بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam Al-Qur’an dan hadits banyak disebutkan angka tujuh untuk beberapa
hal, diantaranya:
1.
Tujuh ayat yang dibaca
berulang-ulang.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ
سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ} [الحجر: 87]
Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang
dibaca berulang-ulang dan Al-Quran yang agung. [Al-Hijr:87]
Lihat: Keutamaan surah Al-Fatihah
2.
Perumpamaan sedekah sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{مَثَلُ الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ
سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ
لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} [البقرة: 261]
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran)
bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. [Al-Baqarah:261]
Lihat: Keutamaan zakat, infaq, dan sedekah dalam Al-Qur’an
3.
Tujuh hal dalam mimpi raja di masa
Nabi Yusuf ‘alaihissalam.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{يُوسُفُ
أَيُّهَا الصِّدِّيقُ أَفْتِنَا فِي سَبْعِ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ
سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ لَعَلِّي
أَرْجِعُ إِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُونَ (46) قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ
سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا
مِمَّا تَأْكُلُونَ (47) ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ
يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تُحْصِنُونَ} [يوسف: 46 - 48]
”Yusuf, wahai orang yang
sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi) tentang tujuh
ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina)
yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai)
lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka
mengetahui.” Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun
(berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang
sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun
sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. [Yusuf: 46-48]
4.
Tujuh pintu neraka.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ
أَجْمَعِينَ (43) لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ
مَقْسُومٌ} [الحجر: 43، 44]
Dan sesungguhnya Jahannam itu
benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut
syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu
(telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. [Al-Hijr:
43-44]
5.
Tujuh lautan.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَلَوْ أَنَّمَا فِي
الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ
أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ} [لقمان:
27]
Dan seandainya pohon-pohon di
bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh
laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan)
kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[Luqman: 27]
6.
Tujuh langit dan bumi.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ
سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ
بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ
اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا} [الطلاق: 12]
Allah-lah yang menciptakan tujuh
langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah berlaku padanya, agar kamu
mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya
Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. [Ath-Thalaaq:12]
Ø Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ ظَلَمَ قِيدَ شِبْرٍ مِنْ الْأَرْضِ
طُوِّقَهُ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ»
"Siapa yang
pernah berbuat aniaya sejengkal dalam perkara tanah, maka nanti dia akan
dibebani (dikalungkan pada lehernya) tanah dari tujuh petala bumi".
[Shahih Bukhari dan Muslim]
7.
Proses penciptaan bumi selama tujuh
hari.
Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memegang
tanganku dan bersabda:
«خَلَقَ اللهُ
عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ، وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ
الْأَحَدِ، وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ
الثُّلَاثَاءِ، وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ، وَبَثَّ فِيهَا
الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ، وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ بَعْدَ
الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ، فِي آخِرِ الْخَلْقِ، فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ
سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ، فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ» [صحيح مسلم]
"Allah 'azza wa jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu,
menciptakan gunung hari Ahad, menciptakan pepohonan pada hari Senin,
menciptakan yang dibenci (keburukan) pada hari Selasa, menciptakan
cahaya pada hari Rabu, memperkembang-biakkan hewan-hewan pada hari Kamis,
menciptakan Adam 'alaihissalam setelah Ashar hari Jum'at pada akhir
ciptaan, di saat akhir hari Jum'at antara Ashar sampai malam". [Sahih
Muslim]
Lihat: Proses penciptaan bumi
8.
Sujud dengan tujuh anggota tubuh.
Ibnu 'Abbas radhiyallahu
'anhuma berkata:
" أُمِرَ النَّبِيُّ صلّى الله عليه
وسلم أَنْ يَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْضَاءٍ، وَلاَ يَكُفَّ شَعَرًا وَلاَ
ثَوْبًا: الجَبْهَةِ، وَاليَدَيْنِ، وَالرُّكْبَتَيْنِ، وَالرِّجْلَيْنِ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Nabi ﷺ
diperintahkan untuk melaksanakan sujud dengan tujuh anggota sujud dan
dilarang menahan rambut atau pakaian (sehingga menghalangi keduanya ikut
sujud): dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua kaki." [Shahih
Bukhari dan Muslim]
9.
