang ada di langit dan di bumi, maka itu bukanlah suatu kezhaliman yang Dia lakukan atas mereka, dan sekiranya Dia memberikan rahmat kepada mereka, sesungguhnya rahmat-Nya adalah lebih baik dari amalan yang telah mereka lakukan. [Sunan Abi Daud: Shahih]

6)      Bagaiman mendapatkan rahmat Allah 'azza wajalla?

Diantara amalan untuk mendapatkan rahmat Allah:

1.       Bertakwa kepada Allah.

Allah subhanahuu wata'aalaa berfirman:

{وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [الحجرات: 10]

Dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat. [Al-Hujuraat:10]

2.       Taat kepada Allah dan RasulNya.

Allah subhanahuu wata'aalaa berfirman:

{وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [آل عمران: 132]

Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat. [Ali 'Imran: 132]

3.       Mendirikan shalat, dan menunaikan zakat.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [النور: 56]

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat. [An-Nuur:56]

4.       Amar ma’ruf nahi mungkar.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ} [التوبة: 71]

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. [At-Taubah:71]

5.       Shalat empat raka’at sebelum fardhu Ashar.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا» [سنن أبي داود: حسنه الألباني]

"Allah merahmati seorang yang shalat sunnah sebelum ashar empat raka'at". [Sunan Abu Dawud: Hasan]

6.       Senantiasa beristigfar.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [النمل: 46]

Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat? [An-Naml: 46]

7.       Diam ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [الأعراف: 204]

Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. [Al-A'raaf:204]

8.       Duduk di mesjid setelah shalat.

Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

" الْمَلَائِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِي صَلَّى فِيهِ، يَقُولُونَ: اللهُمَّ ارْحَمْهُ، اللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ، مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ، مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ " [صحيح مسلم]

"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah seorang di antara kalian selama ia ada di dalam tempat di mana ia melakukan shalat, (para malaikat) berkata: "Ya Allah ampunilah ia, Ya Allah sayangilah ia, Ya Allah terimalah tobatnya!" Selama ia tidak menyakit dan selama ia belum batal wudhunya". [Sahih Muslim]

9.       Mendengarkan ceramah di mesjid.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ» [صحيح مسلم]

"Tidaklah satu kaum berkumpul di salah satu "rumah Allah" (mesjid) membaca kitabullah (Al-Qur'an) dan mempelajarinya di antara mereka kecuali Allah menurunkan kepada mereka ketenangan dan mereka dinaungi dengan rahmat dan malaikat mengerumungi mereka dan Allah menyebut mereka pada siapa yang ada di sisi-Nya". [Sahih Muslim]

10.   Bersabar terhadap musibah

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ} [البقرة: 155 - 157]

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al-Baqarah: 155 - 157]

11.   Berbuat kebaikan.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ} [الأعراف: 56]

Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. [Al-A'raaf: 56]

12.   Mengasihi orang lain.

Dari Abdullah bin Amru -radhiallahu 'anhuma-; Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:

«الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَن، ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ»

"Para penyayang akan disayangi oleh Ar Rahman. Sayangilah penduduk bumi maka kalian akan disayangi oleh siapa saja yang di langit." [Sunan Abi Daud: Shahih]

13.   Memberi kemudahan ketika berjual-beli dan menagih utang.

Dari Jabir bin 'Abdullah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ، وَإِذَا اشْتَرَى، وَإِذَا اقْتَضَى» [صحيح البخاري]

"Allah merahmati orang yang memudahkan ketika menjual dan ketika membeli dan ketika meminta haknya". [Shahih Bukhari]

14.   Membangunkan pasangan untuk shalat malam.

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى، وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ، فَإِنْ أَبَتْ، نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ، رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ، وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا، فَإِنْ أَبَى، نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ» [سنن أبي داود: صحيح]

“Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di malam hari kemudian salat dan ia membangunkan istrinya, jika istrinya tidak mau bangun ia percikkan air di wajahnya. Allah merahmati seorang wanita yang bangun di malam hari kemudian salat dan ia membangunkan suaminya, jika suaminya tidak mau bangun ia percikkan air di wajahnya”. [Sunan Abu Daud: Sahih]

15.   Menjenguk orang sakit.

Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma berkata; Rasulullah bersabda:

«مَنْ عَادَ مَرِيضًا، لَمْ يَزَلْ يَخُوضُ فِي الرَّحْمَةِ حَتَّى يَجْلِسَ، فَإِذَا جَلَسَ اغْتَمَسَ فِيهَا» [مسند أحمد: صحيح]

"Barangsiapa yang menjenguk orang yang sakit maka dia telah menceburkan diri ke dalam rahmat sampai dia duduk. Jika dia telah duduk maka dia diliputinya". [Musnad Ahmad: Shahih]

16.   Berdo’a meminta rahmat Allah ‘azza wajalla.

Dari Mu'adz bin Jabal radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam berdo'a:

«اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ المُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ المَسَاكِينِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي»

"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin, ampunilah aku dan rahmatilah aku". [Sunan Tirmidziy: Sahih]

Ø  Dari Ibnu Mas'ud -radhiyallahu 'anhu-; Diantara do'a yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah -shallallahu ' alaihi wasallam-:

