بسم الله الرحمن الرحيم
Ilmu agama adalah sumber kebaikan.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
Allah menganugerahkan Al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Quran
dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang
dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya
orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). [Al-Baqarah:269]
Ø Dari Mu'awiyah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah suatu kebaikan maka ia
akan diberi pemahaman tentang agama”. [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø
Uqbah bin 'Amir radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah ﷺ
bersabda:
«أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ
يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ، أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ، فَيَأْتِيَ مِنْهُ
بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِ إِثْمٍ، وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ؟»،
فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ نُحِبُّ ذَلِكَ، قَالَ: «أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ
إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ، أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ
وَجَلَّ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ،
وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الْإِبِلِ» [صحيح مسلم]
Siapa diantara kalian yang suka pergi ke Buthaan atau
ke Al-'Aqiiq setiapa hari dan mendapatkan dari sana dua ekor unta dengan tanpa
dosa dan tidak pula memutuskan siraturahmi (diambil dengan halal dan suka
rela)? Sahabat menjawab: Ya Rasulullah, kami suka dengan itu. Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidakkah seorang dari kalian pergi ke mesjid
dan belajar atau membaca dua ayat dari Al-Qur'an, maka itu lebih baik baginya
dari dua ekor onta, tiga ayat lebih baik dari tiga onta, empat ayat lebih baik
dari empat onta, dan semakin banyak jumalah ayatnya lebih baik dengan sebanyak
itu dari onta”. [Shahih Muslim]
Kebodohan sumber
keburukan
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«يُقْبَضُ العِلْمُ، وَيَظْهَرُ الجَهْلُ وَالفِتَنُ، وَيَكْثُرُ
الهَرْجُ»، قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الهَرْجُ؟ فَقَالَ: «هَكَذَا
بِيَدِهِ فَحَرَّفَهَا، كَأَنَّهُ يُرِيدُ القَتْلَ»
"Ilmu akan diangkat dan akan tersebar kebodohan dan fitnah merajalela
serta banyak timbul kekacauan". Ditanyakan kepada beliau: Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan
kekacauan?" Maka Rasul ﷺ menjawab, "Begini". Nabi ﷺ memberi isyarat dengan tangannya lalu
memiringkannya. Seakan yang dimaksudnya adalah pembunuhan. [Shahih Bukhari]
Ø
Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu berkata: Telah bersabda Rasul ﷺ:
" إِنَّ مِنْ
أَشْرَاطِ السَّاعَةِ: أَنْ يُرْفَعَ العِلْمُ وَيَثْبُتَ الجَهْلُ، وَيُشْرَبَ
الخَمْرُ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا "
"Sesungguhnya
diantara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan
dan diminumnya khamer serta praktik perzinaan secara terang-terangan". [Shahih
Bukhari]
Lihat: Cela kebodohan dalam Al-Qur'an
Manusia terbaik adalah yang paling berilmu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«النَّاسُ مَعَادِنُ، خِيَارُهُمْ
فِي الجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الإِسْلاَمِ، إِذَا فَقُهُوا» [صحيح البخاري ومسلم]
“Manusia itu seperti barang
tambang, yang terbaik di masa jahiliyah akan menjadi yang terbaik di masa Islam
jika mereka paham (ajaran Islam)”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø
Dari Utsman bin 'Affan radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ
وَعَلَّمَهُ» [صحيح البخاري]
“Sebaik-baik kalian adalah
yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya”. [Sahih Bukhari]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ، خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى
اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ، وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ» [صحيح مسلم]
“Mu'min yang kuat lebih baik
dan lebih dicintai oleh Allah dari mu'min yang lemah, dan pada semuanya ada
kebaikan”. [Sahih Muslim]
Kekuatan yang dimaksud berupa kekuatan iman,
ilmu, dan jasmani.
Lihat: Manusia yang terbaik dan yang terburuk
Pentingnya ilmu agama untuk meraih kebaikan
bernegara.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَإِذْ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ
الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ قَالَ وَمَنْ
كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ
الْمَصِيرُ} [البقرة: 126]
Dan (ingatlah)
ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang
aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara
mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman,
“Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan
Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” [Al-Baqarah: 126]
Lihat: Do’a Nabi Ibrahim –‘alaihissalam- untuk negri
Pada ayat di atas, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
mendo’akan dua kebaikan untuk negrinya:
Kebaikan
pertama: Keamanan.
