بسم الله الرحمن الرحيم
Perintah memberi salam
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا
عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ} [النور:
27]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam
kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu)
ingat. [An-Nuur: 27]
Ø Al-Barra` bin 'Azib radhiallahu'anhuma berkata;
« أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ: بِعِيَادَةِ المَرِيضِ، وَاتِّبَاعِ
الجَنَائِزِ، وَتَشْمِيتِ العَاطِسِ، وَنَصْرِ الضَّعِيفِ، وَعَوْنِ المَظْلُومِ،
وَإِفْشَاءِ السَّلاَمِ، وَإِبْرَارِ المُقْسِمِ » [صحيح البخاري ومسلم]
“Rasulullah ﷺ
memerintahkan kami tujuh perkara yaitu; menjenguk orang yang sakit, mengiringi
jenazah, mendoakan orang yang bersin, menolong yang lemah, menolong orang yang
terzalimi, menebarkan salam dan menunaikan sumpah”. [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَكُونُوا
إِخْوَانًا، كَمَا أَمَرَكُمُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Tebarkanlah salam, berilah makan dan jadilah
kalian semua bersaudara sebagaimana kalian telah di perintahkan oleh Allah 'azza
wa jalla." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]
Ø Mu'adz radhiyallahu 'anhu berkata: "Ya
Rasulullah berilah aku wasiat!”
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«أَفْشِ السَّلَامَ، وَابْذُلِ الطَّعَامَ، وَاسْتَحِ اللَّهَ
اسْتِحْيَاءَ رَجُلٍ ذِي هَيْبَةٍ مِنْ أَهْلِكِ، وَإِذَا أَسَأْتَ فَأَحْسِنْ
وَلْتُحْسِنْ خُلُقَكَ مَا اسْتَطَعْتَ» [السلسلة الصحيحة رقم
(3559)]
"Sebarkanlah salam, berilah
makan, malulah kepada Allah seperti rasa malumu kepada seseorang dari
keluargamu, jika kamu melakukan keburukan maka tutupilah dengan melakukan
kebaikan, dan muliakanlah akhlakmu dengan segala kemampuanmu." [Silsilah
hadits sahih no.3559]
Ø Dari Anas radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ السَّلَامَ اسْمٌ مِنْ
أَسْمَاءِ اللَّهِ تَعَالَى، وَضَعَهُ اللَّهُ فِي الْأَرْضِ، فَأَفْشُوا السَّلَامَ
بَيْنَكُمْ» [الأدب المفرد: حسن]
“Sesungguhnya As-Salam adalah nama dari
nama-nama Allah ta’aalaa, Allah menetapkannya di bumi, maka sebarkanlah salam
diantara kalian”. [Al-Adab Al-Mufrad: Hasan]
Keutamaan memberi salam.
Diantaranya:
1) Amalan Islam yang terbaik.
Abdullah
bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma;
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ: «تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ
عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ»
Ada
seseorang yang bertanya kepada Nabi ﷺ,
"Islam manakah yang paling baik?" Nabi ﷺ
menjawab, "Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu
kenal dan yang tidak kamu kenal". [Shahih Bukhari]
2) Menanamkan rasa saling mencintai
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا
حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ
تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ» [صحيح مسلم]
“Kalian tidak akan masuk surga sampai
kalian beriman, dan kalian tidak dikatakan beriman sampai kalian "saling
mencintai". Inginkah kalian kutunjukkan pada sesuatu yang jika kalian
lakukan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian”.
[Sahih Muslim]
Ø Dari Az-Zubair bin Al 'Awwam radhiyallahu 'anhu;
Nabi ﷺ bersabda:
" دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ الأُمَمِ
قَبْلَكُمْ: الحَسَدُ وَالبَغْضَاءُ، هِيَ الحَالِقَةُ، لَا أَقُولُ تَحْلِقُ
الشَّعَرَ وَلَكِنْ تَحْلِقُ الدِّينَ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا
الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَفَلَا
أُنَبِّئُكُمْ بِمَا يُثَبِّتُ ذَلِكَ لَكُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
" [سنن الترمذي: حسن]
"Penyakit umat-umat sebelum
kalian merayap mendatangi kalian; hasad dan kebencian, itu memangkas. Aku tidak
mengatakan memangkas rambut tapi memangkas agama. Demi Dzat yang jiwaku ada di
tangan-Nya, kalian tidak masuk surga hingga kalian beriman dan kalian tidak
beriman hingga kalian saling menyintai. Maukah kalian aku beritahu yang
menguatkan hal itu pada kalian?! Yaitu sebarkanlah salam diantara kalian."
