Selasa, 16 Mei 2023

Syarah Kitab Tauhid bab (67); Keagungan dan kekuasaan Allah ta’aalaa

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan 1 ayat dan 7 hadits, yang menunjukkan betapa besar keagungan dan kekuasaan Allah ta’aalaa.

Firman Allah ta’aalaa:

{وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} [الزمر: 67]

“Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat, dan semua langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari segala perbuatan syirik mereka.” [Az-Zumar: 67]

a.       Ibnu Mas’ud radhiyallahu'anhu berkata: “Salah seorang pendeta Yahudi datang kepada Rasulullah seraya berkata:

«يَا مُحَمَّدُ، إِنَّا نَجِدُ أَنَّ اللهَ يَجْعَلُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالأَرَضِيْنَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالشَّجَرَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالمَاءَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ، وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى إِصْبَعٍ، فَيَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ، فَضَحِكَ النَّبِيُّ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ تَصْدِيْقًا لِقَوْلِ الحَبْرِ، ثَمَّ قَرَأَ: {وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ} [الزمر: 67] »

“Wahai Muhammad, sesungguhnya kami dapati (dalam kitab suci kami) bahwa Allah akan meletakkan langit di atas satu jari, pohon-pohon di atas satu jari, air di atas satu jari, tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari, kemudian Allah berfirman: “Akulah Penguasa (raja)”, maka Rasulullah tertawa sampai nampak gigi geraham beliau, karena membenarkan ucapan pendeta Yahudi itu, kemudian beliau membacakan firman Allah: “Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat.” [Az-Zumar: 67]

Ø  Dan dalam riwayat Imam Muslim terdapat tambahan:

«وَالْجِبَالَ وَالشَّجَرَ عَلَى أُصْبُعٍ، ثُمَّ يَهُزُّهُنَّ فَيَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ، أَنَا اللهُ»

“Gunung-gunung dan pohon-pohon di atas satu jari, kemudian digoncangkannya seraya berfirman: “Akulah penguasa, Akulah Allah.”

Ø  Dan dalam riwayat Imam Bukhari dikatakan:

«يَجْعَلُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى إِصْبَعٍ»

“Allah letakkan semua langit di atas satu jari, air serta tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari.” [Shahih Bukhari dan Muslim]

b.       Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhuma bahwa Rasulullah bersabda:

«يَطْوِي اللهُ السَّمَوَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ بِيَدِهِ اليُمْنَى، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ، أَيْنَ الجَبَّارُوْنَ؟ أَيْنَ المُتَكَبِّرُوْنَ؟ ثُمَّ يَطْوِي الأَرَضِيْنَ السَّبْعَ، ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ بِشِمَالِهِ، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ، أَيْنَ الجَبَّارُوْنَ؟ أَيْنَ المُتَكَبِّرُوْنَ؟»

“Allah akan menggulung seluruh lapisan langit pada hari kiamat, lalu diambil dengan tangan kanan-Nya, dan berfirman: “Akulah penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang sombong? Kemudian Allah menggulung ketujuh lapis bumi, lalu diambil dengan tangan kiri-Nya dan berfirman: “Aku lah Penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang sombong? [Shahih Muslim]

c.       Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma berkata:

«مَا السَّمَوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرَضُوْنَ السَّبْعُ فِيْ كَفِّ الرَّحْمَنِ إِلاَّ كَخَرْدَلَةٍ فَيْ يَدِ أَحَدِكُمْ»

“Tidaklah langit tujuh dan bumi tujuh di Telapak Tangan Allah Ar-Rahman, kecuali bagaikan sebutir biji sawi diletakkan di telapak tangan seseorang di antara kalian.” [Ibnu Jarir Ath-Thabariy: Lemah]

d.       Dari Zaid bin Aslam radhiyallahu'anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda:

«مَا السَّمَوَاتُ السَّبْعُ فِيْ الكُرْسِيِّ إِلاَّ كَدَرَاهِمَ سَبْعَةٍ أُلْقِيَتْ فِيْ تِرْسٍ»

