بسم الله الرحمن الرحيم
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
"بَابٌ فِي الحَوْضِ"
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan
tentang telaga Nabi ﷺ di
akhirat. Beliau menyebutkan ayat pertama surah Al-Kautsar, 2 hadits mu’allaq
dari Abdullah bin Zayd dan Hudzaifah, dan 12 hadits muttashil
dari sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
A. Tafsir
surah Al-Kautsar ayat 1.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
وَقَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: {إِنَّا
أَعْطَيْنَاكَ الكَوْثَرَ} [الكوثر: 1]
Dan
firman Allah ta’aalaa: {Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu
Al-Kautsar} [Al-Kautsar:1]
Nb: Makna “Al-Kautsar” akan dijelaskan pada beberpa
hadits dalam bab ini.
B. Hadits
Abdullah bin Zayd bin ‘Ashim radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
وَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ:
قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «اصْبِرُوا حَتَّى تَلْقَوْنِي عَلَى الحَوْضِ»
“Dan Abdullah bin Zayd berkata: Nabi ﷺ bersabda:
Bersabarlah kalian sampai kalian menjumpaiku di telaga”
Hadits ini telah diriwayatkan secara utuh
dalam Ash-Shahih pada kitab “Al-Magaziy” bab Perang Thaif; Abdullah
bin Zaid bin Ashim berkata:
لَمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى
رَسُولِهِ ﷺ يَوْمَ حُنَيْنٍ، قَسَمَ فِي النَّاسِ فِي المُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ،
وَلَمْ يُعْطِ الأَنْصَارَ شَيْئًا، فَكَأَنَّهُمْ وَجَدُوا إِذْ لَمْ يُصِبْهُمْ
مَا أَصَابَ النَّاسَ، فَخَطَبَهُمْ فَقَالَ: «يَا مَعْشَرَ الأَنْصَارِ، أَلَمْ
أَجِدْكُمْ ضُلَّالًا فَهَدَاكُمُ اللَّهُ بِي، وَكُنْتُمْ مُتَفَرِّقِينَ
فَأَلَّفَكُمُ اللَّهُ بِي، وَعَالَةً فَأَغْنَاكُمُ اللَّهُ بِي» كُلَّمَا قَالَ
شَيْئًا قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمَنُّ، قَالَ: «مَا يَمْنَعُكُمْ أَنْ
تُجِيبُوا رَسُولَ اللَّهِ ﷺ». قَالَ: كُلَّمَا قَالَ شَيْئًا، قَالُوا: اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَمَنُّ، قَالَ: «لَوْ شِئْتُمْ قُلْتُمْ: جِئْتَنَا كَذَا وَكَذَا!
أَتَرْضَوْنَ أَنْ يَذْهَبَ النَّاسُ بِالشَّاةِ وَالبَعِيرِ، وَتَذْهَبُونَ
بِالنَّبِيِّ ﷺ إِلَى رِحَالِكُمْ!؟ لَوْلاَ الهِجْرَةُ لَكُنْتُ امْرَأً مِنَ
الأَنْصَارِ، وَلَوْ سَلَكَ النَّاسُ وَادِيًا وَشِعْبًا لَسَلَكْتُ وَادِيَ
الأَنْصَارِ وَشِعْبَهَا، الأَنْصَارُ شِعَارٌ وَالنَّاسُ دِثَارٌ، إِنَّكُمْ
سَتَلْقَوْنَ بَعْدِي أُثْرَةً، فَاصْبِرُوا حَتَّى تَلْقَوْنِي عَلَى الحَوْضِ»
Ketika Allah memberi rasul-Nya ﷺ rampasan (fai’) pada perang Hunain, beliau
membagi rampasan itu untuk orang-orang yang hatinya masih perlu ditarbiyah
(muallaf), dan beliau sama sekali tidak memberi bagian sahabat Anshar. Rupanya
sahabat Anshar ini emosi karena tidak memperoleh bagian sebagaimana yang lain
memperolehnya. Maka kemudian Rasulullah menyampaikan pidato, "Hadirin kaum
Anshar, bukankah aku dahulu menjumpai kalian dalam keadaan sesat lantas Allah
memberi kalian petunjuk dengan perantaraanku? Dahulu kalian dalam keadaan
terpecah-belah lantas Allah mendamaikan kalian dengan perantaraanku? Dan kalian
dalam keadaan miskin lantas Allah mengayakan kalian dengan perantaraanku?
Setiap kali Nabi menyampaikan sesuatu, mereka jawab, "Allah dan rasul-Nya
lebih terpercaya." Beliau meneruskan, "Lantas alasan apa yang
menghalangi kalian menerima Rasulullah ﷺ?"
Kata Zaid, setiap kali Rasulullah mengatakan sesuatu mereka jawab, "Allah
dan rasul-Nya lebih terpercaya!" Kata Nabi, "Silakan kalian
mengatakan; Anda datang kepada kami dengan demikian dan demikian."
Tidakkah kalian puas manusia membawa kambing dan unta, sedang kalian membawa
Nabi ﷺ kalian ﷺ
ke persinggahan kalian? kalaulah bukan karena hijrah, aku pasti menjadi orang
Anshar, kalaulah manusia mengarungi sebuah lembah dan lereng, niscaya aku
mengarungi lembah dan lereng Anshar. Anshar adalah pakaian luar -maksudnya
primer dan utama- sedang manusia lain hanyalah pakaian dalam -maksudnya
sekunder, kurang utama- sepeninggalku, akan kalian temui sikap-sikap egoistis
dan individualistis, maka bersabarlah kalian hingga kalian menemuiku di
telaga."
Penjelasan singkat hadits ini:
1.
Biografi Abdullah bin Zayd bin ‘Ashim, Abu Muhammad
Al-Anshariy radhiyallahu ‘anhu.
Dia, bapaknya, ibunya yaitu Ummu ‘Umarah
Nusaibah binti Ka’b, begitu pula saudaranya Habib bin Zayd adalah sahabat Nabi ﷺ. Ada yang berpendapat bahwa ia ikut perang
Badar, ia dan ibunya ikut juga pada perang Uhud.
