بسم الله الرحمن الرحيم
'Ulaim Al-Kindiy -rahimahullah- berkata:
كُنَّا جُلُوسًا عَلَى سَطْحٍ مَعَنَا رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ يَزِيدُ: لَا أَعْلَمُهُ إِلَّا عَبْسًا
الْغِفَارِيَّ، وَالنَّاسُ يَخْرُجُونَ فِي الطَّاعُونِ، فَقَالَ عَبَسٌ: يَا
طَاعُونُ خُذْنِي، ثَلَاثًا يَقُولُهَا، فَقَالَ لَهُ عُلَيْمٌ: لِمَ تَقُولُ
هَذَا؟ أَلَمْ يَقُلْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَتَمَنَّى
أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ فَإِنَّهُ عِنْدَ انْقِطَاعِ عَمَلِهِ، وَلَا يُرَدُّ
فَيُسْتَعْتَبَ» فَقَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ: " بَادِرُوا بِالْمَوْتِ سِتًّا: إِمْرَةَ السُّفَهَاءِ،
وَكَثْرَةَ الشُّرَطِ، وَبَيْعَ الْحُكْمِ، وَاسْتِخْفَافًا بِالدَّمِ،
وَقَطِيعَةَ الرَّحِمِ، وَنَشْوًا يَتَّخِذُونَ الْقُرْآنَ مَزَامِيرَ
يُقَدِّمُونَهُ يُغَنِّيهِمْ، وَإِنْ كَانَ أَقَلَّ مِنْهُمْ فِقْهًا "
Kami duduk di atas atap beserta seorang laki-laki dari sahabat Nabi shallallahu'alaihiwasallam.
Yazid berkata; Saya tidak mengetahuinya kecuali 'Abs Al Giffary, manusia
pada saat itu sedang menghindari wabah penyakit thaun (virus ganas menular).
'Abs berkata; "Wahai Penyakit Thaun, ambillah aku", dia
mengulangnya sampai tiga kali.
Lalu 'Ulaim berkata kepadanya, "Mengapa engkau ucapkan perkataan
semacam itu! Bukankah Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda: 'Jangan
kalian berangAn angan untuk mati karena ketika itu amal diputus dan tidak dapat
dikembalikan', sehingga dia bertaubat."
Lalu dia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "(Mintalah kepada Allah agar) disegerakan mati sebelum
datang enam hal: (1) pemimpin bodoh, (2) banyaknya ajudan penguasa (yang
dzalim), (3) hukum diperjual-belikan, (4) darah tertumpah dengan mudah, (5)
pemutusan silaturrahim, dan (6) generasi muda yang menjadikan Al-Qur'an
bagaikan seruling (alat musik), mereka dahulukan siapa saja yang bisa
menyanyikannya walaupun dia adalah orang yang paling sedikit mengerti persoalan
agama" [Musnad Ahmad: Sahih]