بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil
Wahhab rahimahullah menyebutkan 1 ayat dan 7 hadits, yang menunjukkan betapa besar keagungan dan
kekuasaan Allah ta’aalaa.
Firman Allah ta’aalaa:
{وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ
حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا
يُشْرِكُونَ} [الزمر: 67]
“Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak
mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, padahal bumi
seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat, dan semua langit digulung
dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari segala perbuatan
syirik mereka.” [Az-Zumar: 67]
a. Ibnu Mas’ud radhiyallahu'anhu berkata: “Salah
seorang pendeta Yahudi datang kepada Rasulullah ﷺ seraya berkata:
«يَا مُحَمَّدُ، إِنَّا نَجِدُ أَنَّ اللهَ
يَجْعَلُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالأَرَضِيْنَ عَلَى إِصْبَعٍ،
وَالشَّجَرَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالمَاءَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالثَّرَى عَلَى
إِصْبَعٍ، وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى إِصْبَعٍ، فَيَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ،
فَضَحِكَ النَّبِيُّ ﷺ حَتَّى بَدَتْ
نَوَاجِذُهُ تَصْدِيْقًا لِقَوْلِ الحَبْرِ، ثَمَّ قَرَأَ: {وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ
قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ} [الزمر: 67] »
“Wahai Muhammad, sesungguhnya kami dapati
(dalam kitab suci kami) bahwa Allah akan meletakkan langit di atas satu jari,
pohon-pohon di atas satu jari, air di atas satu jari, tanah di atas satu jari,
dan seluruh makhluk di atas satu jari, kemudian Allah berfirman: “Akulah
Penguasa (raja)”, maka Rasulullah ﷺ
tertawa sampai nampak gigi geraham beliau, karena membenarkan ucapan pendeta
Yahudi itu, kemudian beliau membacakan firman Allah: “Dan mereka
(orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang
sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari
kiamat.” [Az-Zumar: 67]
Ø Dan dalam riwayat Imam Muslim terdapat tambahan:
«وَالْجِبَالَ وَالشَّجَرَ عَلَى أُصْبُعٍ،
ثُمَّ يَهُزُّهُنَّ فَيَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ، أَنَا اللهُ»
“Gunung-gunung dan pohon-pohon di atas satu
jari, kemudian digoncangkannya seraya berfirman: “Akulah penguasa, Akulah
Allah.”
Ø Dan dalam riwayat Imam Bukhari dikatakan:
«يَجْعَلُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ،
وَالمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى إِصْبَعٍ»
“Allah letakkan semua langit di atas satu
jari, air serta tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu
jari.” [Shahih Bukhari dan Muslim]
b. Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhuma bahwa
Rasulullah ﷺ bersabda:
«يَطْوِي اللهُ السَّمَوَاتِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ بِيَدِهِ اليُمْنَى، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا
الْمَلِكُ، أَيْنَ الجَبَّارُوْنَ؟ أَيْنَ المُتَكَبِّرُوْنَ؟ ثُمَّ يَطْوِي
الأَرَضِيْنَ السَّبْعَ، ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ بِشِمَالِهِ، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا
الْمَلِكُ، أَيْنَ الجَبَّارُوْنَ؟ أَيْنَ المُتَكَبِّرُوْنَ؟»
“Allah akan menggulung seluruh lapisan
langit pada hari kiamat, lalu diambil dengan tangan kanan-Nya, dan berfirman:
“Akulah penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang
sombong? Kemudian Allah menggulung ketujuh lapis bumi, lalu diambil dengan
tangan kiri-Nya dan berfirman: “Aku lah Penguasa, mana orang-orang yang berlaku
lalim? Mana orang-orang yang sombong? [Shahih Muslim]
c. Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma berkata:
«مَا السَّمَوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرَضُوْنَ
السَّبْعُ فِيْ كَفِّ الرَّحْمَنِ إِلاَّ كَخَرْدَلَةٍ فَيْ يَدِ أَحَدِكُمْ»
“Tidaklah langit tujuh dan bumi tujuh di Telapak Tangan
Allah Ar-Rahman, kecuali bagaikan sebutir biji sawi diletakkan di telapak
tangan seseorang di antara kalian.” [Ibnu Jarir Ath-Thabariy: Lemah]
d. Dari Zaid bin Aslam radhiyallahu'anhu, ia berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَا السَّمَوَاتُ السَّبْعُ فِيْ
الكُرْسِيِّ إِلاَّ كَدَرَاهِمَ سَبْعَةٍ أُلْقِيَتْ فِيْ تِرْسٍ»
“Ketujuh langit berada di Kursi, tiada lain
hanyalah bagaikan tujuh keping Dirham yang diletakkan di atas perisai.” [Ibnu
Jarir Ath-Thabariy: Lemah]
e. Dari Abu Dzar radhiyallahu'anhu berkata: Aku
mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَا الكُرْسِيُّ فِيْ العَرْشِ إِلاَّ
كَحَلْقَةٍ مِنْ حَدِيْدٍ أُلْقِيَتْ بَيْنَ ظَهْرَيْ فَلاَةٍ مِنَ الأَرْضِ»
“Kursi yang berada di Arsy tiada lain
hanyalah bagaikan sebuah gelang besi yang dibuang ditengah tengah padang
pasir.” [Ibnu Jarir Ath-Thabariy: Lemah]
f.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu'anhu
berkata:
«بَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا وَالَّتِيْ
تَلِيهَا خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَبَيْنَ كُلِّ سَمَاءٍ وَسَمَاءٍ خَمْسُمِائَةِ
عَامٍ، وَبَيْنَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ وَالْكُرْسِيِّ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ،
وَبَيْنَ الْكُرْسِيِّ وَالْمَاءِ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَالْعَرْشُ فَوْقَ
المَاءِ، وَاللهُ فَوْقَ الْعَرْشِ، لاَ يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ مِنْ
أَعْمَالِكُمْ»
“Antara langit yang paling bawah dengan
yang berikutnya jaraknya 500 tahun, dan antara setiap langit jaraknya 500
tahun, antara langit yang ketujuh dan Kursi jaraknya 500 tahun, antara Kursi
dan samudra air jaraknya 500 tahun, sedang Arsy itu berada di atas samudra air
itu, dan Allah ta’aalaa berada di atas Arsy, tidak tersembunyi bagi
Allah suatu apapun dari perbuatan kalian.” [Ibnu Mahdi: Hasan]
Atsar ini diriwayatkan dari berbagai macam
jalur sanad, demikian yang dikatakan oleh imam Ad-Dzahabiy rahimahullah.
g. Al-Abbas bin Abdul Muthalib radhiyallahu'anhu
berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
«هَلْ تَدْرُوْنَ كَمْ بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالأَرْضِ؟» قُلْنَا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ! قَالَ: «بَيْنَهُمَا
مَسِيْرَةُ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ، وَمِنْ كُلِّ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ مَسِيْرَةُ
خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ، وَكَثْفُ كُلِّ سَمَاءٍ مَسِيْرَةُ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ،
وَبَيْنَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ وَالْعَرْشِ بَحْرٌ بَيْنَ أَسْفَلِهِ
وَأَعْلاَهُ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، وَاللهُ تعالى فَوْقَ ذَلِكَ،
وَلَيْسَ يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ مِنْ أَعْمَالِ بَنِيْ آدَمَ»
“Tahukah kalian berapa jarak antara langit
dan bum? Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”, beliau bersabda: “Antara langit dan bumi itu
jaraknya perjalanan 500 tahun, dan antara langit yang satu dengan yang lain
jaraknya perjalanan 500 tahun, sedangkan tebalnya setiap langit adalah perjalanan 500 tahun, antara langit yang
ketujuh dengan Arsy ada samudra, dan antara dasar samudra dengan permukaannya
seperti jarak antara langit dengan bumi, dan Allah ta’aalaa di atas itu semua, dan
tiada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu apapun dari perbuatan anak Adam.” [Abu Daud
dan ahli hadits yang lain]
Dari ayat dan hadits di atas, syekh –rahimahullah-
menyebutkan 19 poin penting:
1. Penjelasan
tentang ayat tersebut di atas.
