بسم
الله الرحمن الرحيم
Surah Al-Humazah adalah surah yang
ke-104 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 9 ayat, dan merupakan surah Makkiyah.
Surah ini bemahas tentang ancaman
bagi orang yang suka mencela orang lain yang biasanya disebabkan karena
kecantikan terhadap harta.
Hubungan surah ini dengan surah sebelumnya:
Surah sebelumnya (Al-'Ashr) membahas
tentang pentingnya waktu dan bagaimana agar tidak merugi karena melalaikan
waktu, sedangkan surah ini adalah contoh orang yang merugi, yang berbuat dzalim
karena dilalaikan oleh harta.
Lihat: Jangan jadi manusia merugi (surah Al-'Ashr)
Hubungan surah ini dengan surah setelahnya:
Surah setelahnya (Al-Fiil) membahas tentang pasukan gajah yang ingin menghancurkan ka'bah, bangga dengan harta dan kekuatannya ingin menindas dan menghinakan yang lemah, maka Allah membinasaknnya di dunia dan akan dilemparkan ke neraka nanti di akhirat.
Ayat pertama:
{وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ}
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat
lagi pencela
Maknya
Humazah dan Lumazah:
1)
Ada yang mengatakan bahwa maknanya sama, yaitu orang
yang suka mencela orang lain.
2)
Maknanya berbeda, "Humazah" adalah orang
yang mencela atau mengina dengan perbuatan. Sedangkan "Lumazah"
adalah orang yang mencela atau menghina dengan ucapan. Ada juga yang mengatakan
sebaliknya.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَلَا
تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِينٍ (10) هَمَّازٍ مَّشَّاءٍ بِنَمِيمٍ (11) مَّنَّاعٍ
لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ (12) عُتُلٍّ بَعْدَ ذَٰلِكَ زَنِيمٍ (13) أَن كَانَ
ذَا مَالٍ وَبَنِينَ} [القلم : 10-14]
Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah
lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang
banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang
kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, karena dia mempunyai
(banyak) harta dan anak. [Al-Qalam: 10-14]
{وَمِنْهُم
مَّن يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِن لَّمْ
يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ} [التوبة : 58]
Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang
(distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka
bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan
serta merta mereka menjadi marah. [At-Taubah: 58]
{الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ ۙ
سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ} [التوبة : 79]
(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela
orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela)
orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar
kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan
membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih. [At-Taubah: 79]
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا
خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِّن نِّسَاءٍ عَسَىٰ أَن يَكُنَّ خَيْرًا
مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ
بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ
هُمُ الظَّالِمُونَ} [الحجرات
: 11]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu
lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. [Al-Hujurat: 11]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 23; Menjaga lisan
Ayat kedua:
{الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ}
yang mengumpulkan harta dan
menghitung-hitung
1.
Sifat ini disebutkan karena biasanya kecintaan terhadap
harta secara berlebihan menyebabkan orang bersikap kikir, dzalim dan menyakiti
orang lain.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{كَلَّا
إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَىٰ (6) أَن رَّآهُ اسْتَغْنَىٰ} [العلق : 6-7]
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
karena dia melihat dirinya serba cukup. [Al-'Alaq: 6-7]
{وَلَوْ
بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ} [الشورى : 27]
Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya
tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi. [Asy-Syuuraa: 27]
Ø Dari Jabir
bin 'Abdullah radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«اتَّقُوا
الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ
سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ»
"Jauhilah kekikiran, karena kekikiran itu telah
mencelakakan (menghancurkan) orang-orang sebelum kalian yang menyebabkan mereka
menumpahkan darah dan menghalalkan yang diharamkan." [Shahih Muslim]
Ø Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
berkata; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«إِيَّاكُمْ
وَالشُّحَّ، فَإِنَّهُ دَعَا مَنْ قَبْلَكُمْ فَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ،
وَسَفَكُوا دِمَاءَهُم،ْ وَقَطَّعُوا أَرْحَامَهُمْ»
"Janganlah berbuat kikir, karena itu yang menyebabkan
kerusakan orang-orang sebelum kalian, sehingga mereka menghalalkan kehormatan,
menumpahkan darah, dan memutus hubungan silaturrahim mereka." [Musnad
Ahmad: Shahih]
Ø Abdullah bin
'Amr radhiyallahu
‘anhuma berkata; Rasulullah ﷺ berkhutbah, beliau bersabda:
«إِيَّاكُمْ
وَالشُّحَّ، فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ، أَمَرَهُمْ
بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا، وَأَمَرَهُمْ
بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا»
"Jauhilah sifat pelit, karena sesungguhnya yang
membinasakan orang sebelum kalian adalah sifat pelit. Mereka diperintahkan
untuk bersifat bakhil maka merekapun bersifat bakhil dan mereka diperintahkan
untuk memutuskan hubungan kekerabatan maka merekapun memutuskan hubungan
kekerabatan, dan mereka diperintahkan untuk berbuat dosa maka merekapun berbuat
dosa." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Lihat: Cela sifat kikir dan penakut
2.