2.
Boleh menkhususkan pemberian jika ada maslahat.
Dari Sa'd bin Abu Waqash radhiyallahu
'anhu;
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ أَعْطَى رَهْطًا وَسَعْدٌ جَالِسٌ،
فَتَرَكَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ رَجُلًا هُوَ أَعْجَبُهُمْ إِلَيَّ، فَقُلْتُ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَكَ عَنْ فُلاَنٍ فَوَاللَّهِ إِنِّي لَأَرَاهُ
مُؤْمِنًا، فَقَالَ: «أَوْ مُسْلِمًا» فَسَكَتُّ قَلِيلًا، ثُمَّ غَلَبَنِي مَا
أَعْلَمُ مِنْهُ، فَعُدْتُ لِمَقَالَتِي، فَقُلْتُ: مَا لَكَ عَنْ فُلاَنٍ؟
فَوَاللَّهِ إِنِّي لَأَرَاهُ مُؤْمِنًا، فَقَالَ: «أَوْ مُسْلِمًا». ثُمَّ
غَلَبَنِي مَا أَعْلَمُ مِنْهُ فَعُدْتُ لِمَقَالَتِي، وَعَادَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ،
ثُمَّ قَالَ: «يَا سَعْدُ إِنِّي لَأُعْطِي الرَّجُلَ، وَغَيْرُهُ أَحَبُّ إِلَيَّ
مِنْهُ، خَشْيَةَ أَنْ يَكُبَّهُ اللَّهُ فِي النَّارِ»
Bahwa Rasulullah ﷺ memberikan makanan kepada beberapa orang dan saat itu Sa'd
sedang duduk. Tetapi beliau tidak memberi makanan tersebut kepada seorang
laki-laki, padahal orang tersebut yang paling berkesan bagiku diantara mereka
yang ada, maka aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
" Wahai Rasulullah, bagaimana dengan si fulan?
Sungguh aku melihat dia sebagai seorang mukmin." Nabi ﷺ
membalas, "Atau dia muslim?" Kemudian aku terdiam sejenak, dan aku
terdorong untuk lebih memastikan apa yang dimaksud Beliau ﷺ,
maka aku ulangi ucapanku, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan si fulan?
Sungguh aku memandangnya sebagai seorang mukmin." Nabi ﷺ membalas, "Atau dia muslim?"
Lalu aku terdorong lagi untuk lebih memastikan apa yang dimaksudnya hingga aku
ulangi lagi pertanyaanku. Lalu Nabi ﷺ bersabda, "Wahai Sa'd, sesungguhnya aku memberi harta
kepada seseorang padahal orang yang lainnya aku lebih sukai daripada dia (dan
aku tidak memberinya sesuatu), karena aku takut kalau Allah akan
mencampakkannya ke neraka".
[Shahih Bukhari]
Lihat: Kitab Iman bab 19; Jika Islam bukan makna secara hakikatnya
3.
Bagian zakat untuk muallaf.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ
وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ
وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ
وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ} [التوبة: 60]
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana. [At-Taubah: 60]
4.
Boleh menyebutkan kebaikan jika diperlukan.
5.
Bersama Nabi ﷺ lebih baik dari kenikmatan dunia apapun.
Dari Abu Hurairah radhiallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي، يَوَدُّ
أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ»
"Diantara ummatku yang sangat
mencintaiku adalah orang-orang sepeninggalku, salah seorang diantara mereka
ingin melihatku dengan (mengorbankan) keluargan dan hartanya." [Shahih
Muslim]
6.
Boleh mengatakan seandainya “لو”.
Lihat: Syarah Kitab Tauhid bab (57); Ucapan “seandainya”
7.
Keutamaan kaum Anshar.
Dari Anas bin Malik radiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«آيَةُ الإِيمَانِ
حُبُّ الأَنْصَارِ، وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأَنْصَارِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Tanda keimanan adalah mencintai kaum
Anshar, dan tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar”. [Shahih Bukhari dan
Muslim]
8.
Sabar adalah kunci mendapatkan minuman dari telaga Nabi ﷺ.
Dari Abu Yahya Usaid bin Hudlair radhiallahu'anhu;
أَنَّ رَجُلًا مِنَ الأَنْصَارِ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَلاَ
تَسْتَعْمِلُنِي كَمَا اسْتَعْمَلْتَ فُلاَنًا؟ قَالَ: «سَتَلْقَوْنَ بَعْدِي
أُثْرَةً، فَاصْبِرُوا حَتَّى تَلْقَوْنِي عَلَى الحَوْضِ» [صحيح
البخاري ومسلم]
Ada seseorang dari kalangan Anshar yang
berkata, "Wahai Rasulullah, tidakkah sepatutnya baginda mempekerjakanku
sebagaimana baginda telah mempekerjakan si fulan?". Beliau menjawab,
"Sepeninggalku nanti, akan kalian jumpai sikap-sikap utsrah (individualis,
egoism, orang yang mementingkan dirinya sendiri). Maka itu bersabarlah kalian
hingga kalian berjumpa denganku di telaga al-Haudl (di surga) ". [Shahih
Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan orang sabar
C. Hadits
Abdullah bin Mas’ud dan Huzaifah radhiyallahu ‘anhuma.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6575 - حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ،
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ [الوضّاح بن عبد الله اليشكري]، عَنْ سُلَيْمَانَ [الأعمش]، عَنْ شَقِيقٍ [أبي وائل]، عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ: «أَنَا فَرَطُكُمْ
عَلَى الحَوْضِ»
Telah menceritakan kepadaku Yahya bin
Hammad, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah [Al-Wadhdhah bin
Abdillah Al-Yasykuriy], dari Sulaiman [Al-A’masy], dari Syaqiq [Abu Wail], dari
Abdullah, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
"Akulah yang mendahului kalian yang mendatangi telaga."