Ayat ini
menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah ta’aalaa, dan kecilnya seluruh
makhluk dibandingkan dengan Nya; menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat
syirik, berarti tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang
sebenar-benarnya.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{يَوْمَ نَطْوِي
السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ
نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ} [الأنبياء:
104]
(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung
lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama,
begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati;
sungguh, Kami akan melaksanakannya. [Al-Anbiya': 104]
2. Pengetahuan
tentang sifat-sifat Allah ta’aalaa, sebagaimana yang terkandung dalam
hadits pertama, masih dikenal di kalangan orang-orang Yahudi yang hidup pada
masa Rasulullah ﷺ, mereka tidak mengingkarinya dan tidak
menafsirkannya dengan penafsiran yang menyimpang dari kebenaran.
Dari Anas radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ القُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ
يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
"Sesungguhnya hati manusia
berada di antara dua jari tangan Allah yang Dia bolak-balikkannya menurut yang
dikehendaki-Nya." [Sunan Tirmidziy: Sahih]
3. Ketika
pendeta Yahudi menyebutkan tentang pengetahuan tersebut kepada Rasulullah ﷺ, beliau membenarkannya, dan turunlah ayat
Al-Qur’an menegaskannya.
Abu Namlah Al-Anshariy radhiyallahu
'anhu berkata: Sesungguhnya tatkala dia duduk di samping Rasulullah ﷺ, datanglah seorang laki-laki dari Yahudi,
lalu berkata, "Wahai Muhammad, apakah jenazah ini bisa berbicara?"
Rasulullah ﷺ bersabda, "Allah
yang lebih tahu, " orang Yahudi berkata, "Saya bersaksi, sesungguhnya
itu berbicara, " Lalu Rasulullah ﷺ
bersabda:
" إِذَا حَدَّثَكُمْ
أَهْلُ الْكِتَابِ فَلَا تُصَدِّقُوهُمْ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ، وَقُولُوا: آمَنَّا
بِاللهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، فَإِنْ كَانَ حَقًّا لَمْ تُكَذِّبُوهُمْ، وَإِنْ
كَانَ بَاطِلًا لَمْ تُصَدِّقُوهُمْ " [مسند
أحمد: إسناده حسن]
"Jika ada Ahli Kitab yang menceritakan
kepada kalian, janganah kalian benarkan mereka, juga kalian dustakan mereka.
Katakanlah, 'kami beriman kepada Allah, kitab-kitab-Nya dan para rasul-Nya.
Jika memang itu benar, maka kalian tidak mendustakannya. Jika memang batil maka
kalian tidak membenarkannya mereka." [Musnad Ahmad: Sanadnya hasan]
4. Rasulullah
ﷺ tersenyum ketika mendengar pengetahuan yang agung ini
disebutkan oleh pendeta Yahudi.
5. Disebutkan
dengan tegas dalam hadits ini adanya dua tangan bagi Allah, dan bahwa seluruh
langit itu diletakkan di tangan kanan-Nya, dan seluruh bumi diletakkan di tangan
yang lain pada hari kiamat.
6. Dinyatakan
dalam hadits bahwa tangan yang lain itu adalah tangan kiri-Nya.
Sebagian ulama melemahkan lafadz “tangan
kiri” dalam hadits ini karena menyalahi riwayat yang lebih kuat.