“Ketujuh langit berada di Kursi, tiada lain hanyalah bagaikan tujuh keping Dirham yang diletakkan di atas perisai.” [Ibnu Jarir Ath-Thabariy: Lemah]

e.       Dari Abu Dzar radhiyallahu'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:

«مَا الكُرْسِيُّ فِيْ العَرْشِ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مِنْ حَدِيْدٍ أُلْقِيَتْ بَيْنَ ظَهْرَيْ فَلاَةٍ مِنَ الأَرْضِ»

“Kursi yang berada di Arsy tiada lain hanyalah bagaikan sebuah gelang besi yang dibuang ditengah tengah padang pasir.” [Ibnu Jarir Ath-Thabariy: Lemah]

f.        Ibnu Mas’ud radhiyallahu'anhu berkata:

«بَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا وَالَّتِيْ تَلِيهَا خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَبَيْنَ كُلِّ سَمَاءٍ وَسَمَاءٍ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَبَيْنَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ وَالْكُرْسِيِّ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَبَيْنَ الْكُرْسِيِّ وَالْمَاءِ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَالْعَرْشُ فَوْقَ المَاءِ، وَاللهُ فَوْقَ الْعَرْشِ، لاَ يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ مِنْ أَعْمَالِكُمْ»

“Antara langit yang paling bawah dengan yang berikutnya jaraknya 500 tahun, dan antara setiap langit jaraknya 500 tahun, antara langit yang ketujuh dan Kursi jaraknya 500 tahun, antara Kursi dan samudra air jaraknya 500 tahun, sedang Arsy itu berada di atas samudra air itu, dan Allah ta’aalaa berada di atas Arsy, tidak tersembunyi bagi Allah suatu apapun dari perbuatan kalian.” [Ibnu Mahdi: Hasan]

Atsar ini diriwayatkan dari berbagai macam jalur sanad, demikian yang dikatakan oleh imam Ad-Dzahabiy rahimahullah.

g.       Al-Abbas bin Abdul Muthalib radhiyallahu'anhu berkata: Rasulullah bersabda:

«هَلْ تَدْرُوْنَ كَمْ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ؟» قُلْنَا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ! قَالَ: «بَيْنَهُمَا مَسِيْرَةُ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ، وَمِنْ كُلِّ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ مَسِيْرَةُ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ، وَكَثْفُ كُلِّ سَمَاءٍ مَسِيْرَةُ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ، وَبَيْنَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ وَالْعَرْشِ بَحْرٌ بَيْنَ أَسْفَلِهِ وَأَعْلاَهُ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، وَاللهُ تعالى فَوْقَ ذَلِكَ، وَلَيْسَ يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ مِنْ أَعْمَالِ بَنِيْ آدَمَ»

“Tahukah kalian berapa jarak antara langit dan bum? Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”,  beliau bersabda: “Antara langit dan bumi itu jaraknya perjalanan 500 tahun, dan antara langit yang satu dengan yang lain jaraknya perjalanan 500 tahun, sedangkan tebalnya setiap langit adalah  perjalanan 500 tahun, antara langit yang ketujuh dengan Arsy ada samudra, dan antara dasar samudra dengan permukaannya seperti jarak antara langit dengan bumi, dan Allah ta’aalaa di atas itu semua, dan tiada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu apapun dari perbuatan anak Adam.” [Abu Daud dan ahli hadits yang lain]

Dari ayat dan hadits di atas, syekh –rahimahullah- menyebutkan 19 poin penting:

1.      Penjelasan tentang ayat tersebut di atas.

Ayat ini menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah ta’aalaa, dan kecilnya seluruh makhluk dibandingkan dengan Nya; menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat syirik, berarti tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ} [الأنبياء: 104]

(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya. [Al-Anbiya': 104]

2.      Pengetahuan tentang sifat-sifat Allah ta’aalaa, sebagaimana yang terkandung dalam hadits pertama, masih dikenal di kalangan orang-orang Yahudi yang hidup pada masa Rasulullah , mereka tidak mengingkarinya dan tidak menafsirkannya dengan penafsiran yang menyimpang dari kebenaran.