6576 - وحَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ،
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنِ المُغِيرَةِ [بن
مقسم الضبي]، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: " أَنَا
فَرَطُكُمْ عَلَى الحَوْضِ، وَلَيُرْفَعَنَّ مَعِي رِجَالٌ مِنْكُمْ ثُمَّ
لَيُخْتَلَجُنَّ دُونِي، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ أَصْحَابِي، فَيُقَالُ: إِنَّكَ لاَ
تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ "
Telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali, ia
berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Mughirah [bin Miqsam Adh-Dhabbiy] ia
mengatakan; Aku mendengar Abu Wa`il, dari Abdullah radhiallahu'anhu,
dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
"Akulah yang mendahului kalian yang mendatangi telaga, dan diperlihatkan
bersamaku beberapa orang diantara kalian, kemudian dicabut dari pandanganku,
maka aku pun berteriak, 'ya rabbi, itu sahabatku!' maka ada suara, 'Engkau tak
tahu yang mereka lakukan sepeninggalmu.'"
تَابَعَهُ عَاصِمٌ [بنُ أَبِي النَّجُوْدِ]، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، [عن عبد الله بن مسعود]. وَقَالَ حُصَيْنٌ [بن
عبد الرحمن الواسطي]: عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ حُذَيْفَةَ، عَنِ
النَّبِيِّ ﷺ.
Riwayat Al-A’masy diperkuat oleh oleh 'Ashim [bin Abi An-Najud], dari
Abu Wa`il, [dari Abdullah bin Mas’ud]. Sedangkan Husain [bin Abdirrahman
Al-Wasithiy] mengatakan; dari Abu Wa'il dari Hudzaifah dari Nabi ﷺ.
Nb:
Hadits Hudzaifah radhiallahu'anhu diriwayatkan dengan sanad
lengkap oleh imam Muslim dalam “Ash-Shahih”, kitab Al-Fadhail
(4/1797) no. 2297-32, ia berkata:
وَحَدَّثَنَاهُ سَعِيدُ بْنُ عَمْرٍو
الْأَشْعَثِيُّ، أَخْبَرَنَا عَبْثَرٌ، (ح) وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي
شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ كِلَاهُمَا، عَنْ حُصَيْنٍ، عَنْ أَبِي
وَائِلٍ، عَنْ حُذَيْفَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ نَحْوَ حَدِيثِ الْأَعْمَشِ،
وَمُغِيرَةَ
Dan telah menceritakannya kepada kami Sa'id
bin Amru Al Asy'atsi, telah mengabarkan kepada kami 'Abtsar Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail keduanya dari
Hushain dari Abu Wa'il dari Hudzaifah dari Nabi ﷺ ﷺ
yang serupa dengan Hadits Al A'masy dan Mughirah.
D. Hadits
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6577 - حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى [بن سعيد القطان]، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ [بن عمر
العمري]، حَدَّثَنِي نَافِعٌ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ
النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «أَمَامَكُمْ حَوْضٌ كَمَا بَيْنَ جَرْبَاءَ وَأَذْرُحَ»
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, ia
berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya [bin Sa’id Al-Qathan], dari
Ubaidullah [bin ‘Umar Al-‘Umariy], ia berkata: Telah menceritakan kepadaku
Nafi', dari Ibnu Umar radhiallahu'anhuma, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Di hadapan kalian
ada telaga sebagaimana jarak antara Jarba' dan Adzruh."
E. Hadits
Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6578 - حَدَّثَنِي
عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ [بن بشير الواسطي]، أَخْبَرَنَا
أَبُو بِشْرٍ [جعفر بن أبي وَحْشِيَّةَ]، وَعَطَاءُ بْنُ السَّائِبِ، عَنْ سَعِيدِ
بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: الكَوْثَرُ:
الخَيْرُ الكَثِيرُ الَّذِي أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ " قَالَ أَبُو
بِشْرٍ: قُلْتُ لِسَعِيدٍ: إِنَّ أُنَاسًا يَزْعُمُونَ أَنَّهُ نَهَرٌ فِي
الجَنَّةِ؟ فَقَالَ سَعِيدٌ: «النَّهَرُ الَّذِي فِي الجَنَّةِ مِنَ الخَيْرِ
الَّذِي أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ»
Telah menceritakan kepadaku Amru bin
Muhammad, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Husyaim [bin Basyir
Al-Wasithiy], ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr [Ja'far bin
Abi Wahsyiyah] dan 'Atho' bin As-Saib, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu
'Abbas radhiallahu'anhu mengatakan, 'Kautsar adalah sekian banyak
kebaikan yang Allah berikan kepada Muhammad.' Abu Bisyr berkata, saya bertanya
kepada Sa'id, 'banyak orang beranggapan bahwa al kautsar adalah nama sungai di
surga.' Sa'id menjawab, 'Sungai di surga hanyalah satu diantara sekian banyak
kebaikan yang Allah berikan kepadanya.'
F. Hadits
Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6579 - حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ [الجُمَحِي]، عَنِ
ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، قَالَ: قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو: قَالَ
النَّبِيُّ ﷺ: «حَوْضِي مَسِيرَةُ شَهْرٍ، مَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنَ اللَّبَنِ،
وَرِيحُهُ أَطْيَبُ مِنَ المِسْكِ، وَكِيزَانُهُ كَنُجُومِ السَّمَاءِ، مَنْ
شَرِبَ مِنْهَا فَلاَ يَظْمَأُ أَبَدًا»
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin
Abi Maryam, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Umar [Al-Jumahiy],
dari Ibnu Abi Mulaikah, ia berkata, Abdullah bin ‘Amr berkata, Nabi ﷺ bersabda, "Telagaku jaraknya sejauh
perjalanan sebulan. Airnya lebih putih daripada susu, baunya lebih wangi
daripada minyak misk, dan cangkirnya bagaikan bintang-bintang di langit. Siapa
yang meminumnya, ia tak akan haus selama-lamanya."