"  اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ، وَالنَّجَاةَ بِعَوْنِكَ مِنَ النَّارِ " [المستدرك للحاكم: حسنه الأرنؤوط]

"Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu amalan yang denganya kami berhak mendapatkan rahmat-Mu, dan amalan yang dengan kami berhak mendapatkan ampunan-Mu, dan keselamatan dari segala dosa, keuntungan dari segala kebaikan, kemenangan mendapatkan surga, dan keselamatan dri neraka atas pertolonganmu" [Mustadrak Al-Hakim: Hasan]

Lihat: Ramadhan bulan penuh rahmat

7)      Jangan sombong dengan ibadah yang telah kita lakukan.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«كَانَ رَجُلَانِ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ مُتَوَاخِيَيْنِ فَكَانَ أَحَدُهُمَا يُذْنِبُ وَالْآخَرُ مُجْتَهِدٌ فِي الْعِبَادَةِ فَكَانَ لَا يَزَالُ الْمُجْتَهِدُ يَرَى الْآخَرَ عَلَى الذَّنْبِ فَيَقُولُ: أَقْصِرْ! فَوَجَدَهُ يَوْمًا عَلَى ذَنْبٍ فَقَالَ لَهُ: أَقْصِرْ! فَقَالَ: خَلِّنِي وَرَبِّي أَبُعِثْتَ عَلَيَّ رَقِيبًا؟ فَقَالَ: وَاللَّهِ لَا يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ أَوْ لَا يُدْخِلُكَ اللَّهُ الْجَنَّةَ! فَقَبَضَ أَرْوَاحَهُمَا فَاجْتَمَعَا عِنْدَ رَبِّ الْعَالَمِينَ فَقَالَ لِهَذَا الْمُجْتَهِدِ: أَكُنْتَ بِي عَالِمًا أَوْ كُنْتَ عَلَى مَا فِي يَدِي قَادِرًا؟! وَقَالَ لِلْمُذْنِبِ: اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِي! وَقَالَ لِلْآخَرِ: اذْهَبُوا بِهِ إِلَى النَّارِ»

“Ada dua orang laki-laki dari bani Isra'il yang saling bersaudara; salah seorang dari mereka suka berbuat dosa sementara yang lain giat dalam beribadah. Orang yang giat dalam beribdah itu selalu melihat saudaranya berbuat dosa hingga ia berkata, "Berhentilah." Lalu pada suatu hari ia kembali mendapati suadaranya berbuat dosa, ia berkata lagi, "Berhentilah." Orang yang suka berbuat dosa itu berkata, "Biarkan aku bersama Tuhanku, apakah engkau diutus untuk selalu mengawasiku!" Ahli ibadah itu berkata, "Demi Allah, sungguh Allah tidak akan mengampunimu, atau tidak akan memasukkanmu ke dalam surga." Allah kemudian mencabut nyawa keduanya, sehingga keduanya berkumpul di sisi Rabb semesta alam. Allah kemudian bertanya kepada ahli ibadah: "Apakah kamu lebih tahu dari-Ku? Atau, apakah kamu mampu melakukan apa yang ada dalam kekuasaan-Ku?" Allah lalu berkata kepada pelaku dosa: "Pergi dan masuklah kamu ke dalam surga dengan rahmat-Ku." Dan berkata kepada ahli ibadah: "Bawalah ia ke dalam neraka."

Abu Hurairah berkata:

«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ أَوْبَقَتْ دُنْيَاهُ وَآخِرَتَهُ»

“Demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, sungguh ia telah mengucapkan satu ucapan yang mampu merusak dunia dan akhiratnya." [Sunan Abi Daud:Shahih]

8)      Tidak menjamin surga untuk seseorang hanya karena ibadahnya.

Sewaktu Usman bin Madz'un radhiyallahu 'anhu meninggal, Ummu Al-'Ala' radhiyallahu 'anha berkata: “Rahmat Allah untukmu wahai Abu As-Saib (kuniah Usman), aku bersaksi tentang kamu sesungguhnya Allah telah memuliakanmu!”

Rasulullah bertanya kepadnya: "Dari mana engkau tau kalau Allah telah memuliakannya?”

Ummu Al-'Ala' menjawab: “Demi Allah aku tidak tau, tapi kalau bukan seperti dia yang dimuliakan Allah, siapa lagi?”

Rasulullah shallallau 'alaihi wasallam menjawab:

«أَمَّا هُوَ فَقَدْ جَاءَهُ اليَقِينُ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرْجُو لَهُ الخَيْرَ، وَاللَّهِ مَا أَدْرِي، وَأَنَا رَسُولُ اللَّهِ، مَا يُفْعَلُ بِي»

“Adapun dia (Usman), maka ia sudah didatangi keyakinan (kematian), dan demi Allah aku berharap ia dalam keadaan yang baik, dan demi Allah aku pun tidak tau, padalah aku adalah Rasul Allah, apa yang Allah akan perbuat nanti terhadapku".

Ummu Al-'Alaa' berkata: “Demi Allah, aku tidak akan memuji seseorang pun setelahnya untuk selama-lamanya”. [Shahih Bukhari]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Syarah Riyadhushalihin Bab (07) Yakin dan Tawakkal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...