Tawaf dan Sa’I tujuh kali.
Ibnu'Umar radhiallahu'anhuma
berkata:
«قَدِمَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَطَافَ بِالْبَيْتِ سَبْعًا،
وَصَلَّى خَلْفَ المَقَامِ رَكْعَتَيْنِ، فَطَافَ بَيْنَ الصَّفَا وَالمَرْوَةِ
سَبْعًا» {لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ} [الأحزاب: 21] [صحيح
البخاري ومسلم]
"Nabi ﷺ
pernah datang ke Baitullah untuk haji, beliau tawaf di Baitullah tujuh
kali putaran kemudian shalat dua rakaat di belakang Maqam (Ibrahim) lalu
melakukan sa'iy antara bukit Shafa dan Marwah tujuh kali. {"Sungguh
bagi kalian ada suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah"}.
[Al-Ahzab: 21] [Shahih Bukhari dan Muslim]
10. Tujuh kali
lemparan Jamrah.
Abdullah bin Umar radhiallahu'anhuma
berkata:
«أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَمَى الجَمْرَةَ الَّتِي تَلِي مَسْجِدَ مِنًى
يَرْمِيهَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ، يُكَبِّرُ كُلَّمَا رَمَى بِحَصَاةٍ، ثُمَّ
تَقَدَّمَ أَمَامَهَا، فَوَقَفَ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ، رَافِعًا يَدَيْهِ
يَدْعُو، وَكَانَ يُطِيلُ الوُقُوفَ، ثُمَّ يَأْتِي الجَمْرَةَ الثَّانِيَةَ،
فَيَرْمِيهَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ، يُكَبِّرُ كُلَّمَا رَمَى بِحَصَاةٍ، ثُمَّ
يَنْحَدِرُ ذَاتَ اليَسَارِ، مِمَّا يَلِي الوَادِيَ، فَيَقِفُ مُسْتَقْبِلَ
القِبْلَةِ رَافِعًا يَدَيْهِ يَدْعُو، ثُمَّ يَأْتِي الجَمْرَةَ الَّتِي عِنْدَ
العَقَبَةِ، فَيَرْمِيهَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ، يُكَبِّرُ عِنْدَ كُلِّ حَصَاةٍ،
ثُمَّ يَنْصَرِفُ وَلاَ يَقِفُ عِنْدَهَا» [صحيح البخاري]
Rasulullah ﷺ apabila melempar jamrah yang terletak
setelah mesjid di Mina, beliau melemparnya dengan tujuh kerikil, beliau
bertakbir setiap kali melempar dengan kerikil, kemudian maju ke depan, lalu
berdiri menghadap Kiblat dengan mengangkat kedua tangannya, berdoa dan berdiri
lama. Kemudian beliau mendatangi Jumrah yang kedua, lalu melemparnya dengan
tujuh kerikil, dan bertakbir setiap kali melempar dengan kerikil. Kemudian
beliau turun ke sebelah kiri, setelah Al-Wadiy, lalu berdiri menghadap Ka'bah
dengan mengangkat kedua tangannya, dan berdoa. Kemudian mendatangi Jumrah yang
ada di Aqabah, lalu melemparnya dengan tujuh kerikil dan bertakbir setiap kali
melempar dengan kerikil, kemudian pergi dan tidak berdiri di sisinya. [Shahih
Bukhari]
11. Tujuh
golongan manusia yang mendapat naungan Allah ‘azza wajalla.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ
اللَّهُ تَعَالَى فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَدْلٌ
وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي
الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا
عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي
أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ
شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ
عَيْنَاهُ»
"Ada tujuh (golongan orang beriman) yang
akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada hari
qiyamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya. Yaitu; Pemimpin yang
adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rab-nya,
seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang
saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah
karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita
kaya lagi cantik lalu dia berkata, "aku takut kepada Allah", seorang
yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berdzikir
kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga kedua matanya basah
karena menangis". [Shahih Bukhari dan Muslim]
12. Tujuh
perkara yang membawa kehancuran.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«اجْتَنِبُوْا السَّبْعَ المُوْبِقَاتِ،
قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: الشِّرْكُ بِاللهِ،
وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ،
وَأَكْلِ الرِّبَا، وَأَكْلِ مَالِ الْيَتِيْمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ،
وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاَتِ الْمُؤْمِنَاتِ»
"Jauhilah tujuh perkara yang membawa kehancuran" Para sahabat
bertanya: "Apakah ketujuh perkara itu ya Rasulullah?" Beliau menjawab:
"Yaitu syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah
kecuali dengan sebab yang dibenarkan oleh agama, makan riba, makan harta anak
yatim, lari dari peperangan, menuduh zina terhadap wanita yang terjaga dirinya
dari perbuatan dosa yang tidak memikirkan untuk melakukan dosa serta beriman
kepada Allah." [Shahih Bukhari dan Muslim]
13. Tujuh pintu
kota Madinah.