G. Hadits
Anas radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6580 - حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ يُونُسَ [بن يزيد
الأيلي]، قَالَ ابْنُ شِهَابٍ: حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: «إِنَّ قَدْرَ حَوْضِي كَمَا بَيْنَ
أَيْلَةَ وَصَنْعَاءَ مِنَ اليَمَنِ، وَإِنَّ فِيهِ مِنَ الأَبَارِيقِ كَعَدَدِ
نُجُومِ السَّمَاءِ»
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin
'Ufair mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahab dari Yunus [bin Yazid
Al-Ailiy], Ibnu Syihab mengatakan; Telah menceritakan kepadaku Anas bin
Malik radhiallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, "Luas telagaku bagaikan antara Eiliya dan Shan'a
di Yaman, dan berisikan kendi-kendi yang jumlahnya bagaikan jumlah bintang di
langit.
6581 - حَدَّثَنَا أَبُو
الوَلِيدِ [هشام بن عبد الملك الطيالسي]، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنْ قَتَادَةَ،
عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ، (ح) وحَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ،
حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ، عَنِ
النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: " بَيْنَمَا أَنَا أَسِيرُ فِي الجَنَّةِ، إِذَا أَنَا
بِنَهَرٍ، حَافَتَاهُ قِبَابُ الدُّرِّ المُجَوَّفِ، قُلْتُ: مَا هَذَا يَا
جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا الكَوْثَرُ، الَّذِي أَعْطَاكَ رَبُّكَ، فَإِذَا طِينُهُ
- أَوْ طِيبُهُ - مِسْكٌ أَذْفَرُ " شَكَّ هُدْبَةُ
Telah menceritakan kepada kami Abul Walid
[Hisyam bin Abdil Malik Ath-Thayalisiy], telah menceritakan kepada kami Hammam
dari Qatadah dari Anas dari Nabi ﷺ
--lewat jalur periwayatan lain- Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin
Khalid, telah menceritakan kepada kami Hammam, telah menceritakan kepada kami
Qatadah, telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Ketika kami
berjalan di surga, tiba-tiba ada sungai yang pinggirnya berupa kubah-kubah dari
mutiara berongga. Saya bertanya, 'Apa ini hai Jibril?' Jibril menjawab, 'Inilah
Al-Kautsar yang Allah berikan untukmu, ' Ternyata tanahnya atau bau wanginya
terbuat dari minyak misik adzfar" -Hudbah ragu kepastiannya, tanah atau
baunya--.
6582 - حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ [بن خالد بن عجلان]، حَدَّثَنَا
عَبْدُ العَزِيزِ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: " لَيَرِدَنَّ
عَلَيَّ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِي الحَوْضَ، حَتَّى عَرَفْتُهُمْ اخْتُلِجُوا دُونِي،
فَأَقُولُ: أَصْحَابِي، فَيَقُولُ: لاَ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ "
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin
Ibrahim, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Wuhaib [bin Khalid bin
'Ajlan], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz [bin Shuhaib], dari
Anas, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
"Ada beberapa orang sahabatku menuju telagaku, hingga di waktu selanjutnya
aku tahu bahwa mereka disingkirkan dariku sehingga aku berteriak-teriak,
'(mereka) sahabatku!, ' maka Allah menjawab, 'Engkau tidak tahu apa yang mereka
lakukan sepeninggalmu.'"
H. Hadits
Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhuma.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6583 - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي
مَرْيَمَ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ، حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ [سلمة بن دينار المدني]، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «إِنِّي فَرَطُكُمْ عَلَى الحَوْضِ، مَنْ مَرَّ عَلَيَّ شَرِبَ،
وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا، لَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ
وَيَعْرِفُونِي، ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ»
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin
Abi Maryam, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutharrif, ia
berkata: Telah menceritakan kepadaku Abu Hazim [Salamah bin Dinar Al-Madaniy], dari
Sahal bin Sa'd mengatakan, Nabi ﷺ
bersabda, "Akulah pertama-tama yang mendangi telaga, siapa yang menuju
telagaku akan minum, dan siapa yang meminumnya tak akan haus selama-lamanya,
sungguh akan ada beberapa kaum yang mendatangiku dan aku mengenalnya dan mereka
juga mengenaliku, kemudian antara aku dan mereka dihalangi."
I. Hadits
Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6584 - قَالَ أَبُو حَازِمٍ: فَسَمِعَنِي
النُّعْمَانُ بْنُ أَبِي عَيَّاشٍ، فَقَالَ: هَكَذَا سَمِعْتَ مِنْ سَهْلٍ؟
فَقُلْتُ: نَعَمْ، فَقَالَ: أَشْهَدُ عَلَى أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ،
لَسَمِعْتُهُ وَهُوَ يَزِيدُ فِيهَا: " فَأَقُولُ إِنَّهُمْ مِنِّي،
فَيُقَالُ: إِنَّكَ لاَ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ، فَأَقُولُ: سُحْقًا
سُحْقًا لِمَنْ غَيَّرَ بَعْدِي "
Kata Abu Hazim, Nu'man bin Abi 'Ayyasy
mendengarku, maka ia berkomentar, 'Beginikah kamu mendengar dari Sahal?' 'Iya'
Jawabku. Lalu ia berujar, 'Saya bersaksi kepada Abu Sa'id Al-Khudriy,
sungguh aku mendengarnya dan dia menambahi redaksi, "Aku berkata, 'mereka
adalah golonganku!' tetapi di jawab, 'Sungguh engkau tidak tahu apa yang mereka
lakukan sepeninggalmu!' Maka aku berkata, 'menjauh, menjauh, bagi orang yang
mengubah (agama) sepeninggalku."
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: {سُحْقًا}: بُعْدًا، يُقَالُ: {سَحِيقٌ}[1]
[الحج: 31]:
بَعِيدٌ، سَحَقَهُ وَأَسْحَقَهُ أَبْعَدَهُ
Kata Ibnu 'Abbas, {suhqan}
maknanya menjauh. Dikatakan {Sahiiq} maknanya ba'iid (jauh). Sahaqahu
dan ashaqahu maknanya ab'adahu (menjauhkannya).