Dari Abdullah bin 'Amru radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ، عَنْ
يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ، وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ، الَّذِينَ
يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا» [صحيح مسلم]
"Orang-orang yang berlaku
adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung) yang terbuat dari cahaya,
di sebelah kanan Ar Rahman 'azza wajalla -sedangkan kedua tangan Allah
adalah kanan semua-, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil
dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada
mereka." [Shahih Muslim]
Namun jika
seandainya lafadz tersebut shahih maka bisa dipahami bahwa maknya kedua tangan
Allah kanan adalah sama dari segi kekuatan, tidak seperti tangan manusia yang
mana terkadang tangan kirinya lemah dibandingkan tangan kanannya.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhuberkata,
Rasulullah ﷺ bersabda:
" لَمَّا خَلَقَ
اللَّهُ آدَمَ وَنَفَخَ فِيهِ الرُّوحَ عَطَسَ فَقَالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ،
فَحَمِدَ اللَّهَ بِإِذْنِهِ، فَقَالَ لَهُ رَبُّهُ: رَحِمَكَ اللَّهُ يَا آدَمُ،
اذْهَبْ إِلَى أُولَئِكَ المَلَائِكَةِ، إِلَى مَلَإٍ مِنْهُمْ جُلُوسٍ، فَقُلْ:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ، قَالُوا: وَعَلَيْكَ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، ثُمَّ
رَجَعَ إِلَى رَبِّهِ، فَقَالَ: إِنَّ هَذِهِ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ بَنِيكَ،
بَيْنَهُمْ، فَقَالَ اللَّهُ لَهُ وَيَدَاهُ مَقْبُوضَتَانِ: اخْتَرْ أَيَّهُمَا
شِئْتَ، قَالَ: اخْتَرْتُ يَمِينَ رَبِّي وَكِلْتَا يَدَيْ رَبِّي يَمِينٌ
مُبَارَكَةٌ ثُمَّ بَسَطَهَا فَإِذَا فِيهَا آدَمُ وَذُرِّيَّتُهُ، فَقَالَ:
أَيْ رَبِّ، مَا هَؤُلَاءِ؟ فَقَالَ: هَؤُلَاءِ ذُرِّيَّتُكَ، فَإِذَا كُلُّ
إِنْسَانٍ مَكْتُوبٌ عُمْرُهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، فَإِذَا فِيهِمْ رَجُلٌ
أَضْوَؤُهُمْ - أَوْ مِنْ أَضْوَئِهِمْ - قَالَ: يَا رَبِّ مَنْ هَذَا؟ قَالَ:
هَذَا ابْنُكَ دَاوُدُ قَدْ كَتَبْتُ لَهُ عُمْرَ أَرْبَعِينَ سَنَةً. قَالَ: يَا
رَبِّ زِدْهُ فِي عُمْرِهِ. قَالَ: ذَاكَ الَّذِي كُتِبَ لَهُ. قَالَ: أَيْ رَبِّ،
فَإِنِّي قَدْ جَعَلْتُ لَهُ مِنْ عُمْرِي سِتِّينَ سَنَةً. قَالَ: أَنْتَ
وَذَاكَ. قَالَ: ثُمَّ أُسْكِنَ الجَنَّةَ مَا شَاءَ اللَّهُ، ثُمَّ أُهْبِطَ
مِنْهَا، فَكَانَ آدَمُ يَعُدُّ لِنَفْسِهِ، قَالَ: فَأَتَاهُ مَلَكُ المَوْتِ،
فَقَالَ لَهُ آدَمُ: قَدْ عَجَّلْتَ، قَدْ كُتِبَ لِي أَلْفُ سَنَةٍ. قَالَ: بَلَى
وَلَكِنَّكَ جَعَلْتَ لِابْنِكِ دَاوُدَ سِتِّينَ سَنَةً، فَجَحَدَ فَجَحَدَتْ
ذُرِّيَّتُهُ، وَنَسِيَ فَنَسِيَتْ ذُرِّيَّتُهُ. قَالَ: فَمِنْ يَوْمِئِذٍ أُمِرَ
بِالكِتَابِ وَالشُّهُودِ " [سنن الترمذي: صحيح]
"Tatkala Allah menciptakan Adam dan
meniupkan ruh padanya maka ia bersin, lalu mengucapkan al hamdulillah. Ia
memuji Allah dengan seizin-Nya. Kemudian Tuhannya mengucapkan; yarhamukallah!
