Kamis, 19 Maret 2020

Sifat Khasyah; Takut karena pengagungan hanya untuk Allah

بسم الله الرحمن الرحيم
Semua makhluk takut karena keagungan Allah
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ (26) لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ (27) يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ} [الأنبياء: 26 - 28]
Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. [Al-Anbiyaa’: 26-28]
{ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ} [البقرة: 74]
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. [Al-Baqarah: 74]
"Khasyah" hanya kepada Allah
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَتَخْشَى النَّاسَ وَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَاهُ} [الأحزاب: 37]
Dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. [Al-Ahzab: 37]
{فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ } [البقرة: 150]
Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk. [Al-Baqarah: 150]
{الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ} [المائدة: 3]
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. [Al-Maidah: 3]
{فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ} [المائدة: 44]
Maka janganlah kamu takut kepada manusia dan takutlah kepada-Ku. [Al-Maidah: 44]
Keistimewaan sifat "khasyah".
Diantaranya:
1)      Sifat para Nabi dan yang mengikuti jejaknya
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا} [الأحزاب: 39]
Orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. [Al-Ahzab: 39]
2)      Sifat orang beriman
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{أَتَخْشَوْنَهُمْ فَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَوْهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ} [التوبة: 13]
Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman. [At-Taubah: 13]
3)      Sifat orang yang bertakwa
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَذِكْرًا لِلْمُتَّقِينَ (48) الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ} [الأنبياء: 48، 49]
Dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang takut akan Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat. [Al-Anbiyaa': 48-49]
4)      Sifat orang yang mendapat petunjuk
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ} [التوبة: 18]
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. [At-Taubah: 18]
5)      Sifat orang yang beruntung
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ} [النور: 52]
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. [An-Nur: 52]
6)      Sifat orang yang berakal
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ (19) الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ (20) وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ} [الرعد: 19 - 21]
Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (mengadakan hubungan silaturahim dan tali persaudaraan), dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. [Ar-Ra'd: 19-21]
Ciri orang yang memiliki sifat "khasyah".
Diantaranya:
1.      Berilmu
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ} [فاطر: 28]
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. [Faathir:28]
Ø  Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka bersabda:
«وَاللَّهِ، إِنِّي لَأَعْلَمُكُمْ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَأَخْشَاكُمْ لَهُ» [مسند أحمد: صحيح]
"Demi Allah, aku adalah orang yang paling tahu dan paling takut di antara kalian terhadap Allah ‘azzawajalla." [Musnad Ahmad: Shahih]
Ø  Masruuq bin Al-Ajda' (62H) rahimahullah berkata:
بحسب امرئ من العلم أن يخشى الله ، وبحسب امرئ من الجهل أن يعجب بعلمه [أخلاق العلماء للآجري]
"Cukuplah seorang itu dikatakan berilmu apabila dia takut kepada Allah, dan cukuplah seorang itu dikatakan bodoh apabila dia bangga dengan ilmunya" [Akhlaq Al-'Ulama' karya Al-Ajurriy]
2.      Bergetar hatinya ketika mengingat Allah.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ} [الزمر: 23]
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. [Az-Zumar:23]
3.      Menjadikan Al-Qura’an sebagai peringatan
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{طه (1) مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى (2) إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى} [طه: 1 - 3]
Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah). [Thaha: 1-3]
{فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَى (9) سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى} [الأعلى: 9، 10]
Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran. [Al-A’laa: 9-10]
4.      Menjadikan kisah umat terdahulu sebagai pelajaran
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَى} [النازعات: 26]
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). [An-Nazi’at: 26]
5.      Selalu bergegas dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ (57) وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ (58) وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ (59) وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ (60) أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ} [المؤمنون: 57- 61]
"Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati Karena takut akan (azab) Tuhan mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang Telah mereka berikan (berupa ibadah), dengan hati yang takut (tidak diterima), (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya". [Al-Mu'minun:57-61]
Ø  Aisyah radhiyallahu ‘anha -istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah tentang ayat ini { وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ } ,Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut”, apakah mereka yang dimaksud adalah peminum khamar dan pencuri?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
لَا يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ، وَلَكِنَّهُمُ الَّذِينَ يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ وَيَتَصَدَّقُونَ، وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لَا تُقْبَلَ مِنْهُمْ {أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ} [سنن الترمذي: صحيح]
“Bukan wahai putri As-Siddiq, akan tetapi mereka adalah orang yang puasa puasa, salat, dan sedekah, dan mereka takut ibadah mereka tidak diterima, Mereka itu adalah orang-orang bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
6.      Khusyu’ dalam setiap kondisi
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ} [الحشر: 21]
Kalau sekiranya kami turunkan Al-Quran Ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. [Al-Hasyr:21]
Keutamaan memiliki sifat "khasyah".