[Sunan Tirmidziy: Hasan]
3) Pahala yang banyak.
Imran bin Hushain radhiyallahu
'anhu berkata:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ، فَرَدَّ عَلَيْهِ
السَّلَامَ، ثُمَّ جَلَسَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«عَشْرٌ» ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ،
فَرَدَّ عَلَيْهِ، فَجَلَسَ، فَقَالَ: «عِشْرُونَ» ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، فَرَدَّ عَلَيْهِ، فَجَلَسَ،
فَقَالَ: «ثَلَاثُونَ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Seorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ dan mengucapkan, "Assalamu
Alaikum?" Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, Nabi ﷺ kemudian bersabda:
"Sepuluh." Setelah itu ada seseorang datang dan mengucapkan salam, "Assalamu
Alaikum wa Rahmatullah." Beliau membalas salam orang tersebut lalu
duduk, beliau bersabda: "Dua puluh." Setelah itu ada lagi orang
datang dan mengucapakan salam, "Assalamu Alaikum Wa Rahmatullahi Wa
barakatuh." Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, beliau
bersabda: "Tiga puluh." [Sunan Abi Daud: Shahih]
4) Tidak tergolong orang yang kikir.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ أَبْخَلَ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ
بِالسَّلَامِ» [صحيح ابن حبان]
"Orang yang paling kikir
adalah orang yang kikir memberi salam dan orang yang paling lemah adalah orang
yang tidak bisa berdo'a." [Sahih Ibnu Hibban]
5) Yang paling dekat dengan Allah.
Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu
berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ
بِاللَّهِ مَنْ بَدَأَهُمْ بِالسَّلَامِ» [سنن
أبي داود: صحيح]
"Orang yang paling utama di sisi Allah
adalah orang yang memulai dalam mengucapkan salam." [Sunan Abi Daud:
Shahih]
6) Meninggikan derajat.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الدَّرَجَاتُ إِفْشَاءُ السَّلَامِ، وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ،
وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Dan yang meninggikan derajat
di surga adalah menyebarkan salam, memberi makan, dan shalat di malam hari saat
orang-orang sedang tidur. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Ø
Dari Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu 'anhu: Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ السَّلَامَ اسْمٌ مِنْ
أَسْمَاءِ اللهِ وَضَعَهُ فِي الْأَرْضِ، فَأَفْشُوهُ فِيكُمْ؛ فَإِنَّ الرَّجُلَ إِذَا
سَلَّمَ عَلَى الْقَوْمِ فَرَدُّوا عَلَيْهِ، كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ فَضْلُ دَرَجَةٍ؛
لِأَنَّهُ ذَكَّرَهُمْ، فَإِنْ لَمْ يَرُدُّوا عَلَيْهِ رَدَّ عَلَيْهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ
مِنْهُمْ وَأَطْيَبُ» . [المعجم الكبير للطبراني: صحيح]
“Sesungguhnya As-Salam adalah nama dari
nama-nama Allah ta’aalaa, Allah menetapkannya di bumi, maka sebarkanlah salam
pada kalian. Karena sesungguhnya seseorang jika memberi salam kepada satu kaum
dan mereka membalasnya maka ia punya kelebihan derajat dari mereka karena ia
yang telah mengingatkan mereka. Dan jika mereka tidak membalasnya, maka akan
dibalas oleh Yang lebih baik dari mereka dan lebih mulia”. [Al-Mu’jam Al-Kabir
karya Ath-Thabaraniy: Shahih]
7) Bernilai sedekah.