Nb:
Tafsiran Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma diriwayatkan oleh Ath-Thabariy
dalam Tafsirnya (23/126), ia berkata:
حَدَّثَنِي عَلِيٌّ، قَالَ ثنا أَبُو
صَالِحٍ، قَالَ: ثني مُعَاوِيَةُ، عَنْ عَلِيٍّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَوْلُهُ:
{فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ} [الملك: 11] يَقُولُ: "بُعْدًا"
J. Hadits
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6585 - وَقَالَ أَحْمَدُ
بْنُ شَبِيبِ بْنِ سَعِيدٍ الحَبَطِيُّ، حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ يُونُسَ [بن يزيد]،
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ المُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ:
أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: " يَرِدُ عَلَيَّ
يَوْمَ القِيَامَةِ رَهْطٌ مِنْ أَصْحَابِي، فَيُحَلَّئُونَ عَنِ الحَوْضِ،
فَأَقُولُ: يَا رَبِّ أَصْحَابِي، فَيَقُولُ: إِنَّكَ لاَ عِلْمَ لَكَ بِمَا
أَحْدَثُوا بَعْدَكَ، إِنَّهُمُ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ القَهْقَرَى
"
Sedang Ahmad bin Syabib bin Sa'id Al-Habathiy
mengatakan: Telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Yunus [bin Yazid], dari
Ibnu Syihab, dari Sa'id bin Musayyab, dari Abu Hurairah bahwasanya ia
menceritakan, bahwa Rasulullah ﷺ
bersabda, "Pada hari kiamat beberapa orang sahabatku mendatangiku,
kemudian mereka disingkirkan dari telaga, maka aku katakan, 'ya rabbi, (mereka)
sahabatku!' Allah menjawab, 'Kamu tak mempunyai pengetahuan tentang yang mereka
kerjakan sepeninggalmu. Mereka berbalik ke belakang dengan melakukan murtad,
bid'ah dan dosa besar."
6586 - حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي يُونُسُ،
عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنِ ابْنِ المُسَيِّبِ، أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ، عَنْ
أَصْحَابِ النَّبِيِّ ﷺ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: " يَرِدُ عَلَى الحَوْضِ
رِجَالٌ مِنْ أَصْحَابِي، فَيُحَلَّئُونَ عَنْهُ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ
أَصْحَابِي، فَيَقُولُ: إِنَّكَ لاَ عِلْمَ لَكَ بِمَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ،
إِنَّهُمُ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ القَهْقَرَى "
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Shalih, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab mengatakan; telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnul Musayyab, bahwasanya ia menceritakan
dari beberapa sahabat Nabi, bahwasanya Nabi ﷺ
bersabda, "Beberapa orang sahabatku mendatangi telaga, lalu mereka
dijauhkan dari telaga, maka aku berkata, '(mereka) para sahabatku, ' Allah
menjawab, 'Sungguh engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang apa yang mereka
kerjakan sepeninggalmu, mereka berbalik ke belakang dengan melakukan murtad,
bid'ah dan dosa besar."
وَقَالَ شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ:
كَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ يُحَدِّثُ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ: «فَيُجْلَوْنَ»، وَقَالَ
عُقَيْلٌ [بن خالد]: «فَيُحَلَّئُونَ»، وَقَالَ الزُّبَيْدِيُّ [محمد بن الوليد]: عَنِ
الزُّهْرِيِّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ [أبي جعفر الباقر]، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ
بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ.
Dan Syu'aib mengatakan: Dari Az-Zuhriy, Abu
Hurairah menceritakan: dari Nabi ﷺ
dengan redaksi, 'fayujlauna', sedang ‘Uqail [bin Khalid] mengatakan
dengan redaksi 'Fayuhalla`uuna', sedang Az-Zubaidiy [Muhammad bin
Al-Waliid] mengatakan dari Az-Zuhriy, dari Muhammad bin Ali [Abu Ja’far
Al-Baqir], dari Ubaidillah bin Abi Rafi', dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu.
6587 - حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ المُنْذِرِ الحِزَامِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُلَيْحٍ [بن
سليمان]، حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنِي هِلاَلُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ عَطَاءِ
بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: " بَيْنَا
أَنَا قَائِمٌ إِذَا زُمْرَةٌ، حَتَّى إِذَا عَرَفْتُهُمْ خَرَجَ رَجُلٌ مِنْ
بَيْنِي وَبَيْنِهِمْ، فَقَالَ: هَلُمَّ، فَقُلْتُ: أَيْنَ؟ قَالَ: إِلَى النَّارِ
وَاللَّهِ، قُلْتُ: وَمَا شَأْنُهُمْ؟ قَالَ: إِنَّهُمُ ارْتَدُّوا بَعْدَكَ عَلَى
أَدْبَارِهِمْ القَهْقَرَى. ثُمَّ إِذَا زُمْرَةٌ، حَتَّى إِذَا عَرَفْتُهُمْ
خَرَجَ رَجُلٌ مِنْ بَيْنِي وَبَيْنِهِمْ، فَقَالَ: هَلُمَّ، قُلْتُ أَيْنَ؟
قَالَ: إِلَى النَّارِ وَاللَّهِ، قُلْتُ: مَا شَأْنُهُمْ؟ قَالَ: إِنَّهُمُ
ارْتَدُّوا بَعْدَكَ عَلَى أَدْبَارِهِمْ القَهْقَرَى، فَلاَ أُرَاهُ يَخْلُصُ
مِنْهُمْ إِلَّا مِثْلُ هَمَلِ النَّعَمِ "
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Mundzir Al-Hizamiy, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Fulaih [bin Sulaiman], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ayahku, ia
mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Hilal bin Ali, dari 'Atho` bin Yasar,
dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda, "Ketika kami berdiri, tiba-tiba ada serombongan manusia,
hingga jika ketika aku telah mengenal mereka, ada seseorang muncul di antara
aku dan mereka dan mengatakan, 'Ayo kemari!' Saya bertanya, 'Kemana?' dia
menjawab, 'ke neraka, demi Allah.' saya bertanya, 'ada apa dengan mereka?' dia
menjawab, 'Sesungguhnya mereka berbalik ke belakang mereka sepeninggalmu dengan
melakukan murtad, bid'ah dan dosa besar. Kemudian tiba-tiba ada serombongan
manusia, hingga jika ketika aku telah mengenal mereka, ada seseorang muncul di
antara aku dan mereka dan mengatakan, 'Ayo kemari!' Saya bertanya, 'Kemana?'
dia menjawab, 'ke neraka, demi Allah.' saya bertanya, 'ada apa dengan mereka?'
dia menjawab, 'Sesungguhnya mereka berbalik ke belakang mereka sepeninggalmu
dengan melakukan murtad, bid'ah dan dosa besar. Dan aku mengira bahwa tak ada
yang selamat dari mereka selain sudah seperti unta yang keliaran siang
malam."