Wahai Adam, pergilah kepada para malaikat itu, kepada kelompok mereka yang
sedang duduk-duduk dan ucapkan as salaamu 'alaikum. Mereka pun mengucapkan wa
'alaikas salaam wa rahmatullaah. Kemudian ia kembali kepada Tuhannya. Kemudian
Allah berfirman: Ini adalah ucapan selamatmu dan ucapan selamat anak-anakmu
diantara mereka. Kemudian Allah berfirman kepadanya sementara kedua tangan-Nya
tergenggam: Pilihlah diantara keduanya yang engkau kehendaki! Adam berkata,
saya memilih kanan Tuhanku, dan kedua tangan Tuhanku adalah kanan yang
mendapatkan berkah. Kemudian Allah membuka tangan-Nya, dan ternyata padanya
terdapat Adam dan anak-anak keturunannya. Kemudian ia berkata, wahai Tuhanku,
siapakah mereka? Kemudian Allah berfirman: Mereka adalah anak keturunanmu, dan
ternyata setiap orang tertulis umurnya diantara kedua matanya dan ternyata
diantara mereka terdapat orang yang paling bersinar, atau diantara orang yang
paling bersinar. Adam berkata, wahai Tuhanku, siapakah orang ini? Allah
berfirman: ini adalah anakmu Daud, Aku telah menuliskan umurnya empat puluh
tahun. Adam berkata, wahai Tuhanku, tambahlah umurnya. Allah berfirman: Itu
yang telah aku tulis untuknya. Adam berkata, wahai Tuhanku, aku Telah
memberikan sebagian umurku untuknya enam puluh tahun. Allah berfirman: Itu
adalah hakmu." Rasulullah ﷺ
bersabda, "Kemudian ia ditempatkan di surga sesuai yang dikehendaki Allah
kemudian diturunkan darinya. Dan Adam menghitung umurnya sendiri." Beliau
bersabda, "Kemudian malaikat maut datang kepadanya dan Adam berkata
kepadanya; engkau telah terburu-buru, telah dituliskan untukku umur seribu
tahun. Malaikat tersebut berkata, benar, akan tetapi engkau telah memberikan
enam puluh tahun untuk anakmu Daud. Kemudian Adam mengingkari dan anak
keturunannyapun mengingkari, ia lupa dan anak keturunannyapun lupa."
Beliau bersabda, "Maka dari saat itu ia diperintahkan untuk menulis dan
mendatangkan saksi." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Lihat: Kaedah nama dan sifat Allah
7. Disebutkan
dalam hadits keadaan orang-orang yang berlaku dzalim, dan berlaku sombong pada
hari kiamat.
Dari Jabir bin 'Abdullah -radhiyallahu
'anhuma-; Rasulullah ﷺ bersabda:
«اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ»
"Hindarilah kezhaliman,
karena kezhaliman itu adalah mendatangkan kegelapan pada hari kiamat
kelak." [Shahih Muslim]
Lihat: Hadits Anas; 3 jenis kedzaliman
8. Dijelaskan
bahwa seluruh langit dan bumi di telapak tangan Allah itu bagaikan sebutir biji
sawi yang diletakkan di tangan seseorang.
9. Kursi
itu lebih besar dari pada langit.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيمُ} [البقرة: 255]
Kursi Allah meliputi langit dan bumi,
dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi
Maha besar. [Al-Baqarah:255]
10. Arsy
itu lebih besar dari pada Kursi.
Ibnu
‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma berkata:
«الْكُرْسِيُّ مَوْضِعُ
الْقَدَمَيْنِ، وَالْعَرْشُ لَا يُقَدِّرُ أَحَدٌ قَدْرَهُ» [السنة لعبد الله بن أحمد]
“Al-Kursi adalah tempat kedua kaki Allah
ta’aalaa, dan Al-‘Arsy tidak ada seorangpun yang mengetahui kadar
kemuliaannya”. [As-Sunnah karya Abdullah bin Ahmad]
11. Arsy
itu bukanlah Kursi, dan bukanlah samudra air.
12. Jarak
antara langit yang satu dengan langit yang lainnya perjalanan 500 tahun.
13. Jarak
antara langit yang ketujuh dengan Kursi perjalanan 500 tahun.
14. Jarak
antara Kursi dan samudra perjalanan 500 tahun.
15. Arsy
sebagaimana dinyatakan dalam hadits, berada di atas samudra tersebut.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ} [هود: 7]
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air.
[Huud:7]
16. Allah
ta’aalaa berada di atas Arsy.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ
النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ
مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ
رَبُّ الْعَالَمِينَ} [الأعراف: 54]
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia istiwa’ di atas
'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. [Al-A'raaf: 54]
{إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ} [يونس:
3]
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian dia istiwa’ di atas
'Arsy. [Yunus:3]
17. Jarak
antara langit dan bumi itu perjalanan 500 tahun.
18. Tebal
masing-masing langit itu perjalanan 500 tahun.
19. Samudra
yang berada di atas seluruh langit itu, antara dasar dengan permukaannya,
jauhnya perjalanan 500 tahun, dan hanya Allah lah yang maha mengetahui.
Segala Puji hanya milik Allah semata, Rabb seluruh
alam, semoga shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad ﷺ, keluarganya serta para sahabatnya.
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...