بسم
الله الرحمن الرحيم
Dari Thalhah bin 'Ubaidillah radhiyallahu
‘anhu; Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- apabila melihat bulan
sabit beliau mengucapkan:
" اللَّهُمَّ
أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَان،ِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَام،ِ
رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ "
“Ya Allah, terbitkanlah bulan tersebut
kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam! Tuhanku dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah”.
[Sunan Tirmidziy: Shahih]
Ø Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah -shallallahu
'alaihi wasallam- apabila melihat bulan sabit beliau mengucapkan:
"
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ
وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ
اللَّهُ "
“Ya Allah, terbitkanlah bulan tersebut
kepada kami dengan aman, iman, keselamatan serta Islam, dan taufiq (hidayah
menjalankan) segala apa yang Engkau cintai dan ridhai! Tuhan kami dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah”.
[Shahih Ibnu Hibban]
Penjelasan singkat do'a ini:
1. Pentingnya
do'a.
Dari An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu
‘anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الدُّعَاءُ
هُوَ الْعِبَادَةُ {وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ
الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِين} [غافر: 60]
“Do'a itu adalah ibadah. {Dan Tuhanmu
berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdoa
kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"}.”
[Gaafir:60] [Sunan Abu Daud: Sahih]
Lihat: Keutamaan berdo'a
2. Segala
sesuatu terjadi di alam semesta atas kehendak Allah.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ
حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا
لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ} [الأعراف : 54]
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
[Al-A'raaf: 54]
{هُوَ الَّذِي
جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا
عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ
يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ} [يونس: 5]
Dialah (Allah) yang menjadikan matahari bersinar dan
bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan
(waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. [Yunus: 5]
3. Ramadhan
bulan penuh berkah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَتَاكُمْ
رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ
وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ
أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
"Ramadlan telah datang kepada kalian,
-ia adalah- bulan berkah, Allah –‘azza wa jalla- telah mewajibkan kepada
kalian berpuasa. Di buan itu pintu langit dibuka, dan pintu neraka Jahim
ditutup, dan syetan pembangkang dibelenggu. Allah memiliki di bulan itu satu
malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang (tidak
mendapatkan) dari kebaikannya, maka sungguh ia telah terhalang (tidak
mendapatkan kebaikan yang sangat besar)." [Sunan An-Nasa'iy: Shahih]
Lihat: Ramadhanbulan penuh berkah
4. Nikmat
keamanan.
Dari 'Ubaidillah bin Mihshan Al-Khatmiy radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
" مَنْ
أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ
يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا "
"Barangsiapa di antara kalian di pagi
hari merasa aman di tengah-tengah keluarganya, sehat jasmaninya, memiliki
kebutuhan pokok untuk sehari-harinya, maka seakan akan dunia telah dikumpulkan
untuknya." [Sunan Tirmidziy: Hasan]
5. Nikmat
iman.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{يَمُنُّونَ
عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا ۖ قُل لَّا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُم ۖ بَلِ
اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ} [الحجرات : 17]
Mereka merasa telah memberi nikmat
kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah
memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang
melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu
adalah orang-orang yang benar". [Al-Hujuraat: 17]
Lihat: 10 Buah Keimanan
6. Tidak
ada keamanan tanpa iman.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَكَيْفَ أَخَافُ مَا
أَشْرَكْتُمْ وَلَا تَخَافُونَ أَنَّكُمْ أَشْرَكْتُمْ بِاللَّهِ مَا لَمْ
يُنَزِّلْ بِهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا فَأَيُّ الْفَرِيقَيْنِ أَحَقُّ بِالْأَمْنِ
إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ . الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ
يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ}
[الأنعام : 81-82]
Bagaimana aku takut kepada
sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak
mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak
menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara
dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari
malapetaka), jika kamu mengetahui? Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampur-adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk. [Al-An'aam: 82]
{أَلَا
إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62)
الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63) لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} [يونس:
62 - 64]
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah
itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka
berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat.
Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu
adalah kemenangan yang besar. [Yunus: 62 – 64]
7. Nikmat
keselamatan.
Tsauban radhiyallahu ‘anhu berkata;
Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, beliau akan
meminta ampunan (istigfar) tiga kali dan memanjatkan doa:
اللَّهُمَّ
أَنْتَ السَّلَام،ُ وَمِنْكَ السَّلَام،ُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ
وَالْإِكْرَامِ
“Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi
keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat
Pemilik kebesaran dan kemuliaan." [Shahih Muslim]
8. Nikmat
Islam.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{فَمَن
يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَن يُرِدْ
أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي
السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا
يُؤْمِنُونَ} [الأنعام
: 125]
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan
memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk
agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya
Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki
langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
[Al-An'aam: 125]
Lihat: Keistimewaan Umat Islam
9. Tidak
ada keselamatan tanpa Islam.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَالسَّلَامُ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ
الْهُدَى} [طه: 47]
Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada
orang yang mengikuti petunjuk. [Thahaa: 47]
Ø Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu
' alaihi wasallam bersabda dalam suratnya kepada raja Roma Hiraql:
" فَإِنِّي
أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ الْإِسْلَامِ، أَسْلِمْ تَسْلَمْ "
"Aku mengajakmu dengan seruan Islam;
masuk Islamlah kamu, maka kamu akan selamat". [Shahih Bukhari]
Ø
Utsman bin ‘Affan radhiyallahu
‘anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
" لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّا
بِإِحْدَى ثَلَاثٍ: كُفْرٌ بَعْدَ إِسْلَامٍ، أَوْ زِنًا بَعْدَ إِحْصَانٍ، أَوْ
قَتْلُ نَفْسٍ بِغَيْرِ نَفْسٍ "
"Tidak
halal darah seorang muslim kecuali karena tiga hal; kafir setelah beriman, zina
setelah nikah, dan membunuh jiwa orang lain."
[Sunan Abi Daud: Shahih]
10. Perbedaan
iman dan islam.
'Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu
‘anhu berkata, 'Dahulu kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, lalu datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat
putih, rambutnya sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan.
Tidak seorang pun dari kami mengenalnya, hingga dia mendatangi Nabi -shallallahu
'alaihi wasalam- lalu menyandarkan lututnya pada lutut Nabi -
shallallahu 'alaihi wasallam -, kemudian ia berkata, 'Wahai Muhammad,
kabarkanlah kepadaku tentang Islam? '
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam
menjawab:
الْإِسْلَامُ
أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ
وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
"Islam adalah kesaksian bahwa tidak
ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba
dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadlan, serta
haji ke Baitullah jika kamu mampu bepergian kepadanya.'
Dia berkata, 'Kamu benar.'
Umar berkata, 'Maka kami kaget terhadapnya
karena dia menanyakannya dan membenarkannya.'
Dia bertanya lagi, 'Kabarkanlah kepadaku
tentang iman itu? '
Beliau menjawab:
أَنْ
تُؤْمِنَ بِاللَّه،ِ وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِه،ِ وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
"Kamu beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir
baik dan buruk."
Dia berkata, 'Kamu benar.' [Shahih Muslim]
11. Hidayah
taufiq milik Allah.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّكَ
لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ
أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ} [القصص
: 56]
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat
memberi petunjuk (taufiq) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi
petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk. [Al-Qashash: 56]
{لَّيْسَ
عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ} [البقرة : 272]
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka
mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (taufiq) siapa
yang dikehendaki-Nya. [Al-Baqarah: 272]
12. Allah
adalah Rabb; Pencipta, Pemilik dan Pengatur tunggal alam semesta.
Allah -subhanahu
wa ta'aalaa- berfirman:
{قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي
رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ} [الأنعام: 164]
Katakanlah:
"Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi
segala sesuatu”. [Al-An’am: 164]
Lihat: Pembagian Tauhid
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...