Allah subhanahu
wata'ala berfirman:
{الَّذِينَ
آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ
وَهُمْ مُهْتَدُونَ} [الأنعام: 82]
“Orang-orang yang
beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),
mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk." [Al-An'am:82]
{وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ
مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ} [النور: 55]
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman
di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh-sungguh
akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah
orang-orang yang fasik". [An-Nur:55]
Lihat: Hadits 'Ubaidillah bin Mihshan; Nikmat aman, sehat, dan sejahtra
Keamanan meliputi lima hal:
1. Keamanan
jiwa setiap manusia.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ} [الرعد:
28]
Orang-orang yang beriman dan hati mereka
manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram. [Ar-Ra'd: 28]
2. Keamanan
dalam berfikir.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ
لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ
عَنْهُ مَسْئُولًا} [الإسراء: 36]
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
[Al-Israa':36]
{وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (168) إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ
وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} [البقرة:
168، 169]
Dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan; Karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan
keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
[Al-Baqarah: 168-169]
{قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ
رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ
بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا
وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} [الأعراف:
33]
Katakanlah: "Tuhanku hanya
mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi,
dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan
hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang
tidak kamu ketahui". [Al-A'raaf: 33]
Ø Abu Qilabah Al-Bashriy (w.104H) rahimahullah
berkata:
«مَا ابْتَدَعَ قَوْمٌ
بِدْعَةً قَطُّ، إِلَّا اسْتَحَلُّوا بِهَا السَّيْفَ» [مصنف عبد الرزاق الصنعاني]
“Tidaklah suatu kaum mendatangkan perkara
bid’ah kecuali mereka akan menghalalkan pertumpahan darah dengan bid’ahnya
itu”. [Mushannaf Abdurrazaq]
3. Keamanan
dalam berkeluarga.
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu;
Nabi ﷺ bersabda:
" تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا
وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ " [صحيح
البخاري ومسلم]
"Wanita itu dinikahi karena
empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena
agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung."
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ
فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ
عَرِيضٌ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Jika seorang laki-laki yang
kalian ridhai agama dan akhlaknya datang melamar kepada kalian maka nikahkanlah
ia, jika kalian tidak melakukannya maka akan menjadi cobaan berat di bumi dan
kerusakan yang sangat besar". [Sunan Tirmidziy: Hasan]
4. Keamanan
dalam bernegara.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ} [النساء: 59]
Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu. [An-Nisaa':59]
Ø Dari 'Auf bin Malik radhiallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ
تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ، وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ
عَلَيْهِمْ، وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ
وَيُبْغِضُونَكُمْ، وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ»، قِيلَ: يَا رَسُولَ
اللهِ، أَفَلَا نُنَابِذُهُمْ بِالسَّيْفِ؟ فَقَالَ: «لَا، مَا أَقَامُوا فِيكُمُ
الصَّلَاةَ، وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وُلَاتِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُونَهُ،
فَاكْرَهُوا عَمَلَهُ، وَلَا تَنْزِعُوا يَدًا مِنْ طَاعَةٍ» [صحيح مسلم]
"Sebaik-baik pemimpin kalian
adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendo'akan
kalian dan kalian mendo'akan mereka. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah
mereka yang membenci kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian
dan kalian mengutuk mereka."
Beliau ditanya: "Wahai Rasulullah, tidakkah kita memerangi mereka?"
Maka beliau bersabda: "Tidak,
selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian. Jika kalian melihat dari
pemimpin kalian sesuatu yang tidak baik maka bencilah tindakannya, dan
janganlah kalian melepas dari ketaatan kepada mereka." [Shahih Muslim]
Ø
Imam Al-Barbahariy rahimahullah berkata:
"إذا
رَأيتَ الرَّجلَ يَدعُو عَلى السلطَان فَاعلمْ أنَّه صَاحبُ هَوَى، وإذا رَأيتَ
الرَّجلَ يَدعُو للسلطَان بالصَّلاح فَاعلمْ أنه صَاحِبُ سنّة إنْ شَاء الله" [شرح السنة للبربهاري]
“Jika
engkau melihat seseorang mendo’akan keburukan untuk penguasa maka ketahuilah bahwa
orang itu adalah pengikut hawa nafsu, dan jika engkau melihat seseorang yang
mendo’akan kebaikan untuk penguasa maka ketahuila bahwa orang itu adalah
pengikut sunnah insyaallah”. [Syarhussunah karya Al-Barbahariy]
Menjaga
kerukunan beragama
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ
لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (8)
إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ
وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ
تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ} [الممتحنة:
8 - 9]
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat
baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama
dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu
menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan
mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan
barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang
yang zalim. [Al-Mumtahanah: 8-9]
5. Keamanan
untuk seluruh dunia.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ
أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي
الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ} [النساء:
83]
Dan apabila datang kepada mereka suatu
berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau
mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah
orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari
mereka (rasul dan ulil Amri). [An-Nisaa':83]
Ø Dari Abdullah bin Amru radhiyallahu 'anhuma; Nabi ﷺ
bersabda:
«مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ
رَائِحَةَ الجَنَّةِ، وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ
عَامًا» [صحيح البخاري]
"Siapa yang membunuh orang
kafir yang telah mengikat perjanjian (mu'ahid) dengan pemerintahan muslimin, ia
tak dapat mencium harum surga, padahal harum surga dapat dicium dari jarak empat
puluh tahun." [Shahih Bukhari]
Ø Dari beberapa sahabat Nabi ﷺ; Rasulullah
ﷺ berkata:
«أَلَا مَنْ ظَلَمَ مُعَاهِدًا، أَوِ انْتَقَصَهُ، أَوْ كَلَّفَهُ
فَوْقَ طَاقَتِهِ، أَوْ أَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا بِغَيْرِ طِيبِ نَفْسٍ، فَأَنَا
حَجِيجُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Ketahuilah bahwa orang yang
menzalimi orang kafir yang menjalin perjanjian dengan Islam atau mengurangi
haknya atau membebaninya di atas kemampuannya atau mengambil darinya sesuatu
yang ia relakan maka aku adalah orang yang akan membelanya pada hari
kiamat." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Kebaikan
kedua: Kesejahteraan.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ
الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا} [القصص: 77]
Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. [Al-Qashash: 77]
Mencari
nafkah dengan cara yang baik
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ
فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ
عَنْهَا، فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، خُذُوا مَا حَلَّ
وَدَعُوا مَا حَرُمَ» [سنن ابن ماجه: صححه الألباني]
"Wahai
manusia .. bertakwalah kalian kepada Allah dan perbaikilah dalam berusaha, karena
sesungguhnya seseorang tidak akan mati sampai semua rezkinya tercapai sekalipun
datangnya lambat, maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah dalam berusaha,
ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram". [Sunan Ibnu Majah: Shahih]
Ø Dalam riwayat lain, dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«وَلَا يَحْمِلَنَّ أَحَدَكُمُ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ
يَطْلُبَهُ بِمَعْصِيَةٍ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلَّا
بِطَاعَتِهِ» [حلية الأولياء لأبي نعيم: صححه الألباني]
" … dan janganlah
kelambatan datangnya rezki membuat seseorang dari kalian mencarinya dengan cara
maksiat, karena sesungguhnya Allah tidak bisa dicapai apa yang Ia miliki
kecuali dengan cara taat kepada-Nya". [Hilyah Auliya' karya Abu Nu'aim:
Shahih]
Selalu
merasa cukup
Dari 'Ubaidillah bin Mihshan Al-Khathmiy
radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ
مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ
الدُّنْيَا»
"Barangsiapa di antara kalian di pagi
hari merasa aman di tengah-tengah keluarganya, sehat jasmaninya, memiliki
kebutuhan pokok untuk sehari-harinya, maka seakan-akan dunia telah dikumpulkan
untuknya." [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Nabi ﷺ
bersabda:
«لَيْسَ الغِنَى عَنْ
كَثْرَةِ العَرَضِ، وَلَكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ»
"Bukanlah kekayaan itu karena
banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati." [Shahih
Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ
بِمَا آتَاهُ»
"
Telah beruntung orang yang telah Islam, dan diberi rezki
secukupnya dan Allah membuatnya merasa puas atas apa yang Ia berikan
kepadanya". [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Ø Dari Fadhalah bin 'Ubaid radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«طُوبَى لِمَنْ هُدِيَ إِلَى الإِسْلَامِ، وَكَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا
وَقَنَعَ»
"Beruntunglah bagi yang
diberi hidayah pada Islam, dan memiliki kebutuhan hidup secukupnya dan ia
merasa puas". [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Mencari
nafkah untuk berbagi dengan orang lain
Dari Abu Hurairah radhiyallahul
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ سَعَى عَلَى وَالِدَيْهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَنْ سَعَى
عَلَى عِيَالِهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَنْ سَعَى مُكَاثِرًا فَفِي سَبِيلِ
الطَّاغُوتِ» [المعجم الأوسط: حسنه الألباني]
"Barangsiapa yang mencari
nafkah untuk kedua orang tuanya maka ia berada di jalan Allah, barangsiapa yang
mencari nafkah untuk keluarganya (istri dan anak) maka ia berada di jalan
Allah, dan barangsiapa yang mencari nafkah untuk memperbanyak harta maka ia
berada di jalan setan dan sekutunya". [Al-Mu'jam Al-Ausath: Hasan]
Ø Dari Abu Musa Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ» قَالُوا: فَإِنْ لَمْ يَجِدْ؟ قَالَ:
«فَيَعْمَلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ» قَالُوا: فَإِنْ لَمْ
يَسْتَطِعْ أَوْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيُعِينُ ذَا الحَاجَةِ المَلْهُوفَ»
قَالُوا: فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيَأْمُرُ بِالخَيْرِ» أَوْ قَالَ:
«بِالْمَعْرُوفِ» قَالَ: فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ
فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Wajib bagi setiap muslim
untuk bersedekah." Para sahabat
bertanya; "Bagaimana jika ia tidak mendapatkannya? ' Beliau bersabda::
'Berusaha dengan tangannya, sehingga ia bisa memberi manfaat untuk dirinya dan
bersedekah.' Mereka bertanya; 'Bagaimana jika ia tidak
bisa melakukannya? ' Beliau bersabda:
'Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan.' Mereka bertanya;
'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? ' Beliau bersabda:
'Menyuruh untuk melakukan kebaikan' atau bersabda; 'menyuruh melakukan yang
baik'. Dia berkata; 'Bagaimana jika ia tidak dapat melakukannya?
' Beliau bersabda: 'Menahan diri dari kejahatan, karena itu
adalah sedekah baginya.' [Shahih Bukhari dan Muslim]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Peran ilmu agama dalam membangun bangsa - Obat kebodohan adalah bertanya - Keutamaan ilmu dan ulama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...