6588 - حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ المُنْذِرِ، حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ، عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ [بن عمر]، عَنْ خُبَيْبِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ حَفْصِ بْنِ
عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ:
«مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ، وَمِنْبَرِي
عَلَى حَوْضِي»
Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al-Mundzir,
ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Anas bin 'Iyadh, dari Ubaidullah [bin
‘Umar], dari Habib bin Abdurrahman, dari Hafs bin 'Ashim, dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu,
bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda,
"Antara rumah dan minbarku ada taman surga, dan minbarku di atas
telagaku."
K. Hadits
Jundub bin Abdillah Al-Bajaliy radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6589 - حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ [هو عبد الله بن عثمان بن جَبَلَة]، أَخْبَرَنِي أَبِي، عَنْ شُعْبَةَ،
عَنْ عَبْدِ المَلِكِ [بن عُمَير]، قَالَ: سَمِعْتُ جُنْدَبًا، قَالَ: سَمِعْتُ
النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: «أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الحَوْضِ»
Telah menceritakan kepada kami Abdan
[Namanya: Abdullah bin 'Utsman bin Jabalah], ia berkata: Telah mengabarkan
kepadaku Ayahku, dari Syu'bah, dari Abdul Malik [bin ‘Umair], ia berkata: Aku
mendengar Jundab menuturkan; Aku mendengar Nabi ﷺ
bersabda, "Aku adalah orang yang mendahului kalian yang mendatangi
telaga."
L. Hadits
‘Uqbah bin ‘Amir Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6590 - حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيدَ [بن أبي حبيب]، عَنْ
أَبِي الخَيْرِ [مَرْثَد بن عبد الله اليَزَنِي]، عَنْ عُقْبَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ خَرَجَ يَوْمًا، فَصَلَّى عَلَى أَهْلِ أُحُدٍ
صَلاَتَهُ عَلَى المَيِّتِ، ثُمَّ انْصَرَفَ عَلَى المِنْبَرِ، فَقَالَ: «إِنِّي
فَرَطٌ لَكُمْ، وَأَنَا شَهِيدٌ عَلَيْكُمْ، وَإِنِّي وَاللَّهِ لَأَنْظُرُ إِلَى
حَوْضِي الآنَ، وَإِنِّي أُعْطِيتُ مَفَاتِيحَ خَزَائِنِ الأَرْضِ، أَوْ
مَفَاتِيحَ الأَرْضِ، وَإِنِّي وَاللَّهِ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوا
بَعْدِي، وَلَكِنْ أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تَنَافَسُوا فِيهَا»
Telah menceritakan kepada kami Amru bin
Khalid, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-Laits, dari Yazid [bin
Abi Habib], dari Abu Al-Khair [Martsad bin Abdillah Al-Yazaniy], dari ‘Uqbah radhiallahu'anhu,
bahwasanya Nabi ﷺ suatu hari pernah
keluar dan menyalatkan para sahabat yang gugur di perang Uhud, kemudian beliau
pergi keatas mimbar dan bersabda, "Aku lebih dahulu wafat daripada kalian,
dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh aku melihat
telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau
kunci-kunci bumi, demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat
syirik sepeninggalku, namun yang aku khawatirkan atas kalian adalah kalian
berlomba-loba mendapatkannya."
Nb:
Sudah dijelaskan pada Kitab Ar-Riqaq, bab 07; Waspada dari kegemerlapan duniawi dan berlomba padanya
M. Hadits
Haritsah bin Wahb radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6591 - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ، حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ
مَعْبَدِ بْنِ خَالِدٍ: أَنَّهُ سَمِعَ حَارِثَةَ بْنَ وَهْبٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ
النَّبِيَّ ﷺ وَذَكَرَ الحَوْضَ فَقَالَ: «كَمَا بَيْنَ المَدِينَةِ وَصَنْعَاءَ»
Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Abdullah, telah menceritakan kepada kami Harami bin Umarah, telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Ma'bad bin Khalid bahwasanya ia mendengar Haritsah bin
Wahab mengatakan; Aku mendengar Nabi ﷺ
menyebut-nyebut telaga, kemudian beliau bersabda, "Jaraknya sebagaimana jarak
antara Madinah dan Shan'a"
6592 - وَزَادَ [محمد] ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ،
عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ مَعْبَدِ بْنِ خَالِدٍ، عَنْ حَارِثَةَ: سَمِعَ النَّبِيَّ ﷺ قَوْلَهُ: «حَوْضُهُ مَا بَيْنَ صَنْعَاءَ وَالمَدِينَةِ» فَقَالَ
لَهُ المُسْتَوْرِدُ [بن شداد]: أَلَمْ تَسْمَعْهُ قَالَ: الأَوَانِي؟ قَالَ: لاَ،
قَالَ المُسْتَوْرِدُ: «تُرَى فِيهِ الآنِيَةُ مِثْلَ الكَوَاكِبِ»
Sedang [Muhammad] Ibnu Abi 'Adi
menambahkan; dari Syubah dari Ma'bad bin Khalid dari Haritsah, ia mendengar
Nabi ﷺ (diantara kutipan ucapannya):
"Jaraknya antara Shan'a dan Madinah." Mustaurid [bin Syaddad] lantas
bertanya kepadanya, 'Bukankah engkau mendengar beliau menyebut kendi-kendi?'