Dari Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«لاَ يَدْخُلُ المَدِينَةَ رُعْبُ
المَسِيحِ الدَّجَّالِ، لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ، عَلَى كُلِّ بَابٍ
مَلَكَانِ» [صحيح البخاري]
"Madinah tidak
dimasuki ketakutan terhadap Al-Masih Ad-Dajjal, pada hari itu ia memiliki tujuh
pintu, pada setiap pintu ada dua malaikat". [Sahih Bukhari]
Lihat: Keistimewaan kota Madinah
14. Makan tujuh biji kurma Madinah.
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ
تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ اليَوْمِ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ» [صحيح
البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang
setiapa hari makan tujuh biji kurma Madinah ('ajwah) di pagi hari, maka
ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu". [Sahih Bukhari dan
Muslim]
15. Tujuh surah terpanjang dari
Al-Qur'an
Dari Aisyah radhiyallahu
'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ أَخَذَ
السَّبْعَ الْأُوَلَ مِنَ الْقُرْآنِ، فَهُوَ حَبْرٌ " [مسند
أحمد: حسنه الألباني]
"Barangsiapa
yang menghafal tujuh surah terpanjang dari Al-Qur'an maka ia adalah
seorang ulama". [Musnad Ahmad: Hasan]
16. Tujuh kali cucian najis anjing.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي إِنَاءِ
أَحَدِكُمْ فَلْيُرِقْهُ ثُمَّ لِيَغْسِلْهُ سَبْعَ مِرَارٍ» [صحيح
مسلم]
"Jika anjing
menjilat pada bejana kalian maka buanglah isinya kemudian cuci bejananya
sebanyak tujuh kali". [Sahih Muslim]
Lihat: Najis Anjing
17. Tujuh ragam penyembuhan.
Ummu Qais -radhiallahu
'anha- berkata; Aku mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersama anakku yang baru saja saya obati kerongkongannya dengan tanganku, maka
beliau bersabda:
" عَلَى مَا تَدْغَرْنَ
أَوْلاَدَكُنَّ بِهَذَا العِلاَقِ، عَلَيْكُنَّ بِهَذَا العُودِ الهِنْدِيِّ،
فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ، مِنْهَا ذَاتُ الجَنْبِ: يُسْعَطُ مِنَ
العُذْرَةِ، وَيُلَدُّ مِنْ ذَاتِ الجَنْبِ "
"Dengan
maksud apa kamu mengobati penyakit tenggorokan anakmu dengan memasukkan jemari
tangan? Gunakanlah kayu India (pacing), karena padanya terdapat tujuh
ragam penyembuhan: dapat di masukkan sebagai obat tetes hidung untuk
menyembuhkan penyakit kerongkongan, dan dapat pula menjadi penyembuh dari
penyakit radang selaput dada." [Shahih Bukhari dan Muslim]
18. Perintah anak shalat ketika berumur
tujuh tahun.
Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ
أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ
وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ» [سنن أبي داود: صححه
الألباني]
"Perintahkanlah
anakmu shalat ketika mereka berumu tujuh tahun, dan pukul mereka jika
meninggalkan shalat ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat
tidur mereka". [Sunan Abi Daud: Sahih]
19. Tujuh malam pertama.
Dari Ummu Salamah radhiyallahu
'anha; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menikahinya,
beliau berkata kepadanya:
«إِنْ شِئْتِ أَنْ أُسَبِّعَ لَكِ،
وَأُسَبِّعَ لِنِسَائِي، وَإِنْ سَبَّعْتُ لَكِ، سَبَّعْتُ لِنِسَائِي» [صحيح
مسلم]
"Jika
engkau mau aku akan tinggal bersamamu tujuh hari dan bersama istriku
yang lain tujuh hari, dan jika aku tinggal bersamamu tujuh hari
maka aku juga akan tinggal bersama istriku yang lain tujuh hari".
[Sahih Muslim]
20. Do’a dan dzikir tujuh kali.
Dari Utsman bin Abi Al-'Ash
radhiyallahu 'anhu; Bahwa ia telah datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam -Utsman berkata; Sementara aku sedang sakit yang hampir
membinasakanku- Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"
امْسَحْهُ بِيَمِينِكَ سَبْعَ مَرَّاتٍ، وَقُلْ: أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ
وَقُدْرَتِهِ، مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ "
"Usaplah
menggunakan tangan kananmu sebanyak tujuh kali, lalu ucapkanlah: (Aku
berlindung kepada kemuliaan Allah dan kemampuan-Nya dari keburukan yang aku
rasakan) '."
Utsman berkata: "Lalu aku
melakukan hal tersebut, maka Allah 'azza wajalla menghilangkan apa yang ada
padaku, dan aku selalu memerintahkan keluargaku dan yang lainnya untuk
mengucapkannya." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Ø Abu Ad-Dardaa' radhiyallahu 'anhu berkata:
«مَنْ قَالَ إِذَا
أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى: " حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ،
عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ "؛ سَبْعَ مَرَّاتٍ،
كَفَاهُ اللَّهُ مَا أَهَمَّهُ»
"Barangsiapa
yang membaca ketika pagi dan sore: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada
Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki
'Arsy yang agung"; Tujuh kali, maka Allah akan mencukupi apa
yang menjadi keperluannya". [Sunan Abi Daud: Shahih]
Lihat: Hadits Abu Ad-Dardaa’; Dzikir “Hasbiyallahu”
Ø Asmaa' binti Abi Bakr radhiyallahu 'anha berkata:
" مَنْ قَرَأَ يَوْمَ
الْجُمُعَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ، وَ{قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ}، وَ{قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ الْفَلَقِ}، وَ{قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} سَبْعَ مَرَّاتٍ حُفِظَ
مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى " [شعب الإيمان: صحيح]
"Barangsiapa yang
membaca pada hari Jum'at surah Al-Fatihah, Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas tujuh
kali maka ia terjaga antara hari itu dan Jum'at berikutnya". [Syu'ab
Al-Iman karya Al-Baihaqiy: Sahih]
21. Ular berkepala tujuh.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«الْمُؤْمِنُ فِي قَبْرِهِ فِي رَوْضَةٍ،
وَيُرَحَّبُ لَهُ قَبْرُهُ سَبْعِينَ ذِرَاعًا، وَيُنَوَّرُ لَهُ كَالْقَمَرِ
لَيْلَةَ الْبَدْرِ، أَتَرَوْنَ فِيمَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ»: {فَإِنَّ
لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا، وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى} [طه:
124]، قَالَ:
«أَتَدْرُونَ مَا الْمَعِيشَةُ الضَّنْكُ؟»، قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ، قَالَ: «عَذَابُ الْكَافِرِ فِي قَبْرِهِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
إِنَّهُ لَيُسَلَّطُ عَلَيْهِمْ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ تِنِّينًا، أَتَدْرُونَ مَا
التِّنِّينُ؟»، قَالَ: «تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ حَيَّةً لِكُلِّ حَيَّةٍ سَبْعَةُ
رُءُوسٍ يَنْفُخُونَ فِي جِسْمِهِ وَيَلْسَعُونَهُ، وَيَخْدِشُونَهُ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ» [مسند أبي يعلى الموصلي: حسن]
"Sesungguhnya seorang
Mukmin dalam kuburnya berada di taman yang hijau. Diluaskan kuburnya tujuh
puluh hasta dan diterangkan kuburnya seperti malam dengan langit purnama.