Dari Abu Dzar
-radhiyallahu 'anhu-; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ
سُلَامَى مِنَ ابْنِ آدَمَ صَدَقَةٌ، تَسْلِيمُهُ عَلَى مَنْ لَقِيَ صَدَقَةٌ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Setiap
hari setiap persendian anak Adam harus disedekahi, salam yang diberikan kepada
orang yang dijumpainya adalah sedekah." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta’alaa 'anhu:
Rasulullah ﷺ bersabda:
«عَلَى كُلِّ سُلَامَى
مِنَ ابْنِ آدَمَ صَدَقَةٌ حِينَ يُصْبِحُ» ، فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ
"، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ
سَلَامَكَ عَلَى عِبَادِ اللَّهِ صَدَقَةٌ» [مسند
أحمد: حسن لغيره]
"Setiap ruas tulang anak Adam ada
kewajiban untuk disedekahi" Maka hal tersebut membuat sulit kaum muslimin,
lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
salam kamu terhadap hamba-hamba Allah adalah sedekah." [Musnad Ahmad:
Hasan ligairih]
8) Masuk surga.
Dari Abdullah bin Salam radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا
الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
تَدْخُلُونَ الجَنَّةَ بِسَلَامٍ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Wahai sekalian manusia,
sebarkanlah salam, berilah makan, ber-silaturahmilah, dan salatlah di malam
hari saat orang-orang sedang tidur, maka kalian akan masuk surga dengan
keselamatan". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Ø Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«اعْبُدُوا الرَّحْمَنَ،
وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَأَفْشُوا السَّلَامَ، تَدْخُلُوا الجَنَّةَ بِسَلَامٍ»
[سنن الترمذي: صحيح]
"Beribadahlah kalian kepada Ar Rahman,
berilah makanan, dan tebarkanlah salam, niscaya kalian akan masuk surga dengan
selamat." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
9) Yahudi cemburu dengan salam umat Islam.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha;
Nabi ﷺ bersabda:
«مَا حَسَدَتْكُمُ الْيَهُودُ
عَلَى شَيْءٍ، مَا حَسَدَتْكُمْ عَلَى السَّلَامِ وَالتَّأْمِينِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Tidak ada yang didengki kaum Yahudi
atas kalian terhadap sesuatu selain bacaan salam dan amiin. " [Sunan Ibnu
Majah: Shahih]
Lihat: Syarah
Arba'in Nawawiy, hadits (25) Abu Dzar; Amal shalih bernilai sedekah
Keutamaan menjawab salam
Allah
subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ
فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا} [النساء:
86]
Apabila
kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan (salam), maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah
penghormatan itu (dengan yang serupa). [An-Nisaa':86]
Ø Dari Shuhaib radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«خِيَارُكُمْ
مَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَرَدَّ السَّلَامَ» [مسند أحمد: حسن لغيره]
"Yang
terbaik dari kalian adalah yang memberi makan dan menjawab salam". [Musnad
Ahmad: Hasan ligairih]
Hukum memberi dan menjawab salam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" حَقُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ خَمْسٌ: رَدُّ السَّلاَمِ،
وَعِيَادَةُ المَرِيضِ، وَاتِّبَاعُ الجَنَائِزِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ،
وَتَشْمِيتُ العَاطِسِ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Hak muslim atas muslim
lainnya ada lima, yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengiringi
jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin". [Shahih
Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِيَّاكُمْ وَالجُلُوسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ»
“Janganlah kalian duduk dipinggir jalan”.
Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah kami
tidak bisa meninggalkannya, itu tempat kami duduk dan berbincang?
Rasulullah bersabda:
«فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا المَجَالِسَ، فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ
حَقَّهَا»
“Jika kalian tidak mau kecuali duduk di
situ maka berikanlah jalanan itu haknya”.
Para sahabat bertanya: Apa hak jalanan itu?
Rasulullah menjawab:
«غَضُّ البَصَرِ، وَكَفُّ الأَذَى، وَرَدُّ السَّلاَمِ، وَأَمْرٌ
بِالْمَعْرُوفِ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Tundukkan pandangan (dari yang haram),
tidak menyakiti orang yang lewat, menjawab salam, memerintahkan yang baik, dan
mencegah yang mungkar”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Adab-adab memberi salam dan menjawabnya:
1. Memberi
salam kepada siapa saja.
Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu
berkata; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ
السَّاعَةِ أَنْ يُسَلِّمَ الرَّجُلُ عَلَى الرَّجُلِ، لَا يُسَلِّمُ عَلَيْهِ
إِلَّا لِلْمَعْرِفَةِ» [مسند أحمد: حسن لغيره]
"Sesungguhnya dari tanda-tanda hari
kiamat adalah seseorang memberi salam kepada seseorang dan tidak memberi salam
kecuali kepada yang dikenal." [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]
Ø Dalam riwayat lain; Al-Aswad bin Yazid berkata: Shalat telah
didirikan di masjid, lalu kami datang bersama Abdullah bin Mas'ud,
tatkala orang-orang rukuk, Abdullah pun ruku dan kami pun rukuk bersamanya,
sementara kami sedang berjalan. Seorang laki-laki lewat di depannya seraya
berkata; (ASSALAMU 'ALAIKA) wahai Abu Abdurrahman. Maka Abdullah pun menjawab,
ketika itu ia sedang rukuk; (SHADAQALLAHU WA RASULUHU) (Mahabenar Allah dan
rasul-Nya) ia melanjutkan; Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ
السَّاعَةِ، إِذَا كَانَتِ التَّحِيَّةُ عَلَى الْمَعْرِفَةِ» [مسند أحمد: حسن لغيره]
"Sesungguhnya dari tanda-tanda kiamat
adalah apabila ucapan salam hanya kepada orang yang dikenal." [Musnad
Ahmad: Hasan ligairih]
2. Boleh
laki-laki dan perempuan yang bukan murim saling memberi salam jika aman dari
fitnah (godaan).
Asma binti Yazid radhiyallahu
‘anha berkata:
«مَرَّ عَلَيْنَا
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نِسْوَةٍ فَسَلَّمَ عَلَيْنَا» [سنن أبي داود: صحيح]
"Nabi ﷺ
melewati kami (kaum wanita) lalu mengucapkan salam kepada kami." [Sunan
Abi Daud: Shahih]
Ø Jarir radhiyallahu ‘anhu berkata:
«مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى نِسْوَةٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِنَّ» [مسند أحمد: حسن لغيره]
“Rasulullah ﷺ
melewati kaum wanita, maka beliau pun mengucapkan salam kepada mereka”. [Musnad
Ahmad: Hasan ligairih]
Ø Sahl bin Sa'd radhiyallahu ‘anhuma berkata:
«كَانَتْ فِينَا
امْرَأَةٌ تَجْعَلُ عَلَى أَرْبِعَاءَ فِي مَزْرَعَةٍ لَهَا سِلْقًا، فَكَانَتْ
إِذَا كَانَ يَوْمُ جُمُعَةٍ تَنْزِعُ أُصُولَ السِّلْقِ، فَتَجْعَلُهُ فِي
قِدْرٍ، ثُمَّ تَجْعَلُ عَلَيْهِ قَبْضَةً مِنْ شَعِيرٍ تَطْحَنُهَا، فَتَكُونُ
أُصُولُ السِّلْقِ عَرْقَهُ، وَكُنَّا نَنْصَرِفُ مِنْ صَلاَةِ الجُمُعَةِ،
فَنُسَلِّمُ عَلَيْهَا، فَتُقَرِّبُ ذَلِكَ الطَّعَامَ إِلَيْنَا، فَنَلْعَقُهُ
وَكُنَّا نَتَمَنَّى يَوْمَ الجُمُعَةِ لِطَعَامِهَا ذَلِكَ» [صحيح البخاري]
"Di tempat kami ada seorang wanita yang
menanam ubi di sela-sela selokan kebunnya. Jika hari Jumat tiba, dia mencabut
pohon ubinya lalu direbusnya dalam periuk yang dicampur dengan segenggam
gandum. Rebusan ubi dijadikan sebagai makanan pengganti sepotong daging.
Setelah kami selesai melaksanakan shalat Jumat, kami datang ke rumah wanita
itu. Kami masuk mengucapkan salam lalu dia menyuguhkan makanan ubinya itu
kepada kami, maka kami pun memakannya. Kami selalu mengharapkan kehadiran hari
Jumat karena ada makanan yang disuguhkannya itu." [Shahih Bukhari]
Lihat: Bahaya godaan wanita
3. Hukum
memberi salam kepada selain muslim.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَا تَبْدَءُوا
الْيَهُودَ وَلَا النَّصَارَى بِالسَّلَامِ، فَإِذَا لَقِيتُمْ أَحَدَهُمْ فِي
طَرِيقٍ، فَاضْطَرُّوهُ إِلَى أَضْيَقِهِ» [صحيح
مسلم]
"Janganlah kalian mendahului
orang-orang Yahudi dan Nasrani memberi salam. Apabila kalian berpapasan dengan
salah seorang di antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke jalan yang paling
sempit." [Shahih Muslim]
Ø Abu Abdurrahman Al-Juhaniy radhiyallahu
‘anhu berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
" إِنِّي رَاكِبٌ
غَدًا إِلَى الْيَهُودِ فَلَا تَبْدَءُوهُمْ بِالسَّلَامِ، فَإِذَا سَلَّمُوا
عَلَيْكُمْ فَقُولُوا: وَعَلَيْكُمْ " [سنن
ابن ماجه: صحيح]
"Sesungguhnya besok aku akan datang
menemui orang-orang Yahudi, maka janganlah kalian mendahului mereka dengan
salam, dan apabila mereka mengucapkan salam kepada kalian, maka ucapkanlah, 'Wa
'alaikum'." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]
4. Yang
lebih dahulu memberi salam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«يُسَلِّمُ الصَّغِيرُ
عَلَى الكَبِيرِ»
"Hendaknya yang muda memberi salam kepada yang tua”.
Ø
Dalam riwayat lain;
«يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ
عَلَى المَاشِي، وَالمَاشِي عَلَى القَاعِدِ، وَالقَلِيلُ عَلَى الكَثِيرِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Hendaknya orang yang berkendara
memberi salam kepada yang berjalan, dan yang berjalan memberi salam kepada yang
duduk dan (rombongan) yang sedikit kepada (rombongan) yang banyak."
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Anas radhiyallahu ‘anhu berkata;
أَتَى عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَنَا أَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ، قَالَ: فَسَلَّمَ
عَلَيْنَا [صحيح مسلم]
“Saya pernah didatangi oleh Rasulullah ﷺ ketika saya sedang bermain dengan
teman-teman yang lain. Kemudian beliau mengucapkan salam kepada kami”. [Shahih
Muslim]
5. Satu
orang mewakili yang lainnya memberi salam atau menjawabnya.
Dari Ali bin Abu Thalib radhiallahu'anhu;
Nabi ﷺ bersabda:
«يُجْزِئُ عَنِ
الْجَمَاعَةِ، إِذَا مَرُّوا، أَنْ يُسَلِّمَ أَحَدُهُمْ، وَيُجْزِئُ عَنِ
الْجُلُوسِ أَنْ يَرُدَّ أَحَدُهُمْ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Telah cukup untuk suatu rombongan
jika salah seorang dari mereka mengucapkan salam saat mereka melintas, dan
telah cukup pula jika salah seorang dari orang-orang yang duduk membalas
salam." [Sunan Abi Daud: Shahih]
6. Menitip
salam dan menjawabnya.
Aisyah radhiallahu'anha berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
«يَا عَائِشَ، هَذَا جِبْرِيلُ
يُقْرِئُكِ السَّلاَمَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Wahai
Aisy, ini Jibril mengirimkan salam untukmu”
Aku
menjawab: Dan untuknya Salam dan rahmat Allah dan berkah-Nya, engkau melihat
apa yang tidak aku lihat (maksudnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam).
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Adab bertetangga dalam Islam - Adab bertamu dalam Islam - Adab menerima tamu dalam Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...