بسم
الله الرحمن الرحيم
Semua makhluk takut karena keagungan Allah
Allah subhanahu
wata'ala berfirman:
{بَلْ عِبَادٌ
مُكْرَمُونَ (26) لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ
(27) يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا
لِمَنِ ارْتَضَى وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ} [الأنبياء:
26 - 28]
Sebenarnya (malaikat-malaikat itu),
adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala
sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka
tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka
itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. [Al-Anbiyaa’:
26-28]
{ثُمَّ قَسَتْ
قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا
لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ
خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ} [البقرة: 74]
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras
seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh
ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang
terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang
meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak
lengah dari apa yang kamu kerjakan. [Al-Baqarah: 74]
"Khasyah" hanya kepada Allah
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَتَخْشَى النَّاسَ
وَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَاهُ} [الأحزاب: 37]
Dan
kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. [Al-Ahzab: 37]
{فَلَا
تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُونَ } [البقرة: 150]
Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu
mendapat petunjuk. [Al-Baqarah: 150]
{الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا
تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ} [المائدة: 3]
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus
asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. [Al-Maidah: 3]
{فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ} [المائدة: 44]
Maka janganlah kamu takut kepada manusia dan
takutlah kepada-Ku. [Al-Maidah: 44]
Keistimewaan sifat "khasyah".
Diantaranya:
1)
Sifat para Nabi dan yang mengikuti jejaknya
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ
رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ
وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا} [الأحزاب: 39]
Orang-orang yang menyapaikan
risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa
takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai
Pembuat Perhitungan. [Al-Ahzab: 39]
2)
Sifat orang beriman
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{أَتَخْشَوْنَهُمْ
فَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَوْهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ} [التوبة: 13]
Mengapakah kamu takut kepada mereka
padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang
yang beriman. [At-Taubah: 13]
3)
Sifat orang yang bertakwa
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَذِكْرًا
لِلْمُتَّقِينَ (48) الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ
السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ} [الأنبياء:
48، 49]
Dan pengajaran bagi orang-orang yang
bertakwa. (yaitu) orang-orang yang takut akan Tuhan mereka, sedang
mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.
[Al-Anbiyaa': 48-49]
4)
Sifat orang yang mendapat petunjuk
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا يَعْمُرُ
مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ
الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ
أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ} [التوبة: 18]
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid
Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta
tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun)
selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. [At-Taubah: 18]
5)
Sifat orang yang beruntung
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ} [النور: 52]
Dan barang siapa yang taat kepada Allah
dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka
mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. [An-Nur: 52]
6)
Sifat orang yang berakal
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ
أُولُو الْأَلْبَابِ (19) الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا يَنْقُضُونَ
الْمِيثَاقَ (20) وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ
وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ} [الرعد:
19 - 21]
Hanyalah orang-orang yang berakal saja
yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah
dan tidak merusak perjanjian, Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang
Allah perintahkan supaya dihubungkan (mengadakan hubungan silaturahim dan tali
persaudaraan), dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab
yang buruk. [Ar-Ra'd: 19-21]
Ciri orang yang memiliki sifat "khasyah".
Diantaranya:
1. Berilmu
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا
يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ} [فاطر: 28]
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. [Faathir:28]
Ø Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang mereka bersabda:
«وَاللَّهِ، إِنِّي
لَأَعْلَمُكُمْ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَأَخْشَاكُمْ لَهُ» [مسند أحمد: صحيح]
"Demi Allah, aku adalah orang yang
paling tahu dan paling takut di antara kalian terhadap Allah ‘azzawajalla."
[Musnad Ahmad: Shahih]
Ø Masruuq bin Al-Ajda' (62H) rahimahullah berkata:
بحسب
امرئ من العلم أن يخشى الله ، وبحسب امرئ من الجهل أن يعجب بعلمه [أخلاق العلماء للآجري]
"Cukuplah seorang itu dikatakan berilmu apabila dia
takut kepada Allah, dan cukuplah seorang itu dikatakan bodoh apabila dia bangga
dengan ilmunya" [Akhlaq Al-'Ulama' karya Al-Ajurriy]
2. Bergetar
hatinya ketika mengingat Allah.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{اللَّهُ نَزَّلَ
أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى
ذِكْرِ اللَّهِ} [الزمر: 23]
Allah telah menurunkan perkataan yang
paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi
berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada
Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat
Allah. [Az-Zumar:23]
3. Menjadikan
Al-Qura’an sebagai peringatan
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{طه (1) مَا أَنْزَلْنَا
عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى (2) إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى} [طه: 1 - 3]
Thaahaa.
Kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi
sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah). [Thaha: 1-3]
{فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَى
(9) سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى} [الأعلى: 9، 10]
Oleh
sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang yang
takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran. [Al-A’laa: 9-10]
4.