Tahukah kalian tentang apakah ayat ini turun? {Maka sesungguhnya baginya
kehidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta} [Thaha: 124] Tahukah kalian apa itu kehidupan yang sempit?
Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda,
"Yaitu azab orang kafir di kuburnya. Demi Allah yang jiwaku berada di
tangan-Nya, dia akan diserang oleh sembilan puluh sembilan naga. Tahukah kalian
apa itu naga? Yaitu sembilan puluh sembilan ular, setiap ular memiliki tujuh
kepala yang meniup pada badannya, mengigitnya, dan mengoyaknya sampai hari
kiamat." [Musnad Abi Ya'la: Hasan]
22. Kelipatan tujuh juga banyak
disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Seperti diantaranya:
a)
Tujuh puluh.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{خُذُوهُ فَغُلُّوهُ (30)
ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ (31) ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ
ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ} [الحاقة: 30 - 32]
"Peganglah dia
lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api
neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh
puluh hasta. [Al-Haaqqah: 30 - 32]
Ø Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«صَلَّى فِي مَسْجِدِ الْخَيْفِ سَبْعُونَ
نَبِيًّا» [المعجم الأوسط: حسنه الألباني]
"Telah
salat di mesjid Al-Khiif tujuh puluh nabi". [Al-Mu'jam Al-Ausath:
Hasan]
b)
Tujuh ratus.
Dari Khuraim bin Faatik radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ أَنْفَقَ نَفَقَةً فِي سَبِيلِ
اللَّهِ كُتِبَتْ لَهُ بِسَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Barangsiapa
yang menafkahkan suatu nafkah di jalan Allah maka dicatat untuknya tujuh
ratus kali lipat". [Sunan Tirmidziy: Sahih]
c)
Tujuh puluh
ribu.
Dari Abu Umamah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
«وَعَدَنِي رَبِّي أَنْ
يُدْخِلَ الجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعِينَ أَلْفًا لَا حِسَابَ عَلَيْهِمْ وَلَا
عَذَابَ، مَعَ كُلِّ أَلْفٍ سَبْعُونَ أَلْفًا وَثَلَاثُ حَثَيَاتٍ مِنْ
حَثَيَاتِهِ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Tuhanku
berjanji padaku bahwa akan masuk surga dari umatku tujuh puluh ribu
orang tanpa ada perhitungan bagi mereka dan tanpa siksaan, setiap seribu dari
mereka ikut bersamanya tujuh puluh ribu orang, dan tiga genggaman dari
genggaman-Nya". [Sunna Tirmidziy: Sahih]
d)
Tujuh ratus
ribu.
Dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَيَدْخُلَنَّ مِنْ
أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا، أَوْ سَبْعُ مِائَةِ أَلْفٍ، لاَ يَدْخُلُ
أَوَّلُهُمْ حَتَّى يَدْخُلَ آخِرُهُمْ، وُجُوهُهُمْ عَلَى صُورَةِ القَمَرِ
لَيْلَةَ البَدْرِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Akan
masuk surga dari umatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu orang,
yang pertama dari mereka tidak akan masuk sampai yang terakhir juga masuk,
wajah mereka seperti bulan purnama". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Apakah ada rahasia dan hikmah di balik angka
tujuh ini?
1)
Angka tujuh adalah
diantara angka ganjil yang dicintai oleh Allah ‘azza wajalla.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
«إِنَّ
اللهَ وِتْرٌ، يُحِبُّ الْوِتْرَ» [صحيح
البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya Allah
adalah Ganjil (tidak ada duanya), dan mencintai yang ganjil”. [Shahih Bukhari
dan Muslim]
2)
Segala yang dilakukan
Allah adalah penuh dengan hikmah, yang diketahui atau tidak oleh makhlukNya.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا
إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ} [البقرة:
32]
Mereka (malaikat) menjawab:
"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana (penuh hikmah)". [Al-Baqarah: 31 - 32]
3)
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dan sahabatnya tidak menjelaskan kepada kita tentang
hikmah dan rahasia angka tujuh dan angka-angka lainnya, seandainya itu bermanfaat maka pasti mereka
akan menjelaskannya.
