Jumat, 24 Oktober 2025

Tafsir surah "Al-Humazah"

بسم الله الرحمن الرحيم

Surah Al-Humazah adalah surah yang ke-104 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 9 ayat, dan merupakan surah Makkiyah.

Surah ini bemahas tentang ancaman bagi orang yang suka mencela orang lain yang biasanya disebabkan karena kecantikan terhadap harta.

Hubungan surah ini dengan surah sebelumnya:

Surah sebelumnya (Al-'Ashr) membahas tentang pentingnya waktu dan bagaimana agar tidak merugi karena melalaikan waktu, sedangkan surah ini adalah contoh orang yang merugi, yang berbuat dzalim karena dilalaikan oleh harta.

Lihat: Jangan jadi manusia merugi (surah Al-'Ashr)

Hubungan surah ini dengan surah setelahnya:

Surah setelahnya (Al-Fiil) membahas tentang pasukan gajah yang ingin menghancurkan ka'bah, bangga dengan harta dan kekuatannya ingin menindas dan menghinakan yang lemah, maka Allah membinasaknnya di dunia dan akan dilemparkan ke neraka nanti di akhirat.

Ayat pertama:

{وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ}

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela

Maknya Humazah dan Lumazah:

1)      Ada yang mengatakan bahwa maknanya sama, yaitu orang yang suka mencela orang lain.

2)      Maknanya berbeda, "Humazah" adalah orang yang mencela atau mengina dengan perbuatan. Sedangkan "Lumazah" adalah orang yang mencela atau menghina dengan ucapan. Ada juga yang mengatakan sebaliknya.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِينٍ (10) هَمَّازٍ مَّشَّاءٍ بِنَمِيمٍ (11) مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ (12) عُتُلٍّ بَعْدَ ذَٰلِكَ زَنِيمٍ (13) أَن كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَ} [القلم : 10-14]

Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak. [Al-Qalam: 10-14]

{وَمِنْهُم مَّن يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِن لَّمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ} [التوبة : 58]

Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah. [At-Taubah: 58]

{الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ ۙ سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ} [التوبة : 79]

(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih. [At-Taubah: 79]

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِّن نِّسَاءٍ عَسَىٰ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ} [الحجرات : 11]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. [Al-Hujurat: 11]

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 23; Menjaga lisan

Ayat kedua:

{الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ}

yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung

1.       Sifat ini disebutkan karena biasanya kecintaan terhadap harta secara berlebihan menyebabkan orang bersikap kikir, dzalim dan menyakiti orang lain.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{كَلَّا إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَىٰ (6) أَن رَّآهُ اسْتَغْنَىٰ} [العلق : 6-7]

Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. [Al-'Alaq: 6-7]

{وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ} [الشورى : 27]

Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi. [Asy-Syuuraa: 27]

Ø  Dari Jabir bin 'Abdullah radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah bersabda:

«اتَّقُوا الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ»

"Jauhilah kekikiran, karena kekikiran itu telah mencelakakan (menghancurkan) orang-orang sebelum kalian yang menyebabkan mereka menumpahkan darah dan menghalalkan yang diharamkan." [Shahih Muslim]

Ø  Abu Hurairah radhiyallahuanhu berkata; Rasulullah bersabda:

«إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّهُ دَعَا مَنْ قَبْلَكُمْ فَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ، وَسَفَكُوا دِمَاءَهُم،ْ وَقَطَّعُوا أَرْحَامَهُمْ»

"Janganlah berbuat kikir, karena itu yang menyebabkan kerusakan orang-orang sebelum kalian, sehingga mereka menghalalkan kehormatan, menumpahkan darah, dan memutus hubungan silaturrahim mereka." [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Abdullah bin 'Amr radhiyallahu ‘anhuma berkata; Rasulullah berkhutbah, beliau bersabda:

«إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ، أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا»

"Jauhilah sifat pelit, karena sesungguhnya yang membinasakan orang sebelum kalian adalah sifat pelit. Mereka diperintahkan untuk bersifat bakhil maka merekapun bersifat bakhil dan mereka diperintahkan untuk memutuskan hubungan kekerabatan maka merekapun memutuskan hubungan kekerabatan, dan mereka diperintahkan untuk berbuat dosa maka merekapun berbuat dosa." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Lihat: Cela sifat kikir dan penakut

2.      Harta adalah fitnah (cobaan).

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ} [الأنفال: 28]

