بسم الله الرحمن الرحيم
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ}
[العصر:
1 - 3]
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. [Al-'Ashr: 1-3]
Hukum asal bahwa seluruh
manusia merugi kecuali yang memiliki empat sifat:
Pertama: Beriman.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ} [المؤمنون: 1]
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. [Al-Mu'minuun: 1]
{الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ
أُولَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ} [الأنعام: 82]
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al-An'aam: 82]
Lihat: 10 Buah Keimanan
Orang kafir adala orang yang merugi di dunia dan
akhirat.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا (103) الَّذِينَ
ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ
صُنْعًا (104) أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ
أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا} [الكهف: 103 -
105]
Katakanlah: "Apakah akan kami beritahukan
kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu
orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu
orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur
terhadap) perjumpaan dengan Dia (Allah), Maka hapuslah amalan-amalan mereka,
dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. [Al-Kahfi: 103-105]
{وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ
أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [الزمر: 65]
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. [Az-Zumar:65]
{وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي
الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [المائدة: 5]
Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak
menerima hukum-hukum Islam) Maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat
termasuk orang-orang merugi. [Al-Maidah: 5]
Kedua: Beramal shalih.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [النحل: 97]
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik (kebahagian dunia dan akhirat) dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan. [An-Nahl:97]
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا
رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} [الحج: 77]
Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. [Al-Hajj: 77]
{وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ
فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (8) وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ
الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ} [الأعراف: 8، 9]
Timbangan pada hari
itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya,
mereka itulah orang yang beruntung, dan barangsiapa ringan timbangan
(kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri,
karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. [Al-A'raf: 8-9]
Ø Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
" إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ
مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ
فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ
الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ
بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى
ذَلِكَ " [سنن الترمذي: صحيح]
"Sesungguhnya yang pertama diperiksa pada seorang
hamba di hari kiamat dari amalannya adalah shalat-nya, maka jika sempurna maka
beruntunglah ia dan selamatlah ia, dan jika rusak maka celakalah ia dan rugilah
ia. Kemudian jika ada sesuatu yang kurang dari shalat wajibnya, Allah 'azza wa
jalla berfirman: Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka
dengannya disempurnakan apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian setelah
itu amalan lain diperiksa seperti itu." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Ø Dari Abdullah
bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
"لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةٌ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ، فَمَنْ كَانَتْ
فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي، فَقَدْ أَفْلَحَ، وَمَنْ كَانَتْ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ
فَقَدْ هَلَكَ " [مسند أحمد: صحيح]
"Setiap amalan punya waktu semangat, dan setiap waktu
semangat ada waktu malas (lemah). Maka barangsiapa yang mengisi waktu malasnya
dengan sunnahku maka ia telah beruntung, dan barangsiapa yang mengisi waktu
malasnya dengan selain itu maka ia talah binasa". [Musnad Ahmad: Shahih]
Lihat: Syarah Arba'in hadits (23) Abu Malik; Pintu-pintu kebaikan
Orang yang lalai dan malas beribadah adalah orang yang
merugi.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا
أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}
[المنافقون:
9]
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan
anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat
demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi. [Al-Munafiquun:9]
{وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ
خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا } [النساء: 119]
Barangsiapa yang menjadikan syaitan sebagai
pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. [An-Nisaa':119]
{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ
خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ} [الحج: 11]
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah
Allah dengan berada di tepi [tidak dengan penuh keyakinan]; Maka jika ia
memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh
suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang [kembali kafir lagi]. Rugilah ia di
dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. [Al-Hajj:11]
{الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ
مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ
الْخَاسِرُونَ} [البقرة: 27]
Orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah
perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada
mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka
Itulah orang-orang yang rugi. [Al-Baqarah:27]
Ketiga: Saling menasehati dalam kebaikan.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ
وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ} [آل عمران: 104]
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. [Ali 'Imran: 104]
Ø Dari An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma; Nabi ﷺ bersabda:
" مَثَلُ القَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالوَاقِعِ
فِيهَا، كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ
أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا، فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا
اسْتَقَوْا مِنَ المَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ، فَقَالُوا: لَوْ أَنَّا
خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا، فَإِنْ
يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى
أَيْدِيهِمْ نَجَوْا، وَنَجَوْا جَمِيعًا " [صحيح البخاري]
"Perumpamaan orang yang
menegakkan hukum Allah dan orang yang diam terhadapnya seperti sekelompok orang
yang berlayar dengan sebuah kapal lalu sebagian dari mereka ada yang mendapat
tempat di atas dan sebagian lagi di bagian bawah perahu. Lalu orang yang berada
di bawah perahu bila mereka mencari air untuk minum mereka harus melewati
orang-orang yang berada di bagian atas seraya berkata; "Seandainya boleh
kami lubangi saja perahu ini untuk mendapatkan bagian kami sehingga kami tidak
mengganggu orang yang berada di atas kami". Bila orang yang berada di atas
membiarkan saja apa yang diinginkan orang-orang yang di bawah itu maka mereka
akan binasa semuanya. Namun bila mereka mencegah dengan tangan mereka maka
mereka akan selamat semuanya". [Shahih Bukhari]
Ø
Dari Hudzaifah bin
Al-Yaman radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ المُنْكَرِ
أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ
تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Demi Yang jiwaku di tangan-Nya, kalian akan
memerintahkan kepada kebaikan, dan melarang dari kemungkaran, atau Allah akan
menurunkan hukuman dari-Nya atas kalian, kemudian kalian berdo'a maka tidak
dikabulkan untuk kalian". [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Lihat: Keutamaan Amar ma’ruf Nahi mungkar
Orang yang menyeru kepada kebatilan adalah orang yang
merugi.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ
يَوْمَئِذٍ يَخْسَرُ الْمُبْطِلُونَ} [الجاثية: 27]
Dan hanya kepunyaan Allah kerajaan langit dan
bumi. dan pada hari terjadinya kebangkitan, akan Rugilah pada hari itu
orang-orang yang mengerjakan kebathilan. [Al-Jatsiyah:27]
{فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ
الْمُبْطِلُونَ} [غافر: 78]
Maka apabila telah datang perintah Allah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang
berpegang kepada yang batil. [Gaafir:78]
Keempat: Saling menasehati dalam kesabaran.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون} [آل عمران: 200]
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)
dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. [Ali 'Imran: 200]
{إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ
بِغَيْرِ حِسَابٍ } [الزمر: 10]
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah
yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
[Az-Zumar:10]
Ø
Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu
'anhuma-; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«اعْلَمْ أَنَّ فِي الصَّبْرِ عَلَى مَا تَكْرَهُ خَيْرًا كَثِيرًا،
وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْر، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا»
“Dan ketahuilah bahwa di dalam
kesabaran terhadap hal yang engkau benci terdapat banyak kebaikan. Bahwa
pertolongan itu (datang) setelah kesabaran, dan kelapangan itu (datang) setelah
kesempitan serta bahwa kemudahan itu (datang) setelah kesulitan." [Musnad
Ahmad: Shahih]
Ø Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ
بِمَا آتَاهُ»
“Telah beruntung orang yang telah Islam, dan diberi rezki secukupnya dan
Allah membuatnya merasa puas atas apa yang Ia berikan kepadanya". [Sunan
Tirmidziy: Shahih]
Lihat: Keutamaan orang sabar
Orang yang tidak sabar dan berburuk sangka kepada
Allah adala orang yang merugi.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ
وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ
كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ (22) وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ
أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ}
Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari
kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu, bahkan kamu mengira
bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang
demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Tuhanmu, dia
Telah membinasakan kamu, Maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi. [Fushilat: 22-23]
Wallahlu a'lam!
Lihat juga: Sifat orang yang merugi dalam Al-Qur'an - 4 kunci keberuntungan dunia akhirat dalam surah Al-'Ashr - Tafsir surah Ar-Rahman ayat 33; “Tidak ada yang bisa keluar dari kekuasaan Allah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...