Dari Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu
'anhu-; Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:
" أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّهُ لَيْسَ
مِنْ شَيْءٍ يُقَرِّبُكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ وَيُبْعِدُكُمْ مِنَ النَّارِ إِلَّا
قَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ، وَلَيْسَ شَيْءٌ يُقَرِّبُكُمْ مِنَ النَّارِ
وَيُبْعِدُكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَّا قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ "
“Wahai sekalian
manusia, sungguh tiada sesuatupun amalan yg bisa mendekatkan kalian ke surga
dan menjaukahn kalian dari neraka kecuali aku telah memerintahkannya kepada
kalian, dan tiada sesuatupun amalan yg bisa mendekatkan kalian ke nerakan dan
menjauhkan kalian dari surga kecuali aku telah melarangnya dari kalian”.
[Mushannaf Ibnu Abi Syaibah: Shahih]
4)
Kewajiban mencukupkan
diri dari apa yang dibawah oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
terkhusus perkara gaib.
Abu Tsa'labah Al-Khusyaniy
radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«إِنَّ
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فَرَضَ فَرَائِضَ فَلَا تُضَيِّعُوهَا، وَحَرَّمَ حُرُمَاتٍ
فَلَا تَنْتَهِكُوهَا، وَحَّدَ حُدُودًا فَلَا تَعْتَدُوهَا، وَسَكَتَ عَنْ
أَشْيَاءَ مِنْ غَيْرِ نِسْيَانٍ فَلَا تَبْحَثُوا عَنْهَا»
"Sesungguhnya
Allah 'azza wajalla mewajibkan beberapa kewajiban maka jangan engkau
mengabaikannya, dan mengharamkan beberapa keharaman maka jangan kalian
melakukannya, dan menetapkan batasan hukum maka jangan kalian melampauinya, dan
mendiamkan beberapa hal bukan karena lupa maka jangan kalian
mencari-carinya". [Sunan Ad-Daraquthniy: Hasan]
Lihat: Syarah
Arba'in Nawawiy, hadits (30) Menjalankan kewajiban dan meninggalkan yang haram
5)
Tidak memaksakan diri
untuk mencari-cari hikmah dan rahasia yang tersembunyi.
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ» قَالَهَا
ثَلَاثًا [صحيح مسلم]
"Binasalah
orang-orang yang terlalu berlebih-lebihan (melampaui batas)". Rasulullah
mengucapkannya tiga kali. [Sahih Muslim]
Ø Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ،
فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ» [سنن
النسائي: صحيح]
“Hati-hatilah kalian
dengan sikap berlebih-lebihan dalam menjalankan agama karena sesungguhnya yang
membinasakan umat-umat sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan dalam
menjalankan agama”. [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
6)
Meninggalkan segala
sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ
مَا لَا يَعْنِيهِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Diantara
kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak penting
baginya". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Lihat: Syarah Arba’in hadits (12) Abu Hurairah; Meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat
7)
Selain angka tujuh ada
banyak angka yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, apakah itu semua juga
harus kita cari rahasianya? Tentu akan sangat menyibukkan kita dari sesuatu yang
lebih bermanfaat.
Ibnu Qayyim rahimahullah
berkata:
"وَاللَّهُ
تَعَالَى أَعْلَمُ بِحِكْمَتِهِ وَشَرْعِهِ، وَقَدْرِهِ فِي تَخْصِيصِ هَذَا
الْعَدَدِ" [الطب
النبوي لابن القيم]
“Dan Allah ta’aalaa
lebih mengetahui hikmah, syari’at, dan kadar dari pengkhususan angka ini”
[Ath-Thibbun Nabawiy]
Wallahu ta’aalaa
a’lam!
Lihat juga: Keistimewaan Al-Qur'an - Kebanyakan orang tidak tahu - Cela kebodohan dalam Al-Qur'an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...