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. [Al-Anfaal: 28]

Ø  Ka'ab bin 'Iyadh radhiyallahu 'anhu berkata, Nabi bersabda:

«إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي المَالُ» [سنن الترمذي: صحيح]

"Sesungguhnya setiap umat itu memiliki fitnah dan fitnah umatku adalah harta." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Ø  Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata, Rasulullah bersabda:

«تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ، وَالدِّرْهَمِ، وَالقَطِيفَةِ، وَالخَمِيصَةِ، إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ»

"Celakalah budak dinar, budak dirham dan budak pakaian (sutra kasar) serta budak Khamishah (campuran sutra), jika diberi ia akan ridha dan jika tidak diberi maka dia tidak akan ridha." [Shahih Bukhari]

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 10; Mewaspadai fitnah harta

Ayat ketiga:

{يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ}

dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,

Harta itu melalaikan

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ} [المنافقون: 9]

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. [Al-Munafiquun:9]

{أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ} [التكاثر: 1 - 2]

Bermegah-megahan (menumpuk harta) telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. [At-Takatsur 1 - 2]

Ø  Hakim bin Hizam radhiyallahuanhu berkata:

سَأَلْتُ النَّبِيَّ ﷺ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ قَالَ: «يَا حَكِيمُ، إِنَّ هَذَا المَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِطِيبِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ، وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ، وَاليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى»

Saya meminta sesuatu kepada Nabi , lalu beliau memberiku, lalu aku meminta lagi dan beliau pun memberiku, lalu aku memintanya lagi dan beliau pun memberiku, kemudian beliau bersabda, 'Wahai Hakim, sesungguhnya harta benda ini kelihatan hijau dan manis, barangsiapa mengambilnya dengan cara yang baik, maka ia akan diberkahi, dan barang siapa mengambilnya dengan berlebihan, maka ia tidak akan diberkahi, yaitu seperti orang yang makan dan tak pernah kenyang, tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah.' [Shahih Bukhari]

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 11; “Harta ini adalah hijau manis”

Ayat keempat dan kelima:

{كَلَّا ۖ لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ}

sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?

1)      Masuk neraka dengan cara dilemparkan

Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu; Rasulullah bertanya kepada para sahabatnya: "Tahukah kalian apa itu bangkrut?"

Sahabat menjawab: Orang yang bangkrut dikalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan harta benda!

Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ، وَصِيَامٍ، وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ» [صحيح مسلم]

"Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang di hari kiamat dengan pahala salat, puasa, dan zakat. Akan tetapi ia telah mencaci si Ini, menuduh si Ini, memakan harta si Ini (dengan tidak halal), meneteskan darah si Ini, dan memukul si Ini. Maka pahala kebaikannya diberikan kepada si Ini dan si Ini, kemudian jika pahala kebaikannya sudah habis sebelum menutupi semua kezalimannya maka dosa-dosa mereka diberikan kepadanya, kemudian ia dijerumuskan ke neraka". [Sahih Muslim]

2)      Dijerumuskan lebih dalam dari jarak timur dan barat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا، يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ، أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat, ia tidak memikirkan kandungannya, akan menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka, lebih jauh dari jarak antara timur dan barat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

3)      Berjalan dengan wajah dan hidung.

Mu’adz radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah : Wahai nabi Allah, apakah kita akan dihukum atas apa yang kita ucapkan?

Rasulullah menjawab:

«يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]

“Wahai Mu’adz, apakah orang-orang berjalan di neraka dengan wajah dan hidungnya (tidak disiksa demikian) kecuali karena perbuatan lidahnya?” [Sunan Tirmidziy: Sahih]

4)      Mencakar muda dan dada sendiri.

Anas bin Malik -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah bersabda:

«لَمَّا عُرِجَ بِي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمُشُونَ وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِمْ»

"Ketika aku dinaikkan ke lagit (dimi'rajkan), aku melewati suatu kaum yang kuku mereka terbuat dari tembaga, kuku itu mereka gunakan untuk mencakar muka dan dada mereka. Aku lalu bertanya, "Wahai Jibril, siapa mereka itu?"