Harta adalah
fitnah (cobaan).
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَاعْلَمُوا
أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ
عَظِيمٌ} [الأنفال:
28]
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah
sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. [Al-Anfaal: 28]
Ø Ka'ab bin
'Iyadh radhiyallahu
'anhu berkata, Nabi ﷺ
bersabda:
«إِنَّ
لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي المَالُ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Sesungguhnya setiap umat itu memiliki fitnah dan fitnah
umatku adalah harta." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Ø Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata,
Rasulullah ﷺ bersabda:
«تَعِسَ
عَبْدُ الدِّينَارِ، وَالدِّرْهَمِ، وَالقَطِيفَةِ، وَالخَمِيصَةِ، إِنْ أُعْطِيَ
رَضِيَ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ»
"Celakalah budak dinar, budak dirham dan budak pakaian
(sutra kasar) serta budak Khamishah (campuran sutra), jika diberi ia akan ridha
dan jika tidak diberi maka dia tidak akan ridha." [Shahih Bukhari]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 10; Mewaspadai fitnah harta
Ayat ketiga:
{يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ}
dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengkekalkannya,
Harta
itu melalaikan
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ
اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ} [المنافقون: 9]
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka
mereka itulah orang-orang yang merugi. [Al-Munafiquun:9]
{أَلْهَاكُمُ
التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ} [التكاثر: 1 - 2]
Bermegah-megahan (menumpuk harta) telah melalaikan kamu,
sampai kamu masuk ke dalam kubur. [At-Takatsur 1 - 2]
Ø Hakim bin
Hizam radhiyallahu
‘anhu berkata:
سَأَلْتُ
النَّبِيَّ ﷺ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ
فَأَعْطَانِي، ثُمَّ قَالَ: «يَا حَكِيمُ، إِنَّ هَذَا المَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ،
فَمَنْ أَخَذَهُ بِطِيبِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ
نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ، وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ،
وَاليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى»
Saya meminta sesuatu kepada Nabi ﷺ, lalu beliau memberiku, lalu aku meminta lagi dan beliau pun
memberiku, lalu aku memintanya lagi dan beliau pun memberiku, kemudian beliau
bersabda, 'Wahai Hakim, sesungguhnya harta benda ini kelihatan hijau dan manis,
barangsiapa mengambilnya dengan cara yang baik, maka ia akan diberkahi, dan
barang siapa mengambilnya dengan berlebihan, maka ia tidak akan diberkahi,
yaitu seperti orang yang makan dan tak pernah kenyang, tangan di atas itu lebih
baik daripada tangan di bawah.' [Shahih Bukhari]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 11; “Harta ini adalah hijau manis”
Ayat keempat dan kelima:
{كَلَّا ۖ لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ
(4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ}
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia
benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah
itu?
1)
Masuk neraka dengan cara dilemparkan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah ﷺ bertanya kepada para
sahabatnya: "Tahukah kalian apa itu bangkrut?"