Dari Anas radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّ القُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]

"Sesungguhnya hati manusia berada di antara dua jari tangan Allah yang Dia bolak-balikkannya menurut yang dikehendaki-Nya." [Sunan Tirmidziy: Sahih]

3.      Ketika pendeta Yahudi menyebutkan tentang pengetahuan tersebut kepada Rasulullah , beliau membenarkannya, dan turunlah ayat Al-Qur’an menegaskannya.

Abu Namlah Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu berkata: Sesungguhnya tatkala dia duduk di samping Rasulullah , datanglah seorang laki-laki dari Yahudi, lalu berkata, "Wahai Muhammad, apakah jenazah ini bisa berbicara?" Rasulullah bersabda, "Allah yang lebih tahu, " orang Yahudi berkata, "Saya bersaksi, sesungguhnya itu berbicara, " Lalu Rasulullah bersabda:

" إِذَا حَدَّثَكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَلَا تُصَدِّقُوهُمْ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ، وَقُولُوا: آمَنَّا بِاللهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، فَإِنْ كَانَ حَقًّا لَمْ تُكَذِّبُوهُمْ، وَإِنْ كَانَ بَاطِلًا لَمْ تُصَدِّقُوهُمْ " [مسند أحمد: إسناده حسن]

"Jika ada Ahli Kitab yang menceritakan kepada kalian, janganah kalian benarkan mereka, juga kalian dustakan mereka. Katakanlah, 'kami beriman kepada Allah, kitab-kitab-Nya dan para rasul-Nya. Jika memang itu benar, maka kalian tidak mendustakannya. Jika memang batil maka kalian tidak membenarkannya mereka." [Musnad Ahmad: Sanadnya hasan]

4.      Rasulullah tersenyum ketika mendengar pengetahuan yang agung ini disebutkan oleh pendeta Yahudi.

5.      Disebutkan dengan tegas dalam hadits ini adanya dua tangan bagi Allah, dan bahwa seluruh langit itu diletakkan di tangan kanan-Nya, dan seluruh bumi diletakkan di tangan yang lain pada hari kiamat.

6.      Dinyatakan dalam hadits bahwa tangan yang lain itu adalah tangan kiri-Nya.

Sebagian ulama melemahkan lafadz “tangan kiri” dalam hadits ini karena menyalahi riwayat yang lebih kuat.

Dari Abdullah bin 'Amru radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ، عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ، وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ، الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا» [صحيح مسلم]

"Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung) yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar Rahman 'azza wajalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada mereka." [Shahih Muslim]

Namun jika seandainya lafadz tersebut shahih maka bisa dipahami bahwa maknya kedua tangan Allah kanan adalah sama dari segi kekuatan, tidak seperti tangan manusia yang mana terkadang tangan kirinya lemah dibandingkan tangan kanannya.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhuberkata, Rasulullah bersabda:

" لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَنَفَخَ فِيهِ الرُّوحَ عَطَسَ فَقَالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ، فَحَمِدَ اللَّهَ بِإِذْنِهِ، فَقَالَ لَهُ رَبُّهُ: رَحِمَكَ اللَّهُ يَا آدَمُ، اذْهَبْ إِلَى أُولَئِكَ المَلَائِكَةِ، إِلَى مَلَإٍ مِنْهُمْ جُلُوسٍ، فَقُلْ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ، قَالُوا: وَعَلَيْكَ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، ثُمَّ رَجَعَ إِلَى رَبِّهِ، فَقَالَ: إِنَّ هَذِهِ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ بَنِيكَ، بَيْنَهُمْ، فَقَالَ اللَّهُ لَهُ وَيَدَاهُ مَقْبُوضَتَانِ: اخْتَرْ أَيَّهُمَا شِئْتَ، قَالَ: اخْتَرْتُ يَمِينَ رَبِّي وَكِلْتَا يَدَيْ رَبِّي يَمِينٌ مُبَارَكَةٌ ثُمَّ بَسَطَهَا فَإِذَا فِيهَا آدَمُ وَذُرِّيَّتُهُ، فَقَالَ: أَيْ رَبِّ، مَا هَؤُلَاءِ؟ فَقَالَ: هَؤُلَاءِ ذُرِّيَّتُكَ، فَإِذَا كُلُّ إِنْسَانٍ مَكْتُوبٌ عُمْرُهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، فَإِذَا فِيهِمْ رَجُلٌ أَضْوَؤُهُمْ - أَوْ مِنْ أَضْوَئِهِمْ - قَالَ: يَا رَبِّ مَنْ هَذَا؟ قَالَ: هَذَا ابْنُكَ دَاوُدُ قَدْ كَتَبْتُ لَهُ عُمْرَ أَرْبَعِينَ سَنَةً. قَالَ: يَا رَبِّ زِدْهُ فِي عُمْرِهِ. قَالَ: ذَاكَ الَّذِي كُتِبَ لَهُ. قَالَ: أَيْ رَبِّ، فَإِنِّي قَدْ جَعَلْتُ لَهُ مِنْ عُمْرِي سِتِّينَ سَنَةً. قَالَ: أَنْتَ وَذَاكَ. قَالَ: ثُمَّ أُسْكِنَ الجَنَّةَ مَا شَاءَ اللَّهُ، ثُمَّ أُهْبِطَ مِنْهَا، فَكَانَ آدَمُ يَعُدُّ لِنَفْسِهِ، قَالَ: فَأَتَاهُ مَلَكُ المَوْتِ، فَقَالَ لَهُ آدَمُ: قَدْ عَجَّلْتَ، قَدْ كُتِبَ لِي أَلْفُ سَنَةٍ. قَالَ: بَلَى وَلَكِنَّكَ جَعَلْتَ لِابْنِكِ دَاوُدَ سِتِّينَ سَنَةً، فَجَحَدَ فَجَحَدَتْ ذُرِّيَّتُهُ، وَنَسِيَ فَنَسِيَتْ ذُرِّيَّتُهُ. قَالَ: فَمِنْ يَوْمِئِذٍ أُمِرَ بِالكِتَابِ وَالشُّهُودِ " [سنن الترمذي: صحيح]

"Tatkala Allah menciptakan Adam dan meniupkan ruh padanya maka ia bersin, lalu mengucapkan al hamdulillah. Ia memuji Allah dengan seizin-Nya. Kemudian Tuhannya mengucapkan; yarhamukallah! Wahai Adam, pergilah kepada para malaikat itu, kepada kelompok mereka yang sedang duduk-duduk dan ucapkan as salaamu 'alaikum. Mereka pun mengucapkan wa 'alaikas salaam wa rahmatullaah. Kemudian ia kembali kepada Tuhannya. Kemudian Allah berfirman: Ini adalah ucapan selamatmu dan ucapan selamat anak-anakmu diantara mereka. Kemudian Allah berfirman kepadanya sementara kedua tangan-Nya tergenggam: Pilihlah diantara keduanya yang engkau kehendaki! Adam berkata, saya memilih kanan Tuhanku, dan kedua tangan Tuhanku adalah kanan yang mendapatkan berkah. Kemudian Allah membuka tangan-Nya, dan ternyata padanya terdapat Adam dan anak-anak keturunannya. Kemudian ia berkata, wahai Tuhanku, siapakah mereka? Kemudian Allah berfirman: Mereka adalah anak keturunanmu, dan ternyata setiap orang tertulis umurnya diantara kedua matanya dan ternyata diantara mereka terdapat orang yang paling bersinar, atau diantara orang yang paling bersinar. Adam berkata, wahai Tuhanku, siapakah orang ini? Allah berfirman: ini adalah anakmu Daud, Aku telah menuliskan umurnya empat puluh tahun. Adam berkata, wahai Tuhanku, tambahlah umurnya. Allah berfirman: Itu yang telah aku tulis untuknya. Adam berkata, wahai Tuhanku, aku Telah memberikan sebagian umurku untuknya enam puluh tahun. Allah berfirman: Itu adalah hakmu." Rasulullah bersabda, "Kemudian ia ditempatkan di surga sesuai yang dikehendaki Allah kemudian diturunkan darinya. Dan Adam menghitung umurnya sendiri." Beliau bersabda, "Kemudian malaikat maut datang kepadanya dan Adam berkata kepadanya; engkau telah terburu-buru, telah dituliskan untukku umur seribu tahun. Malaikat tersebut berkata, benar, akan tetapi engkau telah memberikan enam puluh tahun untuk anakmu Daud. Kemudian Adam mengingkari dan anak keturunannyapun mengingkari, ia lupa dan anak keturunannyapun lupa." Beliau bersabda, "Maka dari saat itu ia diperintahkan untuk menulis dan mendatangkan saksi." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Lihat: Kaedah nama dan sifat Allah