Haritsah menjawab, 'Tidak.' Kata Mustaurid, 'Dalam telaga itu kendi-kendi yang
kelihatan (sedemikian banyaknya) seperti bintang-bintang.'
N. Hadits
Asma’ binti Abi Bakr radhiyallahu ‘anhuma.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6593 - حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ نَافِعِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ: حَدَّثَنِي ابْنُ
أَبِي مُلَيْكَةَ، عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا،
قَالَتْ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: " إِنِّي عَلَى الحَوْضِ حَتَّى أَنْظُرَ مَنْ
يَرِدُ عَلَيَّ مِنْكُمْ، وَسَيُؤْخَذُ نَاسٌ دُونِي، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ مِنِّي
وَمِنْ أُمَّتِي، فَيُقَالُ: هَلْ شَعَرْتَ مَا عَمِلُوا بَعْدَكَ، وَاللَّهِ مَا
بَرِحُوا يَرْجِعُونَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ " فَكَانَ ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ،
يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ أَنْ نَرْجِعَ عَلَى أَعْقَابِنَا، أَوْ
نُفْتَنَ عَنْ دِينِنَا» {أَعْقَابِكُمْ تَنْكِصُونَ} [المؤمنون:
66]: «تَرْجِعُونَ
عَلَى العَقِبِ»
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin
Abi Maryam dari Nafi' bi Umar mengatakan; telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi
Mulaikah dari Asma' binti Abu Bakar radhiallahu'anhuma, menuturkan;
Nabi ﷺ bersabda, "Saya adalah manusia yang
lebih dahulu menuju telaga hingga aku bisa melihat siapa saja diantara kalian
yang menuju telagaku, dan ada beberapa orang selainku ditahan sehingga aku
mengatakan, 'Wahai Rabbi, ia adalah bagian dari diriku dan diantara umatku!'
maka di jawab, 'Apakah kamu sadar apa yang mereka lakukan sepeninggalmu, demi
Allah, mereka tak henti-hentinya berbalik ke belakang (murtad)," Ibnu Abi
Mulaikah selalu memanjatkan doa: ALLAAHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA AN NARJI'A
'ALAA A'QAABINAA AW NUFTANA 'AN DIININAA (Ya Allah, kami berlindung
kepada-Mu dari berbalik kearah ke belakang (murtad) atau terkena musibah dalam
agama kami, sebagaimana kutipan firman Allah, 'A'qaabikum tankishuuna' kalian
berbalik ke arah belakang, murtad. (QS. Almukminun 66).
Penjelasan singkat hadits-hadits di atas:
1) Biografi
Abdullah bin Mas’ud, Huzaifah bin Al-Yaman, Abdullah bin Umar, Abdullah bin
‘Abbas, Abdullah bin ‘Amr, Anas bin Malik, Sahl bin Sa’ad, Abu Sa’id
Al-Khudriy, Abu Hurairah, Jundub bin Abdillah Al-Bajaliy, ‘Uqbah bin ‘Amir ,
Asma’ binti Abi Bakr radhiyallahu ‘anhum.
Lihat: 105 Biografi Sahabat
2) Biografi
Haritsah bin Wahb Al-Khuza’iy radhiyallahu ‘anhu.
Ibunya bernama Ummu Kultsum binti Jarwal
Al-Khuza’iyah, seibu dengan Ubaidillah bin Umar bin Khathab. Termasuk sahabat
yang tinggal di Kufa.
3) Rasulullah
ﷺ menanti umatnya di telaga.
4) Beberapa
orang yang diusir dari telaga Nabi ﷺ.
Mereka itu diantaranya:
a. Orang yang murtad sebelum dan setelah Nabi ﷺ wafat.
b. Orang munafik.
c. Pelaku bid’ah yang membuat perkara baru dalam agama.
d. Pelaku dosa besar.
Jabir bin Abdullah radhiyallahu
'anhuma berkata: Nabi ﷺ bersabda kepada Ka'b
bin' Ujroh:
«أَعَاذَكَ اللَّهُ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ»، قَالَ: وَمَا
إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ؟، قَالَ: " أُمَرَاءُ يَكُونُونَ بَعْدِي، لَا
يَقْتَدُونَ بِهَدْيِي، وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي، فَمَنْ صَدَّقَهُمْ
بِكَذِبِهِمْ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، فَأُولَئِكَ لَيْسُوا مِنِّي،
وَلَسْتُ مِنْهُمْ، وَلَا يَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ
بِكَذِبِهِمْ، وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، فَأُولَئِكَ مِنِّي وَأَنَا
مِنْهُمْ، وَسَيَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي " [مسند أحمد: إسناده
قوي]
"Semoga Allah
melindungimu dari pemerintahan orang-orang yang bodoh”, Ka'b bin 'Ujroh radhiyallahu'anhu
bertanya: Apa itu kepemerintahan orang bodoh? Rasulullah ﷺ bersabda: "Yaitu para pemimpin negara
sesudahku yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula berjalan dengan
sunnahku, barangsiapa yang membenarkan mereka dengan kebohongan mereka serta
menolong mereka atas kedholiman mereka maka dia bukanlah golonganku, dan aku
juga bukan termasuk golongannya, mereka tidak akan datang kepadaku di atas
telagaku, barang siapa yang tidak membenarkan mereka atas kebohongan mereka,
serta tidak menolong mereka atas kedholiman mereka maka mereka adalah
golonganku dan aku juga golongan mereka serta mereka akan mendatangiku di atas
telagaku”. [Musnad Ahmad: Sanadnya kuat]
5) Kaum
syi’ah menuduh bahwa yang ditolak adalah sahabat Nabi ﷺ karena mereka telah
kafir.