Menjadikan
kisah umat terdahulu sebagai pelajaran
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ فِي ذَلِكَ
لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَى} [النازعات: 26]
Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). [An-Nazi’at:
26]
5. Selalu
bergegas dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ
الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ (57) وَالَّذِينَ هُمْ
بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ (58) وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا
يُشْرِكُونَ (59) وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ
أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ (60) أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي
الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ} [المؤمنون: 57- 61]
"Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati Karena
takut akan (azab) Tuhan mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat
Tuhan mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka
(sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang Telah mereka berikan
(berupa ibadah), dengan hati yang takut (tidak diterima), (karena mereka tahu
bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, Mereka itu
bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang
segera memperolehnya". [Al-Mu'minun:57-61]
Ø Aisyah radhiyallahu ‘anha -istri Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam- berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah tentang ayat ini {
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ } ,”Dan
orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang
takut”, apakah mereka yang dimaksud adalah peminum khamar dan pencuri?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab:
لَا يَا
بِنْتَ الصِّدِّيقِ، وَلَكِنَّهُمُ الَّذِينَ يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ
وَيَتَصَدَّقُونَ، وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لَا تُقْبَلَ مِنْهُمْ {أُولَئِكَ
يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ} [سنن الترمذي: صحيح]
“Bukan wahai putri As-Siddiq, akan tetapi
mereka adalah orang yang puasa puasa, salat, dan sedekah, dan mereka takut
ibadah mereka tidak diterima, Mereka itu adalah orang-orang bersegera untuk
mendapat kebaikan-kebaikan”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
6.
Khusyu’ dalam setiap
kondisi
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{لَوْ
أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا
مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَفَكَّرُونَ} [الحشر:
21]
Kalau sekiranya kami turunkan Al-Quran
Ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah
disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat
untuk manusia supaya mereka berfikir. [Al-Hasyr:21]
Keutamaan
memiliki sifat "khasyah".
Diantaranya:
1) Mendapatkan
surga
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ
لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ
حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ} [ق: 31 - 33]
Dan
didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada
jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap
hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua
peraturan-peraturan-Nya), (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang
Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati
yang bertaubat. [Qaaf:
31-33]
2)
Mendapatkan ampunan dan
pahala yang mulia
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا
تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ
بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ } [يس: 11]
Sesungguhnya kamu hanya memberi
peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut
kepada Tuhan yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah
mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. [Yasiin:11]
{إِنَّ
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ }
[الملك: 12]
Sesungguhnya orang-orang yang takut
kepada Tuhannya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan
dan pahala yang besar. [Al-Mulk:12]
3)
Mendapatkan ridha Allah
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ
رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا
أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ} [البينة: 7، 8]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan
mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap
mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi
orang yang takut kepada Tuhannya. [Al-Bayyinah: 7-8]
Do’a meminta sifat khasyah
Ibnu Imran atau Ibnu Umar
-radhiyallahu ‘anhum- berkata: Jarang sekali Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berdiri dari suatu majlis kecuali membaca do'a ini untuk
sahabatnya ...
اللهم
اقْسِمْ لَناَ مِنْ خَشْيَتِكَ ماَ يَحُوْلُ بَيْنَناَ وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ،
وَمِنْ طاَعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا
تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيْبَاتِ الدُّنْيَا، وَمَتِّعْناَ بِأَسْمَاعِنَا
وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا،
وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلاَ
تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِيْ دِيْنِنَا، وَلاَ تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ
هَمِّنَا، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ
يَرْحَمُنَا
"Ya Allah .. berilah kami rasa takut
kepada-Mu yang menghalangi kami melakukan maksiat terhadap-Mu, dan berilah kami
ketaatan kepada-Mu yang menyampaikan kami ke surga-Mu, dan berilah kami
keyakinan yang meringankan kami menerima segala musibah duniawi. Ya Allah ..
berilah kami kenikmatan dengan pendengaran kami, penglihatan kami, dan kekuatan
kami selama Engkau menghidupkan kami, dan jadikanlah itu pada keturunan kami,
dan jadikanlah marah kami kepada orang-orang yang mendzalimi kami, dan
tolonglah kami menghadapi orang-orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau
jadikan musibah kami pada agama kami, dan janganlah jadikan dunia ini harapan
terbesar kami, dan bukan pula batas ilmu kami, dan janganlah Engkau jadikan
penguasa kami dari orang-orang yang tidak mengasihi kami." [Sunan Tirmizi:
Hasan]
Ø Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhuma berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering membaca do'a ini ...
اللَّهُمَّ
بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ، وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ
الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي،
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ،
وَكَلِمَةَ الْعَدْلِ وَالْحَقِّ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا، وَأَسْأَلُكَ
الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَبِيدُ،
وَقُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ،
وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ
إِلَى وَجْهِكَ، وَأَسْأَلُكَ الشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ، فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ
مُضِرَّةٍ، وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ
الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِين
"Ya Allah .. dengan ilmu-Mu tentang
hal gaib, dan kekuasaan-Mu akan semua makhluk, berilah aku kehidupan jika
Engkau tahu kehidupan ini baik bagiku, dan matikanlah aku jika Engkau tahu
kematian itu baik bagiku. Ya Allah .. sesungguhnya aku meminta kepada-Mu rasa
takut kepada-Mu di saat sendiri dan ramai, dan berilah aku ucapan yang adil dan
benar di saat marah dan senang, dan aku meminta kepada-Mu kesederhanaan di
waktu miskin dan kaya, dan aku meminta kepada-Mu nikmat yang tidak punah, dan
kesenangan yang tidak putus, dan aku meminta kepada-Mu kerelaan atas semua
takdir, dan aku meminta kepada-Mu kehidupan yang baik setelah mati, dan aku
meminta kepada-Mu nikmatnya menatap wajah-Mu, dan aku meminta kepada-Mu
kerinduan bertemu dengan-Mu tampa ada kesulitan yang membahayakan, dan tampa
ada cobaan yang menyesatkan. Ya Allah .. hiasilah kami dengan perhiasan Iman,
dan jadikanlah kami pemberi hidayah seperti orang-orang yang telah mendapat
hidayah." [Sahih Ibnu Hibban]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...