7.      Disebutkan dalam hadits keadaan orang-orang yang berlaku dzalim, dan berlaku sombong pada hari kiamat.

Dari Jabir bin 'Abdullah -radhiyallahu 'anhuma-; Rasulullah bersabda:

«اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»

"Hindarilah kezhaliman, karena kezhaliman itu adalah mendatangkan kegelapan pada hari kiamat kelak." [Shahih Muslim]

Lihat: Hadits Anas; 3 jenis kedzaliman

8.      Dijelaskan bahwa seluruh langit dan bumi di telapak tangan Allah itu bagaikan sebutir biji sawi yang diletakkan di tangan seseorang.

9.      Kursi itu lebih besar dari pada langit.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ} [البقرة: 255]

Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. [Al-Baqarah:255]

10.  Arsy itu lebih besar dari pada Kursi.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

«الْكُرْسِيُّ مَوْضِعُ الْقَدَمَيْنِ، وَالْعَرْشُ لَا يُقَدِّرُ أَحَدٌ قَدْرَهُ» [السنة لعبد الله بن أحمد]

“Al-Kursi adalah tempat kedua kaki Allah ta’aalaa, dan Al-‘Arsy tidak ada seorangpun yang mengetahui kadar kemuliaannya”. [As-Sunnah karya Abdullah bin Ahmad]

11.  Arsy itu bukanlah Kursi, dan bukanlah samudra air.

12.  Jarak antara langit yang satu dengan langit yang lainnya perjalanan 500 tahun.

13.  Jarak antara langit yang ketujuh dengan Kursi perjalanan 500 tahun.

14.  Jarak antara Kursi dan samudra perjalanan 500 tahun.

15.  Arsy sebagaimana dinyatakan dalam hadits, berada di atas samudra tersebut.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ} [هود: 7]

Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air. [Huud:7]

16.  Allah ta’aalaa berada di atas Arsy.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ} [الأعراف: 54]

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia istiwa’ di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. [Al-A'raaf: 54]

{إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ} [يونس: 3]

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian dia istiwa’ di atas 'Arsy. [Yunus:3]

17.  Jarak antara langit dan bumi itu perjalanan 500 tahun.

18.  Tebal masing-masing langit itu perjalanan 500 tahun.

19.  Samudra yang berada di atas seluruh langit itu, antara dasar dengan permukaannya, jauhnya perjalanan 500 tahun, dan hanya Allah lah yang maha mengetahui.

Segala Puji hanya milik Allah semata, Rabb seluruh alam, semoga shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad , keluarganya serta para sahabatnya.

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Syarah Kitab Tauhid bab (66); Upaya Rasulullah dalam menjaga kemurnian tauhid dan menutup semua jalan yang menuju kepada kemusyrikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...