Ini adalah satu kedustaan yang besar,
mendustakan Allah dan RasulNya yang telah memberikan pujian kepada pada sahabat
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dan cukuplah bukti bagi yang berakal,
bahwasanya Abu Bakar dan Umar beserta sahabat lainnya telah memerangi
orang-orang yang murtad di masanya seperti Musailamah Al-Kadzab. Jadi jika para
sahabat itu murtad, lalu bagaimana dengan Musailamah?
Lihat: Keutamaan sahabat Nabi Muhammad
6) Sifat
telaga Nabi ﷺ.
Diantaranya:
1.
Luasnya: Jarak antara Jarba' dan Adzruh, dalam
riwayat lain: “sejauh perjalanan sebulan”, di riwayat lain: “antara Eiliya dan
Shan'a di Yaman”, di riwayat lain: “antara Madinah dan Shan'a”.
Dalam riwayat lain, dari Abi Dzar;
"عَرْضُهُ مِثْلُ
طُولِهِ، مَا بَيْنَ عَمَّانَ إِلَى أَيْلَةَ" [صحيح مسلم]
“Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu
seukuran antara Amman dan Ailah”. [Shahih Muslim]
Ø Dalam riwayat lain, dari Tsauban;
سُئِلَ عَنْ عَرْضِهِ فَقَالَ: «مِنْ
مَقَامِي إِلَى عَمَّانَ» وَسُئِلَ عَنْ شَرَابِهِ فَقَالَ: «أَشَدُّ بَيَاضًا
مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ، يَغُتُّ فِيهِ مِيزَابَانِ يَمُدَّانِهِ مِنَ الْجَنَّةِ، أَحَدُهُمَا مِنْ ذَهَبٍ،
وَالْآخَرُ مِنْ وَرِقٍ» [صحيح مسلم]
Nabi ﷺ
ditanya tentang luas telaga itu, maka beliau menjawab, 'Luasnya antara tempat
dudukku sampai ke Amman.' Lalu seseorang bertanya tentang airnya, maka beliau
menjawab, 'Airnya lebih putih daripada susu, dan lebih manis daripada madu. Di
dalamnya ada dua saluran yang memancarkan air dari surga. Satu saluran terbuat
dari emas dan yang satu lagi terbuat dari perak. [Shahih Muslim]
Ø Dalam riwayat lain, dari Ibnu ‘Amr;
«حَوْضِي مَسِيرَةُ
شَهْرٍ، وَزَوَايَاهُ سَوَاءٌ، وَمَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنَ الْوَرِقِ» [صحيح مسلم]
"Luas telagaku sejauh sebulan
perjalanan. Setiap sisinya sama panjangnya. Airnya lebih putih dari perak”.
[Shahih Muslim]
Nb: Perselisihan jarak yang disebutkan Nabi ﷺ karena disesuaikan dengan pemahaman
pendengarnya. Atau Nabi ﷺ awalnya menyampaikan
jarak yang terdekat, kemudian Allah menambahkan luas telaganya dengan jarak
yang terjauh.
2.
Pinggirnya: Berupa kubah-kubah dari mutiara
berongga.
3.
Tanahnya: Terbuat dari minyak misik adzfar.
4.
Airnya: Lebih manis
dari madu, lebih dingin dari salju, lebih lembut dan yogut,
lebih putih daripada susu, dalam riwayat lain; Lebih putih dari perak.
Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
" بَيْنَ حَوْضِي
كَمَا بَيْنَ أَيْلَةَ وَمُضَرَ آنِيَتُهُ أَكْثَرُ، أَوْ قَالَ: مِثْلُ ـ عَدَدِ
نُجُومِ السَّمَاءِ، مَاؤُهُ أَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ، وَأَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ
اللَّبَنِ، وَأَبْرَدُ مِنَ الثَّلْجِ، وَأَطْيَبُ رِيحًا مِنَ الْمِسْكِ، مَنْ
شَرِبَ مِنْهُ لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهُ " [مسند أحمد: صحيح]
"(Jarak) telagaku seperti jarak antara
Ailah dan Mudhar, bejananya lebih banyak -atau bersabda, Sejumlah- bintang
dilangit, airnya lebih manis dari madu, lebih putih dari susu, lebih dingin
dari es, lebih wangi dari minyak kesturi, orang yang meminumnya tidak akan
dahaga setelahnya." [Musnad Ahmad: Shahih]
Ø Dalam riwayat lain, dari Abu Barzah;
"أَلْيَنُ
مِنَ الزُّبْدِ" [المستدرك على
الصحيحين للحاكم: ضعيف]
“Lebih
lembut dari mentega” [Al-Mustadrak karya Al-Hakim: Lemah]
5.
Baunya: Lebih wangi daripada minyak misk.
6.
Cangkirnya: Banyaknya bagaikan bintang-bintang
di langit.
7.
Yang meminumnya: Tidak
akan haus selama-lamanya.
8.
Posisinya: Terletak di bawah mimbar Nabi ﷺ.
9.
Saluran airnya: Dua saluran dari surga,
satu dari emas dan satu lagi dari perak.
7) Telaga
Nabi ﷺ adalah salah satu dari kebaikan (Al-Kautsar) yang Allah
berikan kepadanya.
8) Rasulullah
ﷺ khawatir terhadap umatnya jika berlomba pada perkara dunia.
Dari 'Amr bin 'Auf radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«فَوَاللَّهِ مَا الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى
أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ،
فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا، وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ» [صحيح
البخاري ومسلم]
"Demi Allah, bukanlah
kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi aku khawatir jika
kenikmatan dunia dilapangkan atas kalian sebagaimana telah dilapangkan atas
umat sebelum kalian. Kemudian kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana
mereka berlomba-lomba dan akhirnya membinasakan kalian sebagaimana telah
membinasakan mereka". [Sahih Bukhari dan Muslim]
9) Senantiasa
berdo’a agar ditetapkan di atas agama dan sunnah Nabi ﷺ.
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 52; Shirath jembatan neraka jahannam
[1])
Allah ta’aalaa
berfirman:
{وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ
فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ
الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ} [الحج: 31]
Barangsiapa
mempersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar
oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. [Al-Hajj: 31]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...