Diantaranya:
1)      Mendapatkan surga
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ} [ق: 31 - 33]
Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya), (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat. [Qaaf: 31-33]
2)      Mendapatkan ampunan dan pahala yang mulia
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ } [يس: 11]
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. [Yasiin:11]
{إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ } [الملك: 12]
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. [Al-Mulk:12]
3)      Mendapatkan ridha Allah
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ} [البينة: 7، 8]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. [Al-Bayyinah: 7-8]
Do’a meminta sifat khasyah
Ibnu Imran atau Ibnu Umar -radhiyallahu ‘anhum- berkata: Jarang sekali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dari suatu majlis kecuali membaca do'a ini untuk sahabatnya ...
اللهم اقْسِمْ لَناَ مِنْ خَشْيَتِكَ ماَ يَحُوْلُ بَيْنَناَ وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ طاَعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيْبَاتِ الدُّنْيَا، وَمَتِّعْناَ بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِيْ دِيْنِنَا، وَلاَ تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
"Ya Allah .. berilah kami rasa takut kepada-Mu yang menghalangi kami melakukan maksiat terhadap-Mu, dan berilah kami ketaatan kepada-Mu yang menyampaikan kami ke surga-Mu, dan berilah kami keyakinan yang meringankan kami menerima segala musibah duniawi. Ya Allah .. berilah kami kenikmatan dengan pendengaran kami, penglihatan kami, dan kekuatan kami selama Engkau menghidupkan kami, dan jadikanlah itu pada keturunan kami, dan jadikanlah marah kami kepada orang-orang yang mendzalimi kami, dan tolonglah kami menghadapi orang-orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami pada agama kami, dan janganlah jadikan dunia ini harapan terbesar kami, dan bukan pula batas ilmu kami, dan janganlah Engkau jadikan penguasa kami dari orang-orang yang tidak mengasihi kami." [Sunan Tirmizi: Hasan]
Ø  Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering membaca do'a ini ...
اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ، وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَكَلِمَةَ الْعَدْلِ وَالْحَقِّ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَبِيدُ، وَقُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَأَسْأَلُكَ الشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ، فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ، وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِين
"Ya Allah .. dengan ilmu-Mu tentang hal gaib, dan kekuasaan-Mu akan semua makhluk, berilah aku kehidupan jika Engkau tahu kehidupan ini baik bagiku, dan matikanlah aku jika Engkau tahu kematian itu baik bagiku. Ya Allah .. sesungguhnya aku meminta kepada-Mu rasa takut kepada-Mu di saat sendiri dan ramai, dan berilah aku ucapan yang adil dan benar di saat marah dan senang, dan aku meminta kepada-Mu kesederhanaan di waktu miskin dan kaya, dan aku meminta kepada-Mu nikmat yang tidak punah, dan kesenangan yang tidak putus, dan aku meminta kepada-Mu kerelaan atas semua takdir, dan aku meminta kepada-Mu kehidupan yang baik setelah mati, dan aku meminta kepada-Mu nikmatnya menatap wajah-Mu, dan aku meminta kepada-Mu kerinduan bertemu dengan-Mu tampa ada kesulitan yang membahayakan, dan tampa ada cobaan yang menyesatkan. Ya Allah .. hiasilah kami dengan perhiasan Iman, dan jadikanlah kami pemberi hidayah seperti orang-orang yang telah mendapat hidayah." [Sahih Ibnu Hibban]
Wallahu a’lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...