Jibril menjawab, "Mereka itu adalah orang-orang yang memakan daging manusia (ghibah) dan merusak kehormatan mereka." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Lihat: Jaga puasamu dengan menjaga ucapanmu

Ayat keenam:

{نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ}

(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan

Bahan bakar neraka dari manusia dan batu

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ} [التحريم : 6]

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [At-Tahriim: 6]

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 51; Sifat surga dan neraka

Ayat ketujuh:

{الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ}

Yang (membakar) sampai ke hati

1.      Sangat tersisa tidak hidup dan tidak mati

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى (11) الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَىٰ (12) ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ} [الأعلى : 11-13]

Dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. [Al-A'laa: 11-13]

{إِنَّهُ مَن يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ} [طه : 74]

Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. [Thaha: 74]

{وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ۖ وَمِن وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ} [ابراهيم : 17]

Dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat. [Ibrahim: 17]

{وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ} [فاطر : 36]

Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. [Fathir: 36]

2.      Setiap kali kulitnya hangus maka diganti dengan kulit yang baru.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُم بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا} [النساء : 56]

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [An-Nisaa: 56]

Ayat kedepan dan kesembilan:

{إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ (8) فِي عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ}

Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang

Tidak ada yang bisa keluar dari neraka kecuali atas izin Allah

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ (19) عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ} [البلد : 19-20]

Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. [Al-Balad: 19-20]

{يُرِيدُونَ أَن يَخْرُجُوا مِنَ النَّارِ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنْهَا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ} [المائدة : 37]

Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal. [Al-Maidah: 37]

Selamatkan diri dari api neraka dengan tidak menyakiti orang lain dan banyak bersedekah

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;

قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا، وَصِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ: «هِيَ فِي النَّارِ» ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَإِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، وَصَلَاتِهَا، وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنَ الْأَقِطِ، وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ: «هِيَ فِي الْجَنَّةِ» [مسند أحمد: صحيح]

Seseorang bertanya: Ya Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah (seorang wanita) terkenal dengan banyak melakukan salat, puasa, dan sedekah, akan tetapi ia menyakiti tetangganya dengan lidahnya? Rasulullah bersabda: “Ia adalah penghuni neraka!" Orang itu bertanya lagi: Ya Rasulullah, si Fulanah yang lain terkenal dengan sedikit melakukan puasa, sedekah dan salat, ia hanya bersedekah dengan secuil keju akan tetapi ia tidak menyakiti tetangganya dengan lidahnya? Rasulullah bersabda: “Ia adalah penghuni surga!" [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Dari ‘Adiy bin Hatim radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ السَّاعَةَ لاَ تَقُومُ، حَتَّى يَطُوفَ أَحَدُكُمْ بِصَدَقَتِهِ، لاَ يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا مِنْهُ، ثُمَّ لَيَقِفَنَّ أَحَدُكُمْ بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ حِجَابٌ وَلاَ تَرْجُمَانٌ يُتَرْجِمُ لَهُ، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ لَهُ: أَلَمْ أُوتِكَ مَالًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ أَلَمْ أُرْسِلْ إِلَيْكَ رَسُولًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، فَيَنْظُرُ عَنْ يَمِينِهِ فَلاَ يَرَى إِلَّا النَّارَ، ثُمَّ يَنْظُرُ عَنْ شِمَالِهِ فَلاَ يَرَى إِلَّا النَّارَ، فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمُ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Sesungguhnya kiamat tidak akan datang sampai seseorang dari kalian berkeliling membawa sedekahnya, ia tidak mendapatkan orang yang mau menerimanya darinya. Kemudian seseorang dari kalian akan berdiri di hadapan Allah, tidak ada di antara ia dengan Allah hijab dan penerjemah yang menerjemahkan untuknya. Kemudian dikatakan padanya: Tidakkah Aku memberikanmu harta? Maka ia menjawab: Tentu. Kemudian dikatakan lagi padanya: Tidakkah aku mengutus Rasul kepadamu? Maka ia menjawab: Tentu. Kemudian ia melihat di sebelah kanannya, maka ia tidak melihat kecuali neraka, kemudian melihat di sebelah kirinya, maka ia tidak melihat kecuali neraka. Maka hendaklah seorang dari kalian menghidari neraka sekalipun hanya dengan bersedekah setengah biji kurma, dan jika ia tidak punya maka dengan kalimat (ucapan) yang baik”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Keutamaan zakat, infaq, dan sedekah

Wallahu a'lam!

Lihat juga: Tafsir surah "Al-Ma'un" - Tafsir surah An-Nashr - Tafsir surah Al-Falaq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...