Sahabat menjawab: Orang yang bangkrut dikalangan kami adalah
orang yang tidak memiliki dirham dan harta benda!
Rasulullah bersabda:
«إِنَّ
الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ، وَصِيَامٍ،
وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا،
وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا
مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ
أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ» [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah
orang yang datang di hari kiamat dengan pahala salat, puasa, dan zakat. Akan
tetapi ia telah mencaci si Ini, menuduh si Ini, memakan harta si Ini (dengan
tidak halal), meneteskan darah si Ini, dan memukul si Ini. Maka pahala
kebaikannya diberikan kepada si Ini dan si Ini, kemudian jika pahala
kebaikannya sudah habis sebelum menutupi semua kezalimannya maka dosa-dosa
mereka diberikan kepadanya, kemudian ia dijerumuskan ke neraka". [Sahih
Muslim]
2)
Dijerumuskan lebih dalam dari jarak timur dan barat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ
الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا، يَهْوِي
بِهَا فِي النَّارِ، أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat, ia tidak
memikirkan kandungannya, akan menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka, lebih
jauh dari jarak antara timur dan barat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
3)
Berjalan dengan wajah dan hidung.
Mu’adz radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah ﷺ: Wahai nabi Allah, apakah kita akan dihukum atas apa yang kita
ucapkan?
Rasulullah ﷺ menjawab:
«يَا
مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى
مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Wahai Mu’adz, apakah orang-orang berjalan di neraka dengan
wajah dan hidungnya (tidak disiksa demikian) kecuali karena perbuatan
lidahnya?” [Sunan Tirmidziy: Sahih]
4)
Mencakar muda dan dada sendiri.
Anas bin Malik -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَمَّا
عُرِجَ بِي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمُشُونَ
وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ:
هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِمْ»
"Ketika aku dinaikkan ke lagit (dimi'rajkan), aku
melewati suatu kaum yang kuku mereka terbuat dari tembaga, kuku itu mereka
gunakan untuk mencakar muka dan dada mereka. Aku lalu bertanya, "Wahai
Jibril, siapa mereka itu?"
Jibril menjawab, "Mereka itu adalah orang-orang yang
memakan daging manusia (ghibah) dan merusak kehormatan mereka." [Sunan Abi
Daud: Shahih]
Lihat: Jaga puasamu dengan menjaga ucapanmu
Ayat keenam:
{نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ}
(yaitu) api (yang disediakan) Allah
yang dinyalakan
Bahan
bakar neraka dari manusia dan batu
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ
اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ} [التحريم : 6]
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.
[At-Tahriim: 6]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 51; Sifat surga dan neraka
Ayat ketujuh:
{الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ}
Yang (membakar) sampai ke hati
1.
Sangat tersisa tidak hidup dan tidak mati
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَيَتَجَنَّبُهَا
الْأَشْقَى (11) الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَىٰ (12) ثُمَّ لَا يَمُوتُ
فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ} [الأعلى : 11-13]
Dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu)
orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati
di dalamnya dan tidak (pula) hidup. [Al-A'laa: 11-13]
{إِنَّهُ
مَن يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا
يَحْيَىٰ} [طه
: 74]
Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan
berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya
dan tidak (pula) hidup. [Thaha: 74]
{وَيَأْتِيهِ
الْمَوْتُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ۖ وَمِن وَرَائِهِ عَذَابٌ
غَلِيظٌ} [ابراهيم
: 17]
Dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru,
tetapi dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat. [Ibrahim: 17]
{وَالَّذِينَ
كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا
يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ} [فاطر : 36]
Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka
tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka
azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. [Fathir: 36]
2.
Setiap kali kulitnya hangus maka diganti dengan kulit
yang baru.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ
جُلُودُهُم بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا} [النساء : 56]
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami,
kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan
azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [An-Nisaa: 56]
Ayat kedepan dan kesembilan:
{إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ (8)
فِي عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ}
Sesungguhnya api itu ditutup rapat
atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang
Tidak
ada yang bisa keluar dari neraka kecuali atas izin Allah
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَالَّذِينَ
كَفَرُوا بِآيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ (19) عَلَيْهِمْ نَارٌ
مُّؤْصَدَةٌ} [البلد
: 19-20]
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu
adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. [Al-Balad: 19-20]
{يُرِيدُونَ
أَن يَخْرُجُوا مِنَ النَّارِ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنْهَا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ
مُّقِيمٌ} [المائدة
: 37]
Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali
tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal. [Al-Maidah: 37]
Selamatkan diri dari api neraka dengan tidak
menyakiti orang lain dan banyak bersedekah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
قَالَ رَجُلٌ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا،
وَصِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا،
قَالَ: «هِيَ فِي النَّارِ» ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَإِنَّ فُلَانَةَ
يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، وَصَلَاتِهَا، وَإِنَّهَا
تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنَ الْأَقِطِ، وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا
بِلِسَانِهَا، قَالَ: «هِيَ فِي الْجَنَّةِ» [مسند أحمد: صحيح]
Seseorang bertanya: Ya Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah
(seorang wanita) terkenal dengan banyak melakukan salat, puasa, dan sedekah,
akan tetapi ia menyakiti tetangganya dengan lidahnya? Rasulullah ﷺ bersabda: “Ia adalah penghuni neraka!" Orang itu bertanya
lagi: Ya Rasulullah, si Fulanah yang lain terkenal dengan sedikit melakukan
puasa, sedekah dan salat, ia hanya bersedekah dengan secuil keju akan tetapi ia
tidak menyakiti tetangganya dengan lidahnya? Rasulullah ﷺ bersabda: “Ia adalah penghuni surga!" [Musnad Ahmad:
Shahih]
Ø Dari ‘Adiy
bin Hatim radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ
السَّاعَةَ لاَ تَقُومُ، حَتَّى يَطُوفَ أَحَدُكُمْ بِصَدَقَتِهِ، لاَ يَجِدُ مَنْ
يَقْبَلُهَا مِنْهُ، ثُمَّ لَيَقِفَنَّ أَحَدُكُمْ بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ لَيْسَ
بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ حِجَابٌ وَلاَ تَرْجُمَانٌ يُتَرْجِمُ لَهُ، ثُمَّ
لَيَقُولَنَّ لَهُ: أَلَمْ أُوتِكَ مَالًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، ثُمَّ
لَيَقُولَنَّ أَلَمْ أُرْسِلْ إِلَيْكَ رَسُولًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى،
فَيَنْظُرُ عَنْ يَمِينِهِ فَلاَ يَرَى إِلَّا النَّارَ، ثُمَّ يَنْظُرُ عَنْ
شِمَالِهِ فَلاَ يَرَى إِلَّا النَّارَ، فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمُ النَّارَ
وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya kiamat tidak akan datang sampai seseorang dari
kalian berkeliling membawa sedekahnya, ia tidak mendapatkan orang yang mau
menerimanya darinya. Kemudian seseorang dari kalian akan berdiri di hadapan
Allah, tidak ada di antara ia dengan Allah hijab dan penerjemah yang
menerjemahkan untuknya. Kemudian dikatakan padanya: Tidakkah Aku memberikanmu
harta? Maka ia menjawab: Tentu. Kemudian dikatakan lagi padanya: Tidakkah aku
mengutus Rasul kepadamu? Maka ia menjawab: Tentu. Kemudian ia melihat di sebelah
kanannya, maka ia tidak melihat kecuali neraka, kemudian melihat di sebelah
kirinya, maka ia tidak melihat kecuali neraka. Maka hendaklah seorang dari
kalian menghidari neraka sekalipun hanya dengan bersedekah setengah biji kurma,
dan jika ia tidak punya maka dengan kalimat (ucapan) yang baik”. [Sahih Bukhari
dan Muslim]
Lihat: Keutamaan zakat, infaq, dan sedekah
Wallahu a'lam!
Lihat juga: Tafsir surah "Al-Ma'un" - Tafsir surah An-Nashr - Tafsir surah